Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP PENURUNAN MUAL

MUNTAH PADA PASIEN PASKA KEMOTERAPI DI RS TELOGOREJO

Friska Astrilita *), Mugi Hartoyo**),Wulandari M ***)

*)Alumni Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang
***)Dosen Jurusan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRAK

Efek samping kemoterapi salah satunya adalah mual muntah. Penatalaksanaan untuk
menghilangkan gejala dan tanda atau sindrom yang diakibatkan oleh proses kemoterapi
kanker diperlukan terapi suportif. Aromaterapi merupakan salah satu penatalaksanaan
nonfarmakologi untuk mengurangi mual muntah.Aromaterapi jahe berpengaruh mengurangi
mual dan motion sickness.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi
jahe terhadap penurunan mual muntah pada pasien pasca kemoterapi. Desain penelitian ini
menggunakan pra-eksperimen dengan one group pretest-postest design. Jumlah sampel 32
pasien kemoterapi dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan
sebelum pemberian aromaterapi jahe pada pasien paska kemoterapi di RS Telogorejo
Semarang sebagian besar mual sedang sebanyak 28 (87,5%) responden sedangkan sesudah
pemberian aromaterapi jahe sebagian besar mual ringan sebanyak 28 (87,5%) responden.
Ada pengaruh sangat signifikan aromaterapi jahe terhadap penurunan mual muntah pada
pasien paska kemoterapi di RS Telogorejo Semarang (p value 0,000). Rekomendasi hasil
penelitian ini adalah agar perawat menerapkan sebagai alternative untuk mengatasi mual
muntah pada pasien paska kemoterapi.

Kata Kunci : Aromaterapi Jahe, Mual Muntah, Kemoterapi

ABSTRACT
Some side effects of chemotherapy are nausea and vomiting. A management to overcome
symptoms, signs or syndromes due to the process of chemotherapy for cancer requires a
supportive therapy. Aromatherapy is a non-pharmacological treatment to reduce nausea and
vomiting. Ginger aromatherapy has the influence to reduce nausea and motion sickness. The
purpose of this research is to discuss the influence of ginger aromatherapy towards the
decrease of nausea and vomiting of post chemotherapy patients. The design of this research
applies pre experimental design with one group of pretest-posttest design. It takes sample of
32 chemotherapy patients by applying purposive sampling. The result of this research shows
that before applying ginger aromatherapy to the post chemotherapy patients, 28 respondents
(87.5%) experience nausea. After applying the ginger aromatherapy, the 28 respondents
(87.5%) experience light nausea. There is a very significant influence of ginger
aromatherapy implementation toward the decrease of nausea and vomiting of post
chemotherapy patients at Telogorejo Hospital, Semarang (p value=0.000). This research
gives the recommendation that ginger aromatherapy can be applied for post chemotherapy
patients to reduce nausea and vomiting.

Keywords: Ginger Aromatherapy, Nausea and Vomiting, Chemotherapi


PENDAHULUAN
Saat ini penyakit tidak menular, termasuk Sedangkan pada laki-laki adalah kanker
kanker menjadi masalah kesehatan utama paru dan kanker kolorektal (Kemenkes,
baik di dunia maupun di Indonesia. 2014).
Menurut dataWorld Health Organization
(WHO) tahun 2013, insiden kanker Di Jawa Tengah prevalensi kanker adalah
meningkat dari 12,7 juta kasus pada tahun 2,1 per 1000 penduduk dan menempati
2008 menjadi 14,1 juta kasus di tahun peringkat kedua setelah Yogyakarta yaitu
2012. Jumlah kematian meningkat dari 4,1 per 1000 penduduk dan peringkat
7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta ketiga adalah yaitu 2,0 per 1000,
pada tahun 2012. Kanker menjadi prevalensi umur tertinggi pada pasien
penyebab kematian nomor 2 di dunia kanker ≤ 75 tahun (Rikesdas, 2013).
sebesar 13% setelah penyakit
kardiovaskular. Diperkirakan pada tahun Kondisi pasien kanker, dapat diperbaiki
2030 insiden kanker dapat mencapai 26 sehingga perlu dilakukan pengelolaan
juta orang dan 17 juta diantaranya yang cermat antara lain melalui
meninggal akibat kanker, terlebih pada pemberian pengobatan yang adekuat.
negara miskin dan berkembang Pengobatan kanker dapat dilakukan
kejadiannya akan lebih cepat (Kemenkes, dengan beberapa cara yaitu melalui
2014). pembedahan, penyinaran atau radioterapi,
imunoterapi dan kemoterapi (Otto, 2005).
Laporan International Agency for Kemoterapi merupakan terapi sistemik,
Research on Cancer (IARC) tahun 2013 yang berarti menyebar ke seluruh tubuh
diperkirakan pada tahun 2012 terdapat dan dapat mencapi sel kanker yang telah
14,1 juta kasus kanker baru 8,2 juta kasus menyebar jauh atau metastase ketempat
kematian terkait kanker. Kasus kanker lain (Rasjidi, 2007, hlm.3).
yang paling banyak ditemukan di seluruh
dunia adalah kanker paru (1,8 juta, Kemoterapiyang terdiri dari beberapa
13.0%), kanker payudara (1,7 juta, jenis obat dalam waktu yang bersamaan
11,9%), dan kanker colorectum (1,4 juta, dinamakan kemoterapi kombinasi, namun
9,7%),angka mortalitas tertinggi dari ada juga kemoterapi yang hanya terdiri
proporsi prognosis buruk pada kanker atas satu jenis obat saja yang dinamakan
lebih banyak terjadi di Negara kemoterapi tunggal (Yayasan Kanker
berkembang, dan proporsi ini akan Indonesia, 2005).
meningkat pada tahun 2025.
Pasien yang mendapatkan kemoterapi
Berdasarkan data Sistem Informasi akan mengalami penurunan jumlah sel
Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap darah merah, sel darah putih dan
kanker payudara 12.014 kasus (28,7%), trombosit. Obat-obatan sitoktosin tidak
kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8%). hanya bekerja secara khusus pada sel-sel
Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker kanker, namun juga pada sel normal pada
juga cukup tinggi. Berdasarkan data Riset sumsum tulang, folikel-folikel rambut,
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, lapisan usus, dan kandung kemih akan
prevalensi tumor/kanker di Indonesia terganggu (Linkoln & Wilensky, 2008,
adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau hlm.166). Dilaporkan sebanyak 80%
sekitar 330.000 orang. Kanker tertinggi di pasien yang mendapatkan kemoterapi
Indonesia pada perempuan adalah kanker mengalami mual muntah (Linkoln &
payudara dan kanker leher rahim, Wilensky, 2008.hlm.164).

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol... No...


KONSEP TEORI
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal
yang cenderung menyerang jaringan di Mual didefinisikan sebagai ungkapan
sekitar dan menyebar ke organ tubuh lain subjektif berupa perasaan atau sensasi
letaknya jauh serta terjadi karena yang tidak menyenangkan di bagin
proliferasi sel tak terkontrol yang terjadi belakang tenggorokan atau epigastrium
tanpa batas dan tanpa tujuan bagi penjamu yang disertai dengan pucat, kemerahan,
(Corwin, 2009, hlm.66). Ketidaknormalan takikardi, berkeringat, saliva yang
kanker yang tercermin dari adanya berlebihan, keringat panas dingin serta
kemampuan tumbuh sel yang tidak adanya kesadaran untuk muntah (Garret,
terbatas. Pada sel kanker, kemampuan et al., 2005). Muntah adalah kontraksi dari
membelah sangat besar (Sukaca, 2009, otot abdomen disertai dengan penurunan
hlm.25). diafragma dan pembukaan kardia
lambung yang menghasilkan dorongan
Gen bertugas mengatur pembentukan ekspulasi yang kuat dari isi lambung,
protein melalui proses transkripsi dan deudenum, atau menghasilkan dorongan
ekspulasi yang kuat dari dari isi lambung,
translasi serta hanya terekspresi jika
deudenum, atau jejunum melalui mulut
menghasilkan protein. Proses berupamuntahan seentara retching
pertumbuhan dan diferensiasi sel juga tak melibtkan kontraksi spasmodic/hebat
daridiafragma, ,
kalah penting karena mentukan ekspresi
gen kedua proses ini berwenang
„menghidupkan‟ dan „mematikan‟ gen
(Rasjidi, 2013, hlm.88). Ketika timbul
kanker kelompok gen tertentu yang
berperan peting dalam regulasi aktivitas
sel mengalami kerusakan, replikasi,
diferensiasi dan apoptosis sel kehilangan
keseimbangan, hingga terjadi tumor.
Onkogen dan supresor onkogen adalah
produk ekspresi supresor onkogen bersifat
inhibasi terhadap multiplikasi (Desen,
2011, hlm.55).

Kemoterapi merupakan bentuk terapi


sistemik (seluruh tubuh) yang
menggunakan obat-obatan sitoktosin guna
membunuh sel-sel kanker(Lincoln &
Wilensky, 2008, hlm.203). Obat-obatan
sitostatika bekerja pada salah satu atau
beberapa fase dari siklus sel. Dengan
begitu maka memerlukan pengobatan
yang berulang (Sukaca, 2009, hlm.194).

Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap penurun.... (friska_astrilita@yahoo.com) 3


Efek samping kemoterapi dapat muncul pemberian aromaterapi blended
ketika sedang dilakukan pengobatan atau peppermint dan jahe memiliki efek untuk
setelah pengobatan. Penatalaksanaan akan mengurangi mual muntah pada 60-80%
lebih baik bila pasien mengerti akan dari 41 wanita primigavida dan
terjadinya efek-efek samping tersebut multigravida. Hasil penelitian
seperti lemas, sariawan, rambut menunjukkan ada pengaruh aromaterapi
rontok/masalah kulit kepala, gangguan jahe terhadap penurunan mual muntah
percernaan dan mual (Yayasan Kanker pada ibu hamil trimester satu di
Indonesia , 2005). Jika mual muntah tidak puskesmas Rangel kabupaten Tuban.Hasil
ditangani dengan baik, maka dapat terjadi penelitian tersebut memunculkan
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit pertanyaan, apakah aromaterapi jahe
dan resiko terjadinya aspirasi pneumonia. dapat digunakan untuk menurunkan mual
Efek mual muntah akan berdampak muntah pada pasien yang sedang
perubahan status fungsional pasien yang menjalani kemoterapi di SMC RS
menjalani kemoterapi (Melia, Putrayana Telogorejo Semarang.
& Azis, 2010, hlm.9).
Dari hasil Studi pendahuluan terdapat 2
Penatalaksanaan untuk menghilangkan alasan untuk dilakukan penelitian ini di
gejala dan tanda atau sindrom yang Semarang Medical Center (SMC) RS
diakibatkan oleh proses kemoterapi Telogorejo Semarang, pertama jumlah
kanker diperlukan terapi suportif. Terapi penderita kanker yang menjalani
suportif untuk mual dan muntah biasanya kemoterapi mengalami kenaikan setiap
diberikan anti mual muntah tahunnya. Tahun 2013 jumlah pasien
(ondansentron, aprepitat), anoreksia kemoterapi mencapai 475 pasien, tahun
diberikan perangsang nafsu makan dan 2014 mengalami kenaikan 1018 pasien,
terapi nutrisi enternal dan dan data tahun 2015 sampai bulan
parenteral.Mukositis saluran cerna November mengalami kenaikan lagi
diberikan perangsang air liur, infeksi berjumlah 1291. Dari data tersebut dapat
neutropenia diberikan antibiotika, anti diketahui bahwa rata-rata jumlah pasien
jamur dan anti virus (Aman et al., 2010, kemoterapi dalam satu bulan adalah 100
hlm.425). Selain terapi farmakologi pasien.Jenis kanker yang dialami pasien
aromaterapi memiliki banyak manfaat pun bervariasi mulai dari kanker
salah satunya untuk mencegah dan payudara, kanker sevik, kaker kolon,
mengurangi mual muntah kanker ovarium. Alasan kedua, belum
(Koesoemardiyah, 2009.hlm.45) pernah dilakukan penelitian tentang
aromaterapi jahe untuk untuk mengatasi
Aromaterapi merupakan metode terapi mual muntah pada pasien kemoterapi RS
pelengkap nonfarmakologi bersifat Telogorejo.
nonistruktif, noninvasif, murah,
sederhana, efektif, dan tanpa efek
samping yang merugikan, mencegah dan
mengurangi mual muntah (Price &
Shirley, 2007.hlm.67). Aromaterapi jahe
berpengaruh mengurangi mual dan motion
sickness.(Koensoemardiyah,2009.hlm.45)
.
Hasil penelitian yang dilakukan Santi
tahun 2013 menunjukkan bahwa

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol... No...


METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pra- Pada penelitian ini menggunakan uji
eksperimen dengan one group pretest- normalitas saphirowilk karena responden
postest design. Pada desain ini dilakukan <50 responden. Hasil uji normalitas pada
observasi pertama (pretest) dan observasi data pemberian minyak kelapa sebesar
kedua (postest). Sehingga dapat menguji 0,000 hasil uji normalitas data tersebut
perubahan-perubahan yang terjadi setelah <0,05 sehingga data tersebut berdistribusi
adanya perlakuan, dalam penelitian ini tidak normal. Maka uji bivariat yang
ada kelompok kontrol/pembanding. digunakan adalah Wilcoxon.

Penelitian ini dilakukan di RS Telogorejo


Semarang dengan kelompok responden
yaitu pasien paska kemoterapi diobservasi
intensitas mual muntah terlebih dahulu
(pretest) sebelum pemberian aromaterapi
jahe. Kemudian diukur kembali intensitas
mual muntah setelah pemberian
aromaterapi jahe (posttest).

Populasi adalah keseluruhan objek


penelitian (Notoatmodjo, 2012, hlm.115).
Populasi penelitian ini adalah pasien yang
menjalani kemoterapi di RS Telogorejo
Semarang. Tahun 2015 dari bulan Januari
sampai bulan November, pasien yang
menjalani pasien kemoterapi sebanyak
1291 pasien, sehingga rata-rata populasi
perbulan sebanyak 117 pasien.

Tehnik sampling pengambilan sampel


penelitian dengan menggunakan tehnuk
tertentu, sehingga sampel tersebut dapat
mewakili populasinya. Tehnik yang
digunkanan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Purposive sampling
adalah penetapan sampel dengan cara
memilih sampel antara popupalasi sesuai
dengan tujuan atau masalah dalam
penelitian, sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasinya
(Nursalam, 2013, hlm.174).

Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap penurun.... (friska_astrilita@yahoo.com) 5


HASIL PENELITIAN
1. Usia
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Pada Pasien
Paska Kemoterapi di RS TelogorejoSemarang (n=32)

Usia Frekuensi (f) Persentase (%)


Dewasa Awal (26-35 tahun) 4 12,5
Dewasa Akhir (36-45 tahun) 3 9,4
Lansia Awal (46-55 tahun) 15 46,9
Lansia Akhir (56-65 tahun) 9 28,1
Manula (>65 tahun) 1 3,1
Jumlah 32 100,0

Berdasarkan usia responden paska muncul karena kebiasaan dan pola


kemoterapi di RS TelogorejoSemarang hidup yang tidak sehat.
sebagian besar usia lansia awal (46-55
tahun) sebanyak 15 (46,9%) responden Data Kementerian Kesehatan tahun 2015
dan responden paling sedikitberusia menunjukkan bahwa prevalensi penyakit
manula (>65 tahun) sebanyak 1 (3,1%) kanker tertinggi berada pada kelompok
responden. umur 75 tahun ke atas, yaitu sebesar 5,0
dan prevalensi terendah pada anak
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian kelompok umur 1-4 tahun dan 5-14 tahun
yang dilakukan oleh Rulianti (2013) yang sebesar 0,1. Peningkatan prevalensi yang
meneliti tentang “Hubungan Depresi dan cukup tinggi pada kelompok umur 45-54
Sindrom Dispepsiapada Pasien Penderita tahun.
Keganasan yang Menjalani Kemoterapi di
RSUP DR. M. Djamil Padang”. Hasil Penyakit kanker dapat menyerang semua
penelitiannyamenyatakan bahwa umur, namun penurunan berbagai fungsi
responden yang menjalani kemoterapi tubuh beresiko tinggi meningkatkan
sebagian besar berusia 40-49 tahun kejadian kanker. Semakin meningkat usia
sebanyak 20 (35,7%) maka semakin beresiko menderita kanker.
responden.Ignatavicius dan Workman
(2006) mengungkapkan bahwa
peningkatan masa hidup
memungkinkan memanjangnya
paparan terhadap karsinogen dan
terakumulasinya berbagai
perubahanperubahangeneticserta
penurunan berbagaifungsi tubuh yang
meningkatkan kejadian kanker pada
usia >40 tahun. Kanker bisa diderita
oleh siapa saja tanpa memandang usia,
jenis kelamin, dan status sosial dimana
sebagian besar kasus kanker umumnya

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol... No...


2. Jenis Kelamin
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada Pasien Paska Kemoterapi di RS TelogorejoSemarang (n=32)
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Laki-laki 16 50,0
Perempuan 16 50,0
Jumlah 32 100,0

Hasil penelitian menjelaskan jenis perempuan memiliki resiko yang


kelamin responden pada pasien paska samauntuk menderita kanker. Hal ini juga
kemoterapi di RS didukung Kemenkes RI (2014) kanker
TelogorejoSemarangsebagian laki-laki tertinggi pada perempuan adalah kanker
dan sebagian perempuan dengan jumlah payudara dan kanker leher rahim,
sama masing-masing yaitu 16 (50,0%) sedangkan pada laki-laki kanker tertinggi
responden. Pada dasarnya jenis kelamin adalah kanker paru-paru dan kanker
laki-laki maupun perempuan mempunyai kolorektal.
kesempatan yang sama untuk menderita
kanker. Kanker dapat diderita oleh siapa saja
tanpa memandang jenis kelamin. Laki-
Hal ini sejalan dengan penelitian Dina laki maupun perempuan mempunyai
(2010) yang menunjukkan bahwa resiko yang sama untuk menderita kanker
penderita kanker berjenis kelamin dimana sebagian besar kasus kanker
perempuan dan laki-laki sama yaitu 50%. umumnya muncul karena kebiasaan dan
Dokter Ahli Patologi Indonesia pola hidup yang tidak sehat.
menjelaskan bahwa antara laki-lakidan

3. Mual Muntah Paska Kemoterapi Sebelum Pemberian Aromaterapi Jahe


Tabel 3
Distribusi Frekuensi Skala Mual Muntah Pada Pasien Kemoterapi
Sebelum Pemberian Aromaterapi Jahe di RS TelogorejoSemarang (n=32)

Skala mual muntahSebelum Frekuensi (f) Persentase (%)


Pemberian Aromaterapi
Jahe
Mual Ringan 4 12,5
Mual Sedang 28 87,5
Jumlah 32 100,0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian didukung oleh penelitian


skala mual muntah sebelum pemberian yang dilakukan oleh Hardiano (2015)
aromaterapi jahe pada pasien paska yang meneliti tentang “Gambaran Indeks
kemoterapi di RS Massa Tubuh pada Pasien Kanker yang
TelogorejoSemarangsebagian besar mual Menjalani Kemoterapi”.
sedang sebanyak 28 (87,5%) responden
dan sebagian kecil yang mual ringan yaitu Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
sebanyak 4 (12,5%) responden. Efek samping yang sering timbul pada
pasien kemoterapi adalah mual
muntah.Efek samping lainnya dari

Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap penurun.... (friska_astrilita@yahoo.com) 7


kemoterapi adalah anoreksia.Penurunan yang ringan sampai pada kematian akibat
nafsu makan oleh berbagai penyebab ini dehidrasi dan kurangnya asupan makanan
tampaknya merupakan faktor utama oleh pasien.Menurut Lee (2008) mual dan
dalam terjadinya penurunan berat badan. muntah adalah efek samping yang paling
umum dan tidak menyenangkan pada
Hasil penelitian terdapat 4 responden pasien setelah menjalani pengobatan
(12,5%) yang mual ringan. Hal ini dapat kemoterapi.Insiden mual dan muntah
terjadi karena efek jenis obat yang karena efek samping kemoterapi adalah
digunakan dalam kemoterapi. Sesuai 70-80 %.
dengan teori menurut Perwitasari (2006,
hlm.32) yang menyatakan bahwa agen Efek kemoterapi yaitu supresi sumsum
kemoterapi mempunyai potensi emetik tulang, gejala gastrointestinal seperti
yang bervariasi dalam menimbulkan efek mual, muntah, kehilangan berat badan,
mual muntah. Vincristin yang merupakan perubahan rasa, konstipasi, diare dan
obat yang sering digunakan dalam gejala lainnya alopesia, fatigue, perubahan
kemoterapi, mempunyai efek kemoterapi emosi, dan perubahan pada sistem saraf
mual muntah yang ringan, sedangkan (Naglah, 2010). Efek samping kemoterapi
Cisplatin berpeluang menimbulkan efek dapat muncul ketika sedang dilakukan
mual muntah yang berat. pengobatan atau setelah pengobatan
(Yayasan Kanker Indonesia , 2005).
Sesuai dengan pernyataan Linkoln dan
Wilensky (2008, hlm 164) bahwa Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 80% pasien yang pasien paska kemoterapi di RS
mendapatkan kemoterapi mengalami TelogorejoSemarangsebagian besar
mengalami mual muntah dengan
mual muntah sedang. Desen
intensitas ringan sampai sedang. Hal ini
(2011)juga menjelaskan efek samping
karena agen kemoterapi mempunyai
yang sering timbul pada pasien potensi emetik yang bervariasi dalam
kemoterapi adalah mual muntah. menimbulkan efek mual muntah.
Gangguan ini bervariasi tingkatnya dari

4. Mual Muntah Paska Kemoterapi Setelah Pemberian Aromaterapi Jahe


Tabel 4
Distribusi Frekuensi Skala Mual Muntah Pada Pasien Kemoterapi Sesudah
Pemberian Aromaterapi Jahe di RS TelogorejoSemarang (n=32)
Skala mual muntahSesudah Frekuensi (f) Persentase (%)
Pemberian Aromaterapi
Jahe
Tidak Mual 1 3,1
Mual Ringan 28 87,5
Mual Sedang 3 9,4
Jumlah 32 100,0

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 28 responden (87,5%),


sesudah pemberian aromaterapi jahe terdapat 3 (9,4%) responden mual
pada pasien paska kemoterapi di RS sedangdan 1 (3,1%) responden tidak
TelogorejoSemarangsebagian besar mengalami mual. Hal ini
responden mengalami mual ringan membuktikan bahwa aromaterapi jahe

8 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol... No...


mampu mengurangi mual muntah mengurangi efek mual muntah pada
pada pasien paska kemoterapi. pasien yang menjalani kanker.

Hasil penelitian didukung oleh penelitian Aromaterapi jahe yang diberikan kepada
yang dilakukan oleh Santi (2013) pasien paska kemoterapi dapat membantu
menunjukkan bahwa pemberian relaksasi dan menenangkan pasien
aromaterapi blended peppermint dan jahe kemoterapi, dapat meningkatkan suasana
memiliki efek untuk mengurangi mual hati, mengurangi perasaan tegang,
muntah pada 60-80% dari 41 wanita meningkatkan dan mensejahterakan
primigavida dan multigravida. Hasil tubuh, pikiran, dan jiwa. Akibatnya dapat
penelitian menunjukkan ada pengaruh mengurangi efek mual muntah pada
aromaterapi jahe terhadap penurunan pasien paska kemoterapi.
mual muntah pada ibu hamil trimester
satu di Puskesmas Rangel kabupaten Hal ini karena jahe merupakan bahan
Tuban. yang mampu mengeluarkan gas dari
dalam perut, yang akan meredakan perut
Hasil penelitian yang dilakukan oleh kembung. Jahe juga merupakan stimulan
Enikmawati (2016) yang meneliti aromatik yang kuat, disamping dapat
tentang “Pengaruh Aromaterapi Jahe mengendalikan muntah dengan
meningkatkan gerakan peristaltik
Terhadap Mual Dan Muntah Akibat
usus.Sekitar 6 senyawa di dalam jahe
Kemoterapi Pada Penderita Kanker
telah terbukti memiliki aktivitas
Payudara Di RS PKU Muhammadiyah antiemetik (anti muntah) yang
Surakarta”, hasil penelitiannya manjur.Kerja senyawa-senyawa tersebut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata lebih mengarah pada dinding lambung
frekuensimual dan mual muntah pada dari pada system saraf pusat (Budhwaar,
kelompok intervensi lebih kecil dari 2006).
rata-rata mual muntah kelompok
kontrol. Sesuai dengan teori menurut Ernst (2000
dalam Wiraharja, dkk, 2011) bahwa
Sesuai dengan teori bahwa aromaterapi jahe merupakan aromaterapi
rasa jahe yang mengandung minyak
aromaterapi merupakan metode terapi
atsiri.Minyak atsiri jahe menpunyai
pelengkap nonfarmakologi bersifat
banyak manfaat menghilangkan nyeri saat
nonistruktif, noninvasif, murah, menstruasi, sakit kepala, merangsang
sederhana, efektif, dan tanpa efek nafsu makan dan mengurangi mual.Efek
samping yang merugikan, mencegah jahe pada susunan saraf pusat ditunjukkan
dan mengurangi mualmuntah (Price & pada percobaan binatang dengan gingerol,
Shirley,2007. hlm. 67). terdapat pengurangan frekuensi muntah.
Selain itu, studi lain menemukan bahwa
Aromaterapi jahe berpengaruh jahe menurunkan gejala motion sickness
mengurangi mual dan motion sickness, pada responden yang sehat.
(Koensoemardiyah, 2009. hlm. 45).
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Manfaat aromaterapi menurut
mual muntah yang terjadi pada pasien
Purwanto (2013, hlm.52) dan Kiki
paska kemoterapi mengalami penurunan
(2009 dalam Setyoadi & Kushariyadi, sesudah pemberian aromaterapi jahe.Hal
2011, hlm.148) antara lain: ini membuktikan bahwa aromaterapi jahe

Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap penurun.... (friska_astrilita@yahoo.com) 9


efektif dalam mengurangi mual muntah
pada pasien paska kemoterapi.

5. Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap Penurunan Mual Muntah Pada Pasien Paska
Kemoterapi
Tabel 5
Pengaruh Aromaterapi Jahe terhadap Penurunan Mual Muntah pada Pasien
Paska Kemoterapidi RS TelogorejoSemarang (n=32)
Variabel Hasil N Mean Rank Z ρ Value
sebelum - sesudah Negatif 26 13,50 -5,099 0,000
pemberian Positif 0 0,00
aromaterapi jahe Ties 6
Total 32

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Hasil penelitian yang dilakukan Santi
pengaruharomaterapi jahe terhadap tahun 2013 menunjukkan bahwa
penurunan mual muntah pada pasien pemberian aromaterapi blended
paska kemoterapi di RS peppermint dan jahe memiliki efek untuk
TelogorejoSemarang dengan p value mengurangi mual muntah pada 60-80%
0,000 (α < 0,05). Hal ini membuktikan dari 41 wanita primigavida dan
bahwa aromaterapi jahe berpengaruh multigravida. Hasil penelitian
terhadap penurunan mual muntah pada menunjukkan ada pengaruh aromaterapi
pasien paska kemoterapi. jahe terhadap penurunan mual muntah
pada ibu hamil trimester di Puskesmas
Hasil penelitian didukung oleh penelitian Rangel kabupaten Tuban.
yang dilakukan oleh Zumrotul Choiriyah
(2013) yang menyatakan bahwa ada Hasil penelitian terdapat 6 responden
perbedaan yang signifikan frekuensi mual yang mual muntah tetap atau tidak
muntah terhadap ibu hamil sebelum dan berubah.Hal ini terjadi karena banyak
setelah diberikanekstrak jahe pada faktor yang melatarbelakangi kejadian
keompok intervensi di Wilayah Kerja mual muntah, salah satunya karena
Puskesmas Ungaran tahun pengaruh agen kemoterapi.Menurut
2013.didapatkanp value = 0,000 (α Perwitasari (2006.hlm.32) agen
=0,05). kemoterapi mempunyai potensi emetik
yang bervariasi dalam menimbulkan efek
Hasil penelitian Gunanegara (2009) mual muntah. Vincristin yang merupakan
menunjukan bahwa ekstrak Jahe obat yang sering digunakan dalam
mengurangi mual dan muntah pada wanita kemoterapi, mempunyai efek kemoterapi
dengan kehamilan dibawah 3 bulan, mual muntah yang ringan, sedangkan
gejala yang paling umum pada kehamilan Cisplatin berpeluang menimbulkan efek
dan mempengaruhi 50-80% wanita hamil. mual muntah yang berat.
Hasil penelitan Aisyah (2014) Sebagai obat herbal, jahe digunakan untuk
menunjukan bahwa air jahe untuk mencegah mual muntah.Khasiatnya
mengetahui dampak pada mual muntah sebagai anti-muntah mulai banyak
ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan digunakan tidak hanya untuk penderita
bahwa 15 responden (75%) mual gastritis, tetapi juga oleh kalangan ibu
muntahnya menurun. hamil, karena dianggap mempunyai efek
samping yang lebih ringan dibanding

10 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol... No...


obat-obat anti muntah yang beredar di dengan jumlah masing-masing yaitu
masyarakat (Wiraharja, 2011; hlm. 162). 16 (50,0%) responden.
2. Sebelum pemberian aromaterapi
Jahe bekerja sebagai anti mual dan jahe pada pasien paska
muntah melalui beberapa mekanisme. kemoterapi di RS
Pertama, jahe menstimulasi motilitas TelogorejoSemarangsebagian
traktus gastrointestinal yang sebelumnya besar mengalami mual sedang
diturunkan oleh hormon progesteron, dan sebanyak 28 (87,5%) responden.
menstimulasi disekresikannya saliva, 3. Sesudah pemberian aromaterapi
empedu serta produk sekresi lambung jahe pada pasien paska
yang lain. Kedua, jahe dapat menghambat kemoterapi di RS
aktivasi 5-HT3, serta memiliki efek yang TelogorejoSemarangsebagian
mirip dengan antagonis 5-HT3 dan besar mengalami perubahan
ondansetron yang menyebabkan perut menjadi mual ringan sebanyak 28
berkontraksi sehingga timbul perasaan (87,5%) responden.
mual dan muntah.Ketiga, jahe 4. Adapengaruhyang signifikan
mengendurkan dan melemahkan otot-otot aromaterapi jahe terhadap
saluran pencernaan sehingga mual dan penurunan mual muntah pada
muntah dapat berkurang.Keempat, jahe pasien paska kemoterapi di RS
menghambat efek karminatif, sehingga TelogorejoSemarang (p value
mencegah pengeluaran gas 0,000).
lambung.Kelima, jahe memiliki efek
seperti dimenhydrinate.Dimenhydrinate SARAN
merupakan antagonis histamin (H1) dan 1. Bagi RS Telogorejo Semarang
juga dapat menghambat stimulasi Hasil penelitian disarankan agar
vestibular yang bekerja pada sistem otolit dapat diaplikasan sebagai salah
dan pada dosis besar pada kanal satu tindakan keperawatan untuk
semisirkular.Keenam, jahe dapat mengatasi mual muntah pada
menurunkan efek cisplatin melaui pasien paska kemoterapi dengan
hambatan saraf pusat atau perifer dengan memberikan aromaterapi jahe.
meningkatkan 5-hydroxytryptamin, 2. Bagi pasien paska kemoterapi
dopamin dan substansi P. Cisplatin Disarankan kepada pasien paska
merupakan obat yang menginduksi kemoterapi untuk dapat
terjadinya mual dan muntah pada mempraktikkan pemberian
kemoterapi (Masruroh, 2015). aromaterapi jahe untuk mengatasi
mual muntah
Hasil penelitian yang didukung oleh 3. Bagi institusi pendidikan
penelitian sebelumnya dapat dikatakan Hasil penelitian disarankan dapat
bahwa aromaterapi jahe berpengaruh digunakan sebagai bahan referensi
terhadap penurunan mual muntah pada di perpustakaan dan bahan
pasien paska kemoterapi. informasi terutama mengenai
pengaruh aromaterapi jahe
KESIMPULAN terhadap penurunan mual muntah
1. Sebagian besar responden usia lansia pada pasien paska kemoterapi.
awal (46-55 tahun) sebanyak 15 4. Bagi peneliti selanjutnya
(46,9%) responden, jenis kelamin Hasil penelitian disarankan dapat
sama antara laki-laki dan perempuan dijadikan sebagai bahan acuan
dan masukan untuk penelitian

Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap penurun.... (friska_astrilita@yahoo.com) 11


selanjutnya untuk ditindak lanjuti Desen, W. (2011) Buku Ajar
dengan membandingkan Klinis. Jakarta: Balai penerbit
aromaterapi jahe dengan FKUI
aromaterapi yang lain seperti
lavender, peppermint, kapulaga, Enikmawati, A. (2016).Pengaruh
dan mempertimbangkan faktor Aromaterapi Jahe Terhadap Mual
yang mempengaruhi mual muntah Dan Muntah Akibat Kemoterapi
seperti terapi obat anti Pada Penderita Kanker Payudara
mual/emesis, kondisi psikologis Di Rs Pku Muhammadiyah
pasien, dan faktor lingkungan. Surakarta. (Tesis Universitas
12 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Muhammadiyah Yogyakarta).
DAFTRA PUSTAKA Kemenkes, (2014). Diakses pada
Agustini, E. (2013). Pengaruh tanggal 15 desember 2015
tehnik relaksasi otot progesif
terhadap keluhan mual Koensoemardiyah, (2009). A-Z
muntah pada pasien kanker aromaterapi untuk
payudara yang menjalani kesehatan, kebugaran, dan
kemoterapi. di IRNA RSUP kecantikan. Yogyakarta: Lily
Sanglah Denpasar. Publisher
http://www.sanglahhospital.c
om/vl/penelitian.php?ID=67 Lee, J., Dodd, M., Dibble, S., &
diakses tanggal 15 Januari Abrams, D. (2008). Review
2016 of acupressure studies for
chemotherapy-induced
Apriany, D. (2010). Pengaruh nausea and vomiting control.
terapi musik terhadap mual Journal of Pain and
muntah lambat akibat Symptom Management,
kemoterapi pada poenderita 36(5), 529-544.
kanker pada anak usia
sekolah. Lee, J, et al., (2008). Review of
http://lontar.ui.ac.id/file? acupressure for
File=digital/137199- chemotherapy induced
T%20Dyna%20Apriany.pdf nausea and vomiting control.
diakses pada tanggal 15 Journal of pain and symptom
Januari 2015 management, 36 (5), 529-544

Corwin, E. J. (2009). Buku Saku Lincoln, J.& Wilensky. (2008).


Patofisiologi. Edisi 3. Alih Kanker Payudara. Jakarta:
bahasa: Brahm. P. Prestasi Pustakakarya
Jakarta:EGC
Melia, E. KD. A, Putrayasa, LD.
P. GD & Azis, A. (2010).
Hubungan antara frekuensi
Ignatavicius & Workman (2006). kemoterapi dengan status
Medical Surgical Nursing, A fungsional pasien kanker
Nursing Process Approach, yang menjalani kemoterapi
2nd edition, W.B. Saunders di RSUD Sanglah
Company, Philadelphia. Denpasar. Denpasar:
Progam Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas (Kanker Leher). Yogyakarta:
Kedoktern Universitas Genius Printika
Udananya.

Notoatmodjo, S. (2012).
Metodologi penelitian Yayasan Kanker Indonesia.
kesehatan. Jakarta: Rineka (2015). YKI Jakarta
Cipta. Race.http://yayasankankerind
onesia.org/tentang-
Nursalam. (2008). Metode kanker/#a01/ diakses tanggal
Penelitian Ilmu 11 Desember 2015.
Keperawatan: Pendekaytan
Praktik Edisi 3. Jakarta:
Salemba Medika

Otto, E. (2005). Keperawatan


Onkologi. Jakarta :FKUI

Purwanto, B. (2013). Herbal dan


keperawatan komplementer
(teori, praktek, dan hukum
dalam asuhan
keperawatan). yogyakarta:
Nuha Medika

Price., & Wilson. (2006). Buku


ajar keperawtan medical
bedah. Jakarta: EGC

Rasjidi. (2007). Kemoterapi


kanker ginekologi dalam
praktik sehari-hari. Jakarta:
CV. Sagung Seto

Santi, D. S. (2013). Pengaruh


Aromaterapi Blanden
Peppermint dan Ginger Oil
terhdap Rasa Mual Muntah
pada Ibu Hamil Trimester
Satu di Puskesmas Rangel
Kabupaten Tuban. 5 (2).
52-55

Sukaca E. (2009). Cara cerdas


menghadapi kanker serviks

Pengaruh Aromaterapi Jahe Terhadap penurun.... (friska_astrilita@yahoo.com) 13

Anda mungkin juga menyukai