Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) KATEGORI

OVERWEIGHT DAN OBESITAS DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP)


PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
1
Kade Ngurah Dwi Putra Negara 2Ari Wibawa 3Susy Purnawati
1
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali
2
Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universita Udayana, Denpasar Bali
3
Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh kategori
overweight dan obesitas dengan keluhan low back pain pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana. Penelitian ini menggunakan rancangan cross
sectional study dengan populasinya adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple
random sampling yang dimana sampel telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Dengan jumlah sampel sebanyak 61 orang sesuai dengan perhitungan rumus besar
sampel. Keluhan LBP diukur menggunakan kuisioner dan pemeriksaan LBP yang
dilakukan oleh seorang fisioterapis. Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa
tubuh kategori overweight dan obesitas dengan keluhan low back pain maka dilakukan
uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna
antara indeks massa tubuh kategori overweight dan obesitas dengan keluhan low back
pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan nilai p sebesar
0,01 (p < 0,05).

Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, overweight, obesitas, Low Back Pain

RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX (BMI) OVERWEIGHT AND


OBESE CATEGORIES WITH LOW BACK PAIN (LBP) COMPLAINTS
AMONG MEDICAL FACULTY STUDENT OF UDAYANA UNIVERSITY

ABSTRACT

This study was conducted to determine the relationship between body mass index in the
overweight and obese categories with complaints of low back pain in students at the
Faculty of Medicine, University of Udayana. This study used a cross sectional study
design, where the population of this study was students in Udayana University Faculty
of Medicine. Sampling technique in this study is simple random sampling, in which the
samples have fulfilled the inclusion and exclusion criteria. The total number of sample
was 61 people, in accordance with the calculation of sample size. LBP complaints were
measured using questionnaires and LBP inspection conducted by physiotherapist. To
determine the relationship between body mass index in the overweight and obese
categories with complaints of low back pain, a chi-square test was performed. The result
showed that there was significant association between body mass index in categories of
overweight and obesity with complaints of low back pain at Udayana University Faculty
of Medicine, with a p-value of 0.01 (p <0.05).

Key Words : Body Mass Index, overweight, obesity, Low Back Pain
PENDAHULUAN jumlah pasien LBP yang menjalani
Punggung merupakan salah satu rawat jalan tahun 2010 sebanyak 249
bagian tubuh yang sangat penting. Salah pasien.3 Saat ini sering ditemukan orang
satu fungsi penting dari punggung berusia muda sudah terkena LBP,
adalah sebagai penyangga tubuh. seperti sebuah penelitian yang
Karena fungsinya yang cukup berat dilakukan oleh Klooch tahun 2006 pada
seringkali punggung mengalami murid sekolah menengah atas di
masalah atau keluhan. Low back pain Skandinavia yang usianya masih sangat
(LBP) merupakan masalah kesehatan muda menemukan bahwa 41,6% murid
atau keluhan pada punggung yang sekolah menderita LBP selama duduk
sering dijumpai pada setiap orang.. LBP dikelas.4 Sedangkan di Indonesia, hasil
merupakan sindroma klinis yang penelitian yang juga dilakukan oleh
ditandai dengan gejala utama nyeri atau PERDOSSI di Poliklinik Neurologi
perasaan tidak enak pada punggung Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
bawah yang berasal dari tulang (RSCM) pada tahun 2002, menemukan
belakang, otot, saraf atau struktur lain bahwa proporsi penderita LBP sebanyak
pada daerah tersebut dan sekitarnya. Hal 15,6% pada kelompok umur 18-78
ini bisa berasal dari berbagai macam tahun.5
penyebab, biasanya sebagian besar Faktor risiko terjadinya LBP
keluhan LBP dapat sembuh dalam antara lain usia, indeks massa tubuh,
waktu singkat sehingga sering dianggap jenis kelamin, faktor psikologi,
gangguan yang tidak serius. Akan tetapi kehamilan, cedera/ trauma, penyakit
nyeri tersebut dapat disebabkan oleh lain yang dapat menyebabkan LBP dan
suatu penyebab yang serius dan kebiasaan sehari-hari.1 Indeks Massa
mendasar maka perlu mendapat Tubuh (IMT) merupakan pengukuran
perhatian untuk mencegah timbulnya yang membandingkan berat dan tinggi
efek yang lebih berbahaya.1 badan seseorang. IMT digunakan dalam
Berdasarkan data dari survey menentukan kriteria proporsi tubuh
yang di lakukan National Health seseorang underweight, normal,
Interview Survey (NHIS) tahun 2009 overweight dan obesitas.6
persentase penderita LBP di Amerika Berdasarkan survei yang
Serikat mencapai 28,5%. Angka ini dilakukan oleh National Health and
berada pada urutan pertama tertinggi Nutrition Examination Survey (NHNES)
untuk kategori nyeri yang sering prevalensi obesitas di dunia terus
dialami, kemudian diikuti oleh sefalgia meningkat secara dramatis dari sekitar
dan migren pada urutan kedua sebanyak 9,4% pada NHANES I (1971-1974)
16%. Dalam penelitian multisenter di menjadi 14,5% pada NHANES II
14 rumah sakit pendidikan Indonesia, (1976-1980), kemudian 22,5% pada
yang dilakukan kelompok studi nyeri NHANES III (1988-1994) serta 30%
(pokdi nyeri) PERDOSSI (Persatuan pada survei tahun 1999-2000.7
Dokter Saraf Seluruh Indonesia) pada Berdasarkan NHNES berikutnya pada
bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah tahun 2007-2008 di Amerika Serikat,
penderita nyeri sebanyak 4456 orang ditemukan bahwa penduduk yang
(25% dari total kunjungan), dimana menderita overweight sebanyak 34,2%
1598 orang (35,86%) merupakan dan obesitas 33,8%. Jumlah penduduk
penderita nyeri kepala dan 819 orang Indonesia yang menderita obesitas
(18,37%) adalah penderita LBP.2 tahun 2010 mencapai 11,7%.8
Berdasarkan data yang diperoleh dari Berat badan yang berlebih
poliklinik Rehabilitasi Medik Rumah menyebabkan tonus otot abdomen
Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar lemah, sehingga pusat gravitasi
seseorang akan terdorong ke depan dan Populasi target penelitian ini adalah
menyebabkan lordosis lumbalis akan seluruh Mahasiswa Fakultas
bertambah yang kemudian Kedokteran Universitas Udayana
menimbulkan kelelahan pada otot dengan teknik pengambilan sampel
paravertebra, hal ini merupakan risiko adalah random sampling. Sampel pada
terjadinya LBP.9 Berat badan juga penelitian ini terdiri dari populasi yang
mempengaruhi tekanan kompresi pada memenuhi kriteria inklusi yaitu
tulang belakang pada daerah lumbal mahasiswa dengan IMT kategori
ketika melakukan gerakan.10 Dari hal overweight dan obesitas, berusia antara
tersebut, dimungkinkan terdapat 18-23 tahun, berjenis kelamin pria
hubungan bahwa orang yang maupun wanita, dan pernah atau sedang
mempunyai kelebihan berat badan dapat mengalami keluhan low back pain atau
berefek pada keleluasaan aktifitas gerak tidak. Sampel penelitian ini juga
pada lumbal yang berpengaruh pada memenuhi kriteria eklusi yaitu
keluhan LBP. menderita penyakit lain yang dapat
Penelitian cross sectional yang menyebabkan low back pain antara lain
dilakukan oleh Donna dkk (2011) pada hernia nuclei pulposi (HNP),
135 partisipan yang berusia 25-62 tahun fibromyalgia, scoliosis, osteoarthritis,
di Australia, diketahui bahwa semakin infeksi, rheumathoid arthritis, fraktur,
meningkatnya IMT khususnya atau tumor. Dari hasil perhitungan
overweight dan obesitas maka durasi dengan menggunakan rumus besar
timbulnya gejala LBP juga semakin sampel maka sampel yang diteliti
meningkat. Penelitian ini juga adalah berjumlah 61 responden.
menyatakan bahwa setiap peningkatan 5 Variabel indepeden dalam
kg massa tubuh akan menyebabkan penelitian ini adalah indeks massa tubuh
terjadinya peningkatan intensitas nyeri dan variable dependennya adalah low
hingga 19%.8 Berdasarkan penelitian back pain. Data pengukuran IMT
yang dilakukan oleh Donna dkk (2011) diperoleh dengan mengukur berat badan
tersebut, maka dapat diketahui bahwa dan tinggi badan kemudian hasil
meningkatnya IMT berkaitan erat pengukuran dimasukkan kedalam rumus
dengan kejadian LBP. IMT= BB(Kg)/TB²(m²), dan
Pada umumnya di Indonesia diinterpretasikan sesuai klasifikasi IMT
penelitian yang berkaitan dengan berdasarkan kriteria asia pasifik
hubungan IMT dan keluhan LBP masih (underweight: <18,5 ; normal: 18,5-22,9
belum banyak dilakukan khususnya ; overweight: 23-24,9 ; obesitas: ≥25).
pada usia muda. Oleh karena itu Data karakteristik responden diperoleh
berdasarkan latar belakang ini peneliti dengan wawancara untuk pengisian
ingin melakukan penelitian tentang kuisioner. Data mengenai keluhan LBP
hubungan antara indeks massa tubuh diperoleh dengan pemeriksaan nyeri
kategori overweight dan obesitas yang dilakukan oleh seorang fisioterapis
dengan keluhan low back pain pada dan pengisian kuisioner.
mahasiswa Fakultas Kedokteran Data yang terkumpul disajikan
Universitas Udayana. dalam bentuk table distribusi frekuensi
dan tabulasi silang kemudian
METODE PENELITIAN dinarasikan dengan membandingkan
Penelitian ini menggunakan dengan teori yang ada. Untuk
rancangan cross sectional study yang mengetahui hubungan antara variable
dimana penelitian ini dilakukan di independen dengan variable dependen
Fakultas Kedokteran Universitas digunakan uji chi square.
Udayana pada bulan Mei-Juni 2014.
HASIL Tabel 2. Kategori IMT dan keluhan
Pada penelitian ini diperoleh LBP responden
sebanyak 61 responden yang memenuhi
kriteria penelitian. Data lengkap Distribusi Responden f %
mengenai karakteristik responden dapat
Kategori IMT 61 100
dilihat pada tabel 1 sebagai berikut :
Overweight 33 54,1
Obesitas 28 45,9
Tabel 1. Karakteristik responden

Karakteristik Responden f % Keluhan LBP 61 100


Ya 35 57,4
Kelompok usia 61 100 Tidak 26 42,6
18 – 19 tahun 21 34,4
20 – 21 tahun 28 45,9 Data tentang prevalensi
22 – 23 tahun 12 19,7 kebiasaan olahraga dengan keluhan
LBP di tampilkan dalam tabel silang
Jenis kelamin 61 100 sebagai berikut :
Laki-laki 29 47,5
Tabel 3. Tabel silang kebiasaan
Perempuan 32 52,5
olahraga dengan keluhan LBP
Kebiasan merokok 61 100 Olahraga Keluhan LBP
Total
Ya 4 6,6 3-5 kali Ya Tidak
Tidak 57 93,4 seminggu f % F % n %
Ya 9 14,8 10 16,4 19 31,1
Berdiri diam >2 jam 61 100 Tidak 26 42,6 16 26,2 42 68,9
sehari
Jumlah 35 57,4 26 42,6 61 100
Ya 4 6,6
Tidak 57 93,4
Untuk mengetahui hubungan
Membungkuk saat 61 100 antara indeks massa tubuh kategori
berdiri overweight dan obesitas dengan keluhan
Ya 7 11,5 low back pain pada mahasiswa Fakultas
Tidak 54 88,5 Kedokteran Universitas Udayana maka
dilakukan uji chi-square. Tabel silang
Mumbungkuk saat 61 100 dan hasil uji chi-square dapat dilihat
duduk pada tabel berikut :
Ya 43 70,5
Tabel 4.Tabel silang IMT kategori
Tidak 18 29,5
overweight dan obesitas dengan keluhan
LBP
Olahraga 3-5 kali 61 100
seminggu Keluhan LBP
Ya 19 31,1 Total Nilai Nilai
Kategori
Ya Tidak
Tidak 42 68,9 IMT
p PR
F % f % n %
Data pada penelitian ini Overweight 14 19 31,1 33 54,1
23
merupakan data yang terdiri dari 0,01 0,25
kategori indeks massa tubuh dan Obesitas 21 34,4 7 11,5 28 45,9

keluhan low back pain. Data tersebut Jumlah 35 57,4 26 42,6 61 100
dijelaskan pada tabel 2 berikut ini :
PEMBAHASAN merokok. Menurut Jauhari (2010),
Berdasarkan data karakteristik merokok dapat memicu berbagai jenis
responden diketahui bahwa responden penyakit. Beberapa bahan kimia yang
terbanyak ada pada kelompok usia 20- terdapat di dalam rokok mampu
21 tahun yaitu sebanyak 28 responden memberika efek yang dapat
(45%), kemudian diikuti usia 18-19 mengganggu kesehatan antara lain
tahun yang berjumlah 21 responden nikotin, tar, gas karbon monoksida dan
(34,4%), dan yang paling sedikit ada berbagai logam berat.13
pada kelompok usia 22-23 tahun Karakteristik responden
sebnyak 12 responden (19,7%). Data berdasarkan kebiasaan beraktivitas
yang didapat menunjukan bahwa cukup dengan posisi berdiri diam lebih dari 2
banyak orang berusia muda mengalami jam sehari menunjukkan hanya
kelebihan berat badan baik itu sebagian kecil responden yang memiliki
overweight maupun obesitas. Kelebihan kebiasaan aktivitas tersebut yaitu
berat badan baik itu overweight maupun sebanyak 4 orang (6,6%), sedangkan 57
obesitas timbul karena banyak orang (93,4%) tidak melakukan
penyebab, salah satunya adalah tidak aktivitas tersebut. Ini dikarenakan
seimbangnya asupan energi dari responden adalah seorang mahasiswa
makanan dan minuman dengan energi dimana kebiasaan aktivitas sehari-hari
yang dikeluarkan untuk beraktivitas mereka sebagian besar adalah duduk
Saat ini orang yang berusia muda belajar dirumah maupun dikelas,
cenderung mengkonsumsi makanan mungkin sebagian kecil dari mereka
tinggi kalori berupa karbohidrat, mempunyai pekerjaan lain yang
protein, lemak dan tidak melakukan mengharuskan mereka beraktivitas
aktivitas fisik yang seimbang, sehingga dengan posisi berdiri diam lebih dari 2
kecendrungan mengalami kelebihan jam sehari.
berat badan akan lebih besar.11 Hasil penelitian menunjukkan
Untuk karakteristik responden bahwa responden dengan kebiasaan
berdasarkan jenis kelamin jumlahnya membungkuk saat berdiri berjumlah
tidak berbeda jauh yaitu sebanyak 29 sedikit hanya 7 orang (11,5%),
orang (47,5%) laki-laki dan 32 orang sedangkan yang tidak memiliki
(52,5) perempuan. Dari data tersebut kebiasaan tersebut berjumlah 54 orang
diketahui bahwa responden berjenis (88,5%). Angka ini menunjukan bahwa
kelamin perempuan lebih banyak dari sebagian besar responden memiliki
pda responden berjenis kelamin laki- postur tubuh yang normal dengan tidak
laki namun jumlahnya tidak berdeda membungkuk saat bediri.
jauh. Sesuai dengan yang dikatakan Penelitian ini juga mengungkap
oleh Lestari (2012), yang menyatakan bahwa sebagian besar responden
bahwa berat badan berlebih dapat mempunyai kebiasaan membungkuk
terjadi pada kedua jenis kelamin baik saat duduk.. Ditemukan sebanyak 43
pria maupun wanita.12 orang (70,5%) mengaku memiliki
Pada penelitian ini sebagian kebiasaan membungkuk saat duduk dan
besar responden bukanlah seorang hanya 18 orang (29,5%) yang
perokok, responden yang memiliki mengatakan tidak. Kebiasaan duduk
kebiasaan merokok hanya berjumlah 4 membungkuk pada mahasiswa biasanya
orang (6,6%) dari 61 responden yang terjadi saat duduk belajar dikelas dan
diteliti. Hal ini menunjukkan bahwa belajar atau membuat tugas dirumah.
mahasiswa Fakultas Kedokteran Kebiasaan itu timbul mungkin bisa
Universitas Udayana cukup memiliki dikarenakan posisi belajar dengan
gaya hidup yang baik dengan tidak tempat duduk dan meja yang tidak
ergonomis, bahkan sering ditemukan Untuk data keluhan LBP
anak muda yang lebih suka belajar menunjukkan responden pada penelitian
tanpa tempat duduk dan meja baik itu ini yang mengalami keluhan LBP
dikasur atau pun dilantai, sehingkan hal sebanyak 35 responden (57,4%),
tersebut mengharuskan orang tersebut sedangkan yang tidak mengalami
membungkuk untuk menulis ataupun keluhan LBP sebanyak 26 responden
ataupun mengetik dilaptop. Hal inilah (42,6%). Hal ini menunjukan bahwa
yang lama kelamaan akan menimbulkan keluhan LBP cukup sering dialami oleh
kebiasaan dengan posisi yang tidak mereka yang memiliki kelebihan berat
benar setiap duduk dan dapat badan khususnya pada mahasiswa
mempengaruhi timbulnya berbagai Fakultas Kedokteran Universitas
keluhan salah satunya adalah keluhan Udayana. Sesuai dengan kajian pustaka
LBP.14 yang menyatakan bahwa seseorang
Data yang didapat menunjukkan dengan berat badan berlebih
bahwa responden yang memiliki mempunyai resiko yang lebih besar
kebiasaan rutin berolahraga 3-5 kali untuk mengalami LBP.
seminggu lebih sedikit yaitu berjumlah Hasil tabel silang antara
19 orang (31,1%) dibandingkan dengan kebiasaan olahraga 3-5 kali seminggu
yang tidak rutin berolah raga 3-5 kali dengan keluhan LBP menunjukkan
seminggu yang berjumlah 42 orang bahwa 9 orang (14,8%) responden
(68,9%). Ini lah yang menjadi salah satu dengan kebiasaan berolahraga 3-5 kali
penyebab banyak ditemukan anak muda dalam seminggu memiliki keluhan LBP
khususnya mahasiswa Fakultas dan 10 orang (16,4%) tidak memiliki
Kedokteran Universitas Udayana keluhan LBP, sedangkan responden
mengalami kelebihan berat badan baik yang yang tidak melakukan olahraga 3-
overweight ataupun obesitas. Miftah 5 kali dalam seminggu ditemukan 26
(2011) mengatakan bahwa aktivitas orang (42,6%) responden yang memiliki
olahraga bermanfaat untuk mengontrol keluhan LBP dan 16 orang (26,2%)
berat badan seseorang. Olahraga yang tidak memiliki keluhan LBP. Menurut
baik untuk menurunkan berat badan Wicaksono (2012), kebiasaan olahraga
sesorang yang mengalami overweigh dengan intensitas 3-5 kali seminggu
dan obesitas adalah olahraga aeorobik dapat menurunkan resiko berbagai
dengan intensitas sedang dan frekuensi keluhan penyakit, salah satunya adalah
3-5 kali seminggu.15 low back pain.17 Secara teori olahraga
Data kategori IMT pada mempunyai peranan yang penting
penelitian ini menunjukkan responden dalam memperkuat otot punggung,
yang memiliki kategori IMT overweight meningkatkan kapasitas aerobik, dan
sebanyak 33 responden (54,1%) dan kebugaran jasmani secara umum. Selain
obesitas sebanyak 28 responden itu olahraga teratur dapat mengurangi
(45,9%). Dari hasil analisi univariat ini stress pada punggung dan mengurangi
dapat dilihat bahwa cukup banyak dampak kejutan karena beban besar
mahasiswa Fakultas Kedokteran pada punggung. Dengan meningkatnya
Universitas Udayana yang mederita kekuatan dan fleksibilitas otot
kelebihan berat badan. Hal ini bisa punggung, beban akan terdistribusi
disebabkan oleh banyak penyebab, secara merata dan mengurangi beban
antara lain perilaku makan yang tidak pada tulang belakang.18
baik, kelainan neurogenik, faktor Data yang didapat dari hasil
genetik, faktor hormonal, faktor tabel silang hubungan antara IMT
metabolit, dan dampak dari penyakit kategori overweight dan obesitas
lain.16 dengan keluhan LBP menunjukkan
bahwa responden pada kategori IMT yang signifikan p value = 0,001 antara
overweight terdapat 14 orang (23%) LBP dengan obesitas. Septiawan (2013)
yang mengalami keluhan LBP dan 19 juga menyatakan bahwa seorang dengan
orang (31,1%) yang tidak mengalami Indeks Massa Tubuh (IMT) yang
keluhan LBP, kemudian pada kategori tergolong gemuk mempunyai risiko 2,5
IMT obesitas responden yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mengalami keluhan LBP sebanyak 21 seorang dengan Indeks Massa Tubuh
orang (34,4%) dan yang tidak (IMT) yang tergolong kurus.19
mengalami keluhan LBP sebanyak 7 Menurut Deviyanti status gizi
orang (11,5%). Hasil penelitian setelah yang berhubungan terhadap terjadinya
dilakukan uji chi-square untuk mencari nyeri pinggang adalah overweight dan
hubungan hubungan antara indeks obesitas.5 Ketika seseorang kelebihan
massa tubuh kategori overweight dan berat biasanya kelebihan berat badan
obesitas dengan keluhan low back pain akan disalurkan pada daerah perut yang
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran berarti menambah kerja tulang lumbal.
Universitas Udayana diperoleh nilai p Ketika berat badan berlebih, tulang
sebesar 0,01 (p < 0,05). Berdasarkan belakang akan tertekan untuk menerima
hasil uji secara statistik ini beban yang membebani tersebut
menunjukkan bahwa terdapat hubungan sehingga mengakibatkan mudahnya
yang bermakna antara indeks massa terjadi kerusakan dan bahaya pada
tubuh kategori overweight dan obesitas stuktur tulang belakang.20 Berat badan
dengan keluhan low back pain pada berlebih menyebabkan tonus otot
mahasiswa Fakultas Kedokteran abdomen melemah, sehingga pusat
Universitas Udayana. Dari hasil tabel gravitasi akan terdorong ke depan tubuh
silang ini juga didapatkan nilai dan menyebabkan lordosis lumbalis
prevalensi rasio yang menunjukan PR akan bertambah, yang kemudian
(prevalensi ratio) dengan angka 0,25 menimbulkan kelelahan pada otot
yang berarti bahwa IMT kategori paravertebra. Ketika berat badan
obesitas cenderung 0,25 kali lebih besar semakin bertambah, tulang belakang
resikonya untuk mengalami keluhan akan tertekan untuk menerima beban
LBP dibandingkan dengan IMT sehingga mengakibatkan timbulnya
kategori overweight. stres mekanis pada punggung bawah.
Penelitian ini sejalan dengan Stres mekanik yang terjadi dalam
penelitian case control yang dilakukan jangka waktu lama ini menyebabkan
oleh Setyawati di Poli Neurologi timbulnya suatu reaksi pada jaringan
RSPAD Gatot Subroto menunjukkan otot untuk menopang beban yang
bahwa ada hubungan yang bermakna bertambah, sehingga menyebabkan
antara faktor risiko IMT dengan terjadinya perubahan pada bentuk sel,
keluhan LBP, yang menunjukkan membran sel, konsentrasi ion dan
bahwa IMT kategori overweight ke atas munculnya integrin-integrin di
beresiko 2,244 kali lebih besar jaringan.8
mengalami kejadian LBP dibandingkan IMT tidak hanya menyebabkan
dengan IMT kategori overweight ke LBP secara langsung, melainkan juga
bawah.8 Selain itu penelitian yang dapat secara tidak langsung. Penyebab
dilakukan oleh Ziad Mahadine dalam secara tidak langsung ini ada kaitannya
Septiawan (2013) pada 513 pasien dengan gabungan dari faktor lain yang
Marka Medical Center Amman, Jordan dapat mendukung terjadinya LPB.
tentang hubungan nyeri punggung Faktor lain yang dimaksudkan adalah
dengan obesitas juga menujukkan hasil faktor-faktor yang tidak dapat diubah
yang sejalan yaitu terdapat hubungan dan kebiasaan sehari-hari sehingga
dapat memperberat terjadinya LPB. mengalami kelebihan berat badan baik
Faktor yang tidak dapat diubah ini itu overweight maupun obesitas
berupa faktor usia dan jenis kelamin. sehingga dapat mengurangi berbagai
Faktor kebiasaan sehari-hari antara lain resiko terserang penyakit salah satunya
merokok, posisi tubuh dalam adalah keluhan low back pain.
beraktivitas, dan kebiasaan olahraga.8
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Isnain M. Hubungan Antara Tinggi
Prevalensi IMT kategori Hak Sepatu dan Indeks Massa
overweight dan obesitas dari 61 Tubuh (IMT) dengan Keluhan
responden yang merupakan mahasiswa Nyeri Pinggang Bawah Pada Sales
Fakultas Kedokteran Universitas Promotion Girl (SPG) Ramayana
Udayana menunjukan jumlah responden Salatiga. Jurnal Kesehatan
yang mengalami overweight sebanyak Msyarakat. 2013; 2(1): p. 1-9.
33 orang dan obesitas sebanyak 28 2. Johannes. Hubungan Antara Postur
orang. Tubuh dengan Terjadinya Nyeri
Prevalensi keluhan LBP dari 61 Punggung Bawah Pada Pasien
responden yang merupakan mahasiswa Poliklinik Neurologi di RSUP H.
Fakultas Kedokteran Universitas Adam Malik Medan. [Online];
Udayana menunjukkan jumlah 2010 [cited 2014 February 1].
responden yang mengalami keluhan Available from:
LBP sebanyak 35 orang dan yang tidak http://repository.usu.ac.id/handle/1
mengalami keluhan LBP sebanyak 26 23456789/25417.
orang. 3. Kurniasih E. Penambahan Terapi
Ada hubungan antara indeks Latihan Mc.Kenzie Pada Intervensi
massa tubuh kategori overweight dan Short Wave Diathermy (SWD),
obesitas dengan keluhan low back pain Transcutaneus Electrical Nerve
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Stimulation (TENS) dan Massage
Universitas Udayana. Dapat Lebih Menurunkan Nyeri
Disarankan kepada masyarakat Pinggang Pada Kasuh Low Back
khususnya mahasiswa Fakultas Pain. Majalah Ilmiah Fisioterapi
Kedokteran Universitas Udayana untuk Indonesia (MIFI). 2013; 2(1): p. 1-
mengatur pola makan, gaya hidup 8.
seperti olahraga yang teratur dan faktor- 4. Yapar MS. Prevalensi Low Back
faktor lain yang dapat menyebabkan Pain Pada Tenaga Kerja Perusahaan
seseorang mengalami kelebihan berat Pengolahan Teh PT. "X" Di Kota
badan baik itu overweight maupun Garut. [Online]; 2011 [cited 2014
obesitas. Disarankan kepada masyarakat January 27]. Available from:
khususnya mahasiswa Fakultas http://repository.maranatha.edu/229
Kedokteran Universitas Udayana untuk 4/.
dapat menghindari berbagai faktor 5. Nurani JI. Kombinasi Manipulasi
resiko yang dapat menyebabkan Sakroiliaka dan Latihan Mobilisasi
terjadinya keluhan low back pain, Aktif Lebih Baik Dalam
seperti kebiasaan dalam beraktivitas dan Menurunkan Indeks Disabilitas
gaya hidup yang salah dalam kehidupan Dari Pada Manipulasi Sakroiliaka
sehari-hari. Pada Sacroiliac Joint Blockade.
Disarankan kepada masyarakat [Online]; 2014 [cited 2014 April
khususnya mahasiswa Fakultas 2014]. Available from:
Kedokteran Universitas Udayana untuk http://digilib.esaunggul.ac.id.
menjaga berat badan agar tidak
6. Theresia L. 2012. Hubungan 13. Jauhari ASBT. Perilaku Siswa SMP
Overweight dengan Peningkatan Dharma Pancasila Medan Tentang
Kadar Gula Darah Pada Pedagang Merokok. [Online]; 2010 [cited
Pusat Pasar Medan. [Online]; 2012 2014 June 6]. Available from:
[cited 2014 February 1]. Available http://repository.usu.ac.id/handle/1
from: 23456789/23240.
http://repository.usu.ac.id/handle/1 14. Hia DL. Tingkat Pengetahuan
23456789/35364. Mhasiswa Fakultas Kedokteran
7. Ristiadiningrum I, Rahmawati I, Universitas Sumatra Utara Stambuk
Rujito L. Hubungan Antara Indeks 2007 Terhadap Posisi Duduk yang
Massa Tubuh (IMT) dengan Tes Benar. [Online]; 2010 [cited 2014
Fungsi Paru. Mandala of Health. June 6]. Available from :
2010; 4(2): p. 105-112. http://repository.usu.ac.id/handle/1
8. Lailani TM. Hubungan Antara 23456789/23469.
Peningkatan Indeks Massa Tubuh 15. Miftah M. Gambaran Aktivitas
Dengan Kejadian Nyeri Punggung Olahraga Pada Mahasiswa Fakultas
Bawah Pada Pasien Rawat Jalan di Kedokteran Universitas Sumatera
Poliklinik Saraf RSUD Dokter Utara Angkatan 2011 yag
Soedarso Pontianak. Jurnal Menderita Obesitas. [Online]; 2011
Mahasiswa PSPD FK Universitas [cited 2014 June 6]. Available
Tanjungpura. 2013; 1(1): p. 1-15. from:
9. Widiyanti L, Basuki E, Jannis J. http://repository.usu.ac.id/handle/1
Hubungan Sikap Tubuh Saat 23456789/32578.
Mengangkat dan Memindahkan 16. Manik CPN. Hubungan Jumlah
Pasien Pada Perawat Perempuan Jam Tidur dengan Indeks Massa
dengan Nyeri Punggung Bawah. Tubuh Pada Mahasiswa Fakultas
Maj Kedokt Indon. 2009; 59(3): p. Kedokteran Universitas Sumatra
107-112. Utara. [Online]; 2011 [cited 2014
10. Purnama A. Hubungan Antara February 1]. Available from:
Indeks Massa Tubuh Dengan http://repository.usu.ac.id/handle/1
Fleksibilitas Lumbal Pada Laki- 23456789/32574.
Laki Dewasa Kelompok Umur 19- 17. Wicaksono B. Faktor Yang
21 Tahun. [Online]; 2007 [cited Berhubungan Dengan Gangguan
2014 January 27]. Available from: Nyeri Punggung Bawah Pada
eprints.undip.ac.id/22217/. Bidan Saat Menolong Proses
11. Noviantio S. Hubungan Kelebihan Persalinan. Jurnal Keselamatan
Berat Badan dan Aktivitas Fisik Kesehatan dan Lingkungan Kerja.
Terhadap Menarche Dini Pada 2012; 1(1): p. 1-11.
Siswi Sekolah Dasar di Kecamatan 18. Munir S. Analisis Nyeri Punggung
Baleendah. [Online]; 2012 [cited Bawah Pada Pekerja Bagian Final
2014 June 5]. Available from: Packing dan Part Supply di PT.X
http://repository.upi.edu. Tahun 2012. [Online]; 2012 [cited
12. Lestari S. Faktor Resiko Penyebab 2014 June 28]. Available from:
Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa http://lontar.ui.ac.id.
Fakultas Kedokteran Unversitas 19. Septiawan H. Faktor yang
Sumatera Utara Tahun 2011. Berhubungan dengan Keluhan
[Online]; 2012 [cited 2014 June 6]. Nyeri Punggung Bawah Pada
Available from: Pekerja Banguna di PT Mikroland
http://repository.usu.ac.id/handle/1 Property Development Semarang
23456789/35058. Tahun 2012. [Online]; 2013 [cited
2014 June 5]. Available from:
http://lib.unnes.ac.id/18801/1/6450
408106.pdf.
20. Purnamasari H, Gunarso U, Rujito
L. Overweight Sebagai Faktor
Resiko Low Back Pain Pada Pasien
Poli Saraf RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
Mandala of Health. 2010; 4(1): p.
26-32.

Anda mungkin juga menyukai