Anda di halaman 1dari 2

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan

asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam
suatu masyarakat.

Perubahan sosial dialami oleh setiap masyarakat yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan
perubahan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat diketahui dengan cara membandingkan keadaan
masyarakat pada waktu tertentu dengan keadaan dimasa lampau. Perubahan yang terjadi dalam
masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada dalam masyarakat.
Sehingga akan mengubah struktur dan fungsi sosial masyarakat tersebut.

Beberapa masyarakat pesisir secara kultural, masih tergolong masyarakat sederhana dan hidup menurut
tata kehidupan lingkungan laut, dikenal sebagai pengembara lautan (sea gypsies), yaitu hidup dengan
mata pencaharian yang erat hubungannya dengan lautan, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan
menangkap ikan di lautan. Laut merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kultur
masyarakat nelayan. Sebagai suatu sistem, masyarakat nelayan terdiri atas kategori-kategori sosial yang
membentuk kesatuan sosial. Mereka juga memiliki sistem nilai dan simbol-simbol kebudayaan sebagai
referensi perilaku mereka sehari-hari. Faktor kebudayaan inilah yang menjadi pembeda antara
masyarakat nelayan dengan kelompok sosial lainnya. Sebagian besar masyarakat pesisir, baik langsung
maupun tidak langsung, menggantungkan kelangsungan hidupnya dari mengelola potensi sumberdaya
kelautan.

Akibat perkembangan wilayah dan arus modernisasi tidak dapat dibendung perkembangannya serta
program-program pembangunan infrastruktur wilayah yang dilancarkan oleh pemerintah tak kuasa
menahan masyarakat nelayan tradisional yang semakin tersisih dalam area penangkapan serta area
usaha perikanannya.

Pada dasarnya setiap program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akan berdampak pada
norma serta budaya lokal setempat. Demikian pula dengan kelestarian lingkungan laut, begitu juga
dengan pantai yang menjadi sumber utama mata kegiatan nelayan. Kehidupan nelayan terutama pada
lapisan buruh dalam kegiatan penangkapan ikannya tergantung pada hubungan dengan juragan
(pemiliki modal dan kapal). Hal itu dikarenakan kekurangan modal atau finansial yang memadai.
Kekurangan modal tersebut semakin menambah beban, tantangan serta persaingan yang besar dalam
rangka pemanfaatan sumberdaya laut. Disatu sisi nelayan buruh dengan kemampuan dan keterampilan
menangkap ikan yang merupakan potensi, disisi lain tidak adanya modal adalah kendala, mengingat
wilayah laut adalah wilayah terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja yang memiliki kemampuan
untuk mengolah sumber daya alam yang ada di dalamnya.
Tekanan pembangunan dan perubahan ruang pesisir sebahagian besar didaerah pesisir Indonesia
menjadi masalah, dampak besar yang dirasakan adalah nelayan tradisional adalah berubahnya mata
pencaharian nelayan, dampak tersebut akan secara sistemik menjadi berubahnya struktur sosial
masyarakat pesisir.

Anda mungkin juga menyukai