Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Latar belakang kami membuat makalah ini adalah agar kita semua dapat
mengetahui dan memahami cara pandang Islam terhadap HAM. Karena kita
sebagai manusiawi khususnya harus mengerti dan paham betul pembagian-
pembagian dalam pandangan Islam terhadap HAM, terutama pada zaman
sekarang.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang penulis ingin mengungkapkan rumusan


masalah:

a. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

b. Beberapa macam hak-hak asasi manusia

c. Hak Asasi Manusia dalam Islam

d. Prinsip-prinsip HAM dalam Islam

e. Contoh-contoh pelanggaran HAM

I.3. Tujuan Masalah

Dengan adanya rumusan masalah diatas kami dapat menarik suatu tujuan
masalah:

1. Untuk mengetahui pengertian HAM dan bagian-bagiannya.

2. Untuk mengetahui sejarah HAM

3. Untuk mengetahui HAM dalam perspektif islam

4. Untuk mengetahui contoh-contoh pelanggaran HAM


BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Secara etimologi hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai


pedoman prilaku, melindungi kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya
peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Sedangkan
asasi berarti yang bersifat paling mendasar yang dimiliki manusia sebagai
fitrah, sehingga tak satu pun makhluk mengintervensinya apalagi
mencabutnya. Dalam pasal 1 UU. No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
disebutkan bahwa “hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.Hak asasi
manusia adalah hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dimiliki oleh setiap
umat manusia sejak lahir sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa kepada
hamba-Nya, yaitu umat manusia tanpa terkecuali. Hak asasi manusia
melekat pada diri manusia sejak lahir, karena itu muncul gagasan tengtang
hak sasi manusia dan pengakuan atas-Nya sehingga dalam proses ini lahir
beberapa naskah. Yang antara lain:

 Magna Carta (Piagam Agung, 15 juni 1215)

Magna Carta di inggris memuat hal-hal sebagai berikut:

Seorang tidak boleh dipenjarakan (dihukum)dengan tidak ada vonis


yang sah menurut hukum. Suatu pajak (cukai) tidak boleh dinaikkan
dengan tanpa persetujuan sebuah dewan yang di dalamnya duduk kaum
bangsawan, kaum pendeta, dan rakyat jelata.
 Petition of Right

Suatu dokumen yang lahir karena tuntutan rakyat yan duduk di House of
Commons (parlemen) kepada raja Charles III.

 Bill of Right (Undang-Undang Hak, inggris 1689)

Undang-undang yang di terima parlemen inggris setelah mengadakan


revolusi tidak berdarah kepada raja James II (peristiwa kemenangan atas
raja), yang isisnya tentang hak-hak dan kebenaran warga Negara.

 Declaration of Independence (Pernyataan kemerdekaan USA, 4 juli


1776)

Tututan adanya hak bagi setiap orang untuk hidup merdeka.

 Revolusi Prancis, 5 agustus 1789

Bahwa manusia di lahirkan sama dalam keadaan merdeka dan memiliki


hak-hak yang sama. Terknal dengan symbol liberte = kemerdekaan,
egalite = persamaan, dan fraternite =persaudaraan.

 The Four Freedom (empat kebebasan USA 1941)

Frankin D. Roosevelt (Amerika Serikat) merumuskan tentang

1) Freedom of speech and expression (kebebasan berbicara menyatakan


pendapat);

2) Freedom of worship (kebebasan beribadat);

3) Freedom from want (kemelaratan);

4) Freedom from fear (kebebasan dari rasa takut).

 Universal Declaration of Human Right (10 desember 1948)

Universal Declaration of Human Right (pernyataan sedunia tentang Hak Asasi


Manusia). Pernyataan ini berisi, antara lain hak kebebasan politik, hak social,
hak beristirahat dan liburan, hak akan tingkat penghidupan yang cukup bagi
penjagaan kesehatanm keselamtan diri sendiri dan keluarga, serta hak asasi
Pendidikan.

Sejarah HAM

Negara yang sering disebut sebagai negara pertama di dunia yang


memperjuangkan hak asasi manusia adalah Inggris. Tonggak pertama bagi
kemenangan hak-hak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak
dengan adanya berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan
disahkan. Dokumen-dokumen tersebut adalah MAGNA CHARTA.
Tindakan sewenang-wenang Raja Inggris mengakibatkan rasa tidak puas
dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja Inggris untuk
membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan
atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun
dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam
Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak-hak
tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam
tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi
karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih
tinggi daripada kekuasaan raja.

Perjuangan di negara Inggris memicu perjuangan-perjuangan di banyak


negara untuk Hak Azasi Manusia. Seperit misalnya Amerika Serikat dengan
Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang “empat kebebasan” yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januari 1941
antara lain kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of
speech and expression), kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaannya (freedom of religion), kebebasan dari rasa takut
(freedom from fear), kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom
from want).
Setelah perang dunia kedua, mulai tahun 1946, disusunlah rancangan
piagam hak-hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial
ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari 18 anggota. PBB
membentuk komisi hak asasi manusia (commission of human right).
Sidangnya dimulai pada bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor
Rossevelt. Baru 2 tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang
Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chaillot, Paris menerima baik
hasil kerja panitia tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL
DECLARATION OF HUMAN RIGHTS atau Pernyataan Sedunia tentang
Hak – Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara yang
terwakil dalam sidang umum tersebut, 48 negara menyatakan
persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya absen. Oleh karena
itu, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.

II.2. Beberapa Macam Hak Asasi Manusia

Hak-hak asasi manusia dapat dibagi menjadi 6, yaitu:

1. Hak asasi pribadi/personal right yang meliputi kebebasan menyatakan


pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.

2. Hak hak asasi ekonomi/property right yaitu hak untuk memiliki sesuatu,
membeli, menjual, serta memanfaatkannya.

3. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum


dan pemerintahan atau yang biasa disebut right of legal equality.

4. Hak-hak asasi politik/politicial right, yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), dan
mendirikan partai politik.

5. Hak-hak asasi sosial dan budaya/social and cultur right, misalnya hak
untuk memilih pendidikan dan mengembangkan kebudayaan.
6. Hak-hak asasi mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan atau procedural right, misal pengaturan dalam hal
penangkapan, penggeledahan dan peradilan.

II.3. Hak Asasi Manusia Dalam Islam

Sejak mula sebelum lahirnya berbagai gagasan tentang HAM, Islam telah
meletakkan dasar yang kuat. Islam memandang bahwa kedudukan manusia
adalah sama dan hanya dibedakan dari sudut ketqawaan, tidak ada paksaan
dalam beragama dan tidak boleh suatu kaum menghina kaum yang lain.
Rasulullah SAW. sendiri bersabda, “Setiap manusia dilahirkan dalam
keadaan suci”. Landasan bijak keterkaitan dengan hak tersebut dalam Islam
dikenal melalui dua tahap, yaitu hak manusia dan hak Allah. Hak manusia
itu bersifat relative sedangkan hak Allah adalah mutlak, tetapi antara kedua
hak tersebut saling melindungi satu sama lain.

II.4. Prinsip-Prinsip HAM Dalam Islam

Hak asasi manusia dalam Islam sebagaimana tersentuh dalam Allah,


menurut Musdar F Mas’udi, memiliki lima prinsip, yaitu:

1. Hak perlindungan terhadap jiwa.

Kehidupan merupakan suatu hal yang sangat niscaya dan tidak boleh
dilanggar oleh siapapun, Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 32,
yang artinya :

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi. (QS 5: 32)

2. Hak perlindungan keyakinan.

Dalam hal ini Allah telah menguti dalam Al-Qur’an yang berbunyi “Lakum
dinukum waliyadin”.

ۡ‫ی دِینُ ُکمۡ لَ ُکم‬


َۡ ‫ن َو ِل‬
ِۡ ‫( دِی‬QS Al-KAFIRUN:6)

Artinya : bagimu agamamu, bagiku agamaku

3. Hak perlindungan terhadap akal pikiran.

Hak perlindungan terhadap akal pikiran ini telah diterjemahkan dalam


perangkat hukum yang sangat elementer, yakni tentang harusnya menjauhi
makanan dan minuman yang dapat merusak akal dan pikiran manusia. Salah
satunya dalam QS Al-An’am : 119

Artinya :

Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang


disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah
telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali
apa yang terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari
manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu
mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang melampaui batas.
4. Hak perlindungan terhadap hak milik.

Hak perlindungan terhadap hak milik telah dimaksudkan dalam hukum


sebagaimana telah diharamkannya pencurian. Diantara ayat-ayat yang
membahas tenntang pencurin salah satunya adalah QS Al-Maidah ayat 38,
yang artinya :

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan


keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai
siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (5: 38)

5. Hak berkeluarga atau hak memperoleh keturunan dan mempertahankan


nama baik. Salah satu firman Allah ada pada QS An-Nisa ayat 1

Artinya:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu. (4:1)

II.5. Contoh-Contoh Pelanggaran HAM

Ada beberapa contoh dari pelanggaran HAM, di antaranya sebagai berikut:

1. Terjadinya penganiayaan pada Praja STPDN oleh seniornya dengan


dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Clip Muntu pada tahun
2003.

2. Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada
suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran ringan
terhadap mahasiswa.
3. Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM
terhadap pejalan kaki yang berjalan dipinggir jalan sehingga sangat rentan
terhadap kecelakaan.

4. Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada


suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM
terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang
sesuai dengan minat dan bakatnya.
BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari pandangan Islam terhadap HAM yaitu:

a. Pengertian Hak-Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar/hak-hak pokok yang dimiliki oleh
setiap umat manusia sejak lahir sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa
kepada hamba-Nya

b. Beberapa macam Hak Asasi Manusia

Hak-hak asasi manusia dapat dibagi menjadi 6, yaitu:

1. Hak asasi pribadi/personal right

2. Hak asasi ekonomi/Propety right

3. Hak asasi untuk mendapat perlakuan yang sama/right of legal equality

4. Hak asasi politik/politicial right

5. Hak asasi sosial dan budaya/social and cultur right

6. Hak asasi untuk mendapatkanj perlakuan tata cara peradilan dan


perlindungan/procedural right.

c. Hak Asasi Manusia dalam Islam

Sejak mula sebelum lahirnya berbagai gagasan tentang HAM, Islam telah
meletakkan dasar yang kuat.

d. Prinsip-Prinsip HAM dalam Islam

Prinsip-prinsip HAM dalam Islam yaitu:

1. Hak perlindungan terhadap jiwa.


2. Hak perlindungan terhadap keyakinan.

3. Hak perlindungan terhadap akal pikiran.

4. Hak perlindungan terhadap hak milik.

5. Hak berkeluarga atau hak memperoleh keturunan dan


mempertahankan nama baik.
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan keapda, sehingga penulisan
makalah yang berjudul “ ISLAM dan HAM ” ini terselesaikan tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap tecurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW serta Keluarga beliau, Para sahabat dan Para pengikut
beliau sampai akhir zaman, amin ya Rabbal Alamin. Penulis menyadari,
bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun dan untuk perbaikan makalah yang akan datang. Semoga
makalah ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya, Amin.
ISLAM DAN HAK ASASI
MANUSIA

Disusun oleh :

Kelompok IV

Agung Saputra (13314281)

Fandi Achmad M (13314325)

Nurhaji Sangadji (13314375)

Tutik Jani Ariska (13314403)

Anda mungkin juga menyukai