Penyaji :
Abdullah Al Azzam
Perseptor:
dr. Fonda Octariningsih Shariff, Sp. OG
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. GA
Med.Rec/Reg : 110356
Umur : 25 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
a. Keluhan Utama
b. Keluhan tambahan
Pusing, lemas.
Pasien mengaku mules sejak 3 jam SMRS. Pasien juga mengeluh mual
dan muntah 2x SMRS, pasien mengeluh nyeri pada mata kanan dan
kiri, sakit kepala, serta penglihatan kabur atau kurang jelas. Riwayat
Hipertensi (-), Diabetes melitus (-), Alergi Obat dan makanan (-).
c. Riwayat Reproduksi
Menarche : 15 tahun,
Disminorrrhea : (-)
HPHT : 23-09-2017
TP : 30-6-2018
d. Riwayat Perkawinan
pernikahan 3 tahun.
e. Riwayat Kehamilan/Persalinan
G1P0A0
1. Hamil ini
f. Riwayat KB
g. Riwayat Operasi
j. Riwayat Kebiasaan
k. Riwayat ANC
Baik
a. Pemeriksaan Umum
Berat badan : 70 kg
Pernapasan : 22 x/menit
b. Status Generalis
Kepala
mudah dicabut
+/+
Thoraks
Paru – paru.
dan ekspirasi.
Perkusi : Sonor
Jantung
radang
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
leopold IV teraba massa keras dan bulat dan belm masuk ke PAP,
Ekstermitas
3. Pemeriksaan Ginekologi
Pada pemeriksaan ginekologi saat masuk rumah sakit tanggal 28 Juni 2018
a. Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan hematologi
No Pemerksaan Hasil
1 VOD 1/300
2 VOS 20/100
3 TIOD 46
4 TIOS 37
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
- Katarak
- Retinopati
7. Prognosis
Dubia ad bonam
Follow Up Pasien
JTH Preskep
P : Monitoring TTV
1. Persiapan pasien
5. Dilakukan insisi transversal pflanensteil sejajar kurang lebih 2/3 jari diatas
symphisis pubis
6. Insisi SBR
11. SBR dijahit all layer (peritoneum, otot, fascia, subkutis, kutis, dijahit lapis
demi lapis)
JK : Perempuan
BB : 3000 gram
PB : 44 cm
BP : 900 gram
A/S : 7/8
P : post SC xx gtt
Follow UP Pasien
P : Lanjutkan intervensi
30-06-2018 S : Nyeri sudah mulai Cefadroxil 3x1 tab
Pkl 06:00Wib berkurang Tramadol 3x1 tab
P : - Pasien BLPL
II. PERMASALAHAN :
PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut diajukan suatu kasus seorang wanita berusia 25
Pasien mengaku mules sejak 3 jam SMRS. Pasien juga mengeluh mual
dan muntah 2x SMRS, pasien mengeluh nyeri pada mata kanan dan kiri, sakit
kepala, serta penglihatan kabur atau kurang jelas. Riwayat Hipertensi (-), Diabetes
Gejala yang timbul sangat tergantung terhadap derajat dan klasifikasi dari
glaukomanya. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa mata pegal, nyeri pada mata,
mual dan muntah serta ada glaukoma yang tidak menimbulkan gejala tapi tiba-tiba
pandangan kabur dan kelihangan penglihatan secara perlahan. Pada kasus ini,
beberapa dari gejala tersebut didapatkan pada pasien seperti mengeluh nyeri pada
mata kanan dan kiri, sakit kepala, mual dan muntah, serta penglihatan kabur atau
kurang jelas. Gejala ini sesuai dengan gejala pada glaukoma primer sudut tertutup
akut yang memiliki gejala mual dan muntah, pegal sampai sakit kepala,
mmHG. Rasa sakit kepala dan nyeri pada mata pada kasus ini bisa disebabkan
oleh tekanan bola mata dapat meningkat akibat adanya hambatan aliran cairan di
dalam bola mata yang disebut akuos humor. Cairan ini diproduksi di dalam mata
untuk memberikan nutrisi pada jaringan didalam mata, setelah itu cairan tersebut
akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut trabekulum dan akhirnya keluar
dari dalam mata dan diserap oleh jaringan disekitarnya. Apabila aliran keluar
cairan ini terganggu (seperti saluran air yang tersumbat), maka akan terjadi
pasien dalam batas normal serta djj dalam keadaan yang bagus akan tetapi
didapatkan hasil bahwa pada pasien ini visus ataupun penglihatan pasien
mengalami glaukoma.
Diagnosa banding pada kasus ini adalah katarak dan retinopati. Katarak
secara penglihatan dimana timbul kekeruhan yang terdapat pada lensa. Gejala
klinis dari katarak adalah sering merasa silau, berkabut dan berasap, melihat
ganda, susah melihat pada malam hari atau cahaya redup, serta penglihatan
yang terjadi pada retina biasanya dipelopori oleh peyakit penyerta sepeti DM, atau
pun hipertensi. Gejala dari retinopati itu sendiri antara lain timbulnya edema pada
retina mata, timbul perdarahan berbentuk titik maupun garis di polus posterior
mata. Pasien pada kasus ini mengeluhkan beberapa gejala yang sama akan tetapi
ada beberapa gejala simptomatik yang berbeda dan tidak dimiliki orang yang
menderita katarak seperti nyeri kepala, mual dan muntah, serta nyeri pada mata
sehingga diagnosis pada kasus ini yang paling tepat adalah glaukoma.
sudah tepat hal ini dikarenakan pasien mengalami glaukoma dimana pada
tersumbatnya cairan humor aquos sehingga menyebabkan penderita pada kasus ini
mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, nyeri pada mata, mual dan muntah,
serta mengalami penurunan lapangan pandang. Oleh karena itu penderita pada
kasus ini tidak boleh melakukan persalinan secara normal hal ini berkaitan dengan
tekanan intraokular yang terjadi pada mata itu sendiri, apabila dipaksakan