Anda di halaman 1dari 12

TUGAS I

GD3105 SURVEI GNSS

OLEH
LEONARDUS BERLIANTO SETIAWAN
15116043

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI DAN GEOMATIKA


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
TAHUN AJARAN
2018/2019
Perkembangan teknologi satelit dalam peradaban saat ini tentu mempunyai andil yang
sangat besar dalam kehidupan manusia. Beberapa sektor kehidupan seperti komunikasi,
astronomi, militer, penelitian dan navigasi sangat terbantu dengan adanya teknologi satelit.
Selain sektor-sektor di atas, ada juga peran yang sangat besar oleh teknologi satelit dalam
sektor geodesi dimana satelit berperan dalam pekerjaan-pekerjaan yang terkait bidang geodesi.

Berikut ini adalah beberapa sistem GNSS yang berperan dalam pekerjaan-pekerjaan di
bidang geodesi, yaitu:

1. Global Positioning System (GPS)


Global Positioning System atau yang biasa dikenal dengan sebutan GPS
merupakan sistem radionavigasi milik Amerika Serikat yang membantu dalam
penentuan posisi 3 dimensi dengan akurasi mencapai 1 meter atau bisa lebih akurat dan
menyediakan pengukuran waktu yang memiliki presisi sampai dengan nano-detik di
seluruh permukaan Bumi. Sebagai informasi, nama formal dari GPS adalah NAVSTAR
GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System).
6.1 Sejarah dan Status
Lahirnya sistem GPS berawal dari keberhasilan ilmuwan dalam
melacak satelit untuk mengamati pergerakan kapal selam Amerika Serikat
yang membawa rudal nuklir pada pertengahan tahun 1960.

Pada tahun 1970, Departemen Pertahanan Amerika Serikat ingin


membuat sistem satelit navigasi yang kuat dan stabil sehingga mereka
memutuskan untuk menggunakan satelit agar mendukung sistem navigasi
yang sudah direncanakan. Mereka pun kemudian meluncurkan untuk
pertama kalinya satelit NAVSTAR GPS pada tahun 1978. Pada tahun 1993,
24 satelit GPS resmi beroperasi.

6.2 Segmen Satelit / Segmen Angkasa


Segmen angkasa GPS terdiri dari satelit-satelit GPS serta roket-roket
Delta peluncur satelit dari Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat.
Satelit GPS bisa dianalogikan sebagai stasiun radio di angkasa, yang
diperlengkapi dengan antena untuk mengirim dan menerima sinyal
gelombang [Abidin, 2006].
Pada dasarnya, satelit GPS terdiri dari Solar Panel, komponen
internal dan komponen eksternal. Komponen solar panel pada satelit terletak
pada 2 sayap satelit dan berfungsi sebagai sumber energi satelit. Kemudian,
komponen internal terdiri dari jam atom berketelitian tinggi berjumlah 4
buah dan pembangkit sinyal. Selain jam atom dan pembangkit sinyal, satelit
GPS juga dilengkapi dengan peralatan untuk mengontrol ‘tingkah laku’
satelit serta sensor untuk mendeteksi peledakan nuklir dan lokasinya.
Terakhir, komponen eksternal satelit GPS adalah beberapa antena yang
digunakan untuk menerima dan memancarkan sinyal-sinyal ke dan dari
satelit GPS [Abidin, 2006].
Berikut ini adalah beberapa generasi satelit GPS berdasarkan periode
operasionalisasinya, yaitu:
 BLOK-I (Initial Concept Validation Satellites)
 BLOK-II (Initial Production Satellites)
 BLOK-IIA (Upgraded Production Satellites)
 BLOK-IIR (Replenishment Satellites)
 BLOK-IIF (Follow-On “Sustainment” Satellites)
 BLOK-III
Sampai dengan Oktober 2005, ada 29 satelit GPS yang beroperasi,
masing-masing 1 satelit Blok-II, 15 satelit Blok-IIA, 12 satelit Blok-IIR dan
1 satelit Blok-IIRM [Abidin, 2006].

6.3 Segmen Sistem Kontrol


Segmen sistem kontrol GPS berfungsi untuk mengontrol dan
memantau operasional semua satelit GPS dan memastikan bahwa semua
satelit berfungsi sebagaimana mestinya. Secara lebih spesifik, tugas utama
dari segmen sistem kontrol GPS adalah [Abidin, 2006]:
a. Memantau dan mengontrol sistem satelit secara kontinyu
b. Menentukan dan menjaga waktu sistem GPS
c. Memprediksi ephemeris satelit dan karakteristik jam satelit
d. Meremajakan (update) navigation message dari setiap satelit
e. Melakukan manuver satelit agar tetap berada dalam
orbitnya, atau melakukan relokasi untuk menggantikan
satelit yang tidak sehat jika diperlukan
Secara spesifik, segmen sistem kontrol terdiri dari Ground Antenna
Stations (GAS), Monitor Stations (MS), Prelaunch Compatibility Station
(PCS), dan Master Control Station (MCS). GAS berlokasi di Ascension,
Diego Garcia, dan Kwajalein. Lima stasiun MS terdiri dari stasiun GCS
ditambah stasiun di Colorado Springs dan Hawaii. Stasiun PCS berlokasi di
Cape Canaveral dan juga berfungsi sebagai backup dari GAS. Terakhir,
stasiun MCS terletak di Colorado Springs.

6.4 Segmen Receiver / Segmen Pengguna


Segmen Pengguna terdiri dari pengguna dan alat penerima sinyal
GPS atau GPS receiver yang digunakan di darat, laut, udara maupun
angkasa. Komponen utama dari receiver GPS secara umum adalah antena
dengan pre-amplifier, pemroses sinyal, pemroses data (solusi navigasi),
osilator presisi, unit pengontrolan receiver dan pemrosesan, catu daya,
memori serta perekam data.
2. GLONASS
GLONASS yang merupakan singkatan dari Globalnaya Navigazionnaya
Sputnikovaya Sistema adalah sistem GNSS buatan Badan Nasional Antariksa Rusia.
Sejarah terbentuknya GLONASS dimulai dari tahun 1970an dimana waktu itu
GLONASS dikembangkan untuk sistem komunikasi militer negara Uni Soviet.
Ketika Perang Dingin berakhir, Uni Soviet menyadari bahwa GLONASS
memiliki fungsi komersil melalui kemampuannya untuk mengirimkan dan
menyebarkan data cuaca, komunikasi dan navigasi. Sehingga hal ini menyebabkan
satelit GLONASS yang pertama diluncurkan pada tanggal 12 Oktober 1982. Sampai
saat ini sudah ada 24 satelit GLONASS yang mengorbit planet Bumi.
6.1 Segmen Satelit / Segmen Angkasa
Dari segmen satelit, GLONASS memiliki 24 satelit pada 3 bidang
orbit dengan 8 satelit per bidang orbitnya. Geometri konstelasi GLONASS
berulang setiap 8 hari dan periode orbit satelitnya adalah 8/17 hari sideris
sehingga setelah 8 hari sideris, satelit GLONASS sudah menempuh 17
revolusi. Satelit-satelit GLONASS diletakkan di orbit yang melingkar
dengan target inklinasi 64.8 derajat dan radius orbit 19.140 km, sekitar 1060
km lebih rendah daripada satelit GPS sehingga periode orbitnya lebih
pendek sekitar 43 menit.

6.2 Segmen Sistem Kontrol


Segmen sistem kontrol GLONASS terdiri dari pusat sistem kontrol
dan stasiun tracking yang tersebar di seluruh wilayah Rusia. Segmen sistem
kontrol mengawasi kelayakan satelit, menentukan koreksi ephemeris dan
offset waktu satelit dengan waktu GLONASS dan UTC. Sistem kontrol
mengunggah koreksi ke satelit dengan intensitas 2 kali sehari.

6.3 Segmen Receiver / Segmen Pengguna


Segmen pengguna GLONASS terdiri dari receiver/prosesor radio
tipe L-band dan antena yang dapat menerima sinyal GLONASS,
menentukan pseudoranges (dan data lainnya) dan menyelesaikan persamaan
untuk memperoleh koordinat dan waktu yang sangat akurat.
3. GALILEO
Galileo adalah sistem satelit navigasi global pertama yang dibuat dan dikontrol
oleh pihak Uni Eropa serta memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Tujuan dibuatnya
Galileo ini adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian GPS dan agar
dapat bersaing dengan negara maju seperti Amerika Serikat dan Rusia.
Sejarah satelit Galileo dimulai pada tanggal 28 Desember 2005 dimana satelit
eksperimental pertama dari Galileo System Test Bed (GSTB) bernama Giove A telah
diluncurkan dari Baikonur, Kazakhstan (Abidin, 2006). Setelah itu, pada kurun waktu
2005-2006, 4 buah satelit operasional diluncurkan untuk memvalidasi segmen
pengguna dan angkasa. Setelah tahap In-Orbit-Validation (IOV) tersebut diselesaikan,
maka satelit-satelit operasional selanjutnya akan diluncurkan untuk mencapai tahap
Full Operational Capability (FOC).
6.1 Segmen Satelit / Segmen Angkasa
Pada segmen satelit, Galileo memiliki 30 satelit dimana 27 satelit
yang aktif dan 3 satelit cadangan dalam Medium Earth Orbit (MEO) pada
ketinggian 23600 km. Satelit Galileo memiliki inklinasi orbit sebesar 56 o
dan 3 bidang orbit dimana masing-masing bidang orbit diisi oleh 9 satelit +
1 satelit cadangan. Setiap satelit Galileo dilengkapi dengan 2 jam atom, yaitu
Rubidium dan Hydrogen Maser.

6.2 Segmen Sistem Kontrol


Mengenai sistem kontrol Galileo, satelit Galileo dikendalikan oleh 2
stasiun kontrol yang didukung dengan 20 stasiun sensor Galileo. Untuk
pertukaran data antara stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan melalui
stasiun penghubung khusus. Sebanyak 15 stasiun penghubung akan
dipasang di sekitar permukaan bumi untuk memudahkan dalam hal transfer
data. Stasiun kontrol bertanggungjawab untuk manajemen satelit, integrasi
sinyal dan sinkronisasi jam atom pada satelit.

6.3 Segmen Receiver / Segmen Pengguna


Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di
darat, laut, udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima sinyal
Galileo diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal-sinyal dari
satelit Galileo untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan
waktu.
Komponen utama dari suatu receiver Galileo secara umum adalah
antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan
pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data
sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya,
unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.
Berdasarkan analisis pasar, tipe-tipe receiver dibagi menjadi 3 yaitu
tipe konsumen, profesional dan safey of life.
Tipe konsumen sendiri terdiri dari dua jenis yaitu A1 dan A2. Jenis
A1 berdiri sendiri yang merupakan receiver navigasi utama Galileo, dan A2
digunakan untuk bantuan komunikasi (NAV/COM).
Tipe profesional terdiri dari empat jenis yaitu B1 (Single frequency
ditambah Local Element (LE)), B2 (Dual frequency ditambah LE), B3
(Triple frequency ditambah LE), dan B4 (Single frequency ditambah
bantuan komunikasi).
Sementara itu Tipe Safety of Life terdiri dari dua jenis yaitu C1 dan
C2. Jenis C1 merupakan receiver yang memiliki spesifikasi Dual frequency
plus LE (+EGNOS) with integrity. Jenis C2 memiliki spesifikasi Triple
frequency plus LE (+EGNOS) with integrity.

4. COMPASS / BEIDOU
COMPASS atau yang biasa dikenal dengan Beidou merupakan sistem GNSS
buatan negara Tiongkok. Konsep awal sistem GNSS ini diperkenalkan pada tahun
1983. Pada tahun 1989, sistem ini menggunakan 2 satelit komunikasi DFH-2/2A yang
orbitnya geostasioner.
Satelit navigasi yang pertama baru diluncurkan pada tanggal 30 Oktober 2000
(Beidou-1A), kemudian diikuti oleh Beidou-1B pada 20 Desember 2000. Satelit ketiga,
Beidou-1C dimasukkan ke orbit pada 25 Mei 2003 sebagai cadangan.
Satelit-satelit BeiDou-1 dibuat berdasarkan platform komunikasi DFH-3. Pada
tanggal 15 Desember 2003, sistem Beidou generasi pertama berhasil dioperasikan
sehingga hal ini membuat Tiongkok sebagai 1 diantara 3 negara yang memiliki sistem
satelit navigasi milik pribadi.
Pada tahun 2006, Tiongkok secara resmi mengumumkan perkembangan sistem
BeiDou generasi kedua termasuk konstelasi satelit MEO (Medium Earth Orbit) –
BeiDou-2 atau nama lainnya Compass.
6.1 Segmen Satelit / Segmen Angkasa
Di segmen satelit, BeiDou direncanakan pada tahun 2020 akan
memiliki 35 satelit dengan rincian sebagai berikut:
 5 satelit BeiDou-G di orbit geostasioner (GEO) (58.75o E,
80 o E, 110.5 o E, 140 o E, 160 o E);
 27 satelit BeiDou-M di Medium Earth Orbit (MEO) (terletak
pada 3 bidang orbit dengan ketinggian 21558 km dan
periode 12 jam 53 menit dan inklinasinya 55o terhadap
ekuator)
 3 satelit BeiDou-I di orbit geosynchronus (IGSO) dengan
ketinggian 35786 km dan inklinasi 55o terhadap bidang
ekuator.

6.2 Segmen Sistem Kontrol


Mengenai sistem kontrol satelit BeiDou, ada 3 komponen yang menyusun
sistem kontrol BeiDou yaitu:
 Stasiun Master Kontrol (1 buah)
Fungsi dari stasiun ini adalah untuk mengonrol konstelasi
satelit dan memproses pengukuran yang diterima oleh
stasiun monitor untuk membuat pesan navigasi.
 Stasiun Pengunggahan (2 buah)
Bertanggungjawab untuk mengunggah koreksi orbital dan
pesan navigasi ke satelit BeiDou
 Stasiun Monitor (30 buah)
Bertanggungjawab untuk mengumpulkan semua data satelit
BeiDou.
6.3 Segmen Receiver / Segmen Pengguna
Segmen pengguna BeiDou terdiri dari receiver/prosesor radio tipe L-
band dan antena yang dapat menerima sinyal BeiDou, menentukan
pseudoranges (dan data lainnya) dan menyelesaikan persamaan untuk
memperoleh koordinat dan waktu yang sangat akurat.

5. QZSS
QZSS yang memiliki kepanjangan Quazi-Zenith Satellite System merupakan
sistem satelit navigasi yang dibuat oleh Jepang. Fokus dari sistem satelit ini memang
untuk wilayah Jepang, namun sistem ini juga akan melayani wilayah Asia-Oceania.
QZSS memiliki tingkat akurasi yang terbatas apabila dijalankan secara mandiri,
makanya QZSS dipandang sebagai satelit GPS tambahan. Satelit QZSS menggunakan
frekuensi yang sama dengan GPS dan jam yang telah tersinkronisasi dengan waktu
GPS.
Sejarah terbentuknya sistem QZSS bermula dari Initial Phase Operation yang
dimulai pada September 2010 dengan peluncuran satelit quasi-zenith yang pertama,
Michbiki. Kemudian pada tahun 2011, pemerintah Jepang memutuskan untuk
mempercepat pengembangan sistem QZSS untuk mencapai konstelasi 4 satelit sambil
berharap tercapainya konstelasi 7 satelit di masa depan.
Setelah itu, pemerintah Jepang mengumumkan secara resmi kontrak dengan
Mitsubishi untuk membangun 1 satelit geostasioner dan 2 tambahan satelit quasi-
zenith. 3 satelit ini dijadwalkan meluncur sebelum akhir 2017.
6.1 Segmen Angkasa / Segmen Satelit
Segmen satelit QZSS terdiri dari 3 satelit yang ditempatkan di
Highly Elliptical Orbit (HEO) dan 1 satelit di orbit geostasioner. Untuk
satelit yang di HEO, altitude perigee-nya sekitar 32000 km dan altitude
apogee-nya sekitar 40000 km dan semuanya melewati track yang sama.
Sistem satelit QZSS didesain sedemikian rupa sehingga paling tidak ada 1
satelit yang berada di zenith negara Jepang.

6.2 Segmen Sistem Kontrol


Segmen sistem kontrol terdiri dari master control station (MCS), tracking
control stations (TT&C), laser ranging stations dan monitoring stations.
Jaringan stasiun monitoring mencakup Asia Timur dan Oseania dengan
stasiun berada di Jepang (Okinawa, Sarobetsu, Koganei, Ogasawara) dan
Bangalore (India), Guam, Canberra (Australia), Bangkok (Thailand) serta
Hawaii (USA). MCS bertanggungjawab untuk pembuatan pesan navigasi
yang dihubungkan dengan satelit quasi-zenith melalui stasiun TT&C di
Okinawa

6.3 Segmen Receiver / Segmen Pengguna


Komponen dari segmen receiver QZSS pada umumnya sama dengan
GPS yaitu terdiri dari pengguna dan alat penerima sinyal GPS/QZSS yang
digunakan di darat, laut, udara maupun angkasa. Komponen utama dari
receiver secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, pemroses sinyal,
pemroses data (solusi navigasi), osilator presisi, unit pengontrolan receiver
dan pemrosesan, catu daya, memori serta perekam data.

6. IRNSS / NAVIC
IRNSS (India Regional Navigation Satellite System) adalah sistem satelit
navigasi yang dikembangkan oleh badan antariksa India India Space Research
Organisation (ISRO) yang berada di bawah kontrol pemerintah India.
Sejarah sistem IRNSS dimulai dari peluncuran satelit pertama pada tanggal 1 Juli 2013.
Kemudian, secara teratur IRNSS meluncurkan satelit setiap 6 bulan sekali hingga
akhirnya satelit ketujuh diluncurkan pada 28 April 2016.
6.1 Segmen Angkasa / Segmen Satelit
Segmen satelit IRNSS terdiri dari 7 satelit dimana 3 satelit berada di
orbit geostasioner dengan bujur 32,5o E, 83o E, 131,5o E. 4 satelit lainnya
berada di orbit geosynchronus dengan ketinggian apogee 24000 km dan 250
km perigee serta inklinasi 29o.

6.2 Segmen Sistem Kontrol


Segmen sistem kontrol IRNSS pada umumnya sama dengan sistem
lainnya dimana terdiri dari stasiun-stasiun seperti:
 IRNSS Space Craft Control Centre (SCC)
 IRNSS Navigation Centre (INC)
 IRNSS TTC & Uplinking Stations (IRTTC)
 IRNSS Range and Integrity Monitoring Stations (IRIMS)
 IRNSS Timing Centre (IRNWT)
 IRNSS CDMA Ranging Stations (IRCDR)
 Laser Ranging Station (ILRS)
 Data Communication Network (IRDCN)

6.3 Segmen Receiver / Segmen Pengguna


Segmen receiver IRNSS terdiri dari receiver IRNSS. Receiver
IRNSS ada yang dual frequency (L5 dan S band frekuensi) dan single
frequency (L5 atau S band frekuensi) dengan kemampuan menerima koreksi
ionosfer. Receiver IRNSS juga akan mampu untuk menerima dan memroses
data dari konstelasi satelit GNSS yang lain serta mampu melacak 7 satelit
IRNSS.
REFERENSI
 GPS
https://www.nasa.gov/directorates/heo/scan/communications/policy/GPS.html
https://www.nasa.gov/directorates/heo/scan/communications/policy/GPS_History.html

 GLONASS
https://beebom.com/what-is-glonass-and-how-it-is-different-from-gps/
https://www.novatel.com/an-introduction-to-gnss/chapter-3-satellite-systems/glonass/
https://www.glonass-iac.ru/en/guide/index.php
https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/GLONASS_User_Segment

 GALILEO
http://geodesy.gd.itb.ac.id/2007/01/16/satelit-galileo/
https://ec.europa.eu/growth/sectors/space/galileo/history_en

 BeiDou / COMPASS
https://www.glonass-iac.ru/en/guide/beidou.php
https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/BeiDou_Ground_Segment
https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/BeiDou_User_Segment

 QZSS
https://www.novatel.com/an-introduction-to-gnss/chapter-3-satellite-systems/other-
systems/
https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/QZSS
http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/download/1649/1487

 IRNSS
https://gssc.esa.int/navipedia/index.php/IRNSS

Anda mungkin juga menyukai