BAB 15
Dosen Pengampu:
OLEH: KELOMPOK 12
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
1. AKUN-AKUN DAN GOLONGAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS
PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Tujuan pengauditan atas siklus pembelian dan pembayaran adalah untuk menilai apakah
akun-akun yang dipengaruhi oleh pembelian barang dan jasa serta pengeluaran kas untuk
pembeian tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Ada 3 kelompok transaksi yang tercakup dalam siklus ini: (1) pembelian barang dan jasa,
(2) pengeluaran kas, (3) retur pembelian dan potongan pembelian.
2. FUNGSI BISNIS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN DALAM
SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN
Siklus pembelian dan pembayaran menyangkut pengambilan keputusan dan proses untuk
mendapatkan barang dan jasa untuk menyelenggarakan suatu bisnis.
A. PEMBUATAN ORDE PEMBELIAN
Permintaan untuk membeli barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal
bagi siklus ini. Formulir yang digunakan dan pemberian persetujuan tergantung pada
sifat barang dan jasa serta kebijakan yang diterapkan perusahaan. Pengajuan
permintaan untuk membeli barang atau jasa oleh pejabat perusahaan klien adalah
kegiatan awal siklus ini. Dokumen-dokumen yang lazim digunakan meliputi:
Permintaan Pembelian
Formulir permintaan pembelian digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh
penjabat perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan
pembelian.
Orde Pembelian
Orde pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa
dari pemasok.
B. PENERIMAAN BARANG DAN JASA
Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat yang paling
kritis dalam siklus ini, karena saat ini oleh kebanyakan perusahaan dipakai pertama
kali untuk mengakui pembelian dan utang yang bersangkutan. Laporan penerimaan
adalah dokumen berupa kertas atau elektronik yang dibuat pada saat barang diterima
yang mencantumkan keterangan mengenai barang, jumlah yang diterima, tanggal
penerimaan, dana data yang relevan.
C. PENGAKUAN KEWAJIBAN (UTANG)
Pencatatan awal akan mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual,
oleh karena itu perusahaan harus dengan seksama dalam memasukkan semua
transaksi pembelian, yaitu pembelian yang sesungguhnya terjadi dengan jurnal yang
benar. Pencatatan pertama kali mempengaruhi laporan keuangan dan pengeluaran kas
yang sesungguhnya. Dokumen-dokumen dan catatan yang lazim digunakan ialah:
Faktur dari Pemasok
Faktur dari pemasok adalah dokumen yang diterima dari penjual dan menunjukkan
jumlah yang terhutang yang berasal dari pembelian barang dan jasa.
Memo Debet
Memo debet merupakan dokumen yang diterima dari pemasok dan menunjukkan
pengurangan atas jumlah yang terhutang yang disebabkan karena adanya
pengembalian barang (retur) barang ke pemasok atau diterimanya pengurangan harga.
Voucer
Voucer biasanya digunakan suatu organisasi untuk menetapkan cara yang formal
dalam pencatatan dan pengawasan pembelian, terutama dengan membuat agar setiap
transaksi pembelian bernomor urut.
File Transaksi Pembelian
File transaksi pembelian adalah file yang dihasilakan komputer yang mencakup
semua transaksi pembelian yang diproses oleh sistem akuntansi suatu periode
tertentu.
Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian dihasilkan dari file transaksi pembelian dan biasanya berisikan
nama pemasok, tanggal, jumlah, dan kelompok akun untuk setiap transaksinya.
Master File Utang Usaha
Master file utang usaha mencatat transaksi pembelian, pengeluaran kas, dan retur
pembelian untuk setiap pemasok.
1. Otorisasi Pembelian
Memastikan bahwa barang dan jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan
perusahaan yang diotorisasi, dan menghindari pembelian yang berlebihan atau tidak
diperlukan.
2. Pemisahan Pemegang Aset Dari Fungsi Lainnya
Untuk mencegah pencurian dan penyalahgunaan, barang harus dikendalikan secara fisik
dari saat penerimaannya hingga penggunaan atau pelepasannya. Personel di departemen
harus independen dari bagian gudang dan departemen akuntansi.
3. Pencatatan Tepat Waktu dan Review Independen Atas Transaksi
Pembelian harus dicatat tepat waktu tergantung kebijakan perusahaan, bisa pada saat
penerimaan barang atau ditangguhkan sampai faktur pemasok diterima. Pencatat
pembelian tidak boleh memiliki akses ke kas, sekuritas, dan aktiva lainnya. Dokumen dan
catatan yang memadai, prosedur yang tepat untuk menyimpan catatan, dan pengecekan
independen atas kinerja juga merupakan pengendalian yang penting
4. Otorisasi pembayaran
Pengendalian terpenting atas pengeluaran kas meliputi :
Penandatanganan check oleh individu yang diberi otorisasi oleh perusahaan
Pemisahan tanggungjawab untuk menandatangani check dan melaksanakan fungsi
utang usaha
Pemisahan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penandatanganan check
sebelum suatu check ditandatangani.
C. MENENTUKAN LUASNYA PENGUJIAN PENGENDALIAN
Bukti audit untuk suatu perikatan audit akan bervariasi tergantung pada pengendalian
internal serta keadaan lainnya. Efisiensi audit yang signifikan akan tercapai dalam
audit apabila pengendalian beroperasi secara efektif. Empat dari enam tujuan audit
golongan transaksi pantas untuk mendapatkan perhatian khusus oleh karena itu akan
dibahas lebih dalam dibawah ini :
a. Pembelian terbukukan adalah untuk barang dan jasa yang diterima (keterjaadian)
Apabila auditor yakin bahwa transaksi aset tetap dicatat dengan benar dalam
jurnal pembelian, maka bisa diterima apabila auditor memutuskan untuk
memeriksa dokumen pendukung pembelian periode ini yang lebih sedikit selama
melakukan pengujian rinci saldo dibandingkan dengan apabila pengendalian tidak
memadai. Apabila klien mengunakan catatan persediaan perpetual, pengujian rinci
saldo juga dapat dikurangi secara signifikan seandainya auditor percaya bahwa
catatan perpetual adalah akurat.
Referensi :
AL. Haryono JUSUP, 2014, Auditing Pengauditan Berbasis ISA, STIE YKPN, Yogyakarta