Anda di halaman 1dari 4

Geodesi Satelit

Misi Geodesi

Pada tahun 1880 F.R.Helmert mendefinisikan geodesi sebagai ilmu tentang


pengukuran dan pemetaan permukaan bumi, termasuk penentuan medan gayaberat
bumi. Sementara itu Vanicek dan Krakiwsky (1982) mengatakan bahwa geodesi
adalah basis teoritik daripada praktek penentuan posisi atau surveying. Ungkapan-
ungkapan tersebut menyiratkan dengan jelas aspek-aspek ilmiah dan praktis
daripada geodesi. Dari aspek ilmiah, geodesi mengembangkan misinya untuk
menentukan bentuk dan dimensi bumi, termasuk medan gaya berat bumi,
sementara dari aspek praktis, geodesi mengemban misi untuk menentukan posisi
titik-titik atau obyek-obyek fisik di permukaan bumi berlandaskan pada bentuk dan
dimensi bumi yang telah dirumuskan oleh misi ilmiah geodesi. Sampai saat ini,
media yang umum dipakai untuk menyatakan posisi titik-titik di permukaan bumi
ialah peta. Oleh karena itu F.R.Helmert pada tahun 1880 telah mengemukakan
definisi bahwa geodesi adalah ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan
bumi.

Hasrat ingin tahu telah mendorong manusia untuk berupaya mencari kejelasan
tentang fenomena sosok planet bumi tempat tinggalnya. Salah satu obyek kajian
ilmiahnya ialah fenomena fisik bumi dan dinamikanya dengan penekanan pada
aspek geometrik atau bentuk dan dimensi fisik bumi. Dalam perkembangannya,
upaya ilmiah ini kemudian mengidentifikasikan diri sebagai disiplin ilmu geodesi.
Kajian ilmiah terhadap aspek geometrik bumi ini secara langsung didorong oleh
kebutuhan praktis manusia akan informasi tentang posisi geografik titik-titik di
permukaan bumi yang disajikan melalui media peta. Sudah selayaknya apabila peta
yang baik (benar) harus dibuat berdasarkan model geometrik bumi yang akurat.
Seperti diketahui kemudian bahwa peta menjadi sarana yang efektif dalam
berbagai lapangan pekerjaan, sehingga pekerjaan survei geodetik dan pemetaan
menjadi suatu profesi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Perkembangan disiplin ilmu geodesi ditandai oleh perkembangan teori tentang
model bumi dan dinamikanya, seiring dengan perkembangan metode dan teknologi
survei geodetik dan pemetaan. Pada dasarnya, perkembangan metode dan
teknologi survei geodetik dan pemetaan senantiasa memberikan kontribusi pada
perkembangan disiplin ilmu geodesi disamping manfaat bagi pemenuhan
kebutuhan praktis. Sampai dengan pertengahan abad-20, misi ilmiah dan praktis
geodesi didukung oleh metode dan teknologi survei konvensional seperti
gravimetri, astronomi geodetik, dan geodesi geometrik (triangulasi, trilaterasi,
traverse, leveling). Metode konvensional tersebut masih terbatas kapabilitas
ketelitian dan jangkauan operasionalnya untuk mendukung studi geodesi secara
global dan komprehensif. Kondisi alam seperti cuaca dan topografi masih
merupakan kendala yang membatasi kapabilitas metode konvensional, sehingga
penggabungan jaring kontrol geodetik dua wilayah daratan yang terpisah oleh
lautan masih belum dapat diatasi. Dengan kondisi tersebut, maka di seluruh
permukaan planet bumi ini sampai dengan pertengahan abad-20 terdapat banyak
sistem geodetik (datum geodetik, jaring kontrol geodetik) yang belum dapat
dihubungkan satu dengan lainnya.

Konsep Dasar Geodesi Satelit

Misi geodesi mengalami kemajuan yang signifikan dengan dikembangkannya


metode dan teknologi satelit bumi buatan untuk survei geodetik dan geofisik
seperti penentuan posisi teliti 3D dan satellite altimetry untuk penentuan geoid.
Kemajuan yang signifikan tersebut dicapai oleh karena kapabilitas metode dan
teknologi satelit yang sangat tinggi, terutama dalam aspek jangkauan wilayah
operasi (dari jarak puluhan meter sampai ratusan bahkan ribuan kilimeter),
ketelitian hasil survei, dan kemudahan serta kecepatan operasi. Kendala cuaca dan
waktu pengamatan malam hari tidak lagi menjadi masalah karena pengamatan dan
pengukuran ke/dari satelit menggunakan gelombang elektromagnetik. Disamping
itu karena ketinggian orbit satelit maka cakupan wilayah survei menjadi sangat
luas sehingga titik-titik di permukaan bumi yang terpisah jauh dimungkinkan untuk
mengamati satelit dalam waktu bersamaan tanpa terkendala oleh syarat saling
dapat melihat antar stasiun pengamatan.

Penerapan teknologi satelit bumi buatan untuk survei geodetik dan geofisik telah
medorong studi geodesi global secara komprehensif. Kenyataan ini kemudian
mengangkat satellite geodesy(geodesi satelit) menjadi salah satu subyek dalam
pengembangan ilmu geodesi dan penerapannya. Apakah gerangan geodesi satelit
itu? Seeber (1993) mengungkapkan bahwa geodesi satelit mencakup teknik-teknik
pengamatan dan perhitungan yang memungkinkan pemecahan masalah-masalah
geodesi dengan menggunakan pengukuran teliti ke, dari, atau antar satelit bumi
buatan. Sementara itu Seeber juga mengidentifikasi tiga masalah dasar geodesi
sebagai berikut:
1. Penentuan posisi teliti tiga dimensi secara global (pengembangan
jaring kontrol geodetik).
2. Penentuan medan gayaberat bumi atau geoid secara teliti.

3. Pengukuran dan pemodelan fenomena geodinamik seperti gerakan


kutub, rotasi bumi, dan deformasi kerak bumi

Dalam geodesi satelit dikenal pengamatan dengan metode geometrik dan metode
dinamik. Dalam metode geometrik, satelit-satelit dianggap sebagai target
pengamatan dengan posisi “fixed” atau sebagai titik-titik kontrol, sementara titik-
titik pengamatan di bumi secara bersamaan mengamat dan mengukur jarak
(ranging) ke satelit-satelit tersebut. Posisi satelit-satelit (fixed) dan titik-titik
pengamatan serta jarak terukur membentuk jaringan segitiga dalam ruang dalam
sistem koordinat global tiga dimensi.

Dalam metode dinamik, satelit-satelit dipandang atau difungsikan


sebagai sensor di dalam medan gayaberat bumi. Pengamatan dilakukan di titik-titik
kontrol di bumi terhadap lintasan orbit satelit yang hasilnya kemudian dianalisis
untuk menentukan parameter-parameter orbit satelit dan variasinya. Jenis dan besar
gaya-gaya atau percepatan yang bekerja pada satelit diinterpretasi dari parameter-
parameter orbit satelit dan variasinya tersebut. Salah satu fokus analisis ialah
hubungan antara realitas medan gayaberat bumi dengan penyimpangan orbit satelit
yang sesungguhnya terhadap orbit normal menurut teori Kepler. Dengan metode
dinamik ini dikaji perilaku orbit satelit dalam sistem acuan (koordinat) geosentrik.
Dalam analisis perilaku orbit satelit untuk menyimpulkan gaya-gaya yang bekerja
mempengaruhi gerak satelit, selain dihitung parameter medan gayaberat bumi,
dapat pula dihitung parameter rotasi bumi (gerakan kutub, variasi kecepatan rotasi)
dan parameter-parameter yang lain, seperti parameter-parameter
geofisik/geodinamik dan atmosfer.
Aplikasi Geodesi Satelit

Geodesi satelit (terjemahan dari “satellite geodesy”) merupakan konsep dan


aplikasi satelit di bidang geodesi. Selain di bidang geodesi, teknologi satelit juga
diaplikasikan di bidang komunikasi, iklim dan cuaca, inderaja, dsb. Pada awal
perkembangannya, geodesi satelit diterapkan untuk misi ilmiah seperti studi
tentang bentuk dan dimensi bumi, medan gayaberat bumi, unifikasi datum
geodetik, pengukuran tinggi permukaan laut (altimetri), dan sebagainya. Dalam
fase ini dilaksanakan uji coba melalui proyek-proyek EXPLORER-1, ECHO-1,
ANNA-1B, TRANSIT-1B, GEOS-3, STARLETTE, dan LAGEOS. Dalam
perkembangan selanjutnya geodesi satelit dikembangkan, disamping untuk
penyelenggaraan misi geodesi ilmiah, juga untuk penyelenggaraan misi praktis.
Diawali dengan proyek TRANSIT (satelit Doppler) yang kemudian dilanjutkan
dengan NAVSTAR GPS, GLONASS, TOPEX/POSEIDON, misi geodesi ilmiah
dan praktis diselenggarakan secara lebih intensif. Dalam kerangka misi ilmiah,
geodesi satelit diterapkan antara lain untuk studi tentang dinamika orbit dan rotasi
bumi, medan gayaberat bumi dan geoid, dan dinamika kerak bumi. Sementara itu
dalam kerangka misi praktis, geodesi satelit diterapkan terutama untuk mendukung
kegiatan-kegiatan survei-pemetaan, baik di darat, laut, maupun udara, melalui
perannya sebagai pengontrol posisi spasial atau penyedia data dan informasi
spasial.

Bahan, Sumber Informasi, dan Referensi :

Abidin, H. Z., 2001, Geodesi Satelit, Cetakan Pertama, PT. Pradnya Paramita,


Jakarta

Djawahir, 1989, Pengantar Geodesi Satelit, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Geodesi,


Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai