Suryaningsih S Saputri, N11116303, 6. AMK
Suryaningsih S Saputri, N11116303, 6. AMK
“Analisis Alat Kesehatan/ PKRT Anti Septik Pencuci Tangan (Hand Sanitizer)”
OLEH:
Kelompok :6
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
berupa produk perawatan kesehatan rumah tangga. Produk-produk yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat akan kesehatan itu pun menjadi banyak bermunculan (Wijoyo, 2016).
rumah tangga, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, yang selanjutnya disingkat PKRT
adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk
manusia, pengendali kutu hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat tempat umum
Hands Sanitizer (antiseptik tangan) adalah produk kesehatan rumah tangga yang secara
instant dapat mematikan kuman tanpa menggunakan air, Penggunaan gel antiseptik untuk
tangan saat ini meningkat untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit serius yang
disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus (Retnosari dan Isadiartuti, 2006). Banyaknya
masalah, seperti resiko-resiko iritasi, dan kurang efektifnya bahan yang digunakan untuk
membunuh bakteri patogen. Dalam rangka menjamin alat kesehatan dan/atau PKRT yang
PEMBAHASAN
rumah tangga, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, yang selanjutnya disingkat PKRT
adalah alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan
untuk manusia, pengendali kutu hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat tempat
umum (PerMenKes RI, 2010). Setiap produk-produk yang dihasilkan harus memiliki ezin
edar oleh pemerintah. Izin edar adalah izin yang diberikan kepada perusahaan untuk
produk alat kesehatan atau perbekalan kesehatan rumah tangga, yang akan diimpor
Mutu adalah ukuran kualitas produk yang dinilai dari cara pembuatan yang baik
dan menggunakan bahan dengan spesifikasi yang sesuai dan memenuhi persyaratan yang
PKRT yang pada penggunaannya tidak menimbulkan akibat yang berarti seperti
iritasi, korosif, karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar perlu mengisi formulir
pendaftaran tanpa harus disertai hasil pengujian laboratorium. Contoh: kapas , tissue.
2. Kelas II (Resiko sedang)
korosif tapi tidak menimbulkan akibat serius seperti karsinogenik. PKRT ini sebelum
beredar perlu mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi persyaratan disertai hasil
menimbulkan akibat serius seperti karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar perlu
laboratorium yang telah ditentukan serta telah mendapatkan persetujuan dan KOMISI
Hands Sanitizer (antiseptik tangan) adalah produk kesehatan yang secara instant
dapat mematikan kuman tanpa menggunakan air, dapat digunakan kapan saja dan dimana
saja. Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel di kalangan masyarakat
menengah ke atas sudah menjadi suatu gaya hidup. Sediaan hand sanitizer pada
menimbulkan akibat serius seperti karsinogenik. Sebelum diedarkan hand sanitizer harus
melalui pengujian dilaboratorium terlebih dahulu. Hand sanitizer yang diuji adalah
sediaan dalam bentuk gel yang harus melewati pengujian fisik sediaan dan pengujian
Pengujian antiseptik gel dilakukan dengan menggunakan metode replika dan data
pengujian efektifitas dianalisis dengan Satu arah Anova dengan taraf kepercayaan 95%.
1. Pengujian Organoleptik
Pengamatan dilihat secara langsung bentuk, warna, dan bau dari gel yang dibuat.
Gel biasanya jernih dengan konsistensi setengah padat (Ansel, 1989). Pada penelitian
Stany Titaley dkk., u. Gel yang dihasilkan memiliki bentuk setengah padat kental
yang merupakan karakteristik dari gel antiseptik tersebut. Warna cokelat yang
dihasilkan merupakan warna yang dihasilkan kandungan ekstrak daun mangrove api-
api. Semakin tinggi konsentrasinya, warna yang dihasilkan semakin kecokelatan. Bau
yang dihasilkan merupakan aroma khas dari gel antiseptik ekstrak daun mangrove
2. Pengujian Homogenitas
sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan
susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar (Ditjen POM, 1985).
Pada penelitian Stany Titaley dkk., dari hasil pengujian homogenitas terhadap
masing-masing konsentrasi gel 10%, 15%, dan 20% menunjukkan hasil yang
homogen dan tidak berbutiran kasar. Hasil yang sama ditunjukkan juga oleh basis gel.
3. Pengujian pH
dicelupkan ke dalam sampel gel yang telah diencerkan. Setelah tercelup dengan
standar pH Universal. Pada penelitian Stany Titaley dkk., nilai pH suatu sediaan
topical harus sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5-6,5. Pengujian pH gel antiseptic daun
ke dalam gel yang telah diencerkan. Setelah tercelup dengan sempurna, stik pH
universal. Dari hasil pengukuran pH sediaan gel ekstrak daun mangrove api-api , pada
dihasilkan pH 5. Nilai pH yang terlalu asam dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan
bila terlalu basa dapat menyebabkan kulir bersisik. Nilai pH yang didapat dari
pemakaian.
4. Pengujian Antiseptik
Uji efek antiseptik dilakukan dengan metode Replika dengan cara telapak tangan
dicuci bersih dengan air yang mengalir, kemudian dikeringkan. Setelah itu, pada
media padat Nutrient Agar dipipet sebanyak 500 µl gel dengan konsentrasi 10%,
kemudian diratakan dengan ujung jari telunjuk dan didiamkan selama 1 menit.
Selanjutnya media diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Setelah inkubasi,
jumlah koloni bakteri dihitung menggunakan Colony Counter. Perlakuan yang sama
dilakukan terhadap gel dengan konsentrasi 15% dan 20%. Replikasi dilakukan
sebanyak 3 kali ulangan pada masing-masing konsentrasi. Pada penelitian Stany
Titaley dkk., hasil pengujian efektifitas sediaan gel ekstrak etanol daun mangrove api-
api sebagai antiseptic tangan dengan metode replika menunjukkan bahwa sediaan gel
antiseptic daun mangrove api-api tidak dapat menurunkan jumlah flora normal kulit.
sebagai antiseptik, sehingga yang perlu diperhatikan adalah pada pelarutnya dengan
menggunakan pelarut non polar. Pengujian terhadap konsentrasi 10%, memiliki rata-
rata 76 koloni. Jumlah koloni pada konsentrasi 15% rata- rata sebanyak 66 koloni dan
terjadi penurunan terhadap konsentrasi 20% yaitu jumlah koloni rata- rata sebanyak
57. Pengujian juga dilakukan terhadap kontrol negatif yang berjumlah rata- rata 63
kontrol positif yang menggunakan hand sanitizer Detol® menghasilkan jumlah koloni
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Analisis PKRT perlu dilakukan untuk memberikan jaminan mutu, kemanan dan
manfaat pada produk kesehatan. Analisis yang dapat dilakukan disesuaikan terhadap
produk yang dianalisis. Pada produk hand sanitizer dilakukan analisis pengujian fisik
meliputi : organoleptik, homogenitas dan pH. Pengujian antiseptik gel dilakukan dengan
menggunakan metode replika. Pada pengujian formulasi sediaan gel ekstrak etanol Daun
Mangrove Api-api (Avicennia marina) diketahui tidak memiliki efek sebagai antiseptik
Ansel, H. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi Keempat. Jakarta : UI Press.
RI
Rumah Tangga.
Retnosari dan Isadiartuti. 2006. Uji Efektivitas sediaan gel antiseptic tangan ekstrak daun
Stany Titaley, Fatimawali, dan Widya A. Lolo. 2014. Formulasi dan Uji Efektivitas
Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Mangrove Api-Api (Avicenna marina) Sebagai Antiseptik
Wijoyo, Vicky. 2016. Skripsi: Optimasi Formula Sediaan Gel Hand Sanitizer Minyak
Atsiri Jeruk Bergamot Dengan Gelling Agent Carbapol dan Humektan Propilen Glikol.