Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan Hukum

Hukum sebagai gejala masyarakat, jadi sebagai keseluruhan kebiasaaan di


dalam masyarakat merupakan obyek dari ilmu pengetahuan hukum. Ilmu hukum
sebagai ilmu kenyataan yang membahas dari sisi sikap tindak atau perilaku. Artinya
hukum akan dilihat dari segi penerapannya yang diwujudkan dalam bentuk tingkah
laku atau sikap tindak.1
Sikap tindak hukum atau hukum dalam kenyataan meliputi :

A. Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris
dan analitis mempelajari hubungan timbal-balik antara hukum sebagai gejala sosial,
dengan gejala-gejala sosial lain. Dalam konteks ini yang diartikan hukum adalah suatu
kompleksitas dari pada sikap-tindak manusia bertujuan untuk mencapai kedamaian di
dalam pergaulan hidup.
Ruang lingkup sosiologi hukum adalah pola – pola kelakuan dalam
masyarakat,yaitu cara - cara bertindak atau berkelakuan yang sama dari orang – orang
yang hidup bersama dalam masyarakat.2
Menurut Soerjono Soekanto, bahwa gejala – gejala sosial masyarakat ruang
lingkupnya meliputi struktur sosial dan proses sosial.
Struktur sosial ruang lingkupnya meliputi keseluruhan jalinan antara unsur –
unsur pokok. Unsur – unsur tersebut meliputi :
1. Kelompok Sosial
Kelompok Sosial timbul karena manusia dengan sesama manusia
hubungan yang kekal untuk tujuan tertentu.
2. Kebudayaan
Kebudayaan pada dasarnya merupakan suatu pedoman bagi hubungan
antar manusia maupun hubungan antar kelompok. Selain itu juga sebagai
wadah bagi manusia untuk dapat menyalurkan perasaan dan kemampuan-
kemampuan lainnya.
3. Lembaga – lembaga sosial
Pelembagaan merupakan suatu proses, dimana kaidah – kaidah tertentu
diketahui, dipahami, dihargai, dan ditaati oleh warga masyarakat. Sehingga

1 Sri Warjiati, Ilmu Hukum( Dasar Mempelajari Ilmu Hukum), ( Sidoarjo: UIN Sunan Ampel Press, 2014), 233
2 Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum cet 21 (Jakarta:Rajawali press,2012), 12.
kaidah - kaidah tersebut menjadi pedoman yang mengatur kebutuhan –
kebutuhan pokok manusia.
4. Stratifikasi
Di dalam masyarakat senantiasa terdapat stratifikasi, yaitu suatu sistem
berlapis – lapis yang membagi warga masyarakat ke dalam beberapa
lapisan secara bertingkat.
Berbagai ukuran untuk menentukan lapisan masyarakat (stratifikasi)
tersebut diantaranya adalah kekayaan, kekuasaan, pendidikan, dan
kehormatan (gelar bangsawan).3
5. Kekuasaan dan Wewenang
Kekuasaan digambarkan sebagai suatu proses, dimana satu pihak
mempengaruhi pihak lain, sehingga pihak lain tersebut mengikuti pihak
pertama. Apabila kekuasaan tersebut diakui, maka terjadilah wewenang.

Proses sosial pada dasarnya adalah pengaruh timbal balik antara berbagai
bidang kehidupan. Proses sosial mencakup, antara lain :
1. Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan
kelompok, yang didasarkan pada adanyakebutuhan.
2. Perubahan – perubahan sosial
Suatu masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkannya tidak mungkin
berhenti berproses. Dengan kata lain, bahwa masyarakat pada umumnya
selalu berproses sesuai dengan perjalanan waktu.
3. Masalah – masalah sosial
Biasanya perubahan sosial senantiasa menimbulkan masalah,
walaupun tidak semua masalah tersebut dapat menggoncangkan
masyarakat. Suatu masalah sosial bisa terjadi apabila harapan tidak sesuai
dengan kenyataan yang terjadi.4

3 Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum, Cet,1 ( Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006), 165
4 Sri Warjiati, Op.Cit, 237

Anda mungkin juga menyukai