Anda di halaman 1dari 12

ATRIBUT PRODUK DAN PERILAKU KONSUMEN

PENGERTIAN ATRIBUT PRODUK

 Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang sering dijadikan dasar


pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2003).

 Atribut produk mempunyai pengaruh yang cukup besar pada persepsi konsumen
terhadap suatu produk, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang memberikan
manfaat atas produk itu sendiri, karenanya semakin kuat manfaat dan keunggulan
atribut atas sebuah produk, maka akan memberi nilai lebih atas suatu produk tersebut.

UNSUR – UNSUR ATRIBUT PRODUK

1. Kualitas Produk
Kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya ditunjukan
melalui kualitas produk itu sendiri, dimana yang menjadi tolak ukur kemampuan atas
produk adalah daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan
pengoperasian, kemudahan untuk diperbaiki dan atribut lain yang berharga.
2. Fitur Produk
Guna mendiferensiasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan terhadap
produk sejenis yang dihasilkan perusahaan lain diperlukan suatu alat yang dapat
menjadi nilai tambah bagi konsumen untuk dapat memilih produk tersebut, alat
tersebut salah satunya dengan menggunakan fitur yang ada dalam produk tersebut.
3. Gaya dan Desain Produk
Selain fitur produk cara lain untuk mendiferensiasi produk guna meningkatkan
nilai atas produk tersebut adalah dengan menawarkan gaya dan design yang menarik
konsumen.
4. Merek
Merek merupakan kombinasi atribut - atribut dalam produk yang meliputi
nama, istilah, tanda, simbol, warna, gerak dan lainnya guna memberikan identitas dan
diferensiasi terhadap produk pesaing.
5. Kemasan
Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus suatu produk. Dengan menyajikan kemasan yang
kreatif dan inovatif maka dapat memberikan keunggulan bersaing terhadap produk -
produk lainnya.
6. Labeling
Label adalah informasi berisikan tentang produk yang secara khusus tercetak
pada badan kemasan. Adapun informasi yang dijelaskan dalam produk adalah seperti
pembuat produk, tempat pembuatan, tanggal pembuatan, fitur, manfaat, dan cara
penggunaan.
7. Jaminan (garansi)
Guna memberikan kepuasan kepda pelanggan maka produsen berupaya untuk
menawarkan keunggulan - keunggulan kepada pelanggannya.
8. Harga
Harga merupakan segala bentuk biaya yang dikorbankan oleh konsumen guna
dapat memperoleh, memiliki, atau memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanan atas suatu produk.
9. Pelayanan
Pelayanan merupakan kegiatan atau manfaat yang diberikan kepada pelanggan
guna memberikan kepuasan atas produkk yang dibelinya. Pelayanan merupakan suatu
kegiatan perusahaan yang tidak terlihat secara langsung.

TIPOLOGI ATRIBUT PRODUK

 Fitur (feature) yang meliputi unsur dimensi, sumber bahan pembuatan, pelayanan dan
struktur atas produk tersebut

 Fungsi (functions) yaitu untuk melihat bagaimana produk itu bekerja, dimana meliputi
unsur - unsur seperti karakteristik estetika, proses pembuatan, tampilan produk, dan
trade marks

 Manfaat (benefits) baik secara langsung maupun tidak langsung. Unsur-unsur di


dalamnya meliputi komponen produk, bahan pembuatan, harga dan lain - lain

Citra (Brand Image)

Citra adalah kesan yang diperoleh sesuai pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang
sesuatu. Citra dibentuk berdasarkan impresi, berdasarkan pengalaman yang dialami seseorang
terhadap sesuatu untuk mengambil keputusan (Buchari Alma, 2003)

Pengukuran Citra :

1. Pertama adalah mererefleksikan citra dibenak konsumen menurut mereka sendiri.


Pada pendekatan ini konsumen bebas menjelaskan citra suatu oebjek dibenak mereka.

2. Kedua adalah peneliti menyajikan dimensi yang jelas, kemudian responden berespons
terhadap dimensi-dimensi yang dinyatakan itu. Ini disebut pendekatan terstruktur.
Menurut Lawrence (2004) citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk
orang perorangan, benda atau organisasi.

JENIS CITRA

 Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota -
anggota organisasi (biasanya pemimpin) mengenai anggapan pihak luar tentang
organisasinya.

 Citra yang berlaku (current image). Merupakan suatu citra atau pandangan yang
dianut oleh pihak - pihak luar mengenai suatu organisasi.

 Citra yang diharapkan (wish image). Merupakan suatu citra yang diinginkan oleh
pihak manajemen.
 Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

 Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau
perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra
yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara
keseluruhan.

MANFAAT CITRA PERUSAHAAN

 Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap

 Menjadi perisai selama masa krisis

 Menjadi daya tarik eksekutif handal

 Penghematan efektifitas strategi pemasaran

 Penghematan biaya operasional

MANFAAT CITRA PERUSAHAAN

1. Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif

2. Memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan


secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.

3. Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Citra


positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional
sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.

4. Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan
perusahaan.

5. Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra


perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap
perusahaan.

ELEMEN PEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

1. Personality
Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti
perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab
sosial.
2. Reputation
Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan
pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaski sebuah
bank.
3. Value
Nilai - nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya
perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang
cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.

PERILAKU KONSUMEN

 Perilaku konsumen merupakan respon psikologis yang muncul dalam bentuk perilaku
atau tindakan yang khas secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan produk, serta menentukan proses pengambilan
keputusan dalam melakukan pembelian produk, termasuk dalam melakukan
pembelian ulang (Hasan, 2009).

 Perilaku konsumen adalah tindakan manusia, yang di dalamnya termasuk proses


pengambilan keputusan yang secara langsung melibatkan mereka dalam usaha untuk
memperoleh atau menggunakan produk/ jasa. Pelaku perilaku konsumen adalah
merupakan seseorang atau kelompok konsumen yang memiliki keunikan yang
berbeda-beda. (Loudon dan Della Bitta, 1996).

APLIKASI KONSEP PERILAKU KONSUMEN DALAM KEGIATAN PEMASARAN

1. Seberapa besar harapan konsumen terhadap kualitas dan manfaat suatu produk,
digunakan untuk rancangan kualitas

2. Pengaruh karakteristik pelanggan terhadap respon beli konsumen, digunakan untuk


menyusun strategi segmentasi

3. Sikap konsumen terhadap produk, digunakan untuk strategi positioning dan


pengembangan produk

4. Kebutuhan dan motivasi konsumen terhadap atribut produk, digunakan untuk


menyusun pengembangan produk

5. Kepuasan konsumen terhadap pelayanan distributor, digunakan untuk pengembangan


distribusi

6. Persepsi konsumen terhadap customer delivered value, digunakan untuk strategi


mempertahankan pelanggan

7. Persepsi konsumen terhadap nilai, digunakan untuk memperbaiki posisi pasar, harga
dan pengembangan atas nilai investasi

PIHAK - PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pencetus (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya kebutuhan
untuk membeli produk atau jasa
2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang sering berperan sebagai pemberi
pengaruh terhadap keputusan pembelian untuk membeli berdasarkan pandangan yang
dimilikinya.

3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang sering menjadi pengambil


keputusan dalam menentukan apakah produk tersebut jadi dibeli, apakah yang akan
dibeli, bagaimana akan membeli dan dimana akan membeli.

4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara sesungguhnya.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi ataumenggunakan produk yang


dibeli.

TAHAPAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengenalan Masalah (Problem recognation)


Pada tahap ini konsumen menyadari adanya suatu masalah yang menimbulkan
kebutuhan. Untuk membeli suatu produk.
2. Mencari Informasi (Information search)
Setelah konsumen menyadari akan suatu kebutuhan untuk membeli suatu
produk, maka mereka mulai mencari informasi/ pengetahuan yang memadai
mengenai produk yang dibutuhkan.
3. Evaluasi dan alternatif (Evaluation and alternatives)
Setelah memperoleh informasi memadai atas produk yang dibutuhkan, maka
konsumen mulai melakukan evaluasi dan perbandingan atas kelebihan dan
kekurangan dari masing - masing produk yang dituju, dan mulai melakukan alternatif
atau pilihan sebelum mengambil keputusan untuk membeli.
4. Keputusan pembelian (Outlet selection and purchase decision)
Setelah mempertimbangkan atas berbagai faktor yang ada pada masing-
masing pilihan produk, maka konsumen mulai mengambil pilihan untuk memutuskan
membeli produk tertentu pada outlet atau tempat yang menjadi pilihannya.
5. Purna Beli (Post - purchase behaviour)
Setelah konsumen memutuskan untuk membeli produk tersebut, maka
konsumen akan memilki pengalaman atau merasakan atas kualitas produk tersebut
secara keseluruhan, yang menimbulkan tingkat kepuasan terhadap produk.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BELI KONSUMEN

1. Faktor Budaya (Culture)


Faktor budaya merupakan sekumpulan nilai, persepsi, preferensi dan suatu
perilaku tertentu yang didapatkan dari lingkungan keluarga, agama, kebangsaan, ras,
dan geografis. Melalui pemahaman tersebut perbedaan perilaku yang didasari oleh
budaya ini maka pemasar dapat merancang produk serta bauran pemasaran ke dalam
beberapa segmen pasar yang disesuaikan dengan kebutuhan masing - masing segmen.
2. Faktor Kelas Sosial (Social class)
Kelas sosial adalah pembagian kelompok masyarakat yang relatif homogen
dan permanen yang tersusun secara sistematis, dimana anggotanya menganut nilai,
minat, dan perilaku yang relatif sama.
3. Faktor Kelompok Acuan (Reference groups)
Kelompok acuan adalah seseorang yang berada dalam kelompok yang
memilki pengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku dalam anggota kelompoknya.
4. Faktor Keluarga (Households)
Keluarga merupakan organisasi kecil yang perilakunya dipengaruhi oleh
anggotanya sendiri, mulai dari orang tua (suami dan isteri) dan anak, dimana masing-
masing
5. Motivasi (Motives)
Motivasi merupakan dorongan suatu kebutuhan yang bersifat biologis (lapar,
haus, tidak nyaman) dan psikologis (pengakuan, penghargaan atau keanggotaan
kelompok), serta aktualisasi secara optimal.
6. Demografi (Demography)
Faktor penentu dalam pembelian salah satunya adalah karakteristik pribadi,
seperti usia, tahap siklus hidup, pekerjaan dan kemampuan ekonomi yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian produk atau merek tertentu.
7. Demografi (Demography)
Faktor penentu dalam pembelian salah satunya adalah karakteristik pribadi,
seperti usia, tahap siklus hidup, pekerjaan dan kemampuan ekonomi yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian produk atau merek tertentu.
8. Kepribadian (Personality)
Kepribadian merupakan perbedaan karakteristik setiap orang yang
menyebabkan tanggapannya terhadap pilihan produk atau merek relatif konsisten
dalam waktu tertentu.
9. Gaya Hidup (Life style)
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas,
minat dan opini yang berinteraksi terhadap lingkungannya.
10. Pembelajaran (Learning)
Perubahan perilaku seseorang yang dibentuk melalui suatu pengalaman yang
muncul karena dorongan internal atas suatu petunjuk sehingga menimbulkan
generalisasi dan diskriminasi atas suatu hasl tertentu.
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJEMEN PRODUKSI

PRODUKSI

Kegiatan merubah bahan baku menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan manusia.

 Produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat
atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
manusia (Sukanto, 2004)

 Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah atau kegunaan atas faktor -
faktor produksi yang telah diolah sedemikian rupa sehingga lebih bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan manusia sehari – hari (Heizer dan Render, 2000)

MANAJEMEN PRODUKSI

Usaha-usaha pengelolaan sumber daya yang ada secara optimal di dalam proses produksi
untuk menciptakan dan menambah nilai atau kegunaan suatu produk atau jasa.

 Kegiatan mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber - sumber daya


berupa manusia, alat, dana dan bahan baku, secara efektif dan efisien untuk
menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang atau jasa (Assauri, 2004)

 Usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya atau faktor -


faktor produksi ( man, money, machine, metode, material dan market ) dalam proses
merubah bahan baku menjadi suatu produk atau jasa (Handoko, 2000)

PROSES PRODUKSI

 Production planning is an old venerable term used by engineers, economists,


intrepreneurs and managers to describer physical work both in homes and in
factories to produce a material product (Starr, 1997)

 Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber - sumber daya yang
ada (Assauri, 2004)

JENIS PROSES PRODUKSI

1. Proses produksi yang terus-menerus (continuous processes)


Proses produksi yang menggunakan mesin dan peralatan yang diperuntukkan
memproduksi produk secara terus menrus dalam jangka waktu lama/panjang , tanpa
mengalami perubahan untuk jenis produksi yang sama (Assauri, 2004)

Ciri- cirinya

1. Produktivitasnya dalam jumlah besar (produksi masa) dengan minim variasi dan
terstandarisasi
2. Menggunakan sistem sesuai urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang
disebut product lay out atau departmentation by product

3. Mesin-mesinnya yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang


dikenal dengan nama special purpose machines

4. Karena mesin-mesinnya yang bersifat khusus dan otomatis, sehingga tidak


memerlukan operator berkeahlian atau skill yang tinggi untuk pengerjaan produk
tersebut

5. Jika salah satu mesin atau peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses produksi
akan terhenti

6. Mesinnya bersifat khusus dan variasi produk kecil maka job structur - nya sedikit dan
jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak

7. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah dari pada
process/manufacturing

8. Bahan - bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang tetap yang menggunakan
tenaga mesin seperti ban berjalan

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent processes)


Proses produksi terputus - putus adalah proses produksi menggunakan waktu
jangka pendek dengan persiapan peralatan yang berubah-rubah untuk menghadapi
variasi produk yang berganti - ganti (Assauri, 2004).

Ciri-cirinya

1. Produksinya kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas
pesanan

2. Prosesnya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas


fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat
yang sama, yang disebut dengan process lay out atau departmentation by equipment

3. Mesin produksinya bersifat umum

4. Produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operatornya perlu mempunyai keahlian
atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk tersebut

5. Proses produksi tidak mudah/ akan terhenti walaupun terjadi kerusakan atau
terhentinya salah satu mesin atau peralatan

6. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak menentu jumlah dan bentu
pesanannya sehingga persediaan bahan dalam proses lebih tinggi daripada continuous
process, karena prosesnya terputus - putus
7. Biasanya bahan - bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat flexible
(varied path equipment) yang menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong
atau forklift

PENGERTIAN PRODUK

• Segala sesuatu berupa fisik dan jasa yang dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

• Hasil proses produksi yang dilakukan oleh produsen atau perusahaan yang dipasarkan
dan dijual kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

MEMPEROLE  BEBAS
HNYA  EKONOMIS

WUJUD  TANGIBLE
PRODUK  INTANGIBLE

KEGUNAAN  KONSUMSI
 PRODUKSI

HUBUNGAN DGN
PRODUK LAIN  DURABLE GOODS
 NON DURABLE

 SUBSTITUSI
DAYA TAHAN  KOMPLEMEN
TER
1. Produk EKONOMIS, adalah barang yang jumlahnya terbatas bila dibandingkan
dengan kebutuhan manusia, sehingga untuk memperolehnya memerlukan
pengorbanan, baik tenaga maupun uang. Misalnya makanan, minuman, pakaian,
rumah, dan air mineral kendaraan yang memperolehnya memerlukan suatu
pengorbanan (membeli dengan harga tertentu)

2. Produk BEBAS, adalah barang yang tersedia dan tidak terbatas jumlahnya, sehingga
untuk memperolehnya tanpa mengeluarkan pengorbanan. Misalnya air, udara,
sinar matahari, angin, dan hujan

PRODUK MENURUT WUJUDNYA

• Produk yang berwujud (tangible product)

Produk nyata yang bisa dilihat, diraba dan dirasakan dengan panca indera
• Produk tak berwujud (in tangible product)

Produk yang tidak berwujud nyata dan tidak bisa dilihat, diraba dan dirasakan dengan
panca indera akan tetapi bisa dirasakan hasil dari kegiatannya

PRODUK MENURUT KEGUNAANNYA

1. Produk konsumsi / consumer products


Produk yang dipergunakan oleh konsumen tingkat akhir (pemakai) untuk
dipakai sendiri dan tidak dijual lagi,

• Produk kebutuhan sehari-hari (convenience products), Merupakan produk yang sering


sekali di beli oleh konsumen setiap hari (makanan, minuman, sabun, sikat, pasta gigi)

• Produk Belanjaan (shopping products), memperolehnya dengan membandingkan


dengan produk lainnya yang sejenis, dari segi harga, spesifikasi, kualitas, fisik produk
, layanan purna jual, lokasi penjualan produk tersebut. (produk perabotan, produk
fashionable, elektronik, rumah dll)

• Produk Khusus (speaciality products), produk yang berkesan mewah dan istimewa
dengan pesanan khusus dengan harga yang sangat tinggi (permata, motor sport, mobil
mewah, telepon genggam mewah, atau produk limited edition.

2. Produk Produksi / Product goods


Produk yang digunakan sebagai bahan baku roses produksi sehingga
menghasilkan barang lain

 Bahan mentah, yaitu barang yang diolah menjadi bahan baku (hasil hutan, gandum,
karet, tebu, kelapa, kapas, bijih besi dll.

 Bahan baku , yaitu bahan baku industri diolah menjadi produk jadi (kayu, tepung,
minyak, gula, kopra, kain, baja dll.)

 Barang Modal, yaitu barang yang memiliki daya tahan sangat lama dan dipergunakan
untuk mengembangkan dan memproses produk jadi. ( gedung pabrik, perkantoran,
mesin, kendaraan ringan dan berat, alat-alat kantor, dan lain-lain).

PRODUK MENURUT HUBUNGAN DENGAN PRODUK LAIN

1. Produk SUBSTITUSI adalah barang yang dapat saling mengantikan, artinya bila tidak
ada barang yang satu, maka dapat digantikan dengan barang yang lainnya. Misalnya
baju dengan kaos, teh dengan kopi, mobil dengan sepeda motor, dan sepatu dengan
sandal, topi dengan payung, mie dengan bubur/cereal, premium, pertalite, pertamax.

2. Produk KOMPLEMENTER, adalah barang yang dapat saling melengkapi, artinya cara
penggunaannya digabungkan dengan barang yang lain. Misalnya baju dengan
kancing; kopi, teh, susu dengan gula; mobil dengan assesorinya,; kompor dengan gas,
ponsel dengan assesorinya dll
PRODUK MENURUT DAYA TAHANNYA

1. Barang TAHAN LAMA (DURABLE GOODS). Merupakan barang berwujud yang


biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal satu tahun atau lebih.

2. Bahan TIDAK TAHAN LAMA (NON DURABLE GOODS). Merupakan barang


berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian, atau umur
ekonomisnya dalam pemakaian normal kurang dari satu tahun.

Anda mungkin juga menyukai