PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhan
manusia. Ini dapat dilihat dari aspek Teknik Sipil. Pada jaman dahulu orang
membuat jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi
kini semuanya telah berubah, manusia berusaha membuat jalan sebagai
sarana transportasi dengan kualitas yang baik menggunakan teknologi rekayasa
guna memenuhi kebutuhannya. Pembangunan dalam setiap bidang yang
berhubungan dalam Teknik Sipil dimulai dari bangunan gedung, jembatan,
jalan dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari
dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi sampai berbagai
macam mineral yang langsung digunakan maupun yang diolah terlebih
dahulu. Untuk itu dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang baja. Masalah ini
diangkat karena ingin mengetahui jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta
syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan baja.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, timbulah suatu permasalahan
dalam diri kami dan menjadi suatu dorongan bagi kami untuk melaksanakan suatu
analisa tentang jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta syarat apa saja yang
harus dipenuhi oleh baja.
1
1.3. Tujuan
Makalah ini mempunyai tujuan untuk :
1. Dapat mengenal dan mengetahui apa itu baja dan sejarahnya
2. Dapat memahami pembuatan baja dan jenis baja
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 Tahun 1100 SM,
Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama 400 tahun
dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan besi
mulai diketahui secara luas.
Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria
juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.
Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa
arya.
Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi.
Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.
Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja
Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada
1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.
1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.
1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.
4
dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless
Steel sering digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.
5
Semua jenis – jenis baja sedikit banyak dapat ditempa dan dapat disepuh,
sedangkan untuk baja lunak pada tegangan yang jauh dibawah kekuatan tarik atau
batas patah TB, yaitu apa yang dinamakan batas lumer atau tegangan lumer Tv,
terjadi suatu keadaan yang aneh, dimana perubahan bentuk berjalan terus
beberapa waktu, dengan tidak memperbesar beban yang ada.
Sifat – sifat baja bergantung sekali kepada kadar zat arang, semakin bertambah
kadar ini, semakin naik tegangan patah dan regangan menurut prosen, yang terjadi
pada sebuah batang percobaan yang dibebani dengan tarikan, yaitu regangan
patah menjadi lebih kecil.
Persentase yang sangat kecil dari unsur – unsur lainnya, dapat mempengaruhi sifat
– sifat baja dengan kuat sekali, secar baik atau jelek. Guna membedakannya, jenis
– jenis baja diberi nomor yang sesuai dengan tegangan patah yang dijamin dan
yang terendah pada percobaan tarik yang normal, tetapi untuk setiap jenis baja
juga ditentukan suatu TBmaks.
Sifat :
6
mampu mesin dan mampu lasnya baik
murah
aplikasi : bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H), pipa saluran
Penggunaan :
Penggunaan :
- 0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
- 0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,
screwdrivers.
- 0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
7
dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas
austenitizing, quenching, dan tempering
banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga struktur
mikronya martensit
paling keras, paling kuat, paling getas di antara baja karbon lainnya
tahan aus
aplikasi :pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi, rel kereta
api,perkakas potong, dies
Penggunaan :
8
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus
(special alloy steel) &highspeed steel.
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel,
chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium. Dengan
menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut
akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih
keras, kuat dan ulet bila dibandingka terhadap baja karbon (carbon steel).
Jenis Lainnya :
9
Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan
komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
10
Bangunan – bangunan industrial dan bangunan – bangunan sau lantai tertentu,
seperti gereja, sekolah, dan gelanggang, pada umumnya menggunakan struktur
rangka baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian saja. Khususnya
sistem atap yang mungkin terdiri dari serangkaian kerangka datar, kerangka
ruang, sebuah kubah atau mungkin pula bagian dari suatu rangka datar atau
rangka kaku satu lantai dengan pelana. Jembatan pun kebanyakan merupakan
struktur rangka, seperti balok dan gelagar pelat atau kerangka yang biasanya
menerus.
Dalam tipe struktur ini, selain melayani fungi bangunan, kubah juga bertindak
sebagai penahan beban. Salah satu tipe yang umum dimana tegangan utamanya
berupa tarikan adalah bejana yang digunakan untuk menyimpan cairan (baik
untuk temperatur tinggi maupun rendah), diantaranya yang paling terkenal
adalah tanki air. Bejana penyimpanan, tanki dan badan kapal merupakan
contoh – contoh lainnya. Pada banyak struktur dengan tipe cangkang, dapat
digunakan pula suatu struktur rangka yang dikombinasikan dengan cangkang.
Pada dinding – dinding dan atap datar, sementara berfungsi bersama dengan
sebuah kerangka kerja, elemen – elemen “kulit”nya dapat bersifat tekan. Conto
pada badan pesawat terbang. Struktur tipe cangkang biasanya didesain oleh
seorang spesialis.
Telah dibangun pula banyak struktur khusus dengan berbagai kombinasi dari
tipe rangka, cangkang, dan suspensi. Meskipun demikian, seorang desainer
spesialis dalam tipe struktur cangkang ini pun pada dasarnya harus juga
memahami desain dan perilaku struktur rangka.
11
2.6. Macam – macam Jenis Profil Baja
Ada Macam-macam Jenis Baja Struktural
1. Wide Flange ( WF )
Baja Wide Flang atau kebanyakan orang baja WF atau baja H-beam ini biasa
digunakan untuk membuat sebuah kolom, balok, tiang pancang, top & bottom
chord member pada truss, composite beam ataucoloum, kantiliverkanopi, dan
masih banyak lagi kegunaannya.
Ada pun istilah lain dalam menyebutkan baja Wide Flange (WF): IWF, WF, H-
Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
Ada pun ukuran dari baja WF bisa di liat dalam tabel di bawah ini :
12
2. U Channel ( Kanal U , UNP )
Baja Channel atau UNP ini punya kegunaan yang hamper sama dengan baja
WF, kecuali untuk kolom jarang baja UNP ini jarang digunakan karena
strukturnya yang mudah mengalami tekukan disetiapsisinya.
Bukan hanya baja WF yang mempunyai istilah lain baja UNP juga punya
istilah lain inilah istilah lain baja UNP: Kanal U, U-channel, Profil U
Ada pun Ukuran baja UNP seperti dalamtabel dibawah ini .
13
3. C Channel ( Kanal C, CNP )
Baja channel C (CNP) biasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup
atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet,
dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural.
Istilah lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
Ada pun ukuran baja CNP bias kita lihat pada table dibawah ini :
14
4. RHS (Rectangular Hollow Section) - cold formed ( Hollow Persegi )
Baja jenis ini biasa digunakan untuk komponen rangka arsitektural (ceiling,
partisi gipsum, dll), rangka dan support ornamen-ornamen non struktural. Ada
pun istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil.
15
5. SHS (Square Hollow Section) – cold formed ( HollowKotak )
Baja ini kegunaan dan istilah lain hamper sama dengan RHS.
Ada pun ukurannya dapat di lihat pada tabel di bawah ini .
16
2.7. Proses Pembuatan Baja
1. Proses konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap
kesamping.
Sistem kerja
lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa
asam atau aksid asam (sio2), bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, cao
tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan sio2, sio2 + cao casio3
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [
kalsium karbonat dan magnesium (caco3 + mgco3)], besi yang diolah besi
kasar putih yang mengandung p antara 1,7 – 2 %, mn 1 – 2 % dan si 0,6-0,8 %.
Setelah unsur mn dan si terbakar, p membentuk oksida phospor (p2o5), untuk
mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (cao),3 cao + p2o5ca3(po4)2
(terak cair)
17
Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (sio2),
Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % mgco3 + 60 % caco3)
Keuntungan :
Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses :
18
Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas
mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
1. Portal
2. Rangka bidang (plane truss)
3. Rangka ruang (space truss)
4. Gantung (suspension)
5. Masted structures
6. Shell systems
19
1. Sistem Portal
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang terdiri dari tiang/ kolom (post) dan
balok (beam) di mana tiang dan balok tersebut tersusun dari batang tunggal.
2. Fungsional : dapat digunakan sebagai struktur pada bangunan bentang
panjang maupun bentang pendek.
3. Estetika : struktur ini cukup sederhana sehingga secara arsitektural pun
biasa-biasa saja (terkesan konvensional) dan mempunyai kelemahan yaitu
dimensi kolom dan balok semakin besar bila bentangnya semakin besar.
4. Konstruksional :
Stabilitas : stabil ketika antar portal saling dihubungkan.
Kekuatan : kuat untuk menopang penutup atap yang tidak terlalu berat,
tetapi jika bentang semakin panjang, balok akan mengalami gaya lendut
yang makin besar sehingga memerlukan dimensi komponen struktur
yang makin besar pula serta memerlukan perkuatan.
Ketahanan goncangan : kuat terhadap gaya yang sejajar, tetapi lemah
terhadap gaya yang tegak lurus struktur.
Kemudahan pembuatan : cukup mudah sebab strukturnya tidak terlalu
rumit.
Waktu pelaksanaan : singkat / cepat.
Komponen utama : tiang / kolom (post) dan balok (beam).
Bahan / material : struktur ini dapat menggunakan bahan kayu, beton
bertulang, dan baja.
Bentuk dasar : segi empat dan segi tiga.
Model / tipe : portal segi empat dan portal segi tiga.
5. Pembebanan (flow) :
20
Pembebanan pada tipe portal
6. Detail konstruksi :
21
7. Aplikasi :
22
Kemudahan pembuatan : pembuatannya agak lebih rumit dibandingkan
portal.
Waktu pelaksanaan : lebih lama dari portal.
Komponen utama : batang dan sambungan.
Bahan / material : umumnya menggunakan material baja, tapi juga dapat
memakai bahan kayu.
Bentuk dasar : struktur ini memiliki bentuk dasar segitiga yang kemudian
disusun.
Model / tipe : rangka batang sistem kabel, rangka batang Pratt, rangka
batang Hower, rangka batang statis tak tentu, rangka batang funicular.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detail konstruksi :
23
7. Aplikasi :
24
Waktu pelaksanaan : cukup panjang / lama.
Komponen utama : batang (member) dan sambungan (joint).
Bahan / material : struktur ini menggunakan material baja.
Bentuk dasar : struktur ini memiliki bentuk dasar piramid (tetrahedron),
limas / segitiga.
Model / tipe : square on square no offset, cubic prisms, two member
lengths, trigonal prisms, octahedron and tetrahedron, one member
lengths.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detail konstruksi :
25
7. Aplikasi :
4. Sistem Gantung
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan kabel sebagai
penggantung (menahan gaya tarik) suatu konstruksi.
2. Fungsional : digunakan untuk konstruksi jembatan, atap, penggantung untuk
lantai bangunan tinggi.
3. Estetika : struktur ini menghasilkan bentuk-bentuk yang menarik, unik,
modern, dan memberi kesan ringan.
4. Konstruksional :
Stabilitas : stabil dan strukturnya cukup fleksibel (kabel sebagai struktur
selalu dalam kondisi tarik, dengan distribusi gaya merata di setiap
bagiannya).
Kekuatan : kabel merupakan material yang kurang lebih 4 kali lebih kuat
dari struktur baja lainnya, berukuran dan bermassa lebih kecil.
26
Ketahanan goncangan : relatif tahan terhadap goncangan karena sifatnya
yang cukup fleksibel
Kemudahan pembuatan : agak rumit.
Waktu pelaksanaan : agak lama (tidak secepat pemasangan portal).
Komponen utama : kabel sebagai penggantung.
Bahan / material : baja (kabel), beton (kolom).
Bentuk dasar : tents, preloaded catenaries, dan grids.
Model / tipe : incorporate suspension bridge element, suspended chain
and cable roofs, dan two-way cable networks in floor structures.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detil konstruksi :
kolom
kabel
sambungan kabel dengan kolom / tiang
27
7. Aplikasi :
8. Masted Structure
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan tiang sebagai
penyangga utama di mana tiang tersebut menanggung kumpulan beban / gaya
(yang disalurkan dari kabel-kabel yang digantung pada tiang tersebut) yang
kemudian disalurkan ke tanah
2. Fungsional : hampir sama dengan suspension, yaitu untuk jembatan, atap
bangunan (stadion, ehibition hall, sport hall, dll).
3. Estetika : bentuk-bentuk yang dihasilkan menarik, atraktif, dan modern.
4. Konstruksional :
Stabilitas : kestabilan dihasilkan melalui peletakan tiang (mast) yang tepat
untuk menahan kabel-kabel sesuai dengan persebaran kabel-kabel tersebut.
Kekuatan : terletak pada tiang (mast) sebagai penyalur beban ke tanah
yang diterima dari kabel-kabel.
Ketahanan goncangan : struktur ini cukup kuat untuk menahan gaya
horizontal maupun gaya logitudinal.
Kemudahan pembuatan : cukup rumit.
28
Waktu pelaksanaan : cukup lama.
Komponen utama : tiang penyangga (mast)
Bahan / material : baja dan beton
Bentuk dasar : orthogonal, rotational, dan multiples.
Model / tipe : single mast structures and assemblages, two mast structures
and assemblages, four mast structures and assemblages, membrane roofed
structures, grandstand structures, dan rational structures.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detil konstruksi :
29
7. Aplikasi :
9. Sistem Shell
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggabungkan plate, arc, dan
catenarie sehingga menghasilkan kekuatan yang dihasilkan oleh bentukan
lengkung yang dimilikinya.
2. Fungsional : digunakan untuk bangunan yang menggunakan bentuk dome,
atap lengkung (stadion, bandara, stasiun kereta api, dll).
3. Estetika : bentuknya dinamis, tidak kaku.
4. Konstruksional :
Stabilitas : bentuk lengkung menciptakan kestabilan pada struktur.
Kekuatan : mendapatkan kekuatan dari bentuknya bukan dari kekuatan
materialnya.
Ketahanan goncangan : kokoh terhadap goncangan karena meneruskan
bebannya secara longitudinal seperti batang sekaligus secara transversal
seperti busur.
Kemudahan pembuatan : tergolong rumit / sulit.
Waktu pelaksanaan : cukup lama.
30
Komponen utama : penutup atap
Bahan / material : selaput / membran
Bentuk dasar : bentuk dasar yang digunakan yaitu lengkungan (curved)
Model / tipe : single curved system, rotational shell system, dan anticlastic
shell system.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detil konstruksi :
plate
arc
catenaries
7. Aplikasi :
31
Contoh Aplikasi Tipe Shell System
1. Kekuatan Tinggi
Dewasa ini baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa
dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh tegangan
tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang paling rendah
kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volume lebih tinggi
bila dibandingkan dengan bahan-bahan bangunan lainnya yang umum dipakai.
Hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai
beban mati yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga.
memberikan kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat
langsingnya profil-profil yang dipakai.
32
2. Kemudahan Pemasangan
Semua bagian-bagian dari konstruksi baja bisa dipersiapkan di bengkel,
sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan di lapangan ialah kegiatan
pemasangan bagian-bagian konstruksi yang telah dipersiapkan. Sebagian besar
dari komponen-komponen konstruksi mempunyai bentuk standar yang siap
digunakan bisa diperoleh di toko-toko besi, sehingga waktu yang diperlukan
untuk membuat bagian-bagian konstruksi baja yang telah ada, juga bisa
dilakukan dengan mudah karena komponen-komponen baja biasanya
mempunyai bentuk standar dan sifat-sifat yang tertentu, serta mudah diperoleh
di mana-mana.
3. Keseragaman
Sifat-sifat baja baik sebagai bahan bangunan maupun dalam bentuk struktur
dapat terkendali dengan baik sekali, sehingga para ahli dapat mengharapkan
elemen-elemen dari konstruksi baja ini akan berperilaku sesuai dengan yang
diperkirakan dalam perencanaan. Dengan demikian bisa dihindari terdapatnya
proses pemborosan yang biasanya terjadi dalam perencanaan akibat adanya
berbagai ketidakpastian.
4. Daktilitas
Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di bawah pengaruh
tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus disebut sifat daktilitas.
Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu mencegah terjadinya proses
robohnya bangunan secara tiba-tiba. Sifat ini sangat menguntungkan ditinjau
dari aspek keamanan penghuni bangunan bila terjadi suatu goncangan yang
tiba-tiba seperti misalnya pada peristiwa gempa bumi. Di samping itu
keuntungan-keuntungan lain dari struktur baja, antara lain adalah:
− Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat.
− Dapat di las.
− Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk keperluan
lainnya.
33
− Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi
masih mempunyai nilai sebagai besi tua.
− Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara pemeliharaan
yang tidak terlalu sukar.
Kelebihan:
1. Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus
ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah
2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
3. Tidak bisa dimakan rayap
4. Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
5. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah
karena panas dan dingin (menurut aplikator).
35
Kekurangan :
1. Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika
salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa
terjadi secara keseluruhan
3. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan
dibentuk berbagai profil
36
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
http://satriopage.blogspot.com/2012/12/makalah-pembuatan-baja-konvertor.html
http://pelajarandanpengalamanhidup.blogspot.com/2011/10/-baja.html
http://pelajarandanpengalamanhidup.blogspot.com/2011/10/makalah-baja.html
38