BAB 2
2.1 E-Commerce
adalah sama. Isitlah e-commerce dan e-business mungk in k edengaranny a sama tapi
Menurut Carter (2002, p2) E-commerce adalah semua bentuk transak si y ang
berhubungan dengan ak tiv itas k omersial, baik itu organisasi maupun indiv idual y ang
suara, dan gambar visual. Pada umumny a E-commerce mengacu pada aplik asi
seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohny a terjadiny a k etik a k onsumen
Business.
1. B2B (Business-to-business)
Hal ini berarti k edua pihak perusahaan melak uk an transak si bisnis dalam
menjalank an usahany a
2. B2C (Business-to-Consumer)
5
3. C2C (Consumer-to-Consumer)
Disini k onsumen menjual secara langsung satu sama lain melalui ik lan
4. C2B (Consumer-to-Business)
Dalam k ategori ini indiv idu menjual barang – barang atau jasa k e
perusahaan.
2.2 E- Business
Menurut Carter (2002, p3) E-Business adalah melak uk an segala tipe bisnis
merupak an berbagai macam ak tiv itas bisnis secara elek tronik dengan menggunak an
tek nologi y ang berbasis internet E-Business meliputi seluruh aplik asi dan proses y ang
memungk ink an perusahaan untuk melay ani transak si bisnis. E-Business merupak an
bantuan tek nologi , untuk memak simalk an nilai bagi pelanggan dan k euntungan.
Proses E-Business mencak up tidak hany a penjualan online , pemasaran tetapi juga
Philip Kotler dan Gary Armstrong (2001, p28- 30) berpendapat bahwa definisi
marketing atau pemasaran merupak an proses sosial y ang dengan proses itu indiv idu
6
dan k elompok tersebut mendapatk an apa y ang dibutuhk an dan ingink an dengan
menciptak an, menawark an dan secara bebas mempertuk ark an produk dan jasa y ang
bernilai dengan pihak lain. Sedangk an dibuk u lain Kotler (2010, p 29), Proses dimana
y ang k uat untuk menangk ap nilai dari pelanggan sebagai balasny a. Namun menurut
Laudon dan Trav er (2008, p355), pemasaran adalah Strategi dan perusahaan
Dalam buku terbaru Kotler (2010,p16) terdapat Five Major Value Themes (Lima
penilaian utama Tema) , yaitu:
diseluruh dunia )
7
Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p34-35), ada lima konsep alternatif y ang melandasi
Falsafah yang mengatak an bahwa konsumen akan menyuk ai produk yang mudah
diperoleh dan sangat terjangk au. Oleh k arena itu, manajemen harus berfokus pada
dan memuask an pelanggan secara lebih efek tif daripada y ang dilak uk an pesaing.
k einginan, dan minat pasar sasaran dan memberik an k epuasan y ang diharapk an
secara lebih efek tif dan efisien daripada pesaing dengan suatu cara y ang dapat
menjaga dan meningk atk an k esejahteraan pelanggan dan masy arak at.
8
konsumen dalam tindak an-tindak anny a membeli suatu produk dan/atau jasa. Dalam
hal ini, dik elompokk an dalam 4 P, y aitu Product, Price, Place, dan Promotion .
1. Product (Produk )
2. Pricing (Harga)
Pricing merujuk pada proses y ang terlibat dalam penentuan jumlah uang
y ang harus ditagihk an pada konsumen untuk suatu barang atau jasa y ang
penjual/pabrik dan buk anny a harga y ang berlak u di pasar sebab harga di
pasar sering k ali lebih bergantung pada parameter y ang tidak bias
3. Place (Tempat)
Place sering k ali dirujuk peny ebaran atau distribusi, dimana distribusi dapat
didefinisik an sebagai tugas atau pek erjaan untuk memindahk an produk dari
lok asi produsen k e lok asi k onsumen. Produk mungk in mengalir langsung dari
9
4. Promotion (Promosi)
menghendak i, paling sedik it, pesan positif y ang diterima oleh konsumen-
berbagai cara, y aitu saluran perik lanan k omersial, cerita cerita dan berita-
1980. The Marketing Mode, York : Mc Graw-Hill, menarik suatu kontras perspek tif :
Konsep Penjualan : menfok usk an pada k ebutuhan penjual dan mencapai target
itu pemasaran sibuk dengan pemik iran memuask an k ebutuhan pelanggan melalui
Menurut Kotler dan A rmstrong (2001, p22-25) Konsep pemasaran berdiri atas empat
pilar :
tersebut.
gagal memahami k ebutuhan pelanggan secara ak urat. Mak sudny a adalah pihak
10
tersebut juga harus pandai dalam melihat peluang dari sisi pemenuhan
k ebutuhan pelanggan.
dimilik ny a sehingga selaras dan terpadu dengan rencana k erja dan tujuan
perusahaan.
4. Kemampuan Menghasilk an Laba : Tujuan terak hir dari konsep pemasaran adalah
swasta, tujuan utama adalah laba; dalam k asus organisasi public dan nirlaba,
tujuan utama adalah bisa bertahan hidup dan mampu menarik cuk up dana guna
bertujuan meraup laba saja, melaink an mendapatk an laba sebagai ak ibat dari
Konsep penjualan mempuny ai perspek tif dari dalam k e luar. Konsep itu
dimulai dari pabrik , berfok us pada produk y ang sudah ada, serta menuntut
penjualan dan promosi dengan cara k eras untuk menghasilk an penjualan y ang
dapat menghasilk an laba. Konsep pemasaran mempuny ai perspk etif dari luar-k e
dalam. Konsep itu dimulai dari pasar y ang didefinisik an dengan baik , berfokus
pelanggan.
11
2.4 E-Marketing
Menurut Chaffey (2008, p339) istilah internet marketing cenderung mengacu pada
dengan media tradisional untuk mendapatk an dan memberik an lay anan k epada
efisiensi dalam fungsi pemasaran tradisional, k edua, Tek nologi e-marketing bany ak
dianggap memilik i lingk up y ang lebih luas itu merujuk k epada penggunaan tek nologi
untuk mencapai tujuan pemasaran dan eksternal dan internal perspek tif. ini lebih
konsisten dengan konsep e-business y ang melibatk an k edua mengelola k omunik asi
Menurut Mohammed, et.al (2003 , p13) elemen- elemen bauran pemasaran melalui
1. Produk
Lay anan atau produk fisik y ang ditawark an oleh perusahaan untuk dituk ark an
2. Harga
Sejumlah uang y ang harus dibay ark an oleh pelanggan apabila ingin membeli
3. Komunik asi
perusahaan dan produk ny a k epada satu atau lebih k elompok target pelanggan
perusahaan.
12
4. Komunitas
bertujuan untuk memenuhi k ebutuhan dari anggotany a y ang tidak dapat dicapai
5. Distribusi
harus bertemu secara langsung dengan penjual menjadi k onsep online, dimana
geografis.
Dengan adany a Internet segmentasi pasar semak in luas. Kerena jangk auan
dengan mudah.
Dengan adany a alur perputaran wak tu y ang lebih cepat dan mudah mak a
strategi pemasaran dapat dengan lebih cepat pula dik embangk an.
Informasi y ang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah dapat meningk atk an
strategi perusahaan untuk dapat lebih meningk at. Sehingga pemasaran dapat
13
Beberapa Keuntungan dari e-marketing menurut Kotler dan A rmstrong (2004, p 74-
a. Bagi Pembeli :
b. Bagi penjualan :
1. Internet adalah alat y ang kuat untuk membangun relasi dengan pelanggan.
6. Biay a komunik asi lebih murah menggunak an e-mail daripada surat biasa.
14
9. Internet adalah media global y ang dapat membuat para pelaku pasar
Menurut Indrajani, dkk (2007, Jurnal) dari hasil k esimpulan penelitian disebutk an
komunik asi y ang interak tif, sarana pelay anan pelanggan, dan pemesan
dan jasa dapat membantu mengurangi biay a komunik asi melalui telpon
dan disebark an k e lainny a. Model Fiv e Forces tentang analisis k ompetitif adalah
pendek atan y ang digunak an secara luas untuk mengembangk an strategi dalam
bany ak industri. Menurut Porter (1980), hak ik at persaingan suatu industri dapat
dilihat sebagai k ombinasi atas lima k ekuatan y aitu y aitu persaingan di antara
15
persaingan dan profitabilitas dalam industri, dan k ekuatan y ang paling besar ak an
Michael E. Porter (Dav id, 2006, p145), melihat hak ik at suatu Industri sebagai
dalam lima k ek uatan k ompetitif. Strategi y ang dijalank an oleh suatu perusahaan
16
balasan dari perusahaan y ang sudah mapan, dan potensi k ejenuhan pasar.
beralih k e produk substitusi. Tek anan kompetisi y ang berasal dari produk
substitusi dan sejalan dengan biay a konsumen untuk beralih k e produk lain
adalah dengan memantau pangsa pasar y ang didapat oleh produk - produk
17
sejumlah besar pemasok , k etik a hany a ada sedik it barang substitusi y ang cuk up
bagus, atau k etik a biay a untuk mengganti bahan bak u sangat mahal. Seringk ali
k epentingan y ang dicari oleh pemasok dan produsen adalah saling memberik an
Ketik a konsumen terk onsentrasi atau besar jumlahny a, atau membeli dalam
mungk in menawark an garansi y ang lebih panjang atau jasa khusus untuk
konsumen juga lebih tinggi k etiik a y ang dibeli adalah produk standar atau tidak
bernegosiasi tentang harga jual, cak upan garansi dan pak et ak sesori hingga k e
18
ancaman dan peluang y ang ada , mak a strategi untuk menghadapi persaingan pun
dapat dipilih. Menurut porter, tiada perusahaan harus memilih strategi y ang dapat
tidak penting, mengejar efisiensi dalam produk si, pemasaran , dan bidang
lainny a
pelangganny a. Membuat terobosan baru, dan berinov asi dalam produk y ang
k ita milik i, y ang tidak ada dipasaran, sehinggan menjadi produk unik dan
tertentu dalam pasar buk an melay ani seluruh pasar. Lalu fokus pada sasaran
perusahaan tersebut.
19
Saaty , seorang ahli matematik a. Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang
k epentingan relatif dua elemen pada suatu tingk at tertentu dalam k aitanny a dengan
tingk at diatasny a. Penilaian ini merupak an inti dari A HP, k arena ak an berpengaruh
y ak ni:
Untuk metode ini, tiap k adidat dihadapk an ”head to head” dengan tiap masing-
masing k adidat itu sendiri. Dan k andidat ak an mendapatk an poin dari k emenangan
satu lawan satu dan y ang k alah ak an mendapatk an setengah dari poin tersebut.
Dalam penilaian k epentingan relativ e dua elemen berlak u ak sioma reciprocal, artiny a
jik a elemen i dinilai 3 k ali lebih penting dibandingk an J, mak a elemen j harus sama
dengan 1/3 k ali pentingny a dibandingk an elemen i, D isamping itu, perbandingan dua
elemen y ang sama ak an menghasilk an angk a 1, artiny a sama penting. Dua elemen
y ang berlainan dapat saja dinilai sama. Jik a terdapat m elemen, mak a ak an diperoleh
matrik s pairwise comparison beruk uran mxn. Bany ak ny a penilaian y ang diperluk an
dalam meny usun matrik s ini adalah n(n-1)/2 k arena matrik s reciprocal dan elemen-
elemen diagonalny a sama dengan 1. Synthesis of Priority dari setiap matrik s pairwise
comparison terdapat pada setiap tingk at, mak a untuk mendapatk an global prio rity
harus dilak uk an sintesis antara local priority. Pengurutan elemen –elemen menurut
20
Consistency k onsistensi memilik i dua mak na, pertama adalah objek – objek y ang
serupa dapat dik elompokk an sesuai dengan k eseragaman dan relev ansi. A rti k edua
adalah meny angk ut tingk at hubungan antara objek – objek y ang didasark an pada
k riteria tertentu.
2.7 Normalisasi
sehingga diperoleh data (input atau target) baru dengan rentang tertentu.
Normalisasi dapat diterapk an baik bagi k eseluruhan data atau perbaris data (per
atribut input). Jik a Normalisasi diterapk an per baris data, setiap baris data y ang telah
dinormalisasik an memilik i rentang y ang sama. Fungsi tersebut juga dapat dipak ai
21
Menurut Dav id (2006, p286), tek nik perumusan strategi y ang penting dapat
diintegrasik an k e dalam k erangk a k erja pengambilan k eputusan tiga tahap. A lat y ang
disajik an dalam k erangk a k erja ini dapat digunak an untuk semua uk uran dan tipe
organisasi dan dapat membantu penyusun strategi mengidentifik asi dan memilih
strategi.
Tahap 1 dalam k erangk a k erja perumusan strategi terdiri atas Matrik s EFE,
Matrik s IFE, dan Matrik s Profil Kompetitif (Competitive Profile Matrix-CPM). Disebut
Tahap Input, tahap 1 meringk as informasi dasar y ang dibutuhk an untuk merumusk an
strategi y ang lay ak dengan mencocokk an fak tor ek sternal dan internal kunci. Teknik
(BCG), Matrik s Internal-Ek sternal (IE), dan Matrik s Strategi Besar (Grand Strategy
QSPM). QSPM menggunak an input dari Tahap 1 untuk mengev aluasi secara objek tif
alternatif-alternatif strategi y ang lay ak dan dengan demik ian memberik an dasar
tujuan untuk memilih strategi y ang spesifik . (Dav id, 2006, p308)
Dav id (2006, p217) A lat formulasi strategi ini meringk as dan mengev aluasi k ekuatan
dan k elemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberik an dasar
untuk mengidentifik asi dan mengev aluasi hubungan antara area-area tersebut.
22
1. Tulisk an fak tor internal utama, gunak an total sepuluh hingga dua puluh
fak tor y ang ak an digunak an, antara lain mencakup k ek uatan utama dan
Buatlah spesifik mungk in, gunak an persentase, rasio, dan angk a k omparatif
2. Berik an bobot y ang berk isar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
perusahaan dalam industri. Tanpa memandang apak ah fak tor kunci itu
adalah k ek uatan dan k elemahan internal, fak tor y ang dianggap memilik i
pengaruh paling besar dalam k inerja organisasi harus diberik an bobot y ang
3. Berik an peringk at satu sampai dengan empat untuk masing-masing fak tor
Berapapun bany akny a fak tor y ang dimasuk an dalam matrik s IFE, total rata-
rata tertimbang berk isar antara y ang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0. dengan
23
y ang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindik asik an
Kelemahan Internal
Dav id (2006,p161) Matrik s ini memungk ink an para peny usun strategi untuk
lingkungan, politik , pemerintah, huk um, tek nologi, dan persaingan. Matrik s EFE
1. Tulisk an fak tor ek sternal utama, gunak an total sepuluh hingga dua puluh
ancaman. Buatlah spesifik mungk in, gunak an persentase, rasio dan angk a
komparatif
2. Berik an bobot y ang berk isar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
penting) untuk masing-masing fak tor. Bobot y ang diberik an k epada masing-
masing fak tor mengindik asik an tingk at relativ e k epentingan dari fak tor
bobot lebih tinggi dari ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot
y ang tinggi jik a merek a sangat serius atau sangat mengancam. Bobot y ang
24
tepat dapat ditentuk an dengan mendisk usik an fak tor dan mencapai
tentang seberapa efek tif strategi perusahaan saat ini dalam merespons
respon perusahaan tidak baik . Peringk at didasari pada efek tiv itas strategi
rata-rata tertimbang.
Peluang (Opportunities)
A ncaman (Threat)
Jik a Rata-rata tertimbang lebih dari sama dengan 2,5 mak a perusahaan
25
2.8.3 Matriks IE
Matrik s internal dan ek sternal ini dik embangk an dari model General Electric (GE-
dan pengaruh ek sternal y ang dihadapi. Tujuan penggunan model ini adalah
pada prinsipny a k esembilan sel itu dapat dik elompokk an menjadi 3 daerah utama
1. Grow & build, tumbuh & k embangk an, untuk sel 1,2,4. Strategi:
b. Penetrasi Pasar
c. Pengembangan pasar
d. Pengembangan produk
2. Hold & maintain, jaga & pertahank an , untuk sel 3,5,7. Strategi:
a. Penetrasi pasar
b. pengembangan produk .
26
Matrik s SWOT adalah alat untuk mencocokk an y ang penting y ang membantu
Mencocokk an fak tor ek sternal dan internal k unci adalah bagian y ang paling sulit
dalam mengembangk an matrik s SWOT. (Dav id, 2006, p288). Matrik ini dapat
menghasilk an empat set k emungk inan alternatif strategis, seperti pada Tabel 2.1
berikut:
(Tentukan 5-10 faktor pelua ng Menciptakan kekuatan unt uk Menciptakan strategi untuk
ada
27
Berdasark an Matrik s SWOT diatas mak a didapatk an 4 langk ah strategi y aitu sebagai
berikut :
strategi WO, ST, atau WT agar dapat mencapai situasi di mana merek a dapat
mengek sploitasi peluang tersebut. (Dav id, 2006, p288) Strategi ST menggunak an
ek sternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi y ang k uat harus selalu menghadapi
Keny ataanny a, perusahaan seperti itu mungk in harus berusaha bertahan hidup,
28
dapat berprioritas, hany a ada satu tek nik analisis dalam literatur y ang didesain untuk
menentuk an day a tarik relatif dari alternatif tindak an y ang lay ak . Tek nik ini adalah
Matrik s Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), y ang termasuk dalam tahap 3 dari
k erangk a k erja analisis perumusan strategi. Tek nik ini secara objek tif
29
2.9 Internet
komputer dengan computer lainny a dan dapat berhubungan dengan computer dari
anek a ragam informasi Fasilitas lay anan internet Browsing atau surfing Yaitu
berjalan –jalan di mal sambil melihat – lihat k e toko – tok o tanpa membeli apapun.
Elek tronik mail (E-mail) Fasilitas ini digunak an untuk berk irim surat k epada orang lain
atau media promosiny a contohny a Spam ,tanpa mengenal batas ,wak tu, ruang. pada
umumny a fasilitas ini sering digunak an untuk ngobrol di internet world wide
web(WWW) dengan world wide web(WWW) ini anda dapat mengambil, memformat
,dan menampilk an informasi (termasuk tek s ,audio, grafik dan v ideo) dengan
menggunak an hy pertext link s Sedangk an Mailing list Fasilitas ini digunak an untuk
berdiskusi secara elek tronik dengan menggunak an E-mail. Mailing list ini digunak an
Internet telah membentuk ulang pola berpik ir dalam bisnis memberik an manfaat
bagi pelangganny a, berinterak si dengan para pemasok , dan mengelola k ary awanny a.
k eputusan dengan informasi y ang lebih baik dengan wak tu y ang jauh lebih cepat
Dan Menurut Kotler dan Armstrong (2008, p29), internet adalah k umpulan jaringan
umum komputer y ang menghubungk an semua jenis pengguna di seluruh dunia satu
sama lainny a dan dengan simpanan informasi y ang sangat luas. Saat ini, internet
30
menghubungk an semua tipe manusia dan bisnis dan menginformasik an bany ak hal
membangun hubungan y ang lebih dek at dengan pelanggan dan mitra pemasaran.
Didalam buku McLeod (2004, p55), ada beberapa istilah y ang berhubungan
1. Website
y ang memuat Hy permedia y ang dapat diak ses melalui k omputer lain
2. Homepage
Halaman lain dari website dapat diak ses melalui homepage ini.
World wide web (www atau the web) merupak an sistem besar terdiri
31
Menurut Mohammed et al. (2003, p8), terdapat tujuh tahapan dalam internet
Pada Tahap ini meliputi analisa peluang pasar dan langk ah awal utama dalam
konsep bisnis, dimana merupak an k egiatan mengumpulk an data online dan offline
y ang cukup menentuk an k esimpulan dari buk ti penilaian terhadap peluang. Cara-
cara analisa peluang pasar dapat dilihat dari enam langk ah y ang terdapat di bawah
ini :
Melak uk an identifik asi fak tor-fak tor apa saja y ang menjadi peluang pasar bagi
perusahaan dan fak tor-fak tor dari lingk ungan sek itar y ang dapat mendukung
32
Mencari tahu k einginan dan k ebutuhan pelanggan y ang masih belum dapat
dipenuhi.
konsep bisnis dan memperk irak an besarny a peluang. Tujuh tipe segmentasi
tersebut, y akni:
a. Demographics
b. Firmographics
perusahaan.
c. Geographics
d. Behavioral
e. Occasion (situational)
33
f. Psychographics
g. Benefits
dicari dari suatu produk . Contohny a k eny amanan, k ualitas, dan lain
sebagainy a.
pengembang produk .
k ira sesuai untuk diterapk an serta k eadaan k euangan y ang memungk ink an.
Fak tor-fak tor y ang dapat digunak an perusahaan untuk penilaian terhadap
peluang:
a. Competitive Intensity
34
perusahaan.
b. Customer Dynamics
produk perusahaan.
c. Technology Vulnerability
Pemanfaatan tek nologi tepat guna y ang menduk ung pertambahan suatu
d. Micro Economics
Membuat penilaian untuk maju atau tidak dalam suatu penerapan E-mark eting
dengan menggunak an delapann acuan. Jik a nilai ny a lebih bany ak y ang positif
positif untuk menerapk an e-mark eting. Delapan macam acuan y ang dimak sud,
antarany a :
35
ada, serta melihat berapa bany ak pesaing y ang menerapk an e-mark eting.
Semak in bany ak pesaing y ang menerapk an, mak a nilainy a semak in postif
mark eting.
perusahaan secara tradisional (offline), jik a terny ata e-mark eting dapat
antar segmen y ang ada , semak in baik interak si y ang tercipta berarti
nilainy a.
dengan lev el y ang tinggi pada perk embangan tek nologiny a baik dari segi
tek nologi maupun dampak dari penggunaan tek nologi y ang baru.
36
Strategy)
mungk in meminta produk dan atau bauran pemasaran tersendiri (segmentasi pasar)
37
tidak . Berdasark an k edua dimensi tersebut dapat diperoleh empat k emungk inan
o Reclassified Expansion
o Market Expansion
o No Change
o Market Reclassification
38
Posisi dimana target segmentasi online y ang dilay ani secara k eseluruhan
berbeda dari target segmentasi offline. Jik a posisi ini terpilih sebagi suatu
produk y ang sama sek ali beda dengan produk y ang ditawark an selama
offline.
o Blanket Targeting
Posisi dimana target segmentasi online y ang dilay ani tidak mengalami
perubahan dari saat offline, tetapi segmenny a dapat meluas k arena masalah
39
geografis dapat diminimalk an. Hal ini membuat lebih bany ak k onsumen
o Beachhead Targeting
Posisi dimana target segmentasi online adalah lebih k ecil dari offline. Kondisi
ini muncul, jik a hany a sebagian k onsumen perusahaan y ang mengak ses
internet.
ditambah dengan segmen baru pada saat online. Segmen baru tersebut,
adak alany a merupak an k onsumen y ang selama ini terabaik an pada saat
offline, namun pada saat ini menjadi target k arena sistem online
positioning y ang berbeda. Berikut ini merupak an positioning Brick dan Mortar:
40
internet.
tetapi potensial.
internet.
experience)
dan penafsiran dari pelanggan y ang ditargetk an k epada semua rangsangan y ang dialami
Menurut Mohammed et.al ( 2003, p134), terdapat tiga tahapan pengalaman pelanggan, dari
user petama k ali mengk lik website sampai pada saat user mencapai k esan y ang memuask an
dari site, atau sampai site dipromosik an. Tiga tahapan, y aitu :
41
1. Exprience Functionality
Di tahap y ang paling awal ini, k onsumen hany a memandang suatu web y ang dimilik i
oleh perusahaan harus mampu bek erja secara baik . Dalam artian web tersebut harus
2. Experience Intimacy
Ketik a web dirasa telah dapat melay ani k ebutuhan k onsumen, pengalaman
mulai menuntut web y ang ditampilk an perusahaan lebih dapat mengerti k einginan
dari konsumen y ang bersangk utan agar pengalaman beralih k e tingk at loy al.
3. Experiencing Evangelism
Di tahap y ang terak hir, k onsumen telah berada pada tingk at loy al y ang tinggi
dik arenak an perusahaan telah mampu melay ani dan memberik anapa y ang
diharapk an oleh konsumenny a secara mak simal. Pada tahapan ini k onsumen ak an
Internet telah mengubah k onsep tempat pertuk aran dari konsep marketplace
utamany a adalah bahwa pertuk aran sek arang ini telah diperantarai dengan tek nologi sebagai
interface. Interface ini dapat berupa peralatan seperti PC (Personal Computer ) desktop,
subnotebook, personal digital assitant, mobile phone, wireless application protocol (WA P),
Menurut Kotler (2010, p534), tantangan utama dalam merancang dan merencanak an sebuah
situs y ang menarik adalah pada tampilan pertamany a dan haruslah cuk up menarik untuk
42
menarik pengunjung datang berulang. Situs web yg pada awalny a berbasis tek s telah
digantik an oleh situs y ang semak in canggih y ang meny ediak an tek s, suara, dan animasi. A da
tujuh elemen y ang perlu diperhatik an (7Cs) untuk merancang situs web y ang menarik ,
a. Context, k ontek s dari situs menggambark an tampilan y ang estetik dan fungsional.
k etertarik an.
d.Customization, k emampuan situs untuk memodifik asi atau dimodifik asi oleh setiap
user.
Melalui tahap satu sampai empat, perusahaan seharusny a mempuny ai arah strategi
y ang jelas. Perusahaan telah membuat k eputusan go atau no go pada beberapa bagian
pilihan. Dalam tahapan ini perusahaan ak an merancang program pemasaran y ang digunak an
untuk merangk aik an strategi pemasaran secara terk ombinasi agar dapat menggerakk an
target pelanggan dari tahap awareness mengenai produk perusahaan menjadi tahap
exploration , k emudian beralih k e tahap commitment, dan berakhir pada tahap dissolution.
Kerangk a k erja y ang digunak an untuk meny elesaik an tugas ini adalah marketspace matrix.
Pada matrik s ini, pemasaran melalui internet memilik i enam golongan pendukung, y aitu
distribusi (distribution ), dan merek (branding ) y ang penjelasan pada bauran internet
43
Menurut Mohammed et.al (2003,p653), database mark eting terdiri dari mendapatk an
informasi pelanggan di lev el indiv idu y ang berguna, menganalisis informasi tersebut untuk
memperk irak an reak si penggunaan produk terhadap berbagai macam penawaran dan
Menurut Mohammed et.al ( 2003,p684), uk uran ev aluasi digunak an mewak ili performa
sasaran dari perusahaan . Uk uran ev aluasi tersbut juga memberik an umpan balik y ang
penting terhadap perusahaan y ang memungk ink an perusahaan untuk melak uk an korfimasi
y ang cepat ak an berhasil dan identifik asi segera terhadap tindak an y ang harus segera
44
Tools :
‐ Interview
Pengumpulan & pengelompok an ‐ Observasi
‐ Kuesioner
PORTER Analsis SWOT
3 dari bagian 7 Stages of Internet
Marketing
1. Framing the market Tahap Input :
opportunity 1. Matriks EFE
2. Matriks IFE
2. Formulating the mark eting Tahap Pencocokan:
strategy 1. Matriks IE
3. Designing the customer 2. Matriks SWOT
3.Matriks Grand Stategy
experience
Tahap Keputusan :
1. QSPM
Analisis kebutuhan
Perancangan 4 dari bagian 7 Stages of
Internet Mark eting
4. Crafting the customer
interface
5. Designing the marketing
Hasil perancangan program
6. Leveraging customer
information through
7. Evaluating marketing