GEODESI SATELIT

KELOMPOK 8 :

ALFIAN ERFANDA
2014.02.4.0001
KHAIRANA AYU SHABRINA
2015.02.4.0018 GLOBAL NAVIGATION SYSTEM SATELLITE
 Pengertian Geodesi

1. 2. 3.

Definisi klasik IAG (International Definisi modern Geodesi

Helmert, 1880 Assocation Of Geodesy) (1986)

Geodesi adalah ilmu Geodesi adalah disiplin Mengklasifikasikan 3 bidang

tentang pengukuran dan ilmu yang mempelajari kajian utama yaitu: . penentuan
pemetaan permukaan tentang pengukuran dan posisi, . penentuan medan gaya
Bumi. perpresentasian dari berat, dan variasi temporal dari
Bumi dan benda-benda posisi dan medan gaya berat.
langit lainnya.
 Perkembangan Geodesi Satelit
Perkembangan bidang geodesi satelit dapat dikatakan mulai lebih sematak dengan
diluncurkannya satelit-satelit buatan manusia ke luar angkasa. Satelit buatan manusia yang
pertama diluncurkan untuk mengorbit ke bumi sebagai berikut :

Satelit VANGUARD-1 yang

SPUTNIK 1, yang diluncurkan
diluncurkan oleh Amerika Serikat
pada tanggal 4 Oktober 1957 oleh
pada Maret 1958
Uni Soviet, dan bertahan hidup
sampai awal 1958
Tahun 1960 Peluncuran satelit
SPUTNIK 2, diluncurkan pada TRANSIT- 1B dan ECHO-1
tanggal 3 November 1957, dan Peluncuran satelit ANNA-1,
membawa makhluk hidup pertama Koneksi Prancis dengan Aljazair
ke luar angkasa yaitu seekor anjing secara geodetik
bernama Laika
Tahun 1964 peluncuran satelit
31 Januari 1958, Amerika Serikat BEACON-Explorer B dan satelit
meluncurkan satelitnya yang Transit digunakan untuk militer
pertama yaitu EPLORER 1, yang
menemukan sabuk radiasi Van Tahun 1968 satelit navigasi TRANSIT
Allen di sekitar Bumi dinyatakan operasional untuk pihak
Tahun 1969 Misi Apollo 11
menempatkan suatu kelompok sipil.
reflektor di permukaan Bulan.
 Perkembangan Geodesi Satelit

Perkembangan Geodesi Satelit

Periode 1970 - 1980: Periode ini adalah periode pelaksanaan dari proyek-proyek ilmiah geodesi
satelit. Pada periode ini teknikteknik pengamatan baru dikembangkan atau dipercanggih, seperti
SLR, LLR (Lunar Laser Ranging) dan Satelit Altimetri. Metode satelit altimetri mulai
berkembang sejak diluncurkannya satelit-satelit yang membawa radar altimeter, yaitu Skylab
(1973) dan GEOS-3 (1975).

Periode 1980 - 1993: Periode ini adalah masa dari aplikasi teknik-teknik satelit dalam bidang
geodesi, geodinamika, dan surveying. Disamping itu metode satelit GPS untuk survai dan pemetaan
juga mulai banyak dimanfaatkan ketimbang metode-metode terestris.
1993 - 2000 : Pemanfaatan yang meluas dan intensif dari system-sistem satelit navigasi, altimetri,
dan inderaja (remote sensing) seperti GPS, Topex/Poseidon, IKONOS, dan Synthetic Aperfire
Radar (SAR).
 Pengamatan Geodesi Satelit

1 Sistem Bumi Ke Angkasa,

Seperti sistem fotografi satelit (satellite photography), SLR

Pengamatan (Satellite Laser Ranging), LLR (Lunar Laser Ranging), dan

satelit navigasi (seperti Doppler, GPS, dan GLONASS).
Geodesi
Satelit 2 Sistem Angkasa Ke Bumi
Seperti sistem satelit altimetri, spaceborne laser, YLBI, dan
satelit gradiometri.

3 Sistem Angkasa Ke Angkasa

Seperti Sistem Satellite-to-satellite Tracking (SST).
 Jaringan Pengamatan Geodesi Satelit
Pendekatan dalam menggunakan satelit dikenal kategorisasi geodesi satelit
geometrik dan geodesi satelit dinamik

Satelit Geometrik Satelit Dinamik

Satelit dianggap sebagai target, titik kontrol Satelit dianggap sebagai sensor atau prober
atau wahana pengukur dari medan gaya berat

Berperan dalam penentuan posisi serta Berperan dalam penentuan medan gaya
variasi spasial dan temporalnya berat serta variasi spasial dan temporalnya

Orbit satelit yang relatif cukup tinggi di atas Satelit mengorbit bumi secara kontinyu dan
permukaan bumi, maka dapat mencakup juga bumi berotasi, maka satelit akan sangat
daerah yang relatif luas efektif digunakan untuk mempelajari medan
gaya berat bumi secara global.
 Sistem Pembenaran Geodesi Satelit

Sistem koordinat proyeksi dipastikan mengandung distorsi ini suatu kenyataan adanya

Suatu distorsi linier adalah terdapat perbedaan antara jarak 2 titik berkoordinat
dibidang proyeksi atau peta dan jarak horizontal

Dalam bidang geodesi dan geomatika, posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan
koordinat (dua dimensi atau tiga dimensi) yang mengacu pada suatu sistem koordinat
tertentu

Sistem koordinat itu sendiri didefinisikan dengan menspesifikasi tiga parameter

.

1. Lokasi titik asal (titik nol) dari sistem koordinat,

2. Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat,
3. Besaran (kartesian, curu ilinear) yang digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu
titik dalam sistem koordinat tersebut.
 Distorsi Pada Peta
Pada proses hitungan suatu proyeksi peta, dipastikan akan terjadi distorsi, hal yang tidak
dapat dihindarkan. Terjadinya distorsi adalah merupakan konsekuensi dari suatu upaya
merepresentasikan permukaan rupabumi dari bidang lengkung dengan variasi elevasi
(3-Dimensi=3D) ke bidang datar (=2D)

Distorsi linier, adalah beda jarak antara koordinat dua titik di-bidang proyeksi atau peta
1 dan dibandingkan dengan jarak horizontal “sebenarnya” pada dua titik yang sama di
permukaan rupabumi atau di-tanah. Dan dinyatakan dengan simbol δ.

 Distorsi linier negatif, menunjukkan bahwa panjang jarak di-peta lebih pendek daripada panjang
jarak horizontal “sebenarnya” di-tanah.
 Distorsi linier positif, menunjukkan bahwa panjang jarak di-peta lebih panjang daripada panjang
jarak horizontal “sebenarnya” di-tanah.
2
Distorsi sudut, Pada proyeksi konformal TM sama dengan sudut konvergensi peta, dan dinyatakan
dengan simbol γ. Sudut konvergensi adalah beda sudut antara Utara-grid (peta) dan Utara-
sebenarnya (geodetik). γ parameter yang sangat dibutuhkan untuk aplikasi pengukuran terestris dan
teknik rekayasa.
TERIMA KASIH
Thank You

Kingsoft Office
Make Presentation much more fun
 Pengertian Geodesi

1. 2. 3. 4.

Definisi klasik IAG (International

Helmert, 1880 Assocation Of Click to add title Click to add title
Geodesy)

Geodesi adalah Geodesi adalah

ilmu tentang disiplin ilmu yang
pengukuran dan mempelajari
Click to add text Click to add text
pemetaan tentang …… ……
permukaan Bumi. pengukuran dan
perpresentasian
dari Bumi dan