Anda di halaman 1dari 2

12.

2 Pengelompokan Organisme Tanah


Organisme yang hidup dalam tanah dikelompokan berdasarkan berbagai kategori,
sebagai berikut:

12.2.1 Berdasarkan peranannya bagi tanaman


Berdasarkan peranan organisme tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman,
organisme tanah dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
(a) organisme yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
(b) organisme yang merugikan tanaman, dan
(c) organisme yang tidak menguntungkan dan tidak merugikan.
Beberapa contoh organisme tanah yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan hasil
tanaman adalah:
1. organisme tanah yang dapat menyumbangkan nitrogen ke tanah dan tanaman, yaitu:
bakteri pemfiksasi nitrogen (Rhizobium, Azosphirillum, Azotobacter, dll),
2. organisme tanah yang dapat melarutkan fosfat, yaitu: bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas)
dan fungi pelarut fosfat,
3. organisme tanah yang dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, yaitu: cacing
tanah.
4. organisme tanah yang dapat meningkatkan jangkauan akar terhadap hara tanah dan
meningkatkan transfortasi hara P dari tanah ke akar tanaman, yaitu: mikoriza.

12.2.2 Berdasarkan Ukuran


Verstrade tahun 1980 mengelompokkan organisme yang hidup dalam tanah
berdasarkan ukuran menjadi tiga kelompok, yaitu:
(1) Makro : > 10 mm
(2) Meso : antara 200 mm à 10.000 mm atau 0,2 mm à 10 mm
(3) Mikro : <>

12.2.3 Berdasarkan Sumber Karbon dan Sumber Energi


Dawes dan Sutherland tahun 1976 mengelompokkan organisme tanah berdasar-kan
sumber karbon dan sumber energi yang digunakan oleh organisme tersebut dan dibagi
menjadi empat kelompok, yaitu:
(1) Organisme Autotrophik, yaitu organisme tanah yang memperoleh karbon bersumber dari
udara melalui proses fotosintesis,
(2) Organisme Heterotrophik, yaitu organisme yang memperoleh karbon bersumber dari
perombakan bahan organik,
(3) Organisme Chemotrophik, yaitu organisme tanah yang memperoleh energi bersum-ber
dari energi yang dibebaskan dalam reaksi kimia dalam tanah, dan
(4) Organisme Fhototrophik, yaitu organisme tanah yang memperoleh energi bersumber dari
energi cahaya matahari.
Organisme tanah yang memperoleh karbon dari udara melalui proses fotosintesis
dengan sumber energi dari cahaya matahari disebut sebagai
organisme fotoautotrop.Organisme tanah yang memperoleh karbon dari perobakana bahan
organik yang ada dalam tanah dengan sumber energi dari cahaya matahari disebut sebagai
organismefotoheterotrop. Organisme tanah yang memperoleh karbon bersumber dari
dekomposisi bahan bahan organik dalam tanah dengan sumber energi dari energi hasil reaksi
kimia dalam tanah disebut sebagai organisme chemoheterotrop.
12.2.4 Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
Alexander tahun 1978 mengelompokkan organisme tanah berdasarkan kebutuhan
oksigen (O2) menjadi tiga kelompok, yaitu:
(1) organisme aerob, yaitu organisme tanah yang semasa hidupnya membutuhkan oksigen
atau organisme yang dapat hidup dalam kondisi aerob (ada oksigen).
(2) organisme anaerob, yaitu organisme tanah yang semasa hidupnya tidak membu-tuhkan
oksigen bebas atau organisme yang dapat hidup dalam kondisi tergenang tanpa oksigen
dan tidak dapat hidup (mati) apabila ada oksigen.
(3) organisme mikroaerofilik, yaitu organisme yang dapat hidup dalam kondisi oksigen yang
sangat sedikit.

12.2.5 Berdasarkan pH Optimum Pertumbuhan Organisme


Alexander tahun 1978 mengelompokkan organisme tanah berdasarkan pH optimum
bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme tersebut, yaitu menjadi tiga kelompok
sebagai berikut:
(1) kelompok organisme yang tumbuh optimum pada pH rendah (< 7 fungi.
(2) kelompok organisme yang tumbuh optimum pada pH tinggi (> 7,5), contohnya pada tanah
dengan pH alkali didominasi bakteri dan aktinomicetes.
(3) kelompok organisme yang tumbuh optimum pada pH netral berkisar 6,5 s/d 7,5.

Anda mungkin juga menyukai