GEODESI SATELIT
Review Website mengenai Definisi Geodesi, Geodesi Satelit, Sistem-sistem Geodesi
Satelit, dan Aplikasi Geodesi Satelit
Oleh:
Adelina Nur Afiani
15114013
b. https://en.wikipedia.org/wiki/Geodesy
Dari definisinya, geodesi yang merupakan salah satu cabang dari matematika
terapan dan ilmu kebumian merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang
pengukuran dan perepresentasian dari Bumi, termasuk medan gaya beratnya
masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu. Selain itu,
geodesi juga mempelajari geodynamical phenomena atau fenomena pergerakan-
pergerakan yang ada di bumi.
c. http://www.ga.gov.au/scientific-topics/positioning-navigation/geodesy/basics
Website ini merupakan website yang membahas khusus mengenai ilmu kebumian
milik pemerintahan Australia. Pengertian geodesi dalam website ini adalah aplikasi
yang dinamis dari suatu metode ilmiah yang mendukung banyak keahlian seperti
ekonomi, dan aktivitas ilmiah lainnya sebagai fungsi dari eksplorasi mineral, navigasi,
pemetaan, surveying, penginderaan jauh untuk manajemen sumber daya, dan lain-
lain.
d. http://geodesy.gd.itb.ac.id/lingkup-keilmuan/
Menurut website ini, definisi geodesi adalah bidang ilmu inter-disiplin yang
menggunakan pengukuran-pengukuran pada permukaan bumi serta dari wahana
pesawat dan wahana angkasa untuk mempelajari bentuk dan ukuran bumi, planet-
planet dan satelitnya serta perubahan-perubahannya , menentukan secara teliti
posisi serta kecepatan dan titik-titik ataupun objek-objek pada permukaan bumi
atau yang mengorbit bumi dan planet-planet dalam suatu referensi tertentu; serta
mengaplikasikan pengetahuan tersebut untuk berbagai aplikasi ilmiah dan rekayasa
menggunakan matematika, astronomi, fisika dan ilmu komputer.
e. http://www.iag-aig.org/templates_img/iagbooklet.pdf
Menurut IAG (International Association of Geodesy) Geodesi adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang bentuk, ukuran, dan medan gravitasi bumi. Selain itu, geodesi
saat ini dianggap lebih dari itu. Geodesi merupakan geoscince atau ilmu kebumian
yang menganggap sebagai sistem dinamis yang kompleks yang terdiri atas lapisan-
lapisan bumi yang dikelilingi oleh perairan serta atmosfer.
2. Definisi Geodesi Satelit
a. https://en.wikipedia.org/wiki/Satellite_geodesy
Dari website tersebut Geodesi Satelit didefinisikan sebagai sub dari bidang ilmu
geodesi yang menggunakan bantuan satelit (alam ataupun buatan manusia) untuk
menyelesaikan problem-problem geodesi.
c. http://gji.oxfordjournals.org/content/157/1/478.extract
Dari bacaan tersebut, penulis mendefinisikan Geodesi Satelit sebagai suatu cabang
ilmu Geodesi yang melibatkan satelit buatan manusia untuk ditempatkan pada posisi
tertentu di ruang angkasa, kemudian dengan gelombang yang dipancarkan dari
satelit termasuk kepermukaan bumi, digunakan untuk menjawab persoalan-
persoalan Geodesi seperti Penentuan Posisi, Jarak dan sebagainya.
3. Sistem-sistem Geodesi Satelit
a. http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Astronomical+Geodesy
http://geodesy.gd.itb.ac.id/geodesi-satelit-dan-aplikasinya/
b. http://www.infoplease.com/encyclopedia/science/aerial-satellite-
photography.html
Dalam website tersebut, fotografi satelit dikaitkan dengan fotografi udara dimana
fotografi satelit dan udara ini merupakan suatu teknologi dan ilmu dalam merekam
suatu objek yang diam atau bergerak menggunakan sebuah kamera yang dipasang
pada suatu alat bantu seperti balon udara, pesawat terbang, roket. Metode ini
berbasiskan pada pemotretan satelit berlatar bintang-bintang yang telah diketahui
koordinatnya. Namun metode ini sudah lama tidak digunakan lagi sejak 1964 dan
tergantikan oleh teknik SLR yang berbasis pada pengukuran jarak laser ke satelit.
c. http://www.iers.org/IERS/EN/Science/Techniques/slr.html
Satellite Laser Ranging mengukur waktu perjalanan yang diperlukan dari pulsa-
pulsa yang dipancarkan dari transmitter menuju satelit dan kembali lagi ke stasiun.
Beberapa jenis satelit juga memiliki reflector khusus yang berfungsi untuk
mengembalikan pulsa-pulsa ke stasiun. Pengukuran dengan metode ini juga
memerlukan pengukuran-pengukuran tertentu seperti pengukuran tekanan
atmosfer, suhu, dan kelembaban relative untuk menghitung perbaikan untuk
meminimalisir kesalahan yang mungkin ada. Selain itu satelit laser ranging ini
merupakan teknik yang paling akurat untuk menentukan posisi geosentrik.
d. http://dokumen.tips/documents/llr-lunar-laser-ranging.html
e. http://geostev.blogspot.co.id/2014/11/sistem-penentuan-posisi-
berbasis-satelit.html
Dari halaman tersebut, VLBI adalah suatu
teknik penentuan posisi relative dengan
menggunakan data fase darigelombang
radio yang dipancarkan oleh kuasar, yaitu
benda langit pemancar gelombang
radioalamiah. Dalam geodesi satelit, VLBI
adalah teknik penentuan posisi relative
yang paling telitiuntuk baseline (jarak
antar titik) yang relative panjang.
f. https://oseanografihangtuah.wordpress.com/2013/10/28/satelit-
altimetri/
Satelit altimetri
merupakan satelit yang
bertugas untuk melakukan
observasi laut, khususnya
berbagai fenomena dan
dinamika yang terjadi di
permukaan laut. Prinsip
kerja satelit altimetri
dalam penentuan tinggi
atau jarak berdasarkan
pada dua cara, yaitu
menggunakan radar
altimetri dan penentuan
orbit teliti. Satelit-satelit yang umumnya digunakan untuk studi dinamika fisis
laut adalah satelit Topex/Poseidon dan Jason.
g. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_navigasi_satelit
Sistem navigasi satelit adalah sistem digunakan untuk menentukan posisi di Bumi,
dengan menggunakan satelit. Sistem navigasi satelit mengirimkan data posisi (garis
bujurdan lintang, dan ketinggian) dan sinyal waktu dari satelit, ke alat penerima di
permukaan. Penerima di permukaan dapat mengetahui posisinya, serta waktu yang
tepat.
h. http://www.iapg.bgu.tum.de/46168-bD1lbg-
~iapg~forschung~goce~gradiometrie.html
Satelit Gradiometri merupakan suatu ketetapan atas turunan kedua dari potensial
gravitasi ruang angkasa. Hal ini dapat diketahui dari sususan akselerometer yaitu
perangkat pengukur percepatan yang tepat (gradiometer) sebagai alat ukur beda
akselerasi.
i. http://www.insidegnss.com/node/885
Dalam web tersebut dijelaskan mengenai berbagai sistem satelit navigasi seperti
GPS (Amerika), GALILEO (Eropa), GLONASS (Rusia), dan BEIDOU (Cina).
j. http://www.aviso.altimetry.fr/en/techniques/altimetry.html
File sebuah paper dengan format pdf dengan judul Using Satellite Altimetry to
Detect Ocean Currents Yang ditulis oleh oseanografer Chad Hammons. Dari judul
papernya dapat diketahui penggunaan satelit altimetri bukan hanya diterapkan oleh
seseorang yang berhubungan langsung dengan ilmu kebumian seperti geodet
namun juga digunakan oleh para oseanografer dalam hal ini untuk menganalisis laut.
Penggunaan satelit altimetry dianggap dapat membuahkan hasil yang lebih
meyakinkan dibanding metode-metode lainnya untuk mengetahui arus laut yang
absolut secara geostropis dengan meningkatkan estimasi medan gaya gravitasi bumi
(untuk menemukan geoid bumi secara akurat)
b. http://www.ibnurusydy.com/aplikasi-gps-untuk-mitigasi-gempabumi/
Geodesi satelit yang paling mudah ditemui aplikasinya adalah sistem GPS atau
Global Positioning System. GPS pada awalnya hanya diketahui sebagai alat untuk
bernavigasi namun beberapa tahun yang lalu, GPS telah diterapkan penggunaannya
sebagai alat mitigasi bencana salah satunya adalah gempa bumi. Awalnya dilakukan
suatu Survey GPS geodetik di seluruh kawasan tertentu. Survey itu dilakukan untuk
mengamati perubahan muka tanah/deformasi kawasan tersebut. Kemudian
dengan banyaknya data pengukuran GPS geodetik ini maka akan bisa diperkirakan
apakah suatu daerah memiliki potensi gempa besar atau tidak namun bukan kapan
waktu pastinya akan terjadi gempa. Yang mampu mereka lakukan adalah
memprediksi gempa dalam range waktu, misalkan diduga akan terjadi gempa di
suatu kawasan pada tahun 2020 s/d 2070.
c. http://grivinayuliantika.blogspot.co.id/2013/10/geodesi-satelit.html
Aplikasi sistem satelit geodesi ditentukan oleh akurasi yang dicapai, upaya yang
diperlukan dan biaya peralatan dan perhitungan dan akhirnya pada saat observasi
ada kemudahan dalam peralatan. Aplikasi Satelit geodetic dibagi menjadi beberapa
bidang yaitu Geodesi Global, Studi Geodinamika, Kontrol Geodetik, Navigasi dan
Geodesi Kelautan. (Artikel ini mengacu pada Geodesi Satelit Dr. Hasanuddin Z.
Abidin)
d. http://dokumen.tips/documents/llr-lunar-laser-ranging.html
Lunar Laser Ranging, atau yang biasa disingkat menjadi LLR ini, pada dasarnya adalah teknik
pengukuran perjalanan pulsa cahaya antara transmitter yang ada di Bumi dengan reflektor
yang dipasang di Bulan. Dalam bidang geodesi, LLR berkontribusi untuk menentukan
parameter orientasi Bumi, contohnya nutasi, presisi (termasuk presisi relatif), pergerakan
kutub, dan UT1 terutama efek variasi jangka panjangnya. LLR berkontribusi kepada kerangka
referensi terrestrial sekaligus selenosentrik. Realisasi dinamika kerangka referensi
inersia, yang kontras dengan realisasi kerangka VLBI secara kinematik, menawarkan
kemungkinan baru untuk konfirmasi dan penemuan yang saling menguntungkan.
Terakhir, LLR juga bisa digunakan untuk menginvestigasi proses yang berhubungan
dengan dinamika bagian dalam Bulan (interior Bulan).
e. https://www.academia.edu/6911540/SISTEM_SLR_DAN_LLR
Dari suatu materi berbentuk powerpoint dijelaskan mengenai sistem SLR dan LLR. Kemudian
di slide tersebut juga dijelaskan mengenai beberapa aplikasi SLR, antara lain:
1. Digunakan untuk penentuan posisi absoulut titik secara teliti, baik untuk keperluan
realisasi sistem referensi koordinat maupun untuk studi geodinamika dan deformasi.
3. Memantau variasi sekuluar dari pergerakan kutub yang disebabkan oleh post-glacial
rebound dan perubahan sekular dalam keseimbangan massa lempengan es.
5. Menentukan nilai koefisien GM, yaitu perkalian konstanta gravitasi dengan massa
bumi
f. http://www.ijmonitor.org/2015/04/satellite-imagery-as-evidence-for-international-
crimes/
Citra satelit ternyata tidak hanya dapat digunakan pada bidang-bidang seperti
pertanian, pertambangan, rencana tata ruang, dan bidang lainnya. Tetapi dapat juga
digunakan sebagai salah satu bukti pendukung dalam sebuah kasus kejahatan di
pengadilan.
g. https://www.fig.net/resources/proceedings/fig_proceedings/athens/papers/wsa1/
WSA1_1_Georgopoulos_Ioannidis.pdf
Dalam file sebuah paper berbentuk PDF berjudul Photogrammetric and Surveying
Methods for the Geometric Recording of Archaeological Monuments yang ditulis
oleh Andreas Georgopoulos and Charalambos Ioannidis dari Yunani dijelaskan
mengenai pengaplikasian fotogrametri dan metode survey untuk merekam geometri
bentuk dari situs purbakala. Dengan menuliskan perbandingan survey menggunakan
metode klasik/kontemporer dengan fotogrametri dapat dilihat betapa mudahnya
teknologi saat ini mulai dari mengambil, memproses, mengolah, sampai diperoleh
data informasi akhir yang akura.
h. http://www.gsi.go.jp/ENGLISH/page_e30066.html
Jepang merupakan negara yang cukup sering dilanda bencana alam seperti gempa
bumi, banjir dan letusan gunung berapi, maka GSI harus memberikan dan mengolah
data untuk mencegah banyaknya korban becana. Penelitian tentang prediksi gempa
bumi dan letusan gunung berapi dilakukan dengan menggunakan GPS, fotografi
udara dan citra satelit. Kemudian dari data tersebut dibuatlah peta tematik sesuai
kebutuhan, sehingga seluruh wilayah Jepang dapat terpantau khususnya daerah-
daerah yang rentan terkena bencana alam tersebut.
i. http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/11/peta-gravitasi-melacak-arus-laut-
dunia
Penggunaan data dari pemetaan gravitasi satelit GOCE (Gravity and Ocean
Circulation Explorer) milik Badan Angkasa Luar Eropa untuk melacak arus laut dunia.
GOCE merinci peran kekuatan arus dalam menggerakkan pergerakan laut, GOCE
merepresentasikan sebuah peta gravitasi yang terbentuk model bumi untuk
menunjukan daerah dengan medan gravitasi bumi paling kuat berwarna kuning dan
yang paling lemah berwarna biru. GOCE dapat merekam posisi yang tepat
menggunakan GPS dan mendeteksi variasi dari tarikan gravitasi secara akurat untuk
satu bagian.
j. http://www.ngdc.noaa.gov/mgg/bathymetry/predicted/explore.HTML
Exploring The Ocean Basins with Satellite Altimeter Data atau Eksplorasi Dasar Laut
Menggunakan Satelit Altimeter dilakukan karena berlatar belakang pada sulitnya
melakukan eksplorasi karena tertutupi oleh 3-5 km air laut dan asumsikan bahwa
laut belahan bumi selatan buruk dipetakan, karena gelombang elektromagnetik
tidak dapat menembus laut dalam (3-5 km =2-3 mil). Selain itu, kedalaman biasanya
diukur dengan waktu dua arah perjalan pulsa akustik. Namun karena kapal
penelitian perjalanan cukup lambat (6m/s=12 knot) maka akan memakan waktu
sekitar 125 tahun untuk memetakan cekungan laut. Data cekungan laut
dikumpulkan menggunakan satelit geosat. Geosat altimeter mengorbit bumi 14.3
kali per hari menghasilkan kecepatan melacak laut sekitar 7 km per detik. Sehingga
permukaan dasar laut bisa dipetakan. Data-data tersebut selanjutnya digunakan
untuk navigasi, prediksi kedalaman dasar laut, pergerakan lempeng tektonik, melihat
gunung api dalam laut, eksplorasi perminyakan dan struktur litosfer.