Anda di halaman 1dari 4

Kamera 

udara digital.

Kamera udara digital harus memenuhi persyaratan:

a. Kamera  udara  digital  yang  digunakan  harus  terkalibrasi,  memiliki


resolusi  tinggi dan distorsi lensa  yang  rendah.

b. Kamera  udara  digital  harus  memiliki  sertifikat  kalibrasi  yang


dikeluarkan  dan disetujui oleh  lembaga  yang  berkompeten  dan  ditunjuk  oleh
instansi  yang berwenang  dengan masa  berlaku  kurang  dari  tiga  tahun  pada
tanggal  pemotretan.   Sertifikat  tersebut  berisi data:

1) Nama  yang  mengeluarkan  kalibrasi  dan  tanggal  kalibrasi;

2) Nomor  seri  pembuat  kamera  udara  metrik  di  atas  unit  lensa;

3) Tipe  kamera  dan  lensa;

4) Panjang  fokus  lensa yang dikalibrasi;

5) Distorsi   radial   dan   tangensial   untuk   lensa   yang   dikeluarkan


pabrik  lensa   pada   saat diproduksi  atau  sesudah  koreksi  ulang  optis 
pada  lensa;

6) Ukuran sensor  kamera;

7) Pergeseran  titik  utama  foto  (principle point).

8) Kamera  dan  perangkat  lunak  pra-pengolahan  yang  relevan, 


harus  mampu menghasilkan  foto  digital  dengan  distorsi  kurang  dari
1 piksel.

c. Lensa kamera udara digital harus memenuhi persyaratan:

1) Setiap unit lensa kamera yang digunakan harus telah dikalibrasi.

2) Lensa kamera harus dalam kondisi baik dan bersih.
d. Panjang  fokus  pada  lensa  kamera  udara  digital  harus  memenuhi 
persyaratan:

1) Lensa   pada   kamera   udara   metrik   digital   format   besar  


yang   biasa digunakan   untuk berbagai  tujuan  adalah  lensa  dengan
panjang  fokus  100  mm.

2) Lensa    dengan    panjang    fokus    alternatif    yang    dapat    


digunakan    dapat    disesuaikan dengan kebutuhan dan
spesifikasi yang dipersyaratkan serta perkembangan teknologi.

e. Kualitas metric. Persyaratan kualitas metrik yang


dibutuhkan dalam pemotretan udara digital harus dilengkapi  dengan 
teknologi   yang   mampu  memberikan   kompensasi   kecepatan  gerak   dari
wahana dengan menggunakan mekanisme tertentu. Hal ini dapat dicapai
dengan menggunakan    kamera    yang    dilengkapi   dengan   teknologi
forward    motion    compensation (FMC)  dan  gyro-stabilized  yang selalu
digunakan  selama  pemotretan.

f. Kualitas radiometric. Persyaratan  kualitas  radiometrik  yang  dibutuhkan


dalam  pemotretan  udara  digital  antara  lain:

1) Kamera    digital    yang    digunakan    harus    mampu    merekam


paling   sedikit   4   band    citra multispektral  pada  pita  spektrum  biru 
(sekitar 450nm),  hijau  (sekitar 550nm),  merah (sekitar 750 nm)  dan 
inframerah  dekat  (sekitar 850nm)  atau  setidaknya  3 band  spektral
pada  panjang  gelombang  sinar  tampak.

2) Untuk   mendapatkan   foto   dengan   kualitas   warna   yang   baik


(true  color),   kamera   harus memiliki   kemampuan   merekam   pada  3  
kanal   spektral panjang   gelombang   red,   green, blue   pada   setiap   
eksposur   yang  dilakukan   secara   simultan.   Jika   diperlukan   dapat  
juga direkam   untuk   panjang   gelombang   inframerah.   Resolusi
radiometrik   untuk   setiap   kanal spektral  memiliki 
nilai  setidaknya  11  bits/piksel  dan  rasio  pan-sharpening  sebesar   3,1
atau  yang lebih  baik.

3) Kamera  udara  dapat  merekam  menggunakan  format  khusus 


dalam  pra-pengolahan  data, namun  untuk  format  data  akhir  harus 
dikonversi  menjadi format data  uncompressed  TIFF
(Tagged Imaged File Format),   uncompressed  Geotiff  (format  tiff  yang
ber-georeference) atau  format  data  standar  yang  lebih  baik  tanpa 
kompresi data  sehingga  proses  konversi tidak  mengurangi kualitas
radiometrik  dan  geometriknya. Selain  itu  harus  disertakan informasi
tambahan  sebagai  berikut :

a) Lokasi  dan  orientasi  dari  pusat  kamera,

b) Tanggal  dan  waktu  eksposur  foto,

c) Jarak  fokus,  aperture,  shutter  speed  dan  ISO  pada  saat


pengambilan  data,

d) Secara  radiometrik,  foto  digital  yang  dihasilkan  harus 


memiliki   tone,  brightness, dan    contrast    yang 
seimbang/seragam  antara  satu foto  dengan  foto lainnya
sehingga  memberikan  tampilan  visual  yang  halus  dan konsisten
di  seluruh  area.

g. Sensor,,jika digunakan kamera udara format besar,


sistem sensor digital harus mengikuti karakteristik  umum
sebagai  berikut:

1) Lebar  cakupan  area  tiap  frame  (width)  sekitar  7500  piksel 


atau  lebih  besar.

2) Sistem    sebaiknya    menggunakan    piksel    persegi    empat   


(ground    footprint)    untuk    setiap waktu selama  masa  pengolahan.
3) Kamera    udara    format    lainnya    dapat    disesuaikan    
berdasarkan    pertimbangan    aspek geometrik,  radiometrik, efisiensi
dan  efektifitas  produk  yang  dihasilkan.

h.  Airborne  positioning  dan IMU. Persyaratan  penggunaan  airborne 


positioning  dan  IMU  adalah  sebagai  berikut:
1) Sistem kamera   harus   mampu  mengintegrasikan  kemampuan 
teknologi airborne positioning  dan  Inertial 
Measurement Unit (IMU) yang secara signifikan akan mengurangi Titik
kontrol  tanah yang dibutuhkan dalam triangulasi udara.
2) Teknologi   airborne  positioning   / IMU  harus  mampu  merekam
lokasi  pusat  foto  (X, Y, Z) secara  teliti  sesuai  dengan  skala  peta  yang
akan  dibuat.
3) Ketelitian    airborne  positioning    yang  disyaratkan  untuk
horizontal    ≤   10 cm  dan  untuk vertikal  ≤ 15 cm.
4) Teknologi   IMU  harus  mampu  merekam   roll,  pitch   dan   yaw   
(ω,  ρ, dan  κ)  dari  sistem kamera  secara  telitisesuai  dengan  skala
peta  yang  akan  dibuat.
5) Ketelitian  IMU  yang  disyaratkan  adalah  ≤ 20  arc  detik  atau 
0,0055º.

Anda mungkin juga menyukai