FREEPORT
Tailing dihasilkan dari proses produksi pabrik pengolahan. Jadi ada batuan diambil di
tambang bongkahan besar dikirim di pabrik sampai halus sampai jadi mineral berharga dalam
bentuk konsentrat sama seperti pasir," ujar General Superintendent Reklamasi, Biodiversity
dan Edukasi PTFI Roberth Sarwom saat berbincang di Area MP 21 PTFI, Timika, Sabtu
(28/4/2018).
MP 21 merupakan lahan bekas tailing yang mulai direklamasi sejak tahun 2000. Tidak hanya
tanaman, di area MP 21 juga terdapat beberapa jenis hewan yang dipelihara, antara lain ikan
Nila, ikan Mas, Sapi, dan penangkaran kupu-kupu serta juga ada beberapa burung di area MP
21 hingga reptil.
Lahan reklamasi limbah tambag Freeport jadi perkebunan Foto: Dok. Ardan Adhi
Chandra/detikFinance
"Reklamasi ditanami. Sebelum tailing mengendap ada kajian AMDAL, mereka kaji apa yang
dulu ada di area ini. Reklamasi menggunakan tanaman yang ada di sini," terang Roberth.
Roberth menambahkan, area tailing atau pembuangan limbah tambang PTFI secara alami
juga bisa ditimbuhi tanaman. Artinya, lahan bekas pembuangan tambang PTFI bisa
ditumbuhi tanaman dalam jangka waktu tertentu.
"Kalau paling lama setahun tumbuh, dimukai dari rumput datang vegetasi lainnya seperti
hutan," ujar Roberth.
Lahan reklamasi limbah tambag Freeport jadi perkebunan Foto: Dok. Ardan Adhi
Chandra/detikFinance
Langkah PTFI melakukan reklamasi terbilang cepat, pasalnya sesuai peraturan Kontrak
Karya (KK) seharusnya reklamasi dilakukan setelah operasi tambang selesai. PTFI juga
melibatkan tujuh suku mengelola Area MP 21. Ketujuh suku tersebut dilibatkan sebagai
kontraktor lokal mengelola perkebunan di area reklamadi tersebut.
Ketujuh suku membuat badan usaha berupa CV misalnya kemudian diajak mengelola lahan
reklamasi.
Hasil dari perkebunan di area MP 21 yang dijadikan lahan penelitian tailing diberikan secara
cuma-cuma kepada masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar area PTFI bisa mendapatkan hasil
kebun, di antaranya terong, tomat, cabai, sawi, kangkung.
Lahan reklamasi limbah tambag Freeport jadi perkebunan Foto: Dk. Ardan Adhi
Chandra/detikFinance
"Di sini tanaman pertanian tidak bisa dijaminkan karena bisa hanya tanaman kayu berumur
panjang. Tanaman keras di situ. Kalau tanaman pertanian kita tidak boleh menjual maka
menyalahi Kontrak Karya. Kalau jual akan ikuti pasar lokal masyarakat, sehingga hasilnya
dibagi-bagi. Ikan hanya produksi benih kemudian dibagikan ke masyarakat," kata Roberth.
Lahan reklamasi limbah tambag Freeport jadi perkebunan Foto: Dk. Ardan Adhi
Chandra/detikFinance
Roberth menambahkan, hasil kebun dikirim langsung ke sekolah sekitar usai para murid
melakukan kunjungan ke area MP 21.