Anda di halaman 1dari 76

Chapter 55

Conservation Biology and


Restoration Ecology

PowerPoint Lectures for


Biology, Seventh Edition
Neil Campbell and Jane Reece

Lectures by Chris Romero


Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Overview: Krisis Keanekaragaman Hayati
(The Biodiversity Crisis)
Biologi Konservasi mengintegrasikan bidang-
bidang berikut untuk melestarikan
keanekaragaman hayati di semua tingkat
– Ekologi
– Biologi evolusi
– Fisiologi
– Biologi molekuler
– Genetika
– Ekologi perilaku
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Restorasi ekologi menerapkan prinsip ekologi
– Dalam upaya untuk mengembalikan ekosistem
yang rusak dengan kondisi semirip mungkin
dengan keadaan alami mereka

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Hutan tropis
– Mengandung beberapa konsentrasi spesies
terbesar
– Sedang dihancurkan pada tingkat yang
mengkhawatirkan

Figure 55.1
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Dikeseluruhan biosfer, kegiatan manusia
– telah mengubah proses ekosistem di mana
kita dan spesies lainnya tergantung pada
proses tersebut

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 55.1: Kegiatan manusia mengancam
keanekaragaman hayati bumi
• Laju kepunahan spesies
– Sulit ditentukan dalam kondisi alami

• Laju kepunahan spesies saat ini sangat tinggi


tinggi
– Dan sebagian besar merupakan akibat dari
degradasi ekosistem oleh manusia

• Manusia merupakan ancaman bagi


keanekaragaman hayati bumi
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
The Three Levels of Biodiversity
• Keanekaragaman hayati memiliki tiga
komponen utama
– keanekaragaman genetik
– keanekaragaman spesies
– keanekaragaman Ekosistem
Genetic diversity in a vole population

Species diversity in a coastal redwood ecosystem

Community and ecosystem diversity


Figure 55.2 across the landscape of an entire region

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Genetic Diversity
• Keanekaragaman genetik terdiri
– Variasi genetik dalam suatu populasi
– Variasi genetik antara populasi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Species Diversity
• Keanekaragaman spesies
– adalah variasi spesies dalam suatu ekosistem
atau seluruh biosfer

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Spesies terancam punah
– adalah spesies yang terancam menuju
kepunahan

• Spesies terancam
– adalah spesies yang dianggap mungkin
menjadi terancam punah di masa mendatang

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Ahli biologi Konservasi prihatin tentang
hilangnya spesies
– Karena sejumlah statistik yang
mengkhawatirkan tentang kepunahan spesies,
dan statistik yang mengkhawatirkan tentang
keanekaragaman hayati

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Ahli biologi Harvard E.O. Wilson telah
mengidentifikasi the Hundred Heartbeat Club
– Spesies yang jumlahnya kurang dari 100
individu dan yang menuju kepunahan

(a) Philippine eagle

(b) Chinese river


dolphin

(c) Javan
Figure 55.3a–c rhinoceros

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Ecosystem Diversity
• Keanekaragaman ekosistem
– Mengidentifikasi berbagai ekosistem di biosfer
– sedang terpengaruh oleh aktivitas manusia

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Biodiversity and Human Welfare
• Biofilia manusia (Human biophilia)
– Memungkinkan kita untuk mengakui nilai
keanekaragaman hayati untuk kepentingan diri
sendiri

• Keanekaragaman spesies
– Memberikan banyak manfaat praktis kepada
manusia

– Biophilia = cinta alam, cinta benda hidup


– Nechrophilia =cinta benta mati

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Benefits of Species and Genetic Diversity
• Banyak obat-obatan
– Mengandung zat awalnya berasal dari
tanaman

Figure 55.4
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Hilangnya spesies
– Juga berarti hilangnya gen dan keragaman
genetik

• Keragaman genetik organisme yang sangat


besar di Bumi
– Memiliki potensi besar untuk keuntungan
manusia

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Ecosystem Services
• Layanan ekosistem mencakup semua proses
– Yang meliputi ekosistem alami dan spesies
yang ada di dalamnya yang membantu
mempertahankan kehidupan manusia di Bumi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Layanan ekosistem meliputi:
– Pemurnian udara dan air
– Detoksifikasi dan dekomposisi sampah
– Siklus nutrien
– Moderasi dari cuaca ekstrim
– Dan banyak lainnya

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Four Major Threats to Biodiversity
• Umumnya hilangnya spesies dapat ditelusuri
sampai empat ancaman utama
– perusakan habitat
– introduced spesies
– eksploitasi berlebihan
– Gangguan "jaringan interaksi“

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Habitat Destruction
• Perubahan habitat oleh manusia
– adalah ancaman terbesar utama terhadap
keanekaragaman hayati di seluruh biosfer

• Kerusakan yang masiv terhadap habitat


– telah terjadi oleh berbagai jenis aktivitas
manusia

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Banyak landscapes alami telah
dipecah/dirusak
– Terfragmentasi menjadi bagian habitat yang
kecil

Figure 55.5
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Dalam hampir semua kasus
– Fragmentasi dan kehancuran habitat
menyebabkan hilangnya keanekaragaman
hayati

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Introduced Species
• Introduced species
– adalah spesies yang dipindahkan manusia dari
lokasi asli spesies tersebut ke wilayah
geografis baru

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Introduced species yang mendapatkan pijakan
(foothold) di habitat baru
– Biasanya mengganggu komunitas yang
diadopsinya (a) Brown tree
snake, intro-
duced to Guam
in cargo

Figure 55.6a, b (b) Introduced kudzu thriving in South Carolina

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Overexploitation
• Eksploitasi berlebihan umumnya mengacu
kepada pemanenan tanaman atau hewan liar
oleh manusia
– pada laju yang melebihi kemampuan populasi
spesies-spesies tersebut untuk rebound

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Industri perikanan
– Telah menyebabkan penurunan yang
signifikan pada populasi ikan tertentu

Figure 55.7
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Disruption of Interaction Networks
• Pemusnahan spesies keystone oleh manusia
– Dapat menyebabkan perubahan besar dalam
struktur komunitas

Figure 55.8
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Concept 55.2: Konservasi populasi berfokus
pada ukuran populasi, keragaman genetik, dan
habitat kritis
• Ahli biologi berfokus pada konservasi di tingkat
populasi dan spesies
– mengikuti dua pendekatan utama

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Small-Population Approach
• Ahli biologi Konservasi yang mengadopsi
pendekatan populasi-kecil
– mempelajari proses yang dapat menyebabkan
populasi yang sangat kecil akhirnya menjadi
punah

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


The Extinction Vortex
• Sebuah populasi kecil rentan terhadap positif-
feedback loop
– yang menarik populasi ke bawah sebuah
pusaran kepunahan
Small
population

Genetic Drift
Inbreeding
(penyimpangan
(kawin sedarah)
genetik)

Lower
reproduction

Higher
mortality
Loss of
genetic
Reduction in variability
individual
fitness and
population
adaptability

Smaller
population
Figure 55.9
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Faktor utama yang mendorong pusaran
kepunahan (the extinction vortex)
– adalah hilangnya variasi genetik yang
diperlukan untuk memungkinkan respon
evolusioner terhadap perubahan lingkungan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Case Study: The Greater Prairie Chicken and the
Extinction Vortex

• Populasi ayam padang rumput “ the greater


prairie chicken”
– yang terfragmentasi oleh pertanian dan
kemudian ditemukan menunjukkan penurunan
kesuburan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Sebagai uji hipotesis pusaran kepunahan
– Para ilmuwan mengimpor variasi genetik
dengan cara transplantasi burung dari populasi
yang lebih besar

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Penurunan populasi rebound
– Mengkonfirmasi bahwa populasi sedang
menuju ke bawah sebuah pusaran kepunahan
EXPRIMENT 200
Researchers observed that the population

Number of male birds


collapse of the greater prairie chicken was mirrored in a reduction in
fertility, as measured by the hatching rate of eggs. Comparison of
DNA samples from the Jasper County, Illinois, population with DNA 150
from feathers in museum specimens showed that genetic variation
had declined in the study population. In 1992, researchers began
experimental translocations of prairie chickens from Minnesota, 100
Kansas, and Nebraska in an attempt to increase genetic variation.

50

0
RESULTS 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000
After translocation (blue arrow), the viability of
eggs rapidly improved, and the population rebounded. (a) Population dynamics Year

100
Eggs hatched (%) 90
80
70
60
50
CONCLUSION
The researchers concluded that lack of genetic 40
variation had started the Jasper County population of prairie 30
chickens down the extinction vortex. 1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990 1993-97
Years
(b) Hatching rate
Figure 55.10
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Minimum Viable Population Size
• Populasi kelayakan minimum (MVP) “The
minimum viable population (MVP)”
– adalah ukuran populasi minimum di mana
spesies mampu mempertahankan jumlahnya
dan mampu bertahan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Sebuah analisis viabilitas populasi (PVA)
“population viability analysis (PVA)”
– Memprediksi kemungkinan suatu populasi
untuk bertahan hidup selama waktu tertentu

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Effective Population Size
• Estimasi MVP
– Membutuhkan seorang peneliti untuk
menentukan ukuran populasi efektif, yang
didasarkan pada ukuran perkembangbiakan
suatu populasi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Case Study: Analysis of Grizzly Bear Populations
• Salah satu analisis viabilitas populasi yang
pertama
– Telah dilakukan sebagai bagian dari studi
jangka panjang beruang grizzly di Taman
Nasional Yellowstone

Figure 55.11
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Studi ini menunjukkan bahwa populasi beruang
grizzly
– Telah meningkat dengan pesat dalam 20 tahun
terakhir
150
Females with cubs
Cubs
Number of individuals

100

50

0
1973 1982 1991 2000

Figure 55.12 Year


Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Declining-Population Approach
• Pendekatan penurunan-populasi (The
declining-population approach)
– Berfokus pada populasi yang terancam dan
hampir punah yang menunjukkan tren
menurun, terlepas dari ukuran populasi
– Menekankan faktor lingkungan merupakan
faktor utama yang menyebabkan populasi
menurun

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Steps for Analysis and Intervention
• Pendekatan penurunan-populasi (The
declining-population approach)
– Mensyaratkan bahwa penurunan populasi
dievaluasi berdasarkan kasus per kasus
– Melibatkan a step-by-step strategi konservasi
proaktif

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Case Study: Decline of the Red-Cockaded
Woodpecker
• Pelatuk red-cockaded (Red-cockaded
woodpeckers)
– Memerlukan faktor habitat spesifik untuk
bertahan hidup
– Telah dipaksa menuju ke penurunan(jumlah)
oleh kerusakan habitat
(a) A red-cockaded woodpecker perches at the
entrance to its nest site in a longleaf pine.

(b) Forest that can


(c) Forest that cannot sustain red-cockaded
sustain red-cockaded
woodpeckers has high, dense undergrowth that
woodpeckers has
impacts the woodpeckers’ access to feeding grounds.
Figure 55.13a–c low undergrowth.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Dalam studi di mana ruang/rongga
perkembangbiakan dibangun
– kelompok perkembangbiakan baru terbentuk
hanya di situs-situs ini

• Berdasarkan percobaan ini


– Suatu kombinasi antara pemeliharaan habitat
dan penggalian ruang/rongga
perkembangbiakan baru, telah memungkinkan
spesies yang sudah sangat terancam punah
untuk rebound

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Weighing Conflicting Demands
• Pelestarian spesies sering memerlukan
penyelesaian konflik
– antara kebutuhan habitat satwa langka dan
kebutuhan manusia

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 55.3: Tujuan konservasi regional dan
landscape untuk mempertahankan seluruh
biota
• Dalam beberapa tahun terakhir, biologi
konservasi
– telah berusaha untuk mempertahankan
keanekaragaman hayati dari seluruh
komunitas, ekosistem, dan lanskap

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Salah satu tujuan dari ekologi lansekap,
dimana pengelolaan ekosistem termasuk di
dalamnya
– adalah memahami pola-pola penggunaan
landscape dimasa lalu, sekarang, dan masa
depan, dan untuk membuat konservasi
keanekaragaman hayati perencanaan
penggunaan lahan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Landscape Structure and Biodiversity
• Struktur lanskap
– Dapat sangat mempengaruhi keanekaragaman
hayati

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Fragmentation and Edges
• Batas-batas, atau tepi, antara ekosistem
– mendefinisikan gambaran dari lanskap

(a) Natural edges. Grasslands give way to forest ecosystems in


Yellowstone National Park.

(b) Edges created by human activity. Pronounced edges (roads)


surround clear-cuts in this photograph of a heavily logged rain
Figure 55.14a, b forest in Malaysia.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Seiring dengan peningkatan fragmentasi
habitat
– Dan tepi menjadi lebih luas, keanekaragaman
hayati cenderung menurun

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Penelitian hutan terfragmentasi telah membawa
pada penemuan dua kelompok spesies
– yang hidup di habitat tepi hutan dan mereka
yang hidup di pedalaman hutan

Figure 55.15
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Corridors That Connect Habitat Fragments
• Suatu koridor pergerakan
– adalah strip/jalur sempit yang menghubungkan
bagian-bagian habitat yang terisolasi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Di daerah-daerah yang padat aktivitas manusia
– kadang-kadang dibangun koridor buatan

Figure 55.16
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Koridor pergerakan
– meningkatkan penyebaran dan membantu
mempertahankan populasi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Establishing Protected Areas
• Ahli biologi konservasi menerapkan
pemahaman ecological dynamics mereka
– dalam membangun kawasan lindung untuk
memperlambat hilangnya keanekaragaman
hayati

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Finding Biodiversity Hot Spots
• Sebuah hot spot biodiversiti adalah daerah
yang relatif kecil
– dengan konsentrasi spesies endemik yang luar
biasa dan sejumlah besar spesies langka dan
spesies yang terancam
Terrestrial
biodiversity
hot spots

Equator

Figure 55.17
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Hot spot biodiversiti merupakan pilihan yang
baik untuk cagar alam
– tetapi mengidentifikasi mereka tidak selalu
mudah

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Philosophy of Nature Reserves
• Cagar alam adalah “pulau-pulau biodiversiti
– di lautan habitat yang rusak oleh aktivitas
manusia”

• Salah satu argumen untuk cagar yang luas


– adalah bahwa, hewan dengan populasi
kepadatan yang rendah membutuhkan habitat
yang luas

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Dalam beberapa kasus
– Ukuran cagar alam lebih kecil dari luas sebenarnya
yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi
0 50 100

Kilometers
43

Gallatin R.
Madison R.

Montana
42
Wyoming
Yellowstone
Montana
National Shoshone R.
Idaho Park

41

Grand Teton Biotic boundary for


National Park short-term survival;
40 MVP is 50 individuals.
Wyoming

Biotic boundary for


Idaho

long-term survival;
MVP is 500 individuals.

Figure 55.18
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Zoned Reserves
• The zoned reserve model mengakui bahwa
upaya konservasi
– sering melibatkan pekerjaan di lanskap yang
sebagian besar didominasi manusia

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Zoned reserves
– sering ditetapkan sebagai "kawasan
konservasi" Nicaragua CARIBBEAN SEA

Costa
Rica

National park land


Buffer zone

PACIFIC OCEAN

(a) Boundaries of the zoned reserves are indicated by black outlines.

(b) Local schoolchildren marvel at the diversity of life in one of


Figure 55.19a, b Costa Rica’s reserves.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Beberapa zoned reserves di Kepulauan Fiji
tertutup bagi pemancingan (nelayan)
– yang sebenarnya membantu meningkatkan
keberhasilan memancing di daerah terdekat

Figure 55.20
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Concept 55.4: Restorasi ekologi berupaya
untuk mengembalikan ekosistem yang rusak
ke keadaan yang lebih alami
• Semakin besar daerah tersebut dirusak
– Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
pemulihan

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Apakah suatu gangguan bersifat alami ataupun
disebabkan oleh manusia
– tampaknya hanya sedikit perbedaan dalam
hubungan ukuran-waktu
104

Natural disasters

Human-caused disasters

1,000 Natural OR human- Meteor


Recovery time (years)

caused disasters strike


(log scale)

Industrial Groundwater
pollution exploitation

Urbanization Salination
100 Modern Volcanic Acid
agriculture Flood eruption rain
Forest Nuclear Tsunami
Slash Oil fire bomb
& burn spill
10 Land-
slide
Tree
fall
Lightning
strike
1
103 102 101 1 10 100 1,000 104
Spatial scale (km2)
(log scale)
Figure 55.21
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Salah satu asumsi dasar ekologi restorasi
– adalah sebagian besar kerusakan lingkungan
adalah bersifat reversibel

• Dua strategi kunci dalam ekologi restorasi


– adalah bioremediasi dan augmentasi proses
ekosistem

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Bioremediation
• Bioremediasi (Bioremediation)
– adalah penggunaan organisme hidup untuk
detoksifikasi ekosistem

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Biological Augmentation
• Augmentasi biologi (Biological augmentation)
– Menggunakan organisme untuk
menambahkan material esensial untuk suatu
ekosistem yang terdegradasi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Exploring Restoration
• Kebaruan dan kompleksitas ekologi restorasi
– Memerlukan para ilmuwan untuk
mempertimbangkan solusi alternatif dan
menyesuaikan pendekatan yang berdasarkan
pengalaman

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Menjelajahi restorasi di seluruh dunia

Equator

Figure 55.22 Truckee River, Nevada. Kissimmee River, Florida.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Tropical dry forest, Costa Rica. Succulent Karoo, South Africa.

Figure 55.22 Rhine River, Europe. Coastal Japan.

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Concept 55.5: Pembangunan berkelanjutan
(Sustainable development) bertujuan untuk
memperbaiki kondisi manusia selama
melestarikan keanekaragaman hayati
• Menghadapi peningkatan kerugian dan
fragmentasi habitat
– Bagaimana cara terbaik mengelola sumber
daya bumi?

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Sustainable Biosphere Initiative
• Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk
menentukan dan memperoleh informasi
ekologi dasar yang diperlukan
– untuk pengembangan kecerdasan dan rasa
tanggung jawab, manajemen, dan konservasi
sumber daya bumi

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Case Study: Sustainable Development in Costa
Rica

• Kesuksesan Kosta Rika dalam melestarikan


keanekaragaman hayati tropis
– Adalah karena telah melibatkan kemitraan
antara pemerintah, organisasi lain, dan warga
negara

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Kondisi kehidupan manusia di Kosta Rika
– telah membaik seiring dengan konservasi
ekologi
200 Life expectancy 80
Infant mortality
Infant mortality (per 1,000 live births)

70
150

Life expectancy (years)


60

100

50

50
40

0 30
1900 1950 2000
Year
Figure 55.23
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
Biophilia and the Future of the Biosphere
• Kehidupan modern kita
– sangat berbeda dengan manusia purba yang
diburu dan dikumpulkan serta dilukis pada
dinding gua

Figure 55.24a (a) Detail of animals in a Paleolithic mural, Lascaux, France

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


• Tapi perilaku kita
– mencerminkan sisa-sisa kasih sayang leluhur
kita dengan alam dan keanekaragaman
kehidupan, konsep biofilia

(b) Biologist Carlos Rivera Gonzales examining a tiny tree frog in


Figure 55.24b Peru
Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings
• Rasa koneksi kita dengan alam
– Yang mungkin dapat memotivasi penataan
kembali prioritas lingkungan kita

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings

Anda mungkin juga menyukai