Anda di halaman 1dari 88

Chapter 53

Community Ecology

PowerPoint Lectures for


Biology, Seventh Edition
Neil Campbell and Jane Reece

Lectures by Chris Romero


Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Overview: Apa yang dimaksud Komunitas?
• Suatu komunitas biologis
– Adalah sekumpulan populasi dari berbagai
spesies yang hidup cukup berdekatan untuk
terjadinya interaksi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Berbagai hewan dan tumbuhan di sekitar mata
air ini
– Merupakan seluruh anggota dari komunitas
savana di afrika selatan

Figure 53.1
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Concept 53.1: Interaksi komunitas meliputi
kompetisi, predasi, herbivori, simbiosis dan
penyakit.
• Populasi dihubungkan dengan interaksi-
interaksi interspesifik
– Yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan
reproduksi spesies yang terlibat dalam
interaksi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Interaksi-interaksi Interspesifik
– Mungkin memiliki efek yang berbeda pada
populasi yang terlibat

Table 53.1
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Competition
• Kopetisi interspesifik
– Terjadi ketika spesies-spesies berkompetisi
untuk suatu sumber tertentu yang
ketersediaannya sedikit

• Strong competition can lead to competitive


exclusion
– The local elimination of one of the two
competing species

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


The Competitive Exclusion Principle
• The competitive exclusion principle
– States that two species competing for the
same limiting resources cannot coexist in the
same place

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Ecological Niches
• The ecological niche (relung ekologi)
– Merupakan total penggunaan sumber-sumber
biotik dan abiotik organisme dalam lingkungan
itu.
atau
– Relung ekologi merupakan semua faktor atau
unsur yang terdapat dalam habitatnya yang
mencakup jenis-jenis organisme yang
berperanan, lingkungan, dan tempat tinggal
yang sesuai dan spesialisasi populasi
organisme yang terdapat dalam komunitas
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Konsep relung (niche) menekankan kembali
prinsif competitive exclusion
– Dua spesies tidak dapat berada dalam suatu
komunitas jika relung (niche) mereka sama.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• However, ecologically similar species can
coexist in a community
– If there are one or more significant difference
in their niches
EXPERIMENT Ecologist Joseph Connell studied two barnacle RESULTS When Connell removed Balanus from the lower
speciesBalanus balanoides and Chthamalus stellatus that have a strata, the Chthamalus population spread into that area.
stratified distribution on rocks along the coast of Scotland.

High tide High tide


Chthamalus
Chthamalus
Balanus realized niche

Chthamalus
fundamental niche
Balanus
realized niche

Ocean Ocean
Low tide Low tide

In nature, Balanus fails to survive high on the rocks because it is


unable to resist desiccation (drying out) during low tides. Its realized
niche is therefore similar to its fundamental niche. In contrast,
Chthamalus is usually concentrated on the upper strata of rocks. To CONCLUSION The spread of Chthamalus when Balanus was
determine the fundamental of niche of Chthamalus, Connell removed removed indicates that competitive exclusion makes the realized
Balanus from the lower strata. niche of Chthamalus much smaller than its fundamental niche.
Figure 53.2

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hasil dari suatu kompetisi
– Adalah relung fundamental suatu spesies
mungkin berbeda dari relung realnya

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Resource Partitioning
• Resource partitioning is the differentiation of
niches
– That enables similar species to coexist in a
community A. insolitus
usually perches
on shady branches.

A. ricordii

A. insolitus
A. distichus perches
on fence posts and A. alinigar A. christophei
other sunny
A. distichus
surfaces.
A. cybotes
A. etheridgei

Figure 53.3
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Character Displacement
• In character displacement
– There is a tendency for characteristics to be more
divergent in sympatric populations of two species
than in allopatric populations of the same two G. fortis

species G. fuliginosa

Beak
depth

Santa María, San Cristóbal


Percentages of individuals in each size class
40
Sympatric
20 populations

Los Hermanos

40
G. fuliginosa,
20
allopatric
0

Daphne

40

20 G. fortis, allopatric
0
8 10 12 14 16
Beak depth (mm)
Figure 53.4
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Predation
• Predasi merupakan suatu interaksi
– Dimana suatu spesies, predator, membunuh
dan memakan spesies lain, yaitu buruannya.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Adaptasi makanan predator meliputi
– Cakar, gigi, taring, sengatan dan racun

• Hewan juga menunjukkan


– Variasi yang luas dalam adaptasi defensif

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Cryptic coloration, or camouflage
– Makes prey difficult to spot

Figure 53.5
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Aposematic coloration
– Warns predators to stay away from prey

Figure 53.6
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Dalam beberapa kasus, suatu spesies buruan
– Membuat perlindungan dengan meniru
penampilan hewan/benda lain

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• In Batesian mimicry
– Suatu spesies yang kelihatan lezat (palatable)
atau harmless meniru suatu model yang
unpalatable or harmful

(b) Green parrot snake

Figure 53.7a, b (a) Larva ngengat rajawali (Hawkmoth)


Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• In Müllerian mimicry
– Two or more unpalatable species resemble
each other

(a) Cuckoo bee

Figure 53.8a, b
(b) Yellow jacket
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Herbivory
• Herbivori, adalah proses dimana suatu
herbivora memakan bagian dari suatu
tumbuhan
– Yang membawa kepada evolusi pertahanan
secara kimia dan mekanik tumbuhan tersebut
dan adaptasi sebaliknya oleh hebivora

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Parasitism
• Pada parasitisme, suatu organisme, yaitu
parasit
– Memperoleh makanan dari organisme lain,
yaitu inangnya, yang dirugikan dalam proses

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Parasitisme memberikan pengaruh besar pada
populasi
– Dan struktur komunitas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Disease
• Efek penyakit pada populasi dan komunitas
– Adalah mirip dengan parasit

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Pathogens, disease-causing agents
– Biasanya bakteri, virus atau protista

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Mutualism
• Simbiosis mutualistik atau mutualisme
– Adalah suatu interaksi interspesifik yang
menguntungkan kedua belah pihak

Figure 53.9
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Commensalism
• Pada komensalisme
– Suatu spesies diuntungkan dan spesies yang
lain tidak ada pengaruh

Figure 53.10
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Interaksi komensalis sulit untuk
mendokumentasikannya di alam
– Karena adanya hubungan erat antara spesies
mungkin mempengaruhi kedua spesies

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Interspecific Interactions and Adaptation
• Sangat sedikit bukti dari evolusi bersama
(coevolution)
– Yaitu evolusi yang melibatkan perubahan
genetik timbal balik dari populasi yang
berinteraksi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Bagaimanapun, keseluruhan adaptasi dari
organisme ke organisme lain di lingkungan
mereka
– Merupakan suatu gambaran dasar dari
kehidupan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 53.2: Spesies dominan dan keystone
species memberi kontrol yang kuat pada
struktur komunitas
• Secara umum, sejumlah kecil spesies dalam
suatu komunitas
– Memberi kontrol yang kuat pada keseluruhan
struktur komunitas tersebut.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Species Diversity
• Keragaman spesies suatu komunitas
– Adalah variasi perbedaan jenis organisme
yang membangun komunitas
– Memiliki dua komponen

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Kekayaan spesies
– Adalah jumlah total perbedaan spesies dalam
suatu komunitas

• Kelimpahan relatif
– Adalah proporsi tiap-tiap spesies yang ada
terhadap total individu yang ada dalam
komunitas tersebut

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Dua komunitas yang berbeda
– Dapat memiliki kekayaan spesies yang sama,
tetapi berbeda kelimpahan relatifnya
A
B

Community 1
A: 25% B: 25% C: 25% D: 25%

Community 2
Figure 53.11 A: 80% B: 5% C: 5% D: 10%

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Suatu komunitas dengan kelimpahan spesies
yang rata
– lebih beragam dibandingkan dengan
komunitas yang salah satu atau dua spesies
melimpah dan yang lainnya sedikit

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Trophic Structure
• Struktur tropik
– Merupakan hubungan makan-memakan antara
organisme dalam suatu komunitas
– Merupakan faktor kunci dalam dinamika
komunitas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Rantai makanan
Quaternary
consumers

– Menghubungkan
tingkat tropik dari Carnivore Carnivore

Tertiary
produsen ke consumers

karnivora tertinggi Carnivore Carnivore

Secondary
consumers

Carnivore Carnivore

Primary
consumers

Herbivore Zooplankton

Primary
producers

Plant Phytoplankton
Figure 53.12 A terrestrial food chain A marine food chain

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Food Webs
• Suatu jaring makanan Humans

– Merupakan
percabangan Baleen
whales
Smaller toothed
whales
Sperm
whales

rantai
makanan Crab-eater seals
Leopard
seals
Elephant
seals

dengan
interaksi tropik Birds Fishes Squids

yang kompleks
Carnivorous
plankton

Euphausids Copepods
(krill)

Phyto-
plankton

Figure 53.13
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Jaring makanan dapat disederhanakan
– Dengan cara mengisolasi bagian komunitas
yang sangat sedikit berinteraksi dengan sisa
komunitas

Sea nettle Juvenile striped bass

Fish larvae

Figure 53.14 Fish eggs Zooplankton

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Limits on Food Chain Length
• Tiap-tiap rantai makanan dalam suatu jaring
makanan
– Biasanya hanya tidak terlalu panjang

• Ada dua hipotesis


– Yang dapat menjelaskan panjang rantai
makanan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hipotesis energetik menyarankan bahwa
panjang rantai makanan
– Adalah dibatasi oleh ketidakefisienan transfer
energi disepanjang rantai

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hipotesis stabilitas dinamik
– Menyarankan bahwa rantai makanan yang
panjang adalah lebih kurang stabil
dibandingkan rantai makanan yang pendek

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Kebanyakan data yang tersedia
– Mendukung pada hipotesis energetik

6 6
No. of species
5 5

Number of trophic links


No. of trophic
Number of species

4 links 4

3 3

2 2

1 1

0 0
High Medium Low
(control)
Productivity
Figure 53.15
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Species with a Large Impact
• Spesies tertentu dapat memiliki dampak besar
pada struktur seluruh komunitas
– Entah karena mereka sangat berlimpah atau
karena mereka memainkan peran penting
dalam dinamika komunitas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Dominant Species
• Spesies dominan
– Adalah spesies dalam suatu komunitas yang
kelimpahannya terbesar atau memiliki
biomassa terbanyak
– Melakukan kontrol yang kuat atas keadaan
dan distribusi spesies lain

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Salah satu hipotesis menyarankan bahwa
spesies dominan
– Adalah spesies yang paling kompetitif dalam
mengekspolitasi sumber daya yang terbatas

• Hipotesis yang lain untuk kesuksesan spesies


dominan
– Adalah bahwa mereka yang paling berhasil
menghindari predator

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Keystone Species
• Keystone species
– Tidak selalu berlimpah di komunitas
– Melakukan kontrol yang kuat pada komunitas
dengan peran ekologis mereka, atau relung
(niche)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Studi lapangan dari bintang laut (yang menyukai
kepah/remis)
– Membuktikan peran mereka sebagai keystone
spesies pada komunitas intertidal

With Pisaster (control)


20

Number of species
15

present
10 Without Pisaster (experimental)

0
1963 ´64 ´65 ´66 ´67 ´68 ´69 ´70 ´71 ´72 ´73

(b) When Pisaster was removed from an intertidal zone,


mussels eventually took over the rock face and eliminated
(a) The sea star Pisaster ochraceous feeds most other invertebrates and algae. In a control area from
Figure 53.16a,b preferentially on mussels but will which Pisaster was not removed, there was little change
consume other invertebrates. in species diversity.
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Pengamatan populasi berang-berang laut dan
predasi mereka
– Menunjukkan
100

80

(% max. count)
Otter number
60
pengaruh 40

20
keberadaan 0
(a) Sea otter abundance

berang-berang 400

pada 300

Grams per
0.25 m2
200
100
komunitas laut 0
(b) Sea urchin biomass

10
8
Number per

6
0.25 m2

4
2
0
1972 1985 1989 1993 1997
Year
Food chain before (c) Total kelp density Food chain after killer
Figure 53.17 killer whale involve- whales started preying
ment in chain on otters

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Ecosystem “Engineers” (Foundation Species)
• Beberapa organisme menggunakan pengaruh
mereka
– Dengan menyebabkan perubahan fisik di
lingkungan yang mempengaruhi struktur
komunitas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Bendungan berang-berang
– dapat mengubah lanskap pada skala yang
sangat besar

Figure 53.18
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Beberapa spesies dasar bertindak sebagai
fasilitator
– Yang memiliki efek positif pada kelangsungan
hidup dan reproduksi beberapa spesies lain
dalam komunitas
8

Number of plant
4

species
2

0
With Without
Juncus Juncus
Salt marsh with Juncus
Figure 53.19 (foreground) Conditions

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Bottom-Up and Top-Down Controls
• Model bottom-up organisasi komunitas
– Mengusulkan pengaruh yang searah dari
tingkat trofik rendah ke tingkat trofik yang lebih
tinggi

• Dalam kasus ini, keberadaan maupun


ketiadaan nutrien abiotik
– Menentukan struktur komunitas, termasuk
kelimpahan produsen primer

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Model top-down organisasi komunitas
– Mengusulkan bahwa kontrol berasal dari
tingkat tropik yang lebih tinggi

• Dalam kasus ini, predator mengontrol


herbivora
– Yang pada gilirannya mengontrol produsen
primer

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Studi eksperimen jangka panjang menunjukkan
– Bahwa komunitas dapat bergeser secara
periodik dari bottom-up ke top-down
100
herbaceous plant cover

75
Percentage of

50

25

0
0 100 200 300 400

Figure 53.20 Rainfall (mm)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Polusi
– Dapat mempengaruhi dinamika komunitas

• Tapi melalui biomanipulation


– Komunitas tercemar dapat dikembalikan
(dipulihkan)
Polluted State Restored State

Fish Abundant Rare

Zooplankton Rare Abundant

Algae Abundant Rare

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 53.3: Gangguan mempengaruhi
keragaman dan komposisi spesies
• Beberapa dekade yang lalu, banyak ahli biologi
memfavoritkan/menyetujui pandangan
tradisional
– Bahwa komunitas telah berada pada keadaan
kesetimbangan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Namun, pengamatan terbaru pada perubahan
telah membawa kepada model
nonkesetimbangan
– Yang menggambarkan komunitas sebagai
perubahan secara terus-menerus setelah
mendapat gangguan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


What Is Disturbance?
• Suatu gangguan
– Adalah suatu peristiwa yang merubah
komunitas
– Menghilangkan organisme dari suatu
komunitas
– Mengubah ketersediaan sumber daya

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Api
– Merupakan gangguan yang signifikan dalam
kebanyakan ekosistem teresterial
– Sering kali merupakan sesuatu yang
dibutuhkan dalam beberapa komunitas

Figure 53.21a–c (a) Before a controlled burn. (b) During the burn. The detritus (c) After the burn. Approximately one
A prairie that has not burned for serves as fuel for fires. month after the controlled burn,
several years has a high propor- virtually all of the biomass in this
tion of detritus (dead grass). prairie is living.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• The intermediate disturbance hypothesis
– Menyarankan bahwa tingkat gangguan yang
moderat dapat memacu keanekaragaman
spesies yang lebih tinggi dibandingkan tingkat
gangguan yang rendah

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Kebakaran skala-luas di Yellowstone National
Park pada tahun 1988
– Menunjukkan bahwa komunitas sering kali
dapat merespon dengan sangat cepat
terhadap gangguan besar (masiv)

(a) Soon after fire. As this photo taken soon after the fire shows, ( b) One year after fire. This photo of the same general area taken the
the burn left a patchy landscape. Note the unburned trees in the following year indicates how rapidly the community began to
distance. recover. A variety of herbaceous plants, different from those in the
Figure 53.22a, b former forest, cover the ground.
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Human Disturbance
• Manusia
– Adalah agen gangguan yang paling luas
dampaknya

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Gangguan manusia terhadap komunitas
– Umumnya mengurangi keragaman spesies

• Manusia juga mencegah beberapa gangguan


yang terjadi secara alami
– Yang dapat menjadi hal yang penting pada
struktur komunitas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Ecological Succession
• Suksesi ekologi (Ecological succession)
– Adalah serangkaian perubahan komunitas dan
ekosistem setelah adanya gangguan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Suksesi primer (Primary succession)
– Terjadi dimana belum ada tanah ketika suksesi
dimulai

• Suksesi sekunder (Secondary succession)


– Dimulai di daerah di mana tanah (substrat dan
kehidupan) tetap ada setelah ada gangguan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Spesies yang lebih awal
– Dapat memfasilitasi munculnya spesies
berikutnya dengan membuat lingkungan yang
lebih menguntungkan
– Dapat menghambat pembentukan spesies
kemudian
– Dapat mentolerir spesies berikutnya namun
tidak berdampak pada keberadaan mereka

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• (Kemunduran gletser) Retreating glaciers
– memberikan kesempatan lapangan penelitian
yang berharga pada suksesi Canada
Grand
Pacific Gl. Alaska 0 5 10

1940 1912 1948 Miles

1 899 1941

1907 1931 1911


1879 1948

1900
1879 1879 1892 1913
1935 1949

1860
Reid Gl.
1879
Johns Hopkins
Gl. Glacier
Bay

1830
1780

1760
Pleasant Is.

Figure 53.23
McBride glacier retreating

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Suksesi pada moraines di Glacier Bay, Alaska
– mengikuti pola perubahan dalam karakteristik
vegetasi dan tanah sesuai dengan yang
diprediksikan (a) Pioneer stage, with fireweed dominant

(b) Dryas stage

60

50
Soil nitrogen (g/m2)

40

30

20

10

0
Pioneer Dryas Alder Spruce
Successional stage
(c) Spruce stage
(d) Nitrogen fixation by Dryas and alder
Figure 53.24a–d increases the soil nitrogen content.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 53.4: Faktor biogeografi
mempengaruhi keragaman komunitas
• Dua faktor kunci yang berhubungan dengan
keanekaragaman spesies suatu komunitas
– adalah lokasi geografis dan ukurannya

Biogeografi: pola kasar distribusi spesies berdasarkan geografis

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Equatorial-Polar Gradients
• Dua faktor kunci dalam gradien kekayaan
spesies khatulistiwa-kutub
– Adalah kemungkinan sejarah evolusi dan iklim

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Kekayaan spesies umumnya menurun
sepanjang gradien khatulistiwa-kutub
– dan kekayaan spesiesnya sangat besar di
daerah tropis

• Usia lingkungan tropis yang lebih lama


– dapat menjelaskan kekayaan spesies yang
lebih besar

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Iklim
– kemungkinan penyebab utama dari gradien
lintang dalam keanekaragaman hayati
(biodiversity)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Dua faktor iklim utama yang berkorelasi
dengan keanekaragaman hayati
– adalah input energi surya dan ketersediaan air
180

160 200

Vertebrate species richness


Tree species richness

140
100
120

(log scale)
100
50
80

60
40

20
10
0 1
500 1,000 1,500 2,000
100 300 500 700 900 1,100
Actual evapotranspiration (mm/yr) Potential evapotranspiration (mm/yr)
(a) Trees (b) Vertebrates

Figure 53.25a, b

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Area Effects
• Kurva spesies-area mengkuantifikasi gagasan
bahwa
– Jika semua faktor lainnya sama, maka
semakin besar wilayah geografis suatu
komunitas, semakin besar jumlah spesiesnya

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Sebuah kurva spesies-area penangkaran
burung Amerika Utara
– Mendukung ide ini
1,000
Number of species (log scale)

100

10

1
1 10 100 103 104 105 106 107 108 109 1010
Area (acres)
Figure 53.26
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Island Equilibrium Model
• Kekayaan spesies di pulau-pulau
– Tergantung pada ukuran pulau, jarak dari
daratan utama, imigrasi, dan kepunahan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Model kesetimbangan biogeografi pulau
menyatakan bahwa
– Kekayaan spesies pada ekologi tingkat pulau
turun di beberapa titik kesetimbangan dinamis

Rate of immigration or extinction

Rate of immigration or extinction


Rate of immigration or extinction

Equilibrium number Small island Large island Far island Near island

Number of species on island Number of species on island Number of species on island

(a) Immigration and extinction rates. The (b) Effect of island size. Large islands may (c) Effect of distance from mainland.
equilibrium number of species on an ultimately have a larger equilibrium num- Near islands tend to have larger
island represents a balance between the ber of species than small islands because equilibrium numbers of species than
immigration of new species and the immigration rates tend to be higher and far islands because immigration rates
extinction of species already there. extinction rates lower on large islands. to near islands are higher and extinction
rates lower.
Figure 53.27a–c
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Studi kekayaan spesies di Kepulauan
Galapagos
– Mendukung prediksi bahwa kekayaan spesies
meningkat dengan ukuran pulau
FIELD STUDY Ecologists Robert MacArthur and E. O. Wilson studied the
number of plant species on the Galápagos Islands, which vary greatly in size, in
relation to the area of each island.

RESULTS

400

200
Number of plant species (log scale)

100

50

25

10

0
0.1 1 10 100 1,000
Area of island(mi2)
(log scale)

CONCLUSION The results of the study showed that plant species


Figure 53.28 richness increased with island size, supporting the species-area theory.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 53.5: Perbedaan pandangan dari
struktur komunitas merupakan subyek
perdebatan terus-menerus
• Dua pandangan yang berbeda pada struktur
komunitas
– Muncul di kalangan ahli ekologi pada tahun
1920 dan 1930

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Integrated and Individualistic Hypotheses
• Hipotesis terintegrasi dari struktur komunitas
– Menjelaskan komunitas sebagai sekumpulan
spesies yang saling berkait, yang terkunci
dalam suatu hubungan oleh interaksi biotik
yang wajib (harus demikian adanya)

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hipotesis individualistik dari struktur komunitas
– Mengusulkan bahwa komunitas merupakan
asosiasi yang terorganisir secara longgar dari
spesies yang terdistribusi secara independen
dengan persyaratan abiotik yang sama

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hipotesis yang terintegrasi
– Memprediksi bahwa ada atau tidak adanya
spesies tertentu tergantung pada ada atau
tidak adanya spesies lain
densities of
Population

individual
species

Environmental gradient
(such as temperature or moisture)

(a) Integrated hypothesis. Communities are discrete groupings


of particular species that are closely interdependent and nearly
Figure 53.29a always occur together.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hipotesis individualistik
– Memprediksi bahwa setiap spesies
didistribusikan menurut rentang toleransi faktor
abiotik
densities of
Population

individual
species

Environmental gradient
(such as temperature or moisture)
(b) Individualistic hypothesis. Species are independently
distributed along gradients and a community is simply the
assemblage of species that occupy the same area because of
Figure 53.29b similar abiotic needs.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Dalam kebanyakan kasus aktual, komposisi
komunitas
– Tampaknya berubah secara terus-menerus,
dimana setiap spesies, kurang lebih
terdistribusi secara independen

600
per hectare
Number of
plants

400

200

0
Wet Moisture gradient Dry
(c) Trees in the Santa Catalina Mountains. The distribution of tree species at one
elevation in the Santa Catalina Mountains of Arizona supports the individualistic
hypothesis. Each tree species has an independent distribution along the gradient,
apparently conforming to its tolerance for moisture, and the species that live
together at any point along the gradient have similar physical requirements.
Because the vegetation changes continuously along the gradient, it is impossible to
Figure 53.29c delimit sharp boundaries for the communities.
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Rivet and Redundancy Models
• Model komunitas pancang (The rivet model of
communities)
– Mengusulkan bahwa semua spesies dalam
suatu komunitas adalah saling berhubungan
dalam suatu jaringan interaksi yang sangat
erat
– Juga menyatakan bahwa kehilangan bahkan
satu spesies sekalipun memiliki dampak yang
kuat bagi komunitas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Model komunitas redudansi/berlebih (The
redundancy model of communities)
– Mengusulkan bahwa jika suatu spesies yang
hilang dari sebuah komunitas, spesies lain
akan mengisi kesenjangan/kekosongan
tersebut

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Penting untuk diingat bahwa hipotesis dan
model komunitas
– Mewakili hal ekstrem, dan bahwa kebanyakan
komunitas kemungkinan terletak di antara
keduanya

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Anda mungkin juga menyukai