II. METODOLOGI
Berikut ini adalah metodologi pengerjaan tugas penggambaran peta Indonesia dan penghitungan luas
dan keliling pulau-pulau di Indonesia yang digambarkan dalam bentuk diagram alir.
b. High Resolution
c. Intermediate Resolution
b. High Resolution
No Nama Pulau Luas Pulau Sistem Proyeksi
(km2)
1 Sumatera 428885.17 Asia_South_Albers_Equal_Area_Conic
2 Jawa 126666.79 Central meridian: 115.0
3 Bali 5404.33 Std parallel (1,2): (2.0, -7.0)
4 Sulawesi 169735.38 Latitude of origin: 0.0
c. Intermediate Resolution
No Nama Pulau Luas Pulau Sistem Proyeksi
(km2)
1 Sumatera 428788.23 Asia_South_Albers_Equal_Area_Conic
2 Jawa 126805.57 Central meridian: 115.0
3 Bali 5418.77 Std parallel (1,2): (2.0, -7.0)
4 Sulawesi 169712.67 Latitude of origin: 0.0
c. Intermediate Resolution
No Nama Pulau Panjang Garis Pantai (km) Sistem Proyeksi
1 Sumatera 6011.97 Plate Carree
2 Jawa 3215.74
3 Bali 432.56
4 Sulawesi 6209.80
IV. PEMBAHASAN
Dalam pengerjaan tugas ini, ada 3 keluaran yang diperoleh yaitu peta Indonesia dalam proyeksi
Mercator, tabel luas pulau-pulau di Indonesia dan tabel panjang garis pantai pulau-pulau di Indonesia. Masing-
masing keluaran menghasilkan 3 hasil dengan kualitas resolusi data yang berbeda-beda (full, high, dan
intermediate).
Untuk keluaran yang pertama yaitu peta Indonesia dalam proyeksi Mercator, sistem proyeksi yang
digunakan adalah sistem proyeksi yang mengutamakan distorsi minimum pada bentuk pulau (konform). Adanya
distorsi yang minumum pada bentuk pulau diharapkan mempertahankan arah/orientasi pada peta dengan arah
sesungguhnya di lapangan. Sistem proyeksi konform digunakan umumnya untuk kepentingan navigasi
pelayaran.
Untuk keluaran yang kedua yaitu tabel luas pulau-pulau di Indonesia, sistem proyeksi yang digunakan
adalah sistem proyeksi yang mempertahankan nilai luas pulau (ekuivalen). Dalam tugas ini, sistem proyeksi
yang digunakan adalah Albers Equal Area. Dari sistem proyeksi ini, nilai luas yang diperoleh memiliki
perbedaan yang kecil dengan nilai luas yang ada pada tabel atribut file. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem
proyeksi Albers dan parameter yang digunakan cukup akurat untuk menghitung luas pulau di Indonesia.
Untuk keluaran yang terakhir yaitu tabel panjang garis pantai di Indonesia, sistem proyeksi yang
digunakan adalah sistem proyeksi ekuidistan dimana sistem ini mempertahankan nilai jarak pada peta dengan
jarak sesungguhnya di permukaan Bumi. Dalam tugas ini, sistem proyeksi yang digunakan adalah sistem
proyeksi Plate Carree.
V. KESIMPULAN
Berikut ini adalah kesimpulan dari pengerjaan tugas ini, yaitu:
• Semakin tinggi resolusi yang digunakan, maka semakin tinggi pula besaran angka luas dan panjang
garis pantai yang dihasilkan.
• Semakin tinggi resolusi yang digunakan, maka besaran angka luas pulau di Indonesia semakin
mendekati nilai luas pulau yang terdapat dalam tabel atribut file shp.
VI. REFERENSI
http://www.geo.hunter.cuny.edu/~jochen/gtech201/lectures/lec6concepts/map%20coordinate%20systems/how
%20to%20choose%20a%20projection.htm
https://community.esri.com/thread/30524