Disusun oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Dan juga berterima kasih atas beberapa pihak yang telah membantu
dan memberi tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
1
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
mengidentifikasi adanya dan lokasi dari infark miokard akut. ST elevasi pada
komplek QRS pada infark miokard akut inferior adalah jika J-point
pada dua atau lebih sadapan inferior (sadapan II, III, aVF). Birnbaum dkk.
B. Rumusan Masalah
3
F. Teknik monitoring EKG
C. Tujuan
Agar calon mahasiswa baru dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
elektrokardiogram ( EKG ) dan fungsi alat tersebut serta hal – hal lain yang
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Pengertian Elektrokardiogram ( EKG )
listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi jantung
yang diambil dengan memasang electroda pada badan. Rekaman EKG ini
digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung dari pasien.
jantung.
C. MANFAAT EKG
anatomi jantung :
5
b. Mengetahui daerah iskemia dan IMA pada otot jantung
2. Evaluasi
tindakan pengobatan yang telah diberikan, dan sebagi saranan evaluasi dari
adalah :
1. Anatomi Jantung
6
5. Buka pakaian bagian atas pasien, jika pasien menggunakan gelang,
ikat pinggang, jam tangan atau logam-logam lainnya perintahkan untuk
dilepas
6. Bersihkan dada pasien dengan menggunakan kapas, kedua
pergelangan tangan serta kedua tungkai dilokasi penempatan manset
elektroda.
7. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda yang akan dipasang
serta oleskan juga pada daerah tubuh yang akan dipasang tepatnya
sekitar dada.
8. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai.
9. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
10. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram di kedua tungkai
pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan kaki pasien,
untuk rekaman ekstremitas (Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF) dengan
cara :
7
Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial lead
8
V3R - V9R ditempatkan sama dengan posisi V3 - V9, tetapi dibagian
sebelah kanan. Jadi pada umumnya sebuah EKG dibuat dengan 12
sandapan (lead).
Catatan Penting:
E. KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pada atrium dan ventrikel.
1. Depolarisasi atrium
2. Repolarisasi atrium
3. Depolarisasi ventrikel
4. Repolarisasi ventrikel
Sesuai dengan proses listrik jantung, setiap hantaran pada EKG normal
repolarisasi ventrikel. Repolarisasi atrium umumnya tidak terlihat pada EKG, karena
9
depolarisasi ventrikel yang mempunyai intensitas yang jauh lebih besar. Kurva EKG
normal terdiri dari gelombang P,Q, R, S, dan T serta kadang terlihat gelombang U.
Sebuah EKG yang khas melacak detak jantung normal (atau siklus jantung)
berikutnya.
10
Analisis irama
Ada beberapa aturan dasar yang dapat diikuti untuk mengenali irama jantung pasien.
kompleks QRS? Adakah perbandingan 1:1 antara gelombang P dan kompleks QRS?
Gelombang P
Selama depolarisasi atrium normal, vektor listrik utama diarahkan dari nodus SA ke
nodus AV, dan menyebar dari atrium kanan ke atrium kiri. Vektor ini berubah ke
gelombang P di EKG, yang tegak pada sadapan II, III, dan aVF (karena aktivitas
membalik di sadapan aVR (karena vektor ini sedang berlalu dari elektrode positif
untuk sadapan itu). Sebuah gelombang P harus tegak di sadapan II dan aVF dan
terbalik di sadapan aVR untuk menandakan irama jantung sebagai Irama Sinus.
11
Interval PR
Interval PR diukur dari awal gelombang P ke awal kompleks QRS, yang biasanya
panjangnya 120-200 ms. Pada pencatatan EKG, ini berhubungan dengan 3-5 kotak
kecil.
Interval PR lebih dari 200 ms dapat menandakan blok jantung tingkat pertama.
di Sindrom Wolff-Parkinson-White.
Morfologi gelombang P yang bervariasi pada sadapan EKG tunggal dapat menandakan
irama pacemaker ektopik seperti pacemaker yang menyimpang maupun takikardi atrium
multifokus
12
Kompleks QRS
ventrikel. Karena ventrikel mengandung lebih banyak massa otot daripada atrium,
kompleks QRS lebih besar daripada gelombang P. Di samping itu, karena sistem
13
ms) yang ditunjukkan dengan 3 kotak kecil atau kurang, namun setiap
kompleks QRS.
sebagai kompleks QRS. Namun, penafsiran sesungguhnya pada EKG yang sulit
menggunakan huruf kecil dan besar, bergantung pada ukuran relatif setiap
kompleks itu dinamai RS, takkan mungkin untuk menilai perbedaan ini tanpa
Gelombang Q bisa normal (fisiologis) atau patologis. Bila ada, gelombang Q yang
dapat disebut sebagai gelombang Q septum dan dapat dinilai di sadapan lateral I,
14
Gelombang Q lebih besar daripada 1/3 tinggi gelombang R, berdurasi lebih besar
daripada 0,04 s (40 ms), atau di sadapan prekordial kanan dianggap tidak normal,
Segmen ST
kompleks QRS dan segmen ST) dan berakhir di awal gelombang T. Namun,
karena biasanya sulit menentukan dengan pasti di mana segmen ST berakhir dan
ditentukan bersama. Durasi segmen ST yang khas biasanya sekitar 0,08 s (80 ms),
Segmen ST yang datar, sedikit landai, atau menurun dapat menandakan iskemia
koroner.
Elevasi segmen ST bisa menandakan infark otot jantung. Elevasi lebih dari 1 mm dan
lebih panjang dari 80 ms menyusul titik J. Tingkat ukuran ini bisa positif
palsu sekitar 15-20% (yang sedikit lebih tinggi pada wanita daripada pria)
15
Gelombang T
negatif, atau bifase. Di samping itu, tidak umum untuk mendapatkan gelombang
16
Penemuan elektrokardiografi awal atas infark otot jantung akut kadang-
kadang gelombang T hiperakut, yang dapat dibedakan dari hiperkalemia oleh dasar
Saat terjadi abnormalitas konduksi (mis., blok cabang berkas, irama bolak-balik),
Interval QT
QT beragam berdasarkan pada denyut jantung, dan sejumlah faktor koreksi telah
Cara yang paling umum digunakan untuk mengoreksi interval QT untuk denyut
pernah dirumuskan oleh Bazett dan diterbitkan pada tahun 1920.[15] Rumus
bermulanya kompleks QRS berikutnya, diukur dalam detik. Namun, rumus ini
cenderung tidak akurat, dan terjadi kelebihan koreksi di denyut jantung tinggi dan
17
Gelombang U
Gelombang U tak selalu terlihat. Gelombang ini khasnya kecil, dan menurut
Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system sirkulasi
darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi (atria)
disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa) setelah
yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan normal berawal dari impuls yang
18
dibentuk olehpacemaker di simpul SinoAtrial (SA) kemudian melewati serabut otot
atrial menuju simpul AtrioVentrikular (AV) lalu menuju ke berkas His dan terpisah
menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir pada serabutPurkinye yang
Saat ini 4 macam teknik monitoring EKG yang sering digunakan yaitu :
leads Dalam menggunakan teknik ini, dilakukan 3 tempat monitoring EKG yakni :
a) Lead I dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan
b) Lead II dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan lengan
c) Lead III dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan
lengan kiri (LA- left arm) elektroda negatif. Sudut orientasi 120º
2. Teknik monitoring tambahan atau augmented limb leads Dalam menggunakan teknik
19
a) aVL dibentuk dengan membuat lengan kiri (LA-left arm) elektroda positif dan
b) aVR dibentuk dengan membuat lengan kanan (RA- right arm) elektroda positif dan
c) aVF dibentuk dengan membuat kaki kiri (LL-left leg) elektroda positif dan anggota
tubuh lainnya (ekstremitas) elektroda negatif. Sudut orientasi +90º monitoring EKG
Prosedur EKG
20
utama EKG
tidak diperbolehkan bergerak, karena impuls listrik lain dapat dihasilkan oleh
Anda. Jenis EKG ini biasanya memakan waktu lima sampai sepuluh menit.
sementara monitor terpasang. Jenis EKG ini digunakan untuk pasien yang
gejalanya intermiten dan mungkin tidak muncul selama tes EKG istirahat.
Orang yang sembuh dari serangan jantung dapat dimonitor dengan cara ini
Test stres jantung - tes ini digunakan untuk merekam EKG pasien
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
jantung.
2. Sebuah pendekatan metodik sederhana yang dapat diterapkan pada setiap EKG.
Setiap EKG harus didekati dengan cara berurutan, terutama kalau seorang perawat
yang masih baru di bidang ini, sehingga tidak ada hal penting yang terlewatkan.
mulanya mungkin tampak terpaksa dan secara mekanik akan memberikan keuntungan
22
Gelombang T;gambaran proses repolarisasi ventrikel.
23