Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TENTANG AKUNTANSI BIAYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya


Kelompok :
1. Agung 021610
2. Deri Mardyansyah 0216104084
3. Mutia Mustika Asofa 0216104086
4. Syahrian 021610
5. Syaiful 0216104096

Jurusan Manajemen Bisnis


UNIVERSITAS WIDYATAMA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai
pada mata kuliah Akuntasi Biaya.
Kami menyadari banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini,
namun semoga makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu
khususnya statistika yang terus berkembang. Dalam proses penyusunannya, kami
banyak menemui hambatan dan kesulitan. Namun berkat doa dan bantuan dari
berbagai pihak kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan selesainya
penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa, kedua orang tua beserta keluarga tercinta yang telah memberikan
dukungan moril, materil, dan spiritual.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada
umumnya. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pihak-pihak yang mendukung terselesaikannya makalah ini.

Bandung, 16 Februari 2018

Penyusun
( Kelompok 4 )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN TEORI ...................................................................................... 1
1.1 Pengertian Akuntasi Biaya ............................................................................... 1
1.2 Objek Biaya ....................................................................................................... 2
1.3 Pendekatan Akuntasi Biaya............................................................................... 2
1.4 Revolusi Dalam Akuntasi Biaya ....................................................................... 2
1.5 Pengajaran Akuntasi Biaya ............................................................................... 3
1.6 Manfaat Akuntasi Biaya .................................................................................... 3
1.7 Fungsi Akuntasi Biaya ...................................................................................... 3
1.8 Tujuan Akuntasi Biaya ...................................................................................... 4
1.9 Keterbatasan Dalam Sistem Akuntasi Biaya .................................................... 5
BAB IV KESIMPULAN ....................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN TEORI

1.1. Definisi akuntasi biaya

Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya


terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk
ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.

Akuntansi biaya ini diperlukan untuk pertanggungjawaban kepada pihak


eksternal perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal
(manajemen) perusahaan itu sendiri. Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh
setiap perusahaan, karena data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan
sangat penting digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan atau
kebijakan di waktu yang akan datang.

Definisi akuntasi biaya menurut para ahli

Bastian dan Nurlela (2006)


Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfokus untuk
mempelajari mengenai cara atau metode untuk mencatat, mengukur, hingga
melaporkan informasi mengenai biaya-biaya yang digunakan selama proses
produksi.

Kholmi dan Yuninsih (2009)


Akuntansi biaya merupakan proses pelacakan, pencatatan, pengalokasian, serta
pelaporan yang disertai analisis terhadap berbagai macam biaya-biaya yang
berkaitan dengan aktivitas produksi sebuah perusahaan dalam menghasilkan
barang atau jasa.

Datar, Foster, dan Horngren (2005)


Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang penyediaan
informasi yang dibutuhkan suatu akuntansi keuangan dan menajemen sebuah
perusahaan. Kehadiran akuntansi biaya dapat mengukur serta melaporkan
infromasi baik yang berkaitan dengan keuangan maupun non keuangan, yang
berkaitan dengan biaya yang diperoleh serta pemanfaatan dari sumber daya dalam
sebuah organisasi.

Rayburn (1999)
Akuntansi biaya adalah hal yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan,
mengukur, melaporkan, serta menganalisis segala unsur biaya baik merupakan
biaya langsung ataupun tidak langsung yang berkaitan pada proses produksi dan
pemasaran barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perusahaan.

Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil
pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi
Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan
pendapatan.

Menurut Carter dan Usry

Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas


perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan
keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

1.2. OBJEK BIAYA

Objek biaya (cost object) atau tujuan biaya (cost objective)[1] adalah sebagai suatu
item atau aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Berikut adalah
aktivitas atau item-item yang dapat menjadi objek biaya:

 Produk, Proses
 Batch dari unit-unit sejenis , Departemen
 Pesanan pelanggan, Divisi
 Kontrak, Proyek
 Lini produk, Tujuan strategis

1.3 Pendekatan akuntansi biaya

Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya
standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing),
dan biaya berdasarkan hasil (akuntansi throughput).

1.4 Revolusi dalam akuntansi biaya

Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, di mana


perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara
manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua
organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah.
Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk,
perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya
teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.[2]

1.5. Pengajaran dalam akuntansi biaya

Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, di mana


kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam
proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain
mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok
proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik,
departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung
dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.

1.6. Manfaat akuntansi biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi
manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah
menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam
mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba;
penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh
manajemen.

1.7. Fungsi Akuntansi Biaya

1. Penentuan Harga Pokok

Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga
pokok atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan
sampai harga yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh
konsumen. Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat,
menggolongkan, memonitor, dan meringkas seluruh komponen biaya yang
berhubungan dengan proses produksi dari data histori yang dijadikan acuan pihak
manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.
2. Perencanaan & Pengendalian Biaya

Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya.
Dalam perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor
apakah terjadi penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan
perencanaan biaya). Jika ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab
terjadinya selisih serta mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu
dilakukan sebagai bentuk pengendalian.

Klasifikasi Beban

Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari


informasi biaya yang disajikan.Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan
biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi
yang akurat kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan
dalam beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut.

Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan

a. Biaya Produksi (Production Cost)


Akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang.
Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya
operasional barang atau pabrik, dan lain sebagainya.

b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)


Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli
oleh konsumen. Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan
Iklan yang dilakukan perusahaan.

c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)


Biaya-biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi
dan pemasaran produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor,
dan biaya terkait lainnya.
Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi
a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi yang
dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang
harus dikeluarkan. Contoh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam
pembuatan sepatu. Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan
biaya karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang
sepatu adalah Rp2.500.
Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000
Biaya tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya variabel.

b. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau
tidak dipengaruhi oleh periode atau aktivitas terentu. Dan biaya per
unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya
rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi, sebaliknya pada volume
yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contohnya seperti, gaji
karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu
bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji
karyawan tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut
sebagai fixed cost atau biaya tetap.

Berdasarkan Objek yang Dibiayai


a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi
barang objeknya. Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya
bahan baku.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)


Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi
secara keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah
mandor, dan biaya administrasi pabrik.
Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap,
meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap,
serta memperpanjang masa manfaat aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik
yang memiliki penyusutan selama 5 tahun.

b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)


Biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan,
sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai
aktiva tetap di neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban
dalam laporan laba rugi periode berjalan di mana biaya tersebut terjadi
(dikeluarkan).

Akuntansi biaya merupakan bagian penting dari penghitungan pembiayaan


produksi yang akan berdampak pada kelangsungan produksi dan penentuan masa
depan strategi bisnis Anda. Untuk menghasilkan sebuah pencatatan akuntansi
biaya, tentunya sebuah perusahaan harus memiliki pencatatan setiap transaksi
dengan baik dan benar agar terhindar dari salahnya perhitungan dalam
penyusunan laporan keuangan.

Jurnal software akuntansi online, adalah salah satu solusi akuntansi tepercaya
untuk bisnis Anda. Dengan Jurnal, Anda bisa mendapatkan kemudahan
pencatatan untuk keperluan akuntansi biaya kapan pun dan di mana pun. Tidak
hanya pencatatan transaksi, Jurnal juga menyediakan fitur pembuatan faktur
secara otomatis, pelacakan ketersediaan barang, dan manajemen aset yang akan
membantu mengembangakan nilai aset bianis Anda di masa depan. Untuk
mengetahui informasi lebih lanjut tentang Jurnal, bisa Anda dapatkan
1.8. Tujuan akuntasi biaya

Akuntansi biaya memiliki fungsi dan tujuan yang sangat kompleks dalam suatu
instansi/perusahaan. Salah satu tujuan utama akuntansi biaya adalah untuk
perencanaan dan pengendalian budget atau biaya. Tim manajemen menyusun
estimasi income atau pendapatan yang akan diperoleh serta seberapa banyak cost
yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mencapai tujuan pendapatan yang telah
ditentukan.

Dasar utama yang digunakan oleh tim manajemen dalam menentukan estimasi
budget dan income tersebut ialah data historis dalam bentuk informasi akurat yang
diberikan oleh tim akuntansi biaya, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk
menggunakan faktor-faktor lain yang berpotensi mempengaruhi estimasi biaya
tersebut.

Langkah selanjutnya adalah mereka mulai mengaudit/memerika ulang apakah


biaya-biaya yang dikeluarkan apakah sama dengan biaya yang
diestimasikan/direncanakan sebelumnya. Jika ada penyimpangan anggaran maka
tim manajemen harus bisa menganlisa sebab serta mempertimbangkan langkah
koreksi kedepannya yang dibutuhkan.

Fungsi akuntansi biaya lainnya adalah dalam hal penentuan harga pokok atas
suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai harga
yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen. Karena
salah penentuan harga akan sangat fatal akibatnya.

Salah satu cara penentuan harga adalah menentukan harga pokok produksi yang
diperlukan oleh perusahaan, biaya tersebut disajikan dalam sebuah biaya historis
perusahaan.

Umumnya akuntansi biaya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari tim


manajemen puncak / direksi serta pihak eksternal. Karena itulah dalam penyajian
hasilnya digunakan Standard Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah berlaku

Tujuan akuntansi biaya lainnya adalah pengambilan keputusan oleh


manajemen, hal ini berkaitan langsung atas masa depan perusahaan. Karena
itulah dasar pengambilan keputusan manajemen menggunakan informasi
akuntansi yang akurat dan relevan sehingga keputusan yang diambil dapat tepat
sasaran.
1.9. Keterbatasan dalam sistem akuntansi biaya

Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya,


terutama dalam sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-
gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari
penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan
tidak masuk akal, produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang
tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang
kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh
atas biaya naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu
hanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah
karena adanya perubahan peraturan pelaporan

Anda mungkin juga menyukai