Undoable Undoable
A A
A V
Un do able Un do able
Dilihat dari contoh di atas, terdapat dua cara pembentukan kata secara
sintakmatik yang kemudian menghasilkan lebih dari satu arti atau makna. Secara
sintakmatik Undoable 1 memiliki kata dasar doable, ditinjau dari segi semantik memiliki
arti yang sama seperti kata unhappy, uninteresting, unequal dan memiliki segmentasi un
+ doable. Segmentasi ini menderivasi sebuah makna memiliki atau tidak memiliki
kualitas (having quality – not having quality) ditinjau dari penambahan prefiks -un.
Undoable 2 berbeda dengan yang pertama. Pada kata undoable 2 secara sintakmatik
yang menjadi kata dasarnya adalah undo yang artinya berkorelasi dengan readable,
washable, approachable, believable dan memiliki segmentasi undo + able. Tentunya
1
segmentasi ini berkorelasi dengan arti atau makna sufiks –able dalam menyatakan
kemampuan dalam menyelesaikan sesuatu (capable of being done). Terakhir, hubungan
undo dan do dapat juga dilihat pada kata uncover, unfold, untie yang memiliki arti atau
makna memutarbalikkan efek suatu pekerjaan (reserve the effect of doing).
Dari uraian di atas, sangat jelas tergambarkan bahwa morfologi, sintaksis dan
semantik sangart berkorelasi satu sama lain. Semantik itu sendiri merupakan studi
mengenai makna. Makna di dalam semantik dapat berupa makna kata secara khusus
ataupun makna holistik kata di dalam sebuah kalimat dan wacana.
2
1.3.Makna Gramatikal dan Hubungannya dengan Nomina dan Frase Nomina
Pastinya tipe makna sangat terbawa oleh tipe elemen gramatikalnya, seperti
infleksi, klitiks dan pemarkah - hal ini tentunya juga berasosiasi dengan kata benda dan
frase kata. Yang paling prioritas dari hal ini antara lain: definitness (kepastian), number
(jumlah), animacy (gambaran), gender (gender), dan functional roles (fungsi) (Cruse,
2004:278). Number dalam kaitannya terhadap makna gramatikal pada nomina (nouns)
dan frase nomina (noun phrases) menjadi sebuah aspek bahasa yang menarik untuk
dibahas dikalangan linguis.
Dalam Bahasa Inggris terbagi menjadi dua kelas kata nomina, yaitu count
nouns dan mass nouns. Kedua kelas ini memiliki keterkaitan dengan kategori morfologi
(number). Cruse (2004) memaparkan kriteria dan contoh dari kedua kelas nomina ini
sebagai berikut:
Coun Nouns
a. Tidak dapat muncul dalam bentuk singular/ tunggal tanpa kehadiran determiner
This cup/*Cup is clean
b. Umumnya muncul dalam bentuk plural/jamak
c. Umumnya ditandai dengan kata a few, many, dan numerals.
A few/many cups; (*much cup), twenty cups
Mass Nouns
a. Dapat muncul dalam bentuk singular/tunggal tanpa kehadiran nomina
Butter is good for you
b. Jarang sekali ditemukan dalam bentuk plural/jamak
Butters, Milks
c. Umumnya ditandai dengan kata a little, much
A little/much milk/water/syrup: (*many milk) (* : salah)
Sumber Referensi
Arronoff, Mark and Fudeman. 2005. What is Morphology?. Australia: Blackwell Publishing.
Booij, Geert. 2005. The Grammar of Words. Oxford: University Press.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Cruse, Alan. 2004. Meaning in Language. Oxford: University Press.
Haspelmath, Martin. 2002. Understanding Morphology?. Oxford: University Press.
Katamba, Francis. 1993. Morphology. London: The Macmillan Press Ltd.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.