HIGIENE INDUSTRI
“ERGONOMI”
OLEH
KELOMPOK 2
ASWAR :J1A116331
HIJRANA :J1A116349
NURHASTIAN :J1A116295
UNIVERSITAS HALU-OLEO
KENDARI 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan saya semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
2 PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
A. Ergonomi ...................................................................................................... 6
B. Sejarah Ergonomi ......................................................................................... 6
C. Ruang Lingkup Ergonomi ............................................................................ 7
D. Tujuan dan Prinsip Ergonomi ...................................................................... 8
E. Bidang Studi Ergonomi ................................................................................ 9
F. Penerapan Ergonomi .................................................................................... 9
G. Pendekatan Ergonomi Dan Aplikasinya Di Industri .................................. 10
3 PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14
3
1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah
menjadi kebutuhan pokok pada lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan
teknologi merupakan salah satu penunjang yang penting dalam upaya
meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu,akan
terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial
yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat di cegah dengan adanya
antisipasi berbagai resiko. Antara lain kemungkinan terjadinya penyakit akibat
kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja
yang dapat menyebkan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus dilakukan
oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan
lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomic.
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya. Pada umumnya ergonomic
belum diterapkan secara merata pada sector kegiatan ekonomi. Gagasannya telah
lama disebarluaskan sebagai unsure hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
(hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan baru sampai pada taraf
pengenalan oleh khususnya pada pihak yang bersangkutan, sedangkan
penerapannya baru pada tingkat perintisan. Fungsi pembinaan ergonomic secara
teknis merupakan tugas pemerintah. Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja
memiliki fungsi pembinaan ini melalui pembinaan keahlian dan pengembangan
penerapannya. Namun begitu, sampai saat ini pengembangan kegiatan-
kegiatannya baru diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat
untuk menerima ergonomic dan penerapannya.(Nurmianto, 2004)
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ergonomi
2. Bagaimana sejarah ergonomi
3. Apa saja ruang lingkup ergonomi
4. Bagaimana tujuan dan prinsip ergonomi
5. Apasaja bidang studi ergonomi
6. Bagaimana penerapan ergonomi
7. Bagaimana pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ergonomi
2. Untuk mengetahui sejarah ergonomi
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ergonomi
4. Untuk mengetahui tujuan dan prinsip ergonomi
5. Untuk mengetahui bidang studi ergonomi
6. Untuk mengetahui penerapan ergonomi
7. Untuk mengetahui pendekatan ergonomi dan aplikasinya di industri
5
2 PEMBAHASAN
A. Ergonomi
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya (Nurmianto, 2004)
B. Sejarah Ergonomi
Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku
yang dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa.
Di Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua
istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya.
Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan
perilaku manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya,
keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama.
6
perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-
kadang terjadi secara kebetulan.
7
Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi
dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan
kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan
pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan
dan kepuasan pekerja.
8
6. Minimalisasi gerakan statis.
7. Minimalisasikan titik beban.
8. Mencakup jarak ruang.
9. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
10. Melakukan gerakan, olah raga, dan peregangan saat bekerja
F. Penerapan Ergonomi
Ergonomi dapat diterapkan pada beberapa aspek dalam bekerja. Penerapan
ergonomi antara lain dapat dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak
tempat kerja, dan cara mengangkat beban
9
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana
kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama
bekerja. Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang
vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus
dibedakan ukuran anthropometri barat dan timur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata-kata.
4. Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan
kepala, bahu, tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu
berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan
persendian akibat gerakan yang berlebihan
10
4. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan
kenyamana, keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia-
operator (temperatur, noise, pencahayaan, vibrasi, dll) untuk
meningkatkan motivasi kerja, kualitas kerja, kualitas lingkungan kerja
dan produktivitas.
11
3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya
Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi, fisika,
dan teknik. Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia,
kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap
suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap
fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku,
sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil
sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik.
Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain
lingkungan kerja dimana pekerja terlibat.
12
2. Perancangan, modifikasi area dan tempat kerja,tata letak (layout) fasilitas
produksi untuk memudahkan dan mempercepat operasi kerja, material
handling, service dan maintenance
3. Perancangan dan modifikasi tata cara kerja (work methods) termasuk
dalam hal ini mekanisasi/ otomasi proses dan alokasi beban kerja dalam
sebuah sistem kerja manusia-mesin
4. Perancangan kondisi lingkungan fisik kerja yang mampu memberikan
kenyamana, keamanan/keselamatan dan kesehatan kerja bagi manusia-
operator (temperatur, noise, pencahayaan, vibrasi, dll) untuk meningkatkan
motivasi kerja, kualitas kerja, kualitas lingkungan kerja dan produktivitas.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15