Anda di halaman 1dari 13

 HOME

 ABOUT
 DOWNLOAD
 BAHAN KULIAH
 HEALTH

Minggu, 26 Desember 2010

TERAPI CAIRAN
Diposting oleh TMC di 16.06 Label: Anestesi

Komposisi Cairan Tubuh

Laki-laki Perempuan Bayi


Total air tubuh (%) 60 50 75
Intraseluler 40 30 40
Ekstraseluler 20 20 35
- Plasma 4 4 5
- Interstitial 16 16 30

Kompartemen Cairan Tubuh

(mEq/L) Plasma Interstitial Interseluler


Kation Na 142 114 15
K 4 4 150
Ca 5 2,5 2
Mg 3 1,5 27
Total 154 152 194
Anion Cl 103 114 1
HCO3 27 30 10
HPO4 2 2 100
SO4 1 1 20
Asam Organik 5 5 0
Protein 16 0 63
Total 154 152 194

Kebutuhan Cairan
 Kebutuhan air pada orang dewasa setiap harinya adalah 30-35 ml/kgBB/24jam
 Kebutuhan ini meningkat sebanyak 10-15 % tiap kenaikan suhu 1° C
 Kebutuhan elektrolit Na 1-2 meq/kgBB (100meq/hari atau 5,9 gram)
 Kebutuhan elektrolit K 1 meq/kgBB (60meq/hari atau 4,5 gram)

Kebutuhan Harian Bayi Dan Anak

Berat badan Kebutuhan air (perhari)


s/d 10 kg 100 ml/kgBB
11-20 kg 1000 ml + 50 ml/kgBB (untuk tiap kg di atas 10 kg)
> 20 kg 1500 ml + 20 ml/kgBB (untuk tiap kg di atas 20 kg)
Keseimbangan Cairan Tubuh

Air masuk Air keluar


Minuman: 800-1700 ml Urine : 600-1600 ml.
Makanan: 500-1000 ml. Tinja : 50-200 ml.
Hasil oksidasi: 200-300 ml. Insensible loss : 850-1200 ml

Kebutuhan Cairan Meningkat


 demam (12% setiap 1o > 37o C)
 hiperventilasi
 suhu lingkungan meningkat
 aktivitas berlebih
 kehilangan abnormal seperti diare
Kebutuhan Cairan Menurun
 hipotermia (12% setiap 1o > 37o C)
 kelembaban sangat tinggi
 oliguria atau anuria
 tidak ada aktivitas
 retensi cairan misal pada gagal jantung

Masalah yang sering ditemukan pada pre operatif adalah


1. Hipovolemia
a. Aktual
1) Perdarahan.
2) Dehidrasi.
b. Potensial
Puasa.
2. Hipervolemia

TERAPI CAIRAN PERI OPERATIF


A. Preoperatif
 Pasien normohidrasi
 pengganti puasa (DP): 2 ml/kgBB/jam puasa
 (bedakan dengan kebutuhan cairan per hari (30-35ml/kg/hari))
 cairan yang digunakan : kristaloid
 pemberian dibagi dalam 3 jam selama anestesi :
50 % dalam 1 jam pertama
25 % dalam 1 jam kedua
25 % dalam 1 jam ketiga
B. Durante operasi
- Pemeliharaan: 2 ml/kg/jam
- Stress operasi:
operasi ringan : 4 ml/kgBB/jam
operasi sedang : 6 ml/kgBB/jam
operasi berat : 8 ml/kgBB/jam

Jenis pembedahan (menurut MK Sykes)


a. Pembedahan kecil / ringan
- Pembedahan rutin kurang dari 30 menit.
- Pemberian anestesi dapat dengan masker.
b. Pembedahan sedang.
- Pembedahan rutin pada pasien yang sehat.
- Pemberian anestesi dengan pipa endotracheal.
- Lama operasi kurang dari 3 jam.
- Jumlah perdarahan kurang dari 10% EBV
c. Pembedahan besar.
- Pembedahan yang lebih dari 3 jam.
- Perdarahan lebih dari 10% EBV
- Pembedahan di daerah saraf pusat, laparatomi, paru dan kardiovaskuler

Perdarahan :
hitung EBV
jika perdarahan
10% EBV berikan kristaloid substitusi dengan
perbandingan 1 : 2-4ml cairan
10% kedua berikan koloid 1 : 1 ml cairan
> 20 % EBV berikan darah 1 : 1 ml darah
Contoh :
Pria BB 50 kg
 EBV 50 X 70 ml = 3500 ml
maka jika perdarahan 800 ml digantikan dengan
10% pertama (350 ml)  kristaloid 700-1400 ml
10% kedua (350 ml)  koloid 350 ml
100 ml  darah 100 ml

Pada anak dan bayi


Pemeliharaan:
10 kg pertama 4 ml/kgBB/jam
10 kg kedua 2 ml/kgBB/jam
Kg selanjutnya 1 ml/kgBB/jam
bedakan dengan kebutuhan per hari :
Defisit puasa (DP): cairan pemeliharaan x jam puasa
Stress operasi :
Ringan : 2 ml/kgBB/jam
Sedang : 4 ml/kgBB/jam
Berat : 6 ml/kgBB/jam

C. Pasca operasi
Terapi cairan pasca bedah ditujukan untuk :
a. Memenuhi kebutuhan air, elektrolit, nutrisi
b. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska bedah (cairan lambung, febris)
c. Melanjutkan penggantian defisit pre operatif dan durante operatif
d. Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi cairan
Pada penderita pasca operasi nutrisi diberikan bertahap (start low go slow).
Penderita pasca operasi yang tidak mendapat nutrisi sama sekali akan kehilangan protein 75-125
gr/hari  Hipoalbuminemia  edema jaringan, infeksi, dehisensi luka operasi, penurunan enzym
pencernaan

1. Pasien tidak puasa post operasi.


a. Kebutuhan cairan (air) post operasi.
 Anak
BB 0-10 kg 1000 cc / 24 jam
BB 10-20 kg 1000 cc + 50 cc tiap > 1 kg
BB > 20 kg 1500 cc + 20 cc tiap > 1 kg
 Dewasa
50 cc / kgbb/ 24 jam.
b. Kebutuhan elektrolit anak dan dewasa
Na+ 2-4 mEq / kgbb
K+ 1-2 mEq / kgbb
c. Kebutuhan kalori basal
 Dewasa
BB (kg) x 20-30
 Anak berdasarkan umur

Umur (tahun) Kcal / kgbb / hari


<1 80-95
1-3 75-90
4-6 65-75
7-10 55-75
11-18 45-55

2. Pasien tidak puasa post operasi.


Pada pasien post op yang tidak puasa, pemberian cairan diberikan berupa cairan maintenance
selama di ruang pulih sadar (RR). Apabila keluhan mual, muntah dan bising usus sudah ada maka
pasien dicoba untuk minum sedikit-sedikit.
Setelah kondisi baik dan cairan peroral adekuat sesuai kebutuhan, maka secara perlahan
pemberian cairan maintenance parenteral dikurangi. Apabila sudah cukup cairan hanya diberikan
lewat oral saja.

Rumus Darrow

BB (kg) Cairan (ml)


0-3 95
3-10 105
10-15 85
15-25 65
>25 50
Tetesan infus: Mikro: BBx darrow /96
Makro: BB x darrow/24

Melihat tanda-tanda pada pasien disesuaikan dengan prosentase EBV yang hilang:

TANDANYA
Tensi systole 120 mmhg 100 mmhg < 90 mmhg < 60-70 mmhg
Nadi 80 x/mnt 100 x/mnt > 120 x/mnt > 140 x/mnt
Perfusi Hangat Pucat Dingin Basah
Estimasi Minimal 600 ml 1200 ml 2100 ml
perdarahan
Estimasi infus Minimal 1-2 liter 2-4 liter 4-8 liter

Melihat tanda klinis dan sesuaikan dengan prosentase defisit.

Tanda Ringan Sedang Berat


Defisit 3-5 % dari BB 6-8 % dari BB 10 % dari BB
Hemodinamik - Tachycardia - Tachycardia - Tachycardia.
- Hipotensi ortostatik - Cyanosis.
- Nadi lemah - Nadi sulit diraba
- Vena kolaps - Akral dingin.
Jaringan - Mukosa lidah - Lidah lunak - Atonia, mata
kering - Keriput cowong
- Turgor kulit - Turgor menurun - Turgor sangat
normal menurun
Urine - Pekat - Pekat, produksi / - oligouria
jumlah menurun
SSP Tak ada - Apatis - Sangat menurun /
kelainan coma

Problem puasa
a. Pada keadaan normal kehilangan cairan berupa
 Insesible water losses (IWL)
 Sensible water losses (SWL)
Pada orang dewasa kehilangan  2250 cc yang terdiri atas
1) IWL 700 ml / 24 jam
(suhu lingkungan 25 oC kelembaban 50-60 %, suhu badan 36-37 oC).
2) SWL
Urine 1 cc / kgbb / jam (24 cc / kg / bb / 24 jam)
b. Kebutuhan elektrolit tidak terpenuhi
Kebutuhan normal: Na+ 2-4 mEq / kgbb / 24 jam
K+ 1-2 eEq / kgbb / 24 jam
c. Kebutuhan kalori tidak terpenuhi
Kebutuhan normal: 25 Kcal / kgbb / jam
d. Pada operasi elektif yang dipuasakan, penggantian cairan hanya untuk maintenance saja
e. Pemberian cairan pre operasi adalah untuk mengganti bila ada
1) Kehilangan cairan akibat puasa.
2) Kehilangan cairan akibat perdarahan.
3) Kehilangan cairan akibat dehidrasi.
f. Pemberian darah pre operasi di dasarkan atas pertimbangan yang matang dan apabila perlu
dilakukan pemeriksaan darah lebih dahulu.
Cairan pengganti
- Kristaloid 2-4 kali dari jumlah perdarahan.
- Koloid 1 kali dari jumlah perdarahan
- Darah (WB) 1 kali dari jumlah perdarahan

JENIS CAIRAN INFUS


Berdasarkan Partikel dlm Cairan dibagi menjadi:
I. KRISTALOID
A. Cairan Hipotonik
 Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum ( 285 mOsmol/L)  cairan “ditarik” dari dalam
pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya
 Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis)
dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis
diabetik.
 Komplikasi : kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intracranial
 Contoh NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
B. Cairan isotonik
 osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah) =
285 mOsmol/L, sehingga terus berada di dalam pembuluh darah.
 Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan
darah terus menurun).
 Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung
kongestif dan hipertensi.
 Contoh: Ringer-Laktat (RL), dan normal saline / larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%)
C. Cairan Hipertonik
 Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum ( 285 mOsmol/L), sehingga “menarik” cairan dan
elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah.
 Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema
(bengkak).
 Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl
0,9%, produk darah (darah), dan albumin

II. KOLOID
Mempunyai partikel besar, yg agak sulit menembus membran semipermeabel/ dinding
pembuluh darah. dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat
menarik cairan dari luar pembuluh darah.
Contohnya adalah dextran, albumin dan steroid, HES (Hydroxy Etil Starch)
Berdasar tekanan Onkotik-nya ada 2 mcm :
- Iso-Onkotik : Co/ Albumin 25%
- Hiper-Onkotik : Co/ Albumin 5%

Efek Pemberian Ci Infus terhadap Kompartemen Ci Tubuh :

Dext 5% Kristaloid Kristaloid Koloid Koloid


(Hipotonis) Isotonis hipertonis Iso-Onkotik Hiper-Onkotik
Vol.Intra-
vask.
Vol.Inter-
stitiel - 
Vol.Intra-
sel -  - 

Beberapa Contoh Cairan Infus


1. Asering (Ringer Asetat/Asering)
Keunggulan:
- Asetat dimetabolisme di otot  aman bagi pasien dg gangguan liver
- Pd kasus bedah  mempertahankan suhu tubuh
- Efek vasodilator
- Efektif mengatasi asidosis
Komposisi :
Na+ = 130
Cl- = 108.7
K+ = 4
Ca++ = 2.7
Asetat = 28
2. KAEN 1B
Komposisi :
Mengandung elektrolit mEq/L
Na+ = 38.5
Cl- = 38.5
Dekstrosa = 37.5 gr/L
3. KAEN 3A
Komposisi :
Mengandung elektrolit mEq/L
Na+ = 60
Cl- = 50
K+ = 10
Laktat = 20
Dekstrosa = 27 gr/L
4. KA-EN 3B
Mengandung elektrolit mEq/L
Na+ = 50
Cl- = 50
K+ = 20
Laktat = 20
Dekstrosa = 27 gr/L
indikasi:
Kasus-kasus baru di mana status gizi tidak terlalu jelek, antara lain:
- Pneumonia
- Pleural Effusion
- Ketoasidosis diabetik (setelah rehidrasi dg NaCl 0,9%)
- Observasi Tifoid
- Observasi demam yang belum diketahui penyebabnya
- Status asthmaticus
- Fase pemulihan dari DBD
5. KA-EN 4A
Mengandung elektrolit mEq/L
Na+ = 30
Cl- = 20
Laktat = 10
Dekstrosa = 40 gr/L
6. KA-EN 4B
Mengandung elektrolit mEq/L
Na+ = 30
Cl- = 28
K+ = 8
Laktat = 10
Dekstrosa = 37.5 gr/L
7. Ringer Laktat
Tiap 100 ml terdiri atas:
NaCl 0,6 g
NaLaktat 0,312 g
KCl 0,04 g
CaCl 0.027 g

Osmolaritas:
Na+ 131
K+ 5
Ca2+ 2
Cl- 111
HCO3- (laktat) 29
8. NS (Normal Salin/ NaCl 0,9%)
Tiap 500ml mengandung NaCl 4,5g
Osmolaritas:
Na+ 154
Cl- 154
9. Glukosa 5%
Tiap 500ml mengandung glukosa 25g
Osmolaritas 280 mOsm/l setara dengan 800kJ/l atau 190kkal/l
10. Glukosa 10%
Tiap 500ml mengandung glukosa 55g
Osmolaritas 555 mOsm/l setara dengan 1680kJ/l atau 400kkal/l
11. D5 ½ NS
Tiap 500ml mengandung
glukosa 25g
NaCl 2,25g
Kandungan elektrolit
Na+ 77
Cl- 77
Setara dengan 840kJ/200kkal
11. D5 ¼ NS
Tiap 500ml mengandung
glukosa 27,5g
NaCl 1,125g
Kandungan elektrolit
Na+ 38,5
Cl- 38,5
Setara dengan 840kJ/200kkal
12. HES 6%
Tiap 500 ml terdiri atas:
HES 30 g
NaCl 3,45 g
NaLaktat 2,24 g
KCl 0,15 g
CaCl 0.11 g

Osmolaritas (mmol/l):
Na+ 138
K+ 5
Ca2+ 3
Cl- 125
HCO3- (laktat) 20
Osmolaritas berkisar 280 mOsm/l
pH: +6

Catatan: kandungan antar merek dagang dapat berbeda-beda. Namun dalam rentang yang hampir
mirip.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Reaksi:

Share this article:

0 komentar:
Posting Komentar

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Langganan: Posting Komentar (Atom)


Langganan
Postingan
Komentar
Ada kesalahan di dalam gadget ini

TRANSLATE

Diberdayakan oleh Terjemahan

ANDA PENGUNJUNG KE:

450336
BLOGROLL

PENGIKUT

POPULAR POSTS
 TRANSFUSI
Catatan: 1. Dulu diyakini bahwa kadar Hb harus lebih tinggi dari 9 sampai 10 ml/dl agar tersedia...

 ASPIRASI
--> masuknya isi lambung atau cairan lambung ke dalam paru-paru asam lambung dan makanan
(meskipun...

 OBAT-OBATAN ANESTESI
DOSIS OBAT-OBATAN (Yang dicantumkan disini hanya yang biasa di RS Ulin) Obat Dalam se...

BLOG ARCHIVE
 ▼ 2010 (66)
o ► November (8)
o ▼ Desember (58)
 Kista Celah Brankial
 Anatomi Mata
 Air Mata
 HORDEOLUM
 KALAZION
 UVEITIS
 GLAUKOMA
 ABLASIO RETINA
 RETINOPATI DIABETIK
 Morbus Hansen (Kusta)
 Cutaneus Larva Migran (CLM)
 Pitiriasis Versicolor (Panu)
 Psoriasis
 Candidosis
 Dermatitis
 Pemphigus Vulgaris
 Sindrom Stevens-Johnson
 Antikoagulasi dan Profilaksis Stroke
 CAUDA EQUINA SINDROM
 PERIODIK PARALISIS
 STROKE PADA USIA MUDA
 SPONDILITIS TUBERKULOSIS
 Sindroma Guillain-Barre (SGB)
 MENINGITIS TUBERCULOSA
 TRAUMA KEPALA
 NEUROPATI
 STROKE PADA PENYAKIT JANTUNG
 SYNDROMA GULLIAN BARRE
 Mielitis transversa
 NEUROPATI PERIFER
 CEREBRAL PALSY
 RHINITIS VASOMOTOR
 Atrial Fibrilasi (AF)
 GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
 ABSES PARU
 Fluidopneumotoraks
 TB Milier
 Kelainan Refraksi
 SYOK ANAFILAKTIK
 Persiapan Anestesi
 Persiapan Pre Anestesi
 PREMEDIKASI
 PROGNOSIS ASA
 TEORI-TEORI ANESTESI
 STADIUM ANESTESI
 URUTAN PELAKSANAAN ANESTESI UMUM
 OBAT-OBATAN ANESTESI
 PASCA-ANESTESI
 PENGELOLAAN DI RR
 KOMPLIKASI ANESTESI
 TERAPI CAIRAN
 TRANSFUSI
 INTUBASI DAN EKSTUBASI
 ASPIRASI
 ANESTESI PADA PEDIATRI
 ANESTESI PADA SECTIO CAESAREA
 PEMASANGAN WSD
 Marasmus
 ► 2011 (24)
 ► 2012 (1)

LABELS
 Anestesi(18)
 Bedah(1)
 Cardiovasculer(3)
 Forensik(5)
 Kesehatan Anak(2)
 Kulit Kelamin(13)
 Mata(9)
 Neurologi(13)
 Obgin(5)
 Penyakit Dalam(1)
 Pulmonologi(7)
 THT-KL(13)
 Umum(1)

LINK LAIN

--------------------------------------------------------------- Blog Kumpulan Bahan


Kuliah

BLOGGER TEMPLATES
http://
Sitemap URL :

Mypagerank.net Sitemap Submitter

SILATURAHMI BOX

ShoutMix chat widget

Telusuri

My Page
Blogger news
About

team medical chubby. Diberdayakan oleh Blogger.


© 2018 | TMC | Design by OPINTEMPLATES | Blogger Template by OPin

http://calvariatmc.blogspot.co.id/2010/12/terapi-cairan.html

Anda mungkin juga menyukai