Anda di halaman 1dari 2

Psoriasis

PENDAHULUAN

Psoriasis berasal dari bahasa Yunani “psora” yang berarti gatal. Psoriasis adalah suatu
penyakit kulit autoimun bersifat kronis yang dapat mengenai semua usia. Psoriasis terdistribusi
secara seimbang antara laki-laki dan perempuan tetapi pada perempuan cenderung berkembang
lebih awal (Patel dkk., 2011).

Penyakit kulit ini terjadi ketika seseorang mengalami proses pergantian kulit yang terlalu
cepat, yaitu 2-4 hari yang mana pada umumnya pergantian kulit pada orang normal akan terjadi
selama 28 hari. Karakteristik lesi yang paling utama adalah adanya plak eritematoskuamosa
berwarna keputihan berbatas tegas, disertai dengan fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Koebner
(Traub dkk., 2007), umumnya mengenai daerah ekstensor ekstremitas terutama siku dan lutut,
kulit kepala, lumbosakral, bokong dan genitalia dan dapat disertai gejala subjektif seperti gatal
serta rasa terbakar. (Gudjonsson dkk., 2012; Griffiths dkk., 2010)

Penyebab terjadinya psoriasis ini masih belum diketahui secara pasti. Faktor genetik dan
imunologik berperan dalam etiopatogenesis psoriasis. Beberapa hal yang diduga dapat menjadi
faktor pencetus dalam terjadinya psoriasis meliputi faktor stress, infeksi, trauma, faktor endokrin,
obat – obatan, pajanan sinar ultraviolet, obesitas, merokok dan konsumsi alkohol. Penyakit ini
secara klinis tidak mengancam jiwa dan tidak menular tetapi Lesi kulit pada psoriasis terutama
akan memberikan gangguan kosmetik pada pasien sehingga menyebabkan dampak psikologis
maupun sosial. Pasien dapat merasa kurang percaya diri, kecemasan, depresi serta disfungsi
seksual yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas hidup pasien (Jobling dan
Naldi, 2006; Djuanda, 2007).

Ada beberapa tipe psoriasis yaitu psoriasis plak, psoriasis pustular, psoriasis guttata,
psoriasis eritroderma, dan pad alokasi tertentu seperti psoriasis scalp, psoriasis fleksular,
psoriasis pada mukosa oral, psoriasis kuku, dan psoriasis arthritis. Psoriasis plak atau dikenal
juga sebagai psoriasi vulgaris merupakan tipe yang paling sering dijumpai, dan ditemukan
sekitar 80-90% dari penderita psoriasis.
Terdapat banyak variasi pengobatan psoriasis, tergantung dari lokasi lesi, luasnya lesi,
dan beratnya penyakit, lamanya menderita penyakit dan usia penderita. Pada pengobatan awal
sebaiknya diberikan obat topikal, tetapi bila hasilnya tidak memuaskan dapat dipertimbangkan
pengobatan sistemik, atau diberikan kombinasi dari keduanya. Terapi dengan menggunakan
pengobatan topikal merupakan pilihan untuk penderita dengan psoriasis plak yang terbatas atau
mengenai kurang dari 20% luas permukaan tubuh. Rasionalitas pengobatan merupakan masalah
yang terus terjadi di masyarakat Indonesia yang dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas.
penilaian dari kelayakan suatu pengobatan sulit untuk dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ketidaktepatan peresepan terjadi di banyak negara terutama negara-negara berkembang
seperti di Indonesia. Ini telah menjadi perhatian serius sebagai indikator dari kualitas suatu
proses pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai