Oleh
Nama :
NIM :
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
1. Peta dan Global Positioning System (GPS)
TUJUAN PRAKTIKUM
I. Pendahuluan
Peta merupakan gambaran umum mengenai muka bumi yang dapat dilukiskan pada
bidang datar (dua dimensi) maupun dalam bentuk 3 dimensi dengan sistem proyeksi dan skala
tertentu. Ada 2 macam peta yaitu Peta Referensi yang dapat digunakan untuk berbagai
kepentingan dan Peta Tematik yang penggunaannya lebih spesifik. Suatu peta yang baik
biasanya dilengkapi korrdinat geografis, skala peta, inset peta, arah mata angin, legenda,
sistem proyeksi, datum, tahun pembuatan peta dan sumber pembuatnya.
Indonesia secara geografis terletak antara 6º LU – 11º LS dan 95º BT - 141º BT dan
berada diantara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta berada diantara 2
Samudera, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Berdasarkan kondisi ini pula
Indonesia memiliki bentuk-bentuk geografis yang sangat kompleks seperti pulau-pulau baik
besar maupun kecil, laut, selat, tanjung, teluk, sungai, lagun, gunung, lembah, dsb.
GPS adalah jaringan satelit yang secara kontinu memancarkan informasi mengenai
posisi suatu obyek di muka bumi. Alat ini banyak digunakan pada berbagai bidang aplikasi
baik di darat, laut dan udara. Secara umum GPS memiliki 3 bagian utama yang disebut
NAVSTAR (Navigation Satelitte Timing and Raging) System, yaitu satelit, bagian pengontrol
(stasiun di bumi) dan bagian penerima. Pada saat mengoperasikan GPS yang perlu
diperhatikan adalah tempat dan kondisi dimana kita berada, sinyal GPS akan terganggu bila
kita berada pada ruang tertutup (dalam gedung, ruang bawah tanah, di dalam air dsb) dan
juga pada kondisi cuaca mendung/berawan, disamping gangguan yang disebabkan oleh
sistem. Banyaknya gangguan akan menentukan tingkat akurasi terhadap informasi mengenai
data posisi yang diterima.
Adapun beberapa aplikasi penggunaan GPS dalam bidang perikanan kelautan adalah
untuk navigasi dalam pelayaran kapal, pencarian maupun penentuan koordinat suatu obyek
di laut seperti lokasi penangkapan ikan, stasiun sampling data. Selain itu aplikasi teknologi
GPS saat ini telah dimanfaatkan untuk pengukuran arus laut, pasang surut dan studi
mekanisme gempa bumi.
a. Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : Hand GPS, Kalkulator,
penggaris, dan pensil.
2. Prosedur kerja :
b. Konversi koordinat lintang bujur dari bentuk Lat/Lon hddd, dddddº ke hdddº mm’ss.s”
dan sebaliknya.
c. Penentuan koordinat pada peta dan plotting suatu koordinat di dalam peta.
Jawaban :
Bila A memiliki koordinat 5o 52’ 6,61” LS, 105o 45’ 20,83” BT dan B memiliki koordinat 5o
55’ 52,60” LS, 105o 59’ 20,83” BT, tentukan :
(1o =60’, 1’ = 60” = 1 mil laut = 1,852 km, dan 1 knot = 1mil laut/jam )
b. Jika kecepatan kapal adalah 8 knot, berapa waktu lama tempuh antar kedua
pelabuhan tersebut?
Jawaban :
Jawaban :
4. Gunakan hasil perhitungan skala peta diatas, berapa cm pada peta yang ditampilkan dari
lebar selat makassar yang sebenarnya sebesar 250 Km?
Jawaban :