a. Variable(s) entered on step 1: Frekwensimakan, Jenismakanan, Keteraturanmakan, KonsumsiKopi, KonsumsiAlkohol, merokok, Usia.
Dengan melihat table diatas, hasil pemodelan pertama terdapat 3 variabel yang meiliki p value > 0,05
yaitu variable frekuensi makan (0,261), variable Keteraturan makan (0,159) dan variable merokok
(0,129). Dengan demikian variable frekuensi makan yang mempunyai nilai P value pertama yaitu 0, 261
harus dikeluarkan dari pemodelan, sehingga pemodelan tersaji sebagai berikut :
2. Pemodelan kedua
Tabel
Pemodelan kedua Multivariat, variable Frekuensi makan dikeluarkan.
Tabel
Langkah selanjutnya,yaitu melakukan melakukan perhitungan perubahan OR pada masing-
masing variable setelah variable frekuensi makan dikeluarkan. Hasilnya sebagai berikut :
variabel OR ada variable OR tanpa variable Perubahan OR (%)
frekuensi makan Frekuansi makan
Jenismakanan 2.364 1.632 30,96
Keteraturanmakan 1.619 .771 52.06
KonsumsiKopi .340 1.776 99.95
KonsumsiAlkohol 1.779 4.184 133.16
merokok 4.187 .731 99.98
Usia .724 3.140 433.60
Pada table diatas,variable frekuensi makan confounding terhadap variable Jenis makanan,
keteraturan makan, konsumsi kopi, konsumsi alcohol, merokok dan usia.karena status gizi
merupakan confounding, maka dia di masukan lagi ke dalam model.
Variable keteraturan makan, karena nilai p value nya tertinggi kedua, untuk pemodelan III.
Selanjunya pada table berikut terlihat perubahan OR dari adanya variable keteraturan makan
dan setelah tidak ada keteraturan makan.
Tabel
Langkah selanjutnya,yaitu melakukan melakukan perhitungan perubahan OR pada masing-
masing variable setelah variable Keteraturan makan dikeluarkan. Hasilnya sebagai berikut :