Almatsier. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.
Anisa. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita
usia 24-59 bulan. Universitas Indonesia. Jakarta.
Arista Eka. (2012). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Nuha Medika : Yogyakarta.
Astari. (2010). Hubungan Konsumsi ASI dan MP-ASI Serta Kejadian Stunting Anak
Usia 6-12 Bulan Di Kabupaten Bogor.
Atikah, R. (2015). Karakteristik Ibu Yang Memberikan ASI Esklusif Status Gizi
Bayi.Al Ulum Vol.3 No.3 Halaman 8-14.
Aziz. (2007). Hubungan Prilaku Hidup Sehat dan Gizi Seimbang dengan Status Gizi
Anak Sekolah Dasar Negri Bulukantil di Ngoresan Surakarta. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Danamik. (2009). Jurnal Gizi Dan Pangan. Analisis Pengaruh Pendidikan Ibu
Terhadap Status Gizi Balita Di Provinsi Kalimantan Barat.
Diana, F.M.(2011). ‟Hubungan Pola Asuh Dengan Status Gizi Anak Batita Di
Kecamatan Kuranji Kelurahan Pasar Ambacang Kota Padang Tahun 2004”.
Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Eka Patandiana. (2015). Hubungan Status Gizi Dan Berat Lahir Pada Balita Usia 2-3
Tahun.
Fitri. (2012). Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita
(12-59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Universitas
Indonesia.
Hidayah. (2010). ASI Esklusif Sebagai Faktor Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-
24 Bulan. Yogyakarta.
Kemenkes RI. (2012). Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Kementerian Kesehatan Dan
JICA. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Ri Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan
Anak. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1995/Menkes/Sk/Xii/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status
Gizi Anak. Jakarta.
Kholifa. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia
1-3 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Singonjuruh Banyuwangi. STIKes
Banyuwangi.
Khosman. (2010). Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Publisher : Gramedia Pustaka
Utama (GPU).
Kumar. (2006). Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. ECG : Jakarta.
Lestari, W.D. (2014). Gizi Lebih dan Normal. Program Sarjana. IPB.
Medhin. (2010). Prevalence and Predictors Of Undernutrition Among Infants Age Six
and Twelve Months In Butajira. Eithiopia : The P-MaMiE Birth Cohort.
Mdhin et al. BMC Public Health.
Narendra. (2008). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Buku Ajar I. Jakarta : CV
Sagung Seto.
Nasikah. (2012). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di
Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College. Di akses 15
Maret 2017
Nasution. (2014). Pengantar Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Balita Keluarga
Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal
Tahun 2011. Program Studi S2. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Sumatra Utara.
Neldawati. (2006). Hubungan pola pemberian makanan pada anak dan karakteristik
lain dengan status gizi balita 6-59 bulan di laboratorium Gizi masyarakat
puslitbang gizi dan makanan (p3GM) (analisis data sekunder data balita gizi
bburuk tahun 2005). (Skripsi). FKMUI.
Paudel, R. (2012). Risk Factor For Stunting Among Children : A Community Based
Case Control Study in Nepal. Kathmandu University Medical Journal of
Nutritoin.
Permata. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Potter . (2006). Fundamental of Nursing : concept, process, and practice (Buku Ajar
Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan praktik). (Edisi 4). Alih
bahasa : Devi Yulianti, Monica Ester. Jakarta : ECG.
Pramono. (2015). Hubungan Zat Gizi Makro (Karbohidrat, protein, dan lemak)
Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Umur 13-15 Tahun Di Provinsi
DKI Jakarta (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010). Di akses pada tanggal
28 Maret 2017.
Puspitasari. (2011). Hubungan Antenatal Care Dengan Berat Badan Lahir Bayi di
Indonesia (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010). Pusat Teknologi Terapan
Kesehatan dan Epidemologi Klinik.
Ramli. (2009). Prevalence and Risk Factor For Stunting and Severe Stunting Among
under-fives in Nort Maluku Province of Indonesia.
http://www.biomedcentral.com/1471-2431/9/64. Diakses 11 Maret 2017
Roesli. (2008). Mengenal ASI Esklusif. Jakarta : PT. Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusantara.
Rukyah. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans Info
Media.
Sadgh Et Al,. (2009). “Dietary Vitamin A In Take And Non Dietary Factor Are
Associted With Reversal Of Stunting In Children”. The Jurnal Of Nutrition.
Semba. (2008). Nutrition and Health in Developing Countries. New Jersey : Humana
Press.
Suiraoka. (2011). Permasalahan Gizi Anak Usia 24-36 Bulan. Universitas Brawijaya.
Malang.
Suyitno. (2008). Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta : Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
Taguri, A. E. et al. (2008). Risk Factor for Stunting Among Under Fives in Libya.
Public Health Nutrition.
Wigoyowati. (2012). Kejadian Stunting Pada Anak Usia Dbwah Lima Tahun di
Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (Analisa Data Riskesdas 2010). Skripsi
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta.