Dhinartika Dwi L-010114A024
Dhinartika Dwi L-010114A024
“ ROTABLATOR”
Dosen pengampu : Bp. Ns. Priyanto, M.Kep., Sp.KMB
Disusun oleh :
NIM : 010114A024
NGUDI WALUYO
UNGARAN
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi di dunia telah berkembang sangat pesat,
dalam bidang informasi, industri dan juga kesehatan. Kemajuan dalam
bidang kesehatan ini diakibatkan oleh kemajuan dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).
Kemajuan teknologi di bidang kesehatan telah berkembang begitu
pesat. Perkembangan teknologi ini dapat dilihat dari banyaknya peneliti
yang menciptakan suatu alat dan ini berdampak pada perubahan sistem
yang digunakan di Rumah Sakit.
Secara umum teknologi dibidang kesehatan yang mengalami
perubahan begitu pesat yaitu dalam kardiovaskuler, misalnya
elektrokardiografi, defibrilator, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Rotablator ?
2. Bagaimana sejarah intervensi koroner ?
3. Apa tujuan pemasangan rotablator ?
4. Bagaimana prosedur penggunaan rotablator ?
5. Apa saja indikasi, kontraindikasi dan komplikasinya ?
6. Apa saja persiapan sebelum dilakukan rotablasi ?
7. Siapa saja yang mempunyai faktor resiko terhadap stenosis ?
8. Apa kelebihan dan kekurangan rotablator ?
9. Bagaimana peran perawat terhadap teknologi rotablator dan
rencana keperawatannya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Rotablator.
2. Mengetahui sejarah intervensi koroner.
3. Mengetahui tujuan pemasangan rotablator.
4. Mengetahui prosedur pemasangan rotablator.
5. Mengetahui indikasi, kontraindikasi dan komplikasi.
6. Mengetahui persiapan yang harus dilakukan sebelum menjalani
operasi.
7. Mengetahui siapa saja yang beresiko terhadap stenosis.
8. Mengetahui kekurangan dan kelebihan alat.
9. Mengetahui peran perawat terhadap adanya teknologi rotablator
dan rencana keperawatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
F. KONTRAINDIKASI
1. Tampak adanya trombus atau gumpalan darah pada daerah lesi
2. Pada lesi sumbatan yang panjang memiliki resiko lebih tinggi
untuk terjadinya no reflow atau kejadian serangan jantung
G. KOMPLIKASI
Peggunaan rotablator dapat menimbulkan komplikasi, yaitu :
1. Diseksio ( robekan dinding pembuluh darah )
Kondisi medis yang ditandai dengan robeknya lapisan bagian
dalam dari aorta, arteri besar yang merupakan cabang langsung dari
jantung.
2. Emboli atau microembolization
Hambatan pada aliran pembuluh darah . hambatan yang dimaksud
dapat berupa gelembung udara atau darah yang menggumpal.
3. Perforasi
Kemungkinan yang bisa terjadi pada trauma abdomen
4. Vasospasme
Penyempitan pembuluh darah
5. No reflow ( gagal alir )
6. Kejang arteri koroner
H. PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN ROTABLASI
I. FAKTOR RESIKO
A. KESIMPULAN
Rotablator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengikis
sumbatan plak arterosklerosis dengan prosedur minimal invasif dengan
cara memasukkan kateter tipis sebagai pemandu jalan rotablator untuk
mencapai arteri koroner jantung yang bertujuan untuk membuka stenosis
atau sumbatan di arteri koroner, menurunkan tingkat kematian akibat
stenosis, dan mengurangi insiden restenosis.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W. Dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Kelima Jilid II.
Jakarta : InternaPublishing.
Cohen BM, Weber VJ, Blum RR, et al. Cocktail attenuation of rotablation flow
effects ( CARAFE ) study : pilot. Cathet Cardiovasc Diagn 1996;(suppl 3):69-72
Vom Dahl J, Dietz U, Haager PR, et al. Rotational atherectomy does not reduce
recurrent instent restenosis : result of the rotational atherectomy versus balloon
angioplastty for treatment of difuse in-stent restenosis trial ( ARTIST ).
Circulation 2002; 105:583-8
Hidayat, A. Azis Alimul & Musrifatul Uliyah. 2004. Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta: EGC.