Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

HIGIENE INDUSTRI
“ERGONOMI”

OLEH

KELOMPOK 2

ASWAR :J1A116331

BESSE LITA ZAHRA P :J1A116347

NADIA KHUSFAINI MULYADI :J1A116183

HIJRANA :J1A116349

FITRIA RAMADHANI :J1A116338

RESTU ANINDITYA THAYEB :J1A116348

SRI NINA NINGSIH :J1A116317

NURHASTIAN :J1A116295

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU-OLEO

KENDARI 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari , 28 -04- 2018

PENULIS

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
2 PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
A. Ergonomi ...................................................................................................... 6
B. Sejarah Ergonomi ......................................................................................... 6
C. Ruang Lingkup Ergonomi ............................................................................ 7
D. Tujuan dan Prinsip Ergonomi ...................................................................... 8
E. Bidang Studi Ergonomi ................................................................................ 9
F. Penerapan Ergonomi .................................................................................... 9
G. Pendekatan Ergonomi Dan Aplikasinya Di Industri .................................. 10
3 PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

3
1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah
menjadi kebutuhan pokok pada lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan
teknologi merupakan salah satu penunjang yang penting dalam upaya
meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu,akan
terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial
yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat di cegah dengan adanya
antisipasi berbagai resiko. Antara lain kemungkinan terjadinya penyakit akibat
kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja
yang dapat menyebkan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus dilakukan
oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan
lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomic.
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya. Pada umumnya ergonomic
belum diterapkan secara merata pada sector kegiatan ekonomi. Gagasannya telah
lama disebarluaskan sebagai unsure hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
(hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan baru sampai pada taraf
pengenalan oleh khususnya pada pihak yang bersangkutan, sedangkan
penerapannya baru pada tingkat perintisan. Fungsi pembinaan ergonomic secara
teknis merupakan tugas pemerintah. Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja
memiliki fungsi pembinaan ini melalui pembinaan keahlian dan pengembangan
penerapannya. Namun begitu, sampai saat ini pengembangan kegiatan-
kegiatannya baru diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat
untuk menerima ergonomic dan penerapannya.(Nurmianto, 2004)

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ergonomi
2. Bagaimana sejarah ergonomi
3. Apa saja ruang lingkup ergonomi
4. Bagaimana tujuan dan prinsip ergonomi
5. Apasaja bidang studi ergonomi
6. Bagaimana penerapan ergonomi
7. Bagaimana pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ergonomi
2. Untuk mengetahui sejarah ergonomi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ergonomi
4. Untuk mengetahui tujuan dan prinsip ergonomi
5. Untuk mengetahui bidang studi ergonomi
6. Untuk mengetahui penerapan ergonomi
7. Untuk mengetahui pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri

5
2 PEMBAHASAN

A. Ergonomi
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya (Nurmianto, 2004)

Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni untuk menyerasikan alat,


cara kerja dan lingkungan pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia
sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman
dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya (Manuaba,
2003d). Ergonomi sangat diperlukan di dalam suatu kegiatan yang melibatkan
manusia di dalamnya dengan memperhitungkan kemampuan dan tuntutan
tugas. Dengan ergonomi dapat ditekan dampak negatif pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena dengan ergonomi berbagai penyakit akibat
kerja, kecelakaan, pencemaran, keracunan, ketidak-puasan kerja, kesalahan
unsur manusia, bisa dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya (Manuaba, 2003b).

B. Sejarah Ergonomi
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku
yang dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa.
Di Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua
istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya.
Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan
perilaku manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya,
keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama.

Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak


4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia
merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam
melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada
alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya

6
perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-
kadang terjadi secara kebetulan.

Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang


lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan
studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada
Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia.
Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric(Amerika)
melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan
“Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep
baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan
langsung antara manusia dan mesin.

Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan


adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan
kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada
perusahaan-perusahaan senjata perang.

C. Ruang Lingkup Ergonomi


Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang
menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum
informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan
yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi, fisika, dan teknik.

Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia,


kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap
suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap
fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku,
sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil
sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik.
Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain
lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.

7
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi
dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan
kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan
pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan
dan kepuasan pekerja.

D. Tujuan dan Prinsip Ergonomi


Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan ilmu
ergonomi. Tujuan-tujuan dari penerapan ergonomi adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya


pencegahan cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban
kerja fisik dan mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas
kontak sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna
meningkatkan jaminan sosial baik selama kurun waktu usia
produktif maupun setelah tidak produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis,
dan antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga
tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.

Memahami prinsip ergonomi akan mempermudah evaluasi setiap tugas


atau pekerjaan meskipun ilmu pengetahuan dalam ergonomi terus mengalami
kemajuan dan teknologi yang digunakan dalam pekerjaan tersebut terus berubah.
Prinsip ergonomi adalah pedoman dalam menerapkan ergonomi di tempat kerja.
Menurut Baiduri dalam diktat kuliah ergonomi terdapat 12 prinsip ergonomi,
yaitu sebagai berikut:

1. Bekerja dalam posisi atau postur normal.


2. Mengurangi beban berlebihan.
3. Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan.
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh.
5. Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan.

8
6. Minimalisasi gerakan statis.
7. Minimalisasikan titik beban.
8. Mencakup jarak ruang.
9. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
10. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja

E. Bidang Studi Ergonomi


Beberapa bidang studi yang dipelajari dalam ergonomi merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi keberhasilan kerja. Menurut Asosiasi Internasional
Ergonomi terdapat tiga bidang studi dalam ergonomi. Penjelasan dari ketiga
bidang studi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ergonomi fisik: berkaitan dengan anatomi manusia dan beberapa


karakteristik antropometrik, fisiologis, dan bio mekanik yang
berkaitan dengan aktivitas fisik.
2. Ergonomi kognitif: berkaitan dengan proses mental, seperti persepsi,
memori, penalaran, dan respon motorik, karena mereka
mempengaruhi interaksi antara manusia dan elemen lain dari sistem.
Topik yang relevan meliputi beban kerja mental, pengambilan
keputusan, kinerja terampil, interaksi manusia-komputer, kehandalan
manusia, stress kerja, dan pelatihan yang berhubungan dengan
manusia-sistem dan desain interaksi manusia komputer.
3. Ergonomi organisasi: berkaitan dengan optimalisasi sistem teknis
sosial, termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan proses. Topik
yang relevan meliputi komunikasi, awak manajemen sumber daya,
karya desain, kerja tim, koperasi kerja, program kerja baru, dan
manajemen mutu.

F. Penerapan Ergonomi
Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan
ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak
tempat kerja, dan cara mengangkat beban

9
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana
kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama
bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang
vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus
dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan
kepala, bahu, tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu
berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan
persendian akibat gerakan yang berlebihan

G. Pendekatan Ergonomi Dan Aplikasinya Di Industri


Berikut beberapa point dari pendekatan ergonomi dan aplikasinya di
industri:

1. Perancangan, modifikasi, penggantian/perbaikan fasilitas kerja untuk


meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan lingkungan kerja
fisik
2. Perancangan, modifikasi area dan tempat kerja,tata letak (layout)
fasilitas produksi untuk memudahkan dan mempercepat operasi kerja,
material handling, service dan maintenance
3. Perancangan dan modifikasi tata cara kerja (work methods) termasuk
dalam hal ini mekanisasi/ otomasi proses dan alokasi beban kerja
dalam sebuah sistem kerja manusia-mesin

10
4. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan
kenyamana, keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia-
operator (temperatur, noise, pencahayaan, vibrasi, dll) untuk
meningkatkan motivasi kerja, kualitas kerja, kualitas lingkungan kerja
dan produktivitas.

11
3 PENUTUP

A. Kesimpulan
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya

Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan


adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan
kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada
perusahaan-perusahaan senjata perang.

Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi, fisika,
dan teknik. Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia,
kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap
suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap
fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku,
sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil
sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik.
Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain
lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.

ketiga bidang studi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ergonomi fisik: berkaitan dengan anatomi manusia dan beberapa


karakteristik antropometrik, fisiologis, dan bio mekanik yang berkaitan
dengan aktivitas fisik.
2. Ergonomi kognitif: berkaitan dengan proses mental, seperti persepsi,
memori, penalaran, dan respon motorik, karena mereka mempengaruhi
interaksi antara manusia dan elemen lain dari sistem.
3. Ergonomi organisasi: berkaitan dengan optimalisasi sistem teknis sosial,
termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan proses.

Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan


ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak
tempat kerja, dan cara mengangkat beban

Berikut beberapa point dari pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri:

1. Perancangan, modifikasi, penggantian/perbaikan fasilitas kerja untuk


meningkatkan produktivitas, kualitas produk dan lingkungan kerja fisik

12
2. Perancangan, modifikasi area dan tempat kerja,tata letak (layout) fasilitas
produksi untuk memudahkan dan mempercepat operasi kerja, material
handling, service dan maintenance
3. Perancangan dan modifikasi tata cara kerja (work methods) termasuk
dalam hal ini mekanisasi/ otomasi proses dan alokasi beban kerja dalam
sebuah sistem kerja manusia-mesin
4. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan
kenyamana, keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia-
operator (temperatur, noise, pencahayaan, vibrasi, dll) untuk meningkatkan
motivasi kerja, kualitas kerja, kualitas lingkungan kerja dan produktivitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2009. Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sain dan Matematika [cited


2010 Januari 4] Available from: http://lpmpjogja.diknas.go.id/index2.php?
option= com_content&do_pdf=1&id=328

Arends, R.I. 2007. Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Manuaba, A. 2003 b. Optimalisasi Aplikasi Ergonomi dan Fisiologi Olahraga


dalam Rangka Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan Prestasi
Atlet. Makalah. Disampaikan pada Seminar Nasional Ergonomi dan
Olahraga di Universitas Negeri Semarang, 12 April 2003

Nurmianto. (2004). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Pengukuran Dan


Perencanaan Sietem Kerja(Antropometri Dan Desain Produk), (1996), 1–32.

14
15

Anda mungkin juga menyukai