Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Pada pratikum kali ini dilakukan pembuatan kapsul dengan bahan aktif ciprofloksasin
menggunakan metode pengisian manual. Bahan- bahan tambahan yang ditambahkan dalam
formulasi, yaitu ; talk sebagai glidant, magnesium stearate sebagai lubricant dan laktosa
anhidrat sebagai pengisi.
Pada pembuatan formulasi, konsentrasi ciprofloksasin yang digunakan yaitu 500 mg, talk
5 %, magnesium stearate 0,5 % dan laktosa secukupnya. Cangkang yang digunakan yaitu
cangkang dengan nomor 00 yang dapat memuat 600 mg serbuk.
Pada evaluasi kapsul ciprofloksasin, digunakan 3 uji yaitu uji disolusi untuk mengetahui
kadar ciprofloksasin saat melarut dalam cairan tubuh, waktu hancur untuk mengetahui lama
waktu kapsul dapat hancur dalam saluran pencernaan dan uji keseragaman bobot untuk
mengetahui jumlah setiap bobot kapsul sehingga dosis tiap kapsul sama.
Pada pengujian waktu hancur, diambil 5 buah kapsul ciprofloksasin kemudian
dimasukkan dalam alat waktu hancur tester, pada menit ke 8 dan detik ke 17, semua kapsul
yang diujikan hancur secara keseluruhan. Berdasarkan ketetapan dalam farmakope Indonesia,
waktu hancur untuk kapsul kurang dari 15 menit. Hasil yang diperoleh, sesuai dengan spesifikasi
yang didapatkan.
Pada pengujian keseragaman bobot, sebanyak 20 kapsul diambil dan di ujikan dengan
cara ditimbang masing-masing. Rata-rata yang diperoleh, yaitu ; 0,78 g, sementara standar
deviasi yang diperoleh 0,029. Untuk persentase standar deviasi diperoleh 3,8%. Setelah
dihitung, tidak ada kapsul yang ditimbang memiliki nilai yang menyimpang atau melewati 0,383
g dan 0,879 g.
Pada uji disolusi, kapsul ciprofloksasin dimasukkan dalam wadah yang berisi larutan
dapar dan diuji menggunakan alat disolusi tester. Pada menit ke-5, ke-10, ke-15 dan menit ke-30
sebanyak 5 ml larutan dapar yang telah dimasukkan sampel kemudian dicuplik. Hasil yang
diperoleh, seperti pada tabel dibawah ini :
Larutan baku Sampel
Konsentrasi Absorbansi (A) Persen kadar (%) Absorbansi (A) Persen Kadar (%)
(ppm)
0,2 0,182 37,56 1,57090 1,77

0,4 0,30769 59,71 3,70650 4,18


0,6 0,44354 76,01 2,88710 3,26
0,8 0,64494 83,94 3,13770 3,54
0,1 0,81107

Dari hasil tabel diatas, diperoleh persentasi kadar pada menit ke-5, 10, 15, dan 30
berturut-turut, yaitu : 1,77%, 4,18%, 3,26% dan 3,54%. Hasil yang diperoleh, tidak sesuai
dengan spesifikasi dimana pada menit ke-30 persentasi kadar yang terdisolusi tidak kurang dari
80%. Hal ini dapat dipengaruhi dari proses pencuplikan yang kurang baik atau kualitas dapar
yang digunakan tidak baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. Fatmawati,Aisyah. Teknologi Sediaan Farmasi. Unhas press,Makassar
2. Dirjen POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai