Anda di halaman 1dari 11

10 hal sepele pengguna komputer menjadi resah dan gelisah

1. Kipas

Kipas berfungsi sebagai pengalir hawa panas yang disebabkan oleh komponen komputer,
terutama Processor, IC dan Transistor. Kipas biasanya bekerjasama dengan Heatsink yang
berfungsi menyerap panas. Panas yang diserap oleh Heatsink dibuang oleh kipas.

Akibat tidak bekerjanya kipas, menyebabkan hawa panas yang seharusnya dibuang jadi
mengendap yang menimbulkan panas berlebih. Bila panas pada Processor, IC atau Transistor
mencapai batas toleransi, maka akan menyebabkan komputer menjadi Hang, atau bahkan mati
mendadak.

Untuk pembahasan lebih jauh mengenai kipas ini, baca:


Kipas, adalah salah satu kelengkapan pada komputer. Fungsi kipas sebenarnya sangat
sederhana, yaitu membuang hawa panas dari chipset dan komponen-komponen komputer
lainnya. Meski demikian, kerusakan atau tidak berfungsinya kipas pada komputer bias
menyebabkan kerusakan yang fatal pada komputer anda.

Ada dua buah kipas utama yang harus berjalan baik di komputer, yaitu:

1. Kipas processor, yang berfungsi membuang hawa panas yang diserap oleh heat sink dari
processor.
2. Kipas power supply, yang fungsinya membuang hawa panas terhadap komponen
komponen yang terdapat di power supply.

Selain kedua kipas utama tersebut, terdapat kipas tambahan yang berfungsi sebagai pendukung
kipas processor yaitu kipas casing dan kipas harddisk. Kipas ini tidak terlalu urgent fungsinya,
sehingga tanpa kipas ini komputer akan tetap berjalan. Tapi penambahan kipas ini tentunya
akan sangat membantu kinerja komputer.

Akibat yang ditimbulkan bila kipas rusak


Pada kipas processor, tentu saja ini akan berakibat fatal. Sebab komputer tentu tidak akan bisa
loading. Dan permasalahan terkecil adalah komputer akan terus melakukan restart atau mati
mendadak. Terkadang, komputer tidak bisa di hidupkan kembali. Hingga butuh beberapa saat
sampai processor dingin baru komputer bisa dihidupkan. Dan kejadian restart atau mati
mendadak akan terjadi kembali.

Pada processor dan motherboard tertentu, yang dilengkapi dengan sensor panas maka komputer
akan mati dengan sendirinya pada derajat panas tertentu. Sehingga bisa dibilang processor akan
aman. Tapi pada processor dan motherboard tertentu yang tidak dilengkapi dengan sensor
panas, maka kerusakan pada kipas akan mengakibatkan jebolnya processor dan motherboard.

Kerusakan juga terjadi pada program Windows anda. Sehingga pada beberapa kasus, file
system yang terdapat di Windows rusak hingga untuk melakukan perbaikannya anda harus
melakukan instalasi ulang.

Pada kipas power supply, hal yang sama juga terjadi. Komputer sering restart karena hawa
panas yang terdapat pada power supply. Bila di diamkan terus menerus, maka akan
mengakibatkan matinya power supply. Terkadang, bisa menyebabkan rusaknya Motherboard
dan Harddisk.

Lakukan pemeriksaan pada kipas secara berkala adalah hal penting

Yang mengakibatkan kipas tidak berfungsi baik pada umumnya adalah banyaknya kotoran atau
debu yang terdapat pada kipas. Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh terhambatnya kipas
bekerja akibat terganjal kabel atau sebab lain. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan pada kipas
secara berkala.

Pertama, pastikan kipas anda sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk hal ini, pastikan kipas
processor yang anda pakai adalah kipas orisinil dari produsen processor. Pastikan juga
pemasangan Kipas dan Heatsink komputer anda benar-benar telah pas. Pemasangan heatsink
+ fan yang kendor akan berakibat fatal.

Kedua, pastikan kipas anda berjalan sebagaimana mestinya. Periksa kabel-kabel dan hal-hal
lain yang mungkin menyumbat kinerja kipas.

Ketiga, periksa apakah kipas anda bekerja dengan melihat langsung pada putaran kipas. Pada
power supply, rasakan putaran kipas dengan tangan anda dari belakang power supply.

Lakukan pembersihan pada kipas yang berdebu dengan kuas kecil untuk menghilangkan debu.
Pada kipas yang sudah mulai lamban bekerjanya, bisa anda semprotkan contact cleaner pada
as (sumbu) kipas.

2. Baterai

Baterai pada komputer yang dimaksud adalah baterai CMOS/BIOS yang berfungsi menyimpan
program atau settingan sebuah komputer. Dengan adanya baterai, maka fungsi settingan
program di BIOS/CMOS terus disimpan meskipun seharian atau bahkan seminggu komputer
dimatikan. Hal ini bisa kita lihat dalam hal penanggalan dan waktu yang tetap berjalan meski
komputer dalam kondisi mati.

Bila baterai tidak berjalan, maka semua settingan akan kembali pada posisi default, yaitu posisi
dimana IC program (BIOS/CMOS) mengikuti settingan pabrik. Karena itu, tanggalan dan
waktupun kembali pada posisi awal.

Lebih jauh, akibat tidak berfungsinya baterai, kita akan direpotkan dengan perintah Press F1
to Continue, Press Del to Setup atau pernyataan sejenis. Pada beberapa program tertentu, tidak
berjalannya baterai dan tidak disetup ulangnya BIOS, menyebabkan program tidak berjalan.

Bahkan, beberapa kondisi memungkinkan tidak bisa hidupnya sebuah komputer akibat
matinya/erornya baterai.

Baterai Cmos adalah salah satu bagian penting dari komputer. Sering kita melupakan arti
sebuah baterai Cmos bahkan banyak dari kita tidak tahu sama sekali fungsi baterai Cmos.
'Ketidak pedulian' kita terhadap baterai Cmos, seringkali melupakan kita pada beberapa
masalah yang terjadi akibat baterai Cmos. Dan kita disibukan dengan mencari penyebab lain
padahal penyebabnya adalah hal 'sepele'; yaitu baterai Cmos tadi!
Apakah baterai Cmos itu?
Baterai Cmos adalah baterai dengan voltase sekitar 12 Volt dan berdiameter sekitar 1,5cm
(pada umumnya, untuk baterai PC) pada laptop, diameter dan bentuknya bisa berbeda. Baterai
Cmos digunakan untuk menyimpan setting pada Cmos (sebuah IC program pada komputer)
atau biasa disebut juga Bios. Itulah sebabnya mengapa tanggal dan jam di komputer anda tetap
berjalan meskipun komputer dimatikan, ya.. karena baterai Cmos. Baterai Cmos merupakan
baterai recharger yang akan di 'charge' kembali disaat komputer menyala.

Kerusakan pada baterai Cmos

Baterai Cmos biasanya bisa bertahan lama (kurang lebih 5 tahun) dengan syarat komputer
anda sering dipakai sehingga baterai tetap bisa terus di 'charge' ulang oleh komputer.
Biasanya komputer yang tidak dipakai lama atau 'nganggur' berbulan-bulan mengakibatkan
baterai Cmos akan habis dayanya diserap untuk kebutuhan Cmos/Bios.

Kerusakan kedua biasanya diakibatkan buruknya kualitas baterai. Dan sayangnya baterai
Cmos yang beredar di pasaran memang baterai Cmos dengan kualitas 'seadanya' dengan
harga bervariasi antara Rp. 3000 sampai Rp. 5000. Bahkan untuk pembelian partai, harga
baterai Cmos tak lebih dari Rp. 700 per baterai.
Akibat yang ditimbulkan dari 'kerusakan' baterai Cmos

1. Komputer tidak menyimpan tanggal, bulan dan tahun. Dan tentu saja, settingan yang
kita buat di Cmos atau Bios akan berubah ke posisi 'default', akibatnya komputer akan
selalu meminta untuk men-setup ulang dengan perintah-perintah seperti Press Del to
Setup, atau Press F1 to Continue atau perintah-perintah lain semacamnya. Sangat
mengganggu bukan?
2. Bila baterai tidak menyimpan tanggal bulan dan tahun, maka di beberapa situs
terutama Facebook maka akan timbul peringatan keamanan dan situs yang anda
masuki dianggap berbahaya (untrust site)! Mengganggu juga bukan?
3. Banyak terjadi, walaupun tidak sering, baterai-baterai Cmos menyebabkan komputer
tidak bisa hidup! Atau bisa hidup sebentar lalu nge 'hang' kemudian tidak bisa
dihidupkan kembali, lalu dibutuhkan waktu beberapa jam untuk bisa hidup kemudian
mati kembali. Bahkan pada laptop, baterai Cmos sering bocor. Dan bocoran itu
menetes pada Mainboard yang mengakibatkan konslet pada board laptop.
4. Sebaliknya, kesalahan setting yang terjadi pada Bios atau Cmos pun yang
mengakibatkan komputer tidak hidup disimpan oleh baterai, sehingga komputer tetap
tidak bisa hidup.

Untrusted Connection; Salah satu akibat tidak berjalannya tanggal, bulan dan tahun karena
kerusakan baterai Cmos:
Untuk menanggulanginya, tentu saja lakukan penggantian baterai. Pilih baterai yang cukup
baik untuk menjamin baterai akan tetap bertahan lama dan tidak mengakibatkan kerusakan
pada komputer.

Pada kasus tertentu, yaitu disaat komputer anda tidak menyala, lakukan reset motherboard
yang dikenal dengan istilah clear Cmos. Clear Cmos ini digunakan untuk mengembalikan
posisi setting bios ke posisi defaulti akibat kesalahan setting maupun sebab lain.

Cara melakukan Clear Cmos

Biasanya tak jauh dari baterai Cmos ada sebuah Jumper Clear Cmos (lihat gambar) dengan
keterangan CLRTC atau CLR CMOS atau CMOS saja. Jumper ini terdiri dari 3 kaki.
Umumnya kaki pertama dan kedua di hubungkan dengan sebuah konektor (berwarna biru
dalam gambar) dalam posisi normal. Untuk melakukan Clear Cmos, lakukan pemindahan
posisi konektor ke kaki kedua dan ketiga dalam posisi komputer mati. Lalu balikan kembali
posisi Konektor setelah sekitar 5 detik. Bios anda telah di Clear pada posisi default.

3. Jumper
Jumper adalah sebuah penghubung sebuah connector yang berfungsi sebagai setting dalam
sebuah komputer. Macam-macam jumper kita bisa temukan baik di Motherboard, CDRom,
VGA Card, Harddisk, dll.

Kesalahan dalam memasang jumper, bisa mengakibatkan tidak berfungsinya beberapa


hardware komputer kita. Seperti tidak terdeteksinya Harddisk, tidak berbunyinya sound, dan
bahkan matinya sebuah komputer.

Dalam buku manual setiap Hardware, pengetahuan tentang jumper dan petunjuknya biasanya
telah ada. Untuk itu, baca secara teliti buku manual sebelum anda melakukan perubahan-
perubahan terhadap jumper.
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung) sirkuit elektrik
yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper
juga digunakan untuk melakukan setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.

Baiklah kita fokuskan sebuah Jumper pada sebuah komputer. Fungsi Jumper ini dalam
komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan.
Beruntunglah kita yang pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang
penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting
sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan
Jumper.

Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk,
dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada
Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal
itu.

Jumper pada Motherboard

1. Jumper Clear CMOS

Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada
jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program
pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).

Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada
posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila
Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.

Lalu untuk apa posisi default? Tentu saja, bila kita melakukan setting yang salah terhadap
CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup,
maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita
melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.

Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat
kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS anda
telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor
yang baru saja anda gantikan maka Jumper ini bisa anda gunakan.
Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang anda buat di BIOS. Dengan
melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat akan hilang dengan sendirinya.

2. Jumper Bus Clock/Bus Speed

Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa
dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper
sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.

Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri
dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih,
ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.

3. Jumper Bus Ratio

Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak
dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor
Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan
setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun
buku manual.

4. Jumper VGA

Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta
Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk
memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus
clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa
melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.

5. Jumper Audio

Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini
biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila anda mengaktifkan
Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper
Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5
dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver
telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang
yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda
mati.

6. Jumper USB Power

Anda pernah mengalami kejadian USB anda tidak bisa berfungsi? atau berfungsi hanya di
Windows? Tidak di DOS (misalnya dengan penggunaan Keyboard USB)? Mungkin anda
tidak mengaktifkan Jumper USB Power.

Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri
dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Bila di pasang
pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya
pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM

Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory,
misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan
DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.

Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)

Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk
atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan menjadi Master (tuan)
atau Slave (budak).

Hal ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tundem (penggabungan harddisk dengan
harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master,
maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi
Master (tuan) dan yang satu menjadi Slave (budak).

Pada Motherboard tertentu, status Slave (budak) pada harddisk tunggal (tanpa melakukan
tundem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.
4. Tombol Power dan Reset "mendem"

Anda pernah mengalami komputer yang hidup kemudian mati tidak beberapa lama? Atau
komputer anda hidup, tetapi tidak menampilkan OS sebagaimana mestinya (Blank). Coba
perhatikan tombol power dan tombol reset anda yang terdapat di Casing.

Bisa jadi, kerusakan yang anda alami adalah masalah sepele seperti mendem nya tombol
power dan reset yang tidak bisa kembali pada posisi awal.
Ini adalah salah satu tulisan tentang hal kecil yang terjadi pada komputer. Kecil dan
sederhana. Tapi dampaknya? Jangan ditanya! Buktinya, dari beberapa orang yang datang
meminta bantuan karena kerusakan hal kecil ini ternyata cukup lumayan.

Yah, mungkin gak kepikiran oleh kita bahwa sebuah tombol dari sebuah casing komputer
akan menjadi masalah besar. Dan tulisan ini sekedar sharing untuk rekan-rekan yang pernah
mengalami hal ini agar tidak terlanjur keluar duit untuk memanggil teknisi... kecuali mau
memanggil saya, gak apa... ikhlas kok... hehehe...

Macam-macam Kerusakan Tombol Power dan Reset

Kerusakan yang terjadi pada tombol power dan reset ada dua macam, yang pertama tombol
yang mendem dan tidak bisa balik. Umumnya tombol power dan reset pada saat ini
menggunakan switch model push on, yaitu tombol yang hanya ditekan lalu kembali pada
posisi awalnya. Beda dengan tombol yang lama yaitu dengan metoda switch on, yaitu tombol
yang tidak kembali pada posisi awalnya. Akibat kerusakan pada switchnya, maupun karena
kotoran yang terdapat pada switch, sering tombol ini tidak bisa berbalik pada posisi awalnya.
Inilah kerusakan pertama pada tombol power dan reset. Kerusakan kedua adalah putusnya
hubungan dari switch ke kabel.

Akibat dari Kerusakan Tombol Power dan Reset


1. Bila tombol mendem, pada tombol power mengakibatkan komputer hidup sebentar
lalu mati tidak beberapa lama kemudian. Hal ini disebabkan model motherboard dan
power pada motherboard saat ini memang menghidupkan dengan melakukan push
pada switch. Dan untuk mematikan dengan "paksa" dengan cara menekan tombol
dengan waktu yang lama (beberapa detik). Dengan kerusakan tombol yang mendem,
motherboard seolah-olah dimatikan secara paksa.
2. Bila tombol mendem pada tombol reset, maka komputer anda tidak akan hidup! Hal
ini diakibatkan motherboard anda dalam posisi reset terus menerus.
3. Bila tombol terputus hubungannya dengan motherboard, maka bila terjadi pada
tombol power tentu saja akibatnya komputer tidak akan bisa dihidupkan. Pada tombol
reset, bila ini terjadi hanya mengakibatkan komputer tidak bisa di reset.

Cara Memperbaiki

Kerusakan pada tombol power yang mendem, biasanya diakibatkan kotoran yang terdapat
pada tombol power. Buka tombol, dan bersihkan. Bisa juga terjadi tombol ngepres, atau
terlalu sempit di lubangnya yang mungkin disebabkan pemuaian. Kikis sedikit tombol
tersebut, hingga agak longgar pada posisi lubang.

Pada tombol power yang putus hubungannya dengan motherboard, entah karena kerusakan
kabel, maupun kerusakan switch, ganti swith atau kabelnya. Untuk menandai apakah benar
ini akibat kerusakan switch/tombol, anda melakukan tes dengan langsung menghidupkan
komputer dengan menghubungkan pin switch power yang terdapat pada motherboard. Bila
dengan tombol komputer anda tidak dapat hidup, tetapi dengan cara ini komputer anda bisa
hidup, berarti switch anda memang harus di ganti!

5. Power Supply

Power supply adalah tenaga yang menggerakan komputer. Power Supply lebih berfungsi
seperti Adaptor yang mengubah tegangan AC (Listrik) menjadi DC. Kerusakan power supply
bisa berakibat fatal terhadap komponen-komponen (Hardware) lainnya.

Untuk itu, bila terjadi hang atau restart pada komputer anda, coba lakukan pengecekan.
Apakah power anda berfungsi dengan baik. Mulailah dengan melakukan pengecekan rutin
terhadap kipas yang ada di power supply. Cek teganggan power supply yang biasanya terdiri
dari tegangan DC 5 V dan 12 V yang ada di Power Management yang ada di BIOS/CMOS.

Power Supply pada komputer adalah sumber energi yang menggerakkan komputer anda.
Dengan power supply, hardware pada komputer diberikan "tenaga" untuk dapat bekerja
sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Power Supply pada sebuah komputer bekerja sebagai pengubah arus (Adaptor) dari arus AC
menjadi DC. Power supply bekerja pada 2 buah teganggan DC yaitu 5 Volt dan 12 Volt.
Dalam sebuah power supply, tegangan 12 Volt biasanya ditandai dengan kabel berwarna
kuning, sedangkan tegangan 5 Volt ditandai dengan kabel berwarna merah.

Kerusakan yang biasa terjadi pada sebuah power supply


Power supply dirancang untuk dapat dipergunakan dalam waktu yang panjang (kurang lebih
5 tahun). Tetapi dalam perjalanannya, banyak power supply yang mengalami kerusakan-
kerusakan. Kerusakan pada sebuah power supply bukan hanya kondisi mati total, yang seperti
kita tahu. Pada power supply yang terlihat hidup pun bisa saja sudah mengalami kerusakan
yang berakibat komputer tidak bekerja maksimal. Beberapa kerusakan (error) pada power
supply:

1. Matinya kipas atau kipas berputar pelan

Matinya kipas pada power supply, atau kipas yang berputar pelan mengakibatkan rangkaian
elektronik pada power supply terutama IC mengalami panas yang berlebihan. Bila dibiarkan,
maka panas ini akan mengakibatkan jebolnya IC. Dan bukan tidak mungkin mengakibatkan
matinya power supply.

Matinya kipas dan rusaknya IC dalam power supply juga mengakibatkan tidak berkerjanya
secara optimal hardware-hardware lain dalam komputer, seperti Harddisk, Motherboard.
Kejadian seperti Blue Screen, komputer restart atau Hang bisa jadi disebabkan tidak
bekerjanya kipas power supplya. Lebih jauh tentang kipas bisa anda lihat disini.

2. Power supply yang tidak menghasilkan tegangan sebagaimana mestinya

Pada kondisi tertentu, tegangan yang dihasilkan oleh sebuah power supply tidak bekerja
sebagaimana mestinya. Tegangan pada sebuah power supply adalah 5 Volt dan 12 Volt. Ada
range yang dibolehkan untuk naik turunnya sebuah tegangan. Misal, tegangan 5 Volt bila
bekerja pada tegangan 5,1 Volt atau 4,9 Volt biasanya masih diperbolehkan. Untuk melihat
apakah power supply bekerja pada range tegangan yang diperlukan anda bisa melihatnya
pada Hardware Monitor atau Hardware Management yang ada di BIOS.

Kelebihan atau kekurangan Voltase juga mengakibatkan tidak berfungsinya hardware pada
komputer. Bahkan bisa menimbulkan kerusakan.

3. Soket power supply yang kendor

Kondisi ini biasanya terjadi akibat seringnya mencabut dan memasang power supply.
Misalnya sering gonta-ganti harddisk. Bisa juga terjadi karena kualitas power supply yang
rendah. Akibat kendornya soket power supply ke hardware, menyebabkan hardware tidak
berfungsi. Misalnya kendornya soket power ke harddisk, maka harddisk tidak akan berfungsi.

Tips untuk memelihara Power Supply agar tetap awet

1. Pastikan anda membeli power supply yang sesuai dengan kebutuhan komputer anda. Beli
power supply yang sudah terjamin kualitasnya.

2. Pastikan disaat anda memasang sebuah power supply pada komputer anda sudah dalam
posisi yang benar. Lakukan pengencangan soket-soket power supply ke Motherboard,
Harddisk, CDRom, dll. Bila anda melakukan pemasangan tidak benar maka akan berakibat
fatal dan bisa jadi akan terjadi kebakaran atau konslet pada hardware anda.
3. Periksa tegangan power supply anda pada BIOS di Hardware Monitor atau Hardware
Management. Apakah sudah memenuhi syarat range yang diperbolehkan. Bila tidak sesuai
biasanya akan diberi tanda dengan tulisan berwarna merah.

4. Periksa kondisi kipas sewaktu-waktu minimal 3 bulan sekali. Atau pada saat anda
mengalami masalah pada komputer anda seperti Hang, Restart dan Mati total. Bersihkan
kipas bila perlu dan berikan pelumas (contact cleaner) pada as kipas.

5. Jangan meletakkan CPU anda terlalu dekat (mepet) dengan tembok. Sebab akan
menyebabkan sirkulasi udara yang seharusnya berjalan dengan bekerjanya kipas akan
terganggu.
6. Setup Bios

Bila anda bukan seorang expert di bidang komputer, hindarkan penyetelan settingan yang ada
di BIOS/CMOS. Sebab bila tidak, maka kesalahan terhadap settingan akan menyebabkan
komputer anda tidak bisa melakukan booting, hang atau malah mati total.

Bila hal itu anda lakukan dan komputer anda bermasalah, kembalikan settinga BIOS pada
posisi default. Yaitu dengan merubah posisi jumper pada posisi clear CMOS.

7. Kotoran dan karat

Kotoran bisa mengakibatkan kinerja komputer menjadi lambat. Banyaknya debu yang
menghalangi kipas dan soket-soket pada sebuah komputer bisa menyebabkan tidak
bekerjanya dengan baik komputer kita. Bahkan bisa menimbulkan kerusakan/eror yang
menyebabkan komputer tidak bisa berfungsi. Lakukan pembersihan berkala terhadap
komputer dengan membuang kotoran menggunakan kuas. Untuk kipas lakukan
penyemprotan dengan contact cleaner.

Karat, sering timbul bila komputer jarang digunakan. Seperti kita ketahui, udara terdiri dari
uap air. Komputer yang jarang digunakan menyebabkan uap air di udara dalam casing
membuat karat pada komponen-komponen logam seperti IC, bahkan Casing itu sendiri.

Oleh sebab itu, sebaiknya komputer jangan terlalu lama tidak aktif apalagi hingga berbulan-
bulan. sebab, karat yang timbul bisa saja menyebabkan komputer tidak lagi bisa berfungsi.

8. Pasang hardware yang kurang kencang

Sering dalam pemasangan hardware atau komponen-komponen komputer, kita tidak atau
lupa memperhatikan apakah komponen atau hardware tersebut telah terpasang dengan baik.
Sebab bila tidak, tentu saja hardware dan komputer kita tidak bisa berfungsi dengan baik.
Terkadang, pemasangan yang tidak baik bisa menimbulkan konslet yang membuat komponen
kita terbakar dan tidak dapat dipergunakan kembali.

Periksalah kondisi dari komponen-komponen anda kembali, apakah telah terpasang dengan
baik. Bila komputer anda mati, lakukan pengencangan-pengencangan terhadap harware baik
yang ada di dalam maupun di luar CPU. Baik itu RAM, VGA CARD bahkan kabel data
monitor atau sound.
9. Driver

Driver adalah sebuah software yang bekerja untuk mengaktifkan sebuah hardware. Sebuah
driver biasanya disertakan dalam sebuah hardware yang kita beli. Masalahnya, bila kita
membeli komputer second, jarang kita mendapatkan sebuah CD Driver.

Untuk itu, kita harus mencari driver sendiri. Baik dengan mencari CD Drivernya, maupun
download di internet.

Kesalahan dalam download ataupun CD driver, membuat komputer tidak berfungsi


sebagaimana mestinya. Misalnya sound tidak mengeluarkan suara, display yang tidak bekerja
dan hal lain. Bahkan, kesalahan driver menyebabkan komputer Hang, restart maupun Blue
Screen.

Pastikan kita memilih driver yang benar untuk komputer kita. Bila anda men-download,
lakukan download pada provider penyedia hardware anda.

10. Listrik

Masalah kelistrikan perlu juga diperhatikan. Sering kita menggunakan kabel gulung untuk
komputer dan peralatan komputer lainnya. Bila kabel gulung yang kita gunakan memiliki
kualitas yang kurang baik, maka bisa menimbulkan gesekan listrik (disebabkan soket listrik
kendor) yang mengakibakan komputer konslet (terbakar). Ampere listrik yang kurang,
mengakibakan tidak bekerjanya secara sempurna power atau juga mengakibatkan konslet /
panas pada kabel listrik. Juga bisa terjadi putus di tegah kabel yang berakibat komputer tidak
bisa hidup.
Perlu juga diperhatikan penggunaan Travo yang baik untuk komputer anda. Bila kualitas travo yang
anda gunakan bermutu jelek, lebih baik anda tidak mempergunakan travo sama sekali.

Anda mungkin juga menyukai