Tugas Keluarga
Adapun tugas dari keluarga menurut Padila (2012) pada dasarnya tugas
keluarga ada delapan pokok sebagai beikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemilihan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
4. Sosialisasi antar anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota kelompok.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Dikutip dari Jhonson & Lany (2010) tugas keluarga ialah sebagai berikut,
yaitu;
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Selain diatas, Setiadi (2008) juga memaparkan tentang tugas keluarga
yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila
menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya
perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segera melakukan
tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan seyoganya meminta
bantuan rang lain dilingkungan sekitar keluarga.
3. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
Perawatan ini dapat dilakukan dirumah apabila keluarga memiliki
kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau
kepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi.
4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada)
F. Tipe Keluarga
Dikutip dari muhlisin (2012) tipe atau bentuk keluarga dapat digolongkan
menjadi tipe keluarga tradisional dan tipe keluarga non tradisional. Dengan tipe
tiap golongan sebagai berikut:
1. Keluarga Inti, yaitu yang terdiri dari suami, istri dan anak atau anak-anak.
2. Keluarga konjugal, yaitu yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah)
dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah
satu atau dua belah pihak orang tua.
3. Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan diatas keluarga
aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga
kakek, dan keluarga nenek.
Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Padila. 2012. Keperawatan keluara. Yogyakatya:Haikhi
Setiadi. 2008. Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:Graha Ilmu
Jhonson & Leny. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:Nuha Medika