Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

“Kehidupan Dibumi”

SUGIYANTORO 171220464
ST FATIMAH AFIFAH 171220464
SOPYAN 171220461
PIRA 171220464

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWTyang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah. Alamiah Dasar tentang Asal J\1u1a Kehidupan Di Bumi.

Adapun makalali Alamiah Dasar tentang Asal Mula Kehidupan Di Bumi ini
telah

kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai


pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasin kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi pettyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makala Alamiah Dasar ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalali Alamiah Dasar tentang


Asal J\1u1a Kehidupan Di Bumi ini dapat diambil hikman dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II : PEMBAHASAN 5

A. Asal Mula Kehidupan 5


1. Ilmu Pengetahuan Modern 5
2. Penelitian Terbaru 8
3. Sudut Pandang Agama Islam 8
B. Geografi Kehidupan 9
1. Penyebaran Makhluk Hidup 9
2. Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim 10
3. Wilayah Untuk Penyebaran Binatang 10
C. Teori Evolusi 11
1. Teori Charles Robert Darwin 12
2. Teori Lamarck 13
3. Teori August Weismann 14

BAB III : PENUTUP

a. Kesimpulan 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini dibuat berdasarkan niat dan kondisi serta keadaan dalam kehidupan
sekitar dimana telah kita ketahui bahwa pada zaman modern ini mahkluk hidup khusunya
telah mempelajari ilmu pengetahuan alam.Akan tetapi pada tahap pembelajarannya
manusia selalu mendapatkan masalah dan perbedaan pendapat mengenai sesuatu yang di
telitinya dalam hal ini adalah meneliti asal usul kehidupan yang menjadi permasalahan
sejak berabad-abad tahun yang lalu sampai sekarang pada umumnya biologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup yang ada disekitarnya.

Oleh karena itu melalui makalah ini penulis ingin menjelaskan dan menyampaikan
beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan itu sendiri.Adapun hal lain
yang diperdalam dalam makalah biologi umum adalah keterkaitan antara ilmu biologi
dengan ilmu lainnya.Penulis juga memperdalam ilmu pengetahuan dimana telah diketahui
bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu ilmu yang mampu dibuktikan kebenaranya melalui
metode ilmiah dalam hal ini adalah pratikum biologi itu sendiri.

Dan tentunya ilmu pengetahuan itu akan kita peroleh dari pemebelajaran itu melalui
makalah ini penulis mencoba menjelaskan dan menerangkan asasl usul kehidupan melaui
evolusi biokimia untuk membuktikan beberapa yang diharapkan dan tentunya dilengkapi
dengan berbagai pihak atau tokoh pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kehidupan itu?
2. Darimankah asal kehidupan?
3. Dimana unsur kehidupan itu pertama kali timbul?

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi beberapa syarat-syarat dalam proses belajar mengajar di


perguruan tinggi.
2. Sebagia langkah lanjutan untuk mempelajari bidang study umum khususnya
biologi umum
3. Menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal usul kehidupan
dengan teori-teori yang sudah ada
4. Melatih kita untuk membuat laporan untuk beberpa pelajaran yang selanjutnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal mula kehidupan


Asal mula kehidupan adalah salah satu ha! yang paling banyak dipertentangkan
secara sudut pandang, yaitu sudut pandang ilmu pengetahuan modern, penelitian
terbaru dan sudut pandang agama islam.

1. Ilmu pengetahuan modern


Ilmu pengetahuan modern mempunyai beberapa hipotesis ataupun teori tentang
asal mula kehidupan di bumi ini, antara Jain:

a. Teori abiogenesis

Sebelum abad ke 17 orang beranggapan bahwa makhluk hidup terbentuk secara


spontan.

'Teori abiogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tidak
hidup atau makhluk hidup ada dengan sendirinya. Teori ini dikenal teori
Generatio Spontanea' [ 1]

Paham abiogenesis bertahan cukup Jama, yaitu semenjak zaman Yunani


Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana
Antonie Van Leeuwenhoek menemukan

mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk


aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para
pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini
seolah-olah mernperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengarnatan
Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul "Living in a drop
of water"
1) Teori abiogenesi klasik

Tokoh pencetus teori ini yaitu Arsitoteles dan Jhon Nedham, Pada percobaan
Arsitoteles, tanah yang di rendam air akan muncul cacing. Pada percobaan Nedham
kaldu direbus dalam wadah selama beberapa menit, setelah itu wadah ditutup
menggunakan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam kaldu tersebut,
Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu.

2) Teori abiogenesis modern/evolusi kimia

Teori ini dicetuskan oleh Alexander Oparin dan Haldane. Menurut mereka pada
mulanya atmosfer bumi purba terdiri atas metana, amonia, air dan gas hidrogen.
Dengan adanya energi alam (halilintat dan sinar kosmis) gas gas itu berubah menjadi
molekul organik sederhana jenis substansi asam amino. Selama berjuta-juta tahun,
senyawa organik itu terakumulasi di cekungan perairan membentuk premordial shop
(carnpuran materi di lautan panas). Premordial shop lalu membentuk
monomer. Monomer membentuk poliemer. Polimer membmtuk protobion (bentuk
awal sel)' [2]

Pendapat Alexander Oparin didukung oleh Harold Urey dan Stanley Miller.
Harold Urey dan Stanley Miller melakukan percobaan untuk membuktikan
kebenaran teori Oparin dan Haldane seperti gambar di bawah

Kedua teori ini memiliki perbedaan, salah satu perbedaan yang paling mendasar
adalah abiogenesis modern merupakan penjelasan mengenai asal-usul fenomena
kehidupan sementara abiogenesis klasik yang diutarakan oleh Aristoteles menjelaskan
bagairnana sebagian hewan/tumbuhan tertentu (tampak) secara rutin muncul tanpa
melalui reproduksi. Perbedaan lainnya adalah dari segi mekanisme: abiogenesis
modem didasarkan pada pengetahuan biokimia modem sementara abiogenesis
klasik didasarkan pada konsep-konsep klasik seperti prinsip material prinsip
gerakan dan prinsip ruh. Ketidakterbuktiannya abiogenesis klasik sekarang sudah
tidak kontroversial lagi di kalangan biologiwan profesional, sementara abiogenesis
modern

b. Teori biogenesis

Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk


hidupsebelumnya. Teori biogenesis merupakan Jawan dari teori abiogenesis. Para
ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi (1626-1697), Abbe
Lazzaro Spallanzani (1729-1799), dan Louis Pasteur (1822-1895). Ketiga
ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis.
1). Percobaan Francesco Redi

Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk


menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging
segar dan stoples.

Redi berhasil membuktikan bahwa ulat pada daging berasal dari telur lalat, dia
meyimpulkan bahwa kehidupan berasal dari telur atau omne vivum ex ovo.' [4]

2). Percobaan Lazzaro Spallanzani

Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau (air
kaldu)

Lazzaro membuktikan bahwa jasad renik yang mencernan kaldu dapat


membusukkan kaldu. Bila kaldu dididihkan kemudian ditutup rapat
maka pembusukan tidak akan terjadi. Dia menyimpulkan bahwa telur berasal
dari jasad hidup tau ornne ovo ex vivo'[5]

3). Percobaan Louis Pasteur

Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil
menumbangkan teori abiogenesis. Hasil percobaannya tidak dapat disanggah lagi oleh
pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya
penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani. Pasteur
menggunakan Jabu berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher
seperti angsa ini diisi dengan air kaldu. Fungsi dari Jabu leher angsa ini adalah agar
hubungan antara Jabu dan udara Juar masih ada, artinya masih terdapat oksigen.

2). Penelitian terbaru

Mike Russel peneliti Jet Propultsion Laboratory Badan Penerbangan dan


Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), dalam tiga makalah ilmiah yang
ikut ditulisnya, menguraikan bahwa kehidupan bermula dari ventilasi
hidrotermal di dasar laut. Dalam dua makalah ilmiah di jumal Philosophical
Transactions of the Royal Society

B, Russel menjelaskan bahwa pada awalnya, cairan alkali di ventilasi


hidrotermal dan air laut purba saling berinteraksi

Interaksi cairan alkali yang mengandung hidrogen dan metana serta airlaut
purba yang mengandung karbon dioksida kemungkinan menghasilkan
asetat, senyawa sejenis cuka. Asetat inilah yang kemudian berkembang menjadi
basis kehidupan Makhluk hidup kini tersusun atas senyawa organik, seperti
karbohidrat, protein dan sebagainya. Russel menguraikan bahwa katalis yang
membentuk molekul organik dan hidrokarbon bisa terbentuk
dari molekul anorganik. Sementara itu, makalah ilmiah yang dipublikasikan di
Biochimica Acta menguraikan kemiripan antara enzim kehidupan purba dan
mineral yang mengendap di ventilasi hidrotermal. Menurut Russel, fakta itu
menunjukkan bahwa terciptanya kehidupan tidak membutuhkan terciptanya
katalis terlebih dahulu

Russel menguraikan di situs web NASA mengenai risetnya bahwa pada


alkali di sumber panas dasar laut menentukan apa yang kita percaya
sebagai cara paling mungkin berawalnya kehidupan di Bumi dan energi yang
menyuplainya.

3) Sudut Pandang Agama Islam

Dari penelitian-penelitian yang telah disebutkan seperti di atas, belum ada


kesimpulan yang dapat diambil. Dan belum terjamin kebenarannya. Ada sam
teori yang mungkin dapat dijadikan pegangan untuk kita semua, yakni
menurut Al-Qur'an. Mengapa? Karena, apa yang telah dituliskan dalam Al-
Qur'an merupakan kebenaran yang datangnya langsung dari, yaitu
Allah SWT Sang Pencipta Yang Esa. Penciptaan alam semesta beserta
isinya memang mengandung makna yang dalam.

Allah SWT sebagai Sang Pencipta, menciptakan jagat raya ini tidak
langsung berbentuk dan langsung bisa di ternpati akan tetapi melalui tahapan
dan jangka waktu, bukan karena Allah tidak mampu untuk melakukannya akan
tetapi manusia di ajarkan

untuk berpikir bagai mana proses terjadinya bumi dan langit, hingga diantara
dari ramsan milyar planet hanya bumi yang bisa di ternpati untuk makhluk hidup.

Menurut firman Allah SWT dalam beberapa ayat-Nya yang menjelaskan bahwa
penciptaan langit dan bumi beserta isinya adalah 6 masa. QS. Qaaf ayat
38, yangberbunyi,

"Dan sesun.gguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan."

Keenam masa dalam Al-Qur'an yang disebutkan yakni 2 masa pertama


merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan dan fondasi, lalu 2 masa
berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang-bintang, dan masa terakhir untuk
menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang menepati bumi.

B. Geografi Kehidupan
1. Penyebaran Mahluk hidup
Secara alarniah di alam ini terdapat beraneka ragam jenis kehidupan.
Kehidupan tersebut tersebar di berbagai lapisan biosfer, seperti di permukaan
bumi, di dalam tanah, air, dan udara. Masing-masing kehidupan berbeda satu
sama lain, bahkan makhluk hid up yang terdapat pada satu lapisan pun masih terdiri
atas bermacam jenis. Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh
berbagai hal, antara lain sebagai berikut
a. Proses perkembangan mahluk hidup (evolusi)

Dalam masa kehidupan suatu jenis makhluk hidup terjadi proses perkembangan
dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Perubahan tersebut
terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang lama sekali

b. Seleksi alam
Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup oleh alam sehingga
yang tetap tinggal hanyalah makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri
c. Penyesuaian diri terhadap lingkungan
Jika suatu makhluk hidup ingin tetap tinggal hidup maka dia harus
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya. Sebagai contoh, kucing
di daerah tropis memiliki bulu yang lebih tipis diban ding kucing yang hidup di
daerah beriklim dingin. Makhluk tersebut dapat dikatakan telah beradaptasi dengan
lingkungannya masing-masing
Dalam hal penyebaran makhluk hidup, pada masing-masing lapisan biosfer pun
terdapat perbedaan. Bagi kehidupan di darat penyebaran makhluk hidup
dipengaruhi oleh iklim, kesuburan tanah, bentuk permukaan bumi, ketersediaan air,
dan lain-lain. Sebagai contoh, manusia memiliki kecenderungan untuk menempati
suatu daerah yang memiliki kondisi alam yang menguntungkan baginya sehingga
terjadilah pengelompokan penduduk di daerah-daerah yang subur dengan
persediaan air yang cukup
2. Pembagian wilayah berdasarkan iklim
lklim adalah keadaan cuaca rata-rata, meliputi daerah yang luas dan waktunya lama
(30 tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi. Unsur-unsur iklim
antara lain meliputi letak garis lintang, letak tinggi tempat, suhu udara, kelembaban
udara, curah hujan, pengaruh arus laut, pengaruh topografi dan vegetasi. Iklim
berdasarkan letak garis lintang disebut jug a iklirn matahari
3. Menyebutkan pembagian wilayah untuk penyebaran binatang

Persebaran hewan di muka burni ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan
biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga
menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies
hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-
hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan
berjalan terus Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup di
dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup
di daerah yang beriklirn dingin atau kurang curah hujannya. Di samping itu
faktor sejarah geologi juga mernpengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu
karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan
tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak
cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena
itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas
di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.

Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah


persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik,
Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik dan
Antartik.

C. Teori Evolusi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBn, evolusi adalah perubahan
(pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan
(sedikit demi sedikit), sedangkan berevolusi berarti berubah (berkembang) secara
berangsur- angsur.

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam konteks biologi moderm, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam
suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya
perubahan pada mahluk hidup. Evolusi menjelaskan sejarah mahluk hidup seperti
manusia, hewan, tumbuhan, fungi , mikroba. Di bawah ini akan diuraikan beberapa
teori yang telah dikemukakan oleh para ahli evolusiter kemuka:

a. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang


hidup di masa silam.
b. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.

Menurut Darwin, spesies-spesies yang hidup sekarang merupakan transformasi


dari spesies yang hidup pada masa silam yang berubah karena persilangan
yang menyebabkan terjadinya perubahan frekuensi gen sehingga muncul berbagai
macam varietas baru yang menambah keanekaragaman flora dan fauna. Selain itu,
spesies yang hidup sekarang merupakan spesies yang kuat yang berhasil lulus
dari seleksi alam. Misalnya, pada spesies jerapah, pada mulanya terdiri dari dua
varietas, yakni jerapah berleher panjang dan berleher pendek. Dimana kedua varietas
tersebut berkornpetisi untuk mendapatkan makanannya yang berupa dedaunan dari
pepohonan yang tinggi, dan yang berhasil memenangkan kornpetisi tersebut ialah
jerapah yang berleher panjang karena bisa menjangkau makanannya sernentara
jerapah berleher pendek tidak mampu untuk menjangkaunya. Sehingga, jerapah yang
berleher pendek seiring berjalannya waktu mengalami kepunahan.

Teori Darwin yang paling kontroversial ialah teorinya yang mengatakan


bahwa manusia berasal dari kera. Teori ini diperkuat dengan ditemukannya
berbagai fosil kera yang bentuknya menyerupai fosil manusia. Dimana dari
berbagai fosil, dinyatakan bahwa kera mengalami evolusi, mulai dari kera,
hingga ditemukannya fosil yang mirip kera yang dinamakan Australophitecus
Afarensis.Australophitecus Africanus, Homo Habilis, Homo Erectus, Homo
Sapiens, hingga Homo Sapiens Modern yang merupakan manusia beradab yang
hidup pada masa kini.

2. Teori Lamarck
Jean Baptiste de Lamarck (1744-1829) ialah seorang ahli biologi Perancis yang
menjelaskan evolusi berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan pada suatu individu
disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan biasa dikenal dengan
teori Lamarckisme.

Dalam bukunya yang berjudul Philosopic, Lamarck mengatakan bahwa Lingkungan


mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui
proses adaptasi lingkungan, ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan
kepada keturunannya. Selain itu, dia menyatakan pula bahwa organ yang sering
digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang tidak
digunakan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.

Contoh klasik yang pernah dikemukakan untuk menggambarkan teori evolusi dari
Lamarck adalah jerapah Pada mulanya, jerapah memiliki leher yang pendek, namun
kebiasaannya memakan dedaunan dari pohon yang tinggi sehingga lambat-Jaun leher
jerapah menjadi panjang. Jerapah diduga memanjangkan lehernya untuk mencapai
pohon yang semakin tinggi. Adaptasi dengan pemanjangan Jeher ini diwariskan
kepada generasi berikutnya, yang akan mempunyai leher sedikit Jebih panjang
dan pada generasi berikutnya akan Jebih panjang lagi.

3. Teori august weismann


August Weismann (1834-1914), seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman mencoba
untuk menerapkan teori Darwin dalam peristiwa genetika. Weismann tidak menentang
pandangan Darwin, tetapi lebih menjelaskan pandangan Darwin mengenai seleksi alam.
Weismann berpendapat bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak
akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan
gengen melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetika. Sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen.
Gen untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk leher pendek adalah
resesif. Karena jerapah berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan,
maka jerapah ini akan punah.

Berbeda dengan teori Darwin, Weismann menentang teori Lamarck. Weismann


berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak
diwariskan pada keturunannya. Weismann membuktikan teorinya dengan mengawinkan
dua ekor tikus yang masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anaknya
yang sudah dewasa dipotong ekomya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya
tetap anak-anak tikus yang berekor. Percobaan ini dilakukan hingga 21 generasi tikus
dan hasilnya tetap .
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai pembahasan di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:

1. Asal mula kehidupan dapat dilihat dari sudut pandang ilmu pengetahuan
modem, penelitian terbaru dan sudut pandang agama islam.

2. Secara alamiah di alam ini terdapat beraneka ragam jenis kehidupan.


Kehidupan tersebut tersebar di berbagai lapisan biosfer, seperti di permukaan
bumi, di dalam tanah, air, dan udara.

3. Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan dalam jangka waktu


tertentu. Dalam konteks biologi moderm, evolusi berarti perubahan frekuensi gen
dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya
perubahan pada mahluk hidup. Evolusi menjelaskan sejarah mahluk hidup
seperti : hewan, tumbuhan,
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi dkk, Biologi SMA Jilid 3, t. cet ; Jakarta : Penerbit
Erlangga, 2006. Supartono dkk, Ilmu Alamiah Dasar ([t.cet] ;
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,

1998), h. 84.

[l] Rohana Kusumawati dkk, Detik-detik Ujian Nasional Biologi (It.cet] ; Klaten:

lntan Pariwara, 2012), h. 80.

[2] Ibid, h. 82.

[3] Supartono dkk, Ilmu Alamiah Dasar ([t.cet] ; Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

1998), h. 84.

Anda mungkin juga menyukai