oleh :
Restu Wigati
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : rest.wiga@gmail.com
Andi Maddeppungeng
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : andi_made@yahoo.com
ABSTRAK : Berdasarkan peta daerah rawan banjir di Provinsi Banten, Daerah Aliran Sungai (DAS)
Ciujung mendapat bagian sebagai daerah rawan banjir yaitu bagian hilir. Bagian hulu sungai merupakan
daerah tangkapan air paling awal yang berperan menyimpan air untuk kelangsungan hidup makhluk
hidup di dunia. Apabila lahan tempat air tersimpan tersebut sudah terganggu atau mengalami degradasi,
maka simpanan air akan berkurang dan mempengaruhi debit sungai di sekitar lahan tersebut. DAS
dipengaruhi kondisi bagian hulu, khususnya kondisi biofisik daerah tangkapan dan daerah resapan air
yang di banyak tempat rawan terhadap ancaman gangguan manusia. Pada penelitian ini akan dibahas
mengenai penanggulangan banjir di bagian hulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung bagian
hulu dan menggunakan analisis SEM (Structural Equation Model) yang didasarkan pada evaluasi atas
adanya hubungan saling ketergantungan antar variabel. Pengambilan data menggunakan metode survei
dengan penyebaran kuesioner kepada responden masyarakat di daerah penelitian dan pemerintah atau
instansi terkait dalam pengelolaan sungai. Dari hasil analisis menggunakan software AMOS V.21 dapat
dilihat pemerintah dan masyarakat berpengaruh positif terhadap penanggulangan banjir dengan nilai
koefisien standardized masing-masing 0,257 dan 0,109. Besarnya nilai koefisien standardized hubungan
antara pemerintah dan masyarakat dengan nilai 0,853 yang berarti berpengaruh sebesar 85,3% dan
sisanya 14,7% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model ini.
Kata Kunci : Penanggulangan Banjir , DAS Ciujung bagian hulu, SEM, AMOS v.21
ABSTRACT : The map of flood-prone areas in the province of Banten, Watershed (DAS) Ciujung got a part
as a flood-prone area that is downstream. Upstream is the catchment area that saving water earlier for the
survival of living beings in the world. If the land where the stored water has been disturbed or degraded,
then the stored water will be reduced and the affect river discharge around the land. DAS influenced by the
condition of the upstream, especially biophysical condition catchment and catchments in many places
which are prone to human disturbance. In this study will be discussed on flood management in the
upstream. This study aims to investigate the influence of government and society in preventing floods in the
Watershed (DAS) Ciujung the upstream and the use of SEM (Structural Equation Model) that is based on an
evaluation from their relationship of mutual dependency between variables. Retrieving data using a survey
method by distributing questionnaires to the respondents in the research community and the government
or agencies that involved in river management. From the analysis using AMOS software V.21 government
and society can be seen have a positive effect on flood prevention with standardized coefficient value
9|K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
respectively 0.257 and 0.109. The value of the standardized coefficient of the relationship between
government and the public with a value of 0.853 which means the effect of 85.3% and the remaining 14.7%
is influenced by other variables outside the model.
Keywords: Flood Prevention, Ciujung watershed head water, SEM, AMOS V.21
Lokasi
Penelitian
10 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (Restu – Andi – Bella)
11 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
iystem drainase yang buruk serta air yang baik antara variabel laten maupun dengan
berasal dari pasang laut. Kasus banjir rob di variabel manifest. Seberapa signifikan
wilayah pantai utara Jakarta merupakan hubungan antara variabel, dan seberapa fit
contoh dari kasus ini. Sedangkan untuk model hipotesis dibandingkan dengan data
mengendalikan banjir yang terjadi tipe riil lapangan. Kelebihan AMOS adalah kita
wilayah hilir atau daerah pantai ketika tidak memerlukan syntax atau bahasa
terjadi banjir adalah membangun tanggul- pemograman yang rumit untuk
tanggul penahan ombak untuk penahan air mengoperasikan software ini. Bagi pemula,
pasang atau banjir rob, dan membangun atau yang awam dengan bahasa
sistem pemompaan air untuk memompa air pemograman tentu ini merupakan
laut ke laut secara efektif. keuntungan tersendiri. Melalui AMOS, kita
Structural Equation Modeling (SEM) ada cukup menggambarkan variabel laten dan
yang menyebutnya dengan Linear variabel manifest, lalu menghubungkannya
Structural Relation (LISREL) merupakan melalui panah-panah yang tersedia.
pendekatan terintegrasi antara Analisis
Faktor, Model Struktural dan Analisis Path. Metodologi Penelitian
Disisi lain SEM dan LISREL juga merupakan Jenis penelitian yang digunakan adalah
pendekatan yang terintegrasi antara eksplanatori (Explanatory Research).
analisis data dan konstruksi konsep. SEM Pengumpulan data dilakukan dengan
merupakan salah satu metode analisis yang kuesioner, menggunakan instrument yang
berkenaan dengan Model Struktural dan telah disusun. Penelitian ini menggunakan
Analisis Path, seperti dijelaskan pada uraian analisis SEM (Structural Equation Model)
sebelumnya. Di samping itu, kaitannya yang didasarkan pada evaluasi atas adanya
dengan pengumpulan data, SEM berkenaan hubungan saling ketergantungan antar
dengan pemeriksaan seberapa valid dan variabel.
reliabel instrumen penelitian (berupa Penetuan pakar harus berjumlah ganjil agar
kuisioner, dll.). tidak ada hasil atau kesimpulan yang hasil
AMOS merupakan software yang paling kuantitasnya sama dan pengalaman pakar
popular digunakan karena mudah untuk pun harus kurang lebih sama dengan 8
dipahami dan diaplikasikan. Program tahun di bidang sumber daya air. Jumlah
Analysis Moment of Structural (AMOS) pakar dalam penelitian ditentukan
adalah salah satu program yang dirancang sebanyak 7 pakar. Populasi penelitian ini
khusus untuk menyelesaikan Structural adalah pemerintah yang terkait dalam
Equation Modeling (SEM). AMOS penanganan masalah banjir dan masyarakat
merupakan program yang banyak pemukiman sekitar bagian hulu DAS
digunakan di Indonesia, meskipun di dunia, Ciujung. Jumlah sampel dalam penelitian
LISREL lebih banyak digunakan oleh para ditentukan sebanyak 100 sampel.
peneliti. Sama halnya dengan SPSS, AMOS Seluruh variabel dalam penelitian ini diukur
merupakan software statistika yang dengan menggunakan skala Likert. Menurut
dikembangkan oleh IBM. Sofware amos Kinnear (dalam Umar, 2005 : 136 dalam
memang dikhususkan untuk membantu Enggie, 2010), skala Likert ini berhubungan
menguji hipotesis hubungan antar variabel. dengan pernyataan sikap seseorang
Melalui software ini, kita dapat mengetahui terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak
tingkat kekuatan hubungan antara variabel
12 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (Restu – Andi – Bella)
13 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
14 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (Restu – Andi – Bella)
15 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
Indikat
Variabel
or
Cr P- Value Dari Tabel 10 diketahui bahwa variabel
X1.1 3,791 *** masyarakat dengan 13 indikator
X1.2 3,791 ***
X1.3 3,132 ,002 mempunyai critical ratio (CR) antara 3,463
X1.4 4,109 ***
4,012 ***
– 5,464 > 1,96 dan probability ditandai ***
X1.5
X1.6 3,969 ***
maka semua indikator masyarakat
X1.7 4,139 *** dikatakan valid dan signifikan < 0,001 .
X1.8 3,561 ***
4,056 ***
X1.9 Tabel 11. Hasil uji validitas indikator
X1.10 3,017 ,003 penanggulangan banjir
Program /
Kebijakan X1.11 3,190 ,001
X1.12 3,096 ,002 Indikato
Variabel Cr P- Value
X1.13 4,192 *** r
X1.14 3,040 ,002 Y1 4,829 ***
Jenis
X1.15 4,180 *** Y2 4,434 ***
Penanggulangan
4,294 *** Y3 4,434 ***
X1.16
Sumber : Hasil Analisis (2016)
X1.17 4,232 ***
16 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (Restu – Andi – Bella)
17 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
18 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (Restu – Andi – Bella)
X2.1 M 0,533 0,604 *** Besarnya nilai koefisien jalur dan P-value
X2.5 M 0,531 0,616 ***
tiap variabel dapat ditunjukkan pada tabel
X2.6 M 0,477 0,581 ***
X2.7 M 0,381 0,664 *** berikut:
Jumlah 7,298 7,72
Sumber: Hasil Analisis (2016)
Tabel 18. Estimasi Parameter antar
Dari gambar diatas, menunjukkan bahwa
Variabel Laten Model Struktural
kriteria kesesuaian model menyatakan
Path
sudah cukup baik. Nilai chi-square sebesar Hubungan
Coefficien
Cr P-value Sig.
19 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
Goodness
Hasil Evaluas 3. Sedangkan indikator yang sangat
of Fit Cut of Value
Model i Model
Index berpengaruh pada variabel
Margina
TLI 0.90 0,512
l masyarakat yaitu mengikuti
P – RMSEA 0.08 0,000 Baik peraturan pemerintah dalam upaya
Margina
GFI 0.90 0,577
l
penanggulangan banjir (X2.3) dengan
AGFI 0.90 0,530
Margina standar loading () sebesar 0,678.
l
Margina
CFI 0.90 0,538
l Pengujian Pemerograman AMOS V.21
Diharapkan
Chi –
kecil 1649,401 Baik
square
(1829,4678) Selanjutnya akan dilakukan pengujian nilai
CMINDF 2,00 2,126
Margina standar koefisien korelasi penelitian.
l
Margina Pengujian dilakukan terhadap hasil
P 0,05 0,000
l
pemerograman yang dilakukan.
RMSEA 0,05 0,111 Baik
Sumber: Hasil Analisis (2016)
Tabel 20. Hasil Hubungan Pengujian
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pemerograman AMOS V.21
bahwa sebagian besar kinerja yang Hubungan Estimate P
digunakan tidak memenuhi cut of value PB Pemerintah 0,257 ***
hanya beberapa yang baik yang disyaratkan 0,109 ***
PB Masyarakat
untuk kesesuaian model. Dapat dikatakan 0,853 ***
Pemerintah↔ Masyarakat
model tersebut marginal (mendekati baik),
Sumber: Hasil Analisis (2016)
karena memiliki nilai yang hampir
memenuhi kriteria sehingga model Tabel 20 dijadikan sebagai acuan utama
diterima. untuk melakukan uji nilai standar koefisien
korelasi dalam penelitian ini. Menurut
Hasil Pembahasan Sugiyono (2007) pedoman untuk
Sesuai dengan hasil pengolahan dan memberikan interpretasi koefisien korelasi
pengujian data terhadap semua variabel sebagai berikut:
pengaruh pemerintah dan masyarakat 0,00 – 0,199 = sangat rendah
terhadap penanggulangan banjir pada tabel 0,20 – 0,399 = rendah
15, 16, dan 17. Dari 41 indikator yang ada, 0,40 – 0,599 = sedang
35 indikator berpengaruh. 0,60 – 0,799 = kuat
Berdasarkan dari Tabel 15, 16, dan 17 0,80 – 1,000 = sangat kuat
menunjukkan bahwa: Dari hasil estimasi pada tabel 20 dapat
1. Indikator yang sangat berpengaruh dilihat pemerintah berpengaruh positif
pada variabel penanggulangan banjir terhadap penanggulangan banjir dengan
yaitu indikator penanggulangan nilai koefisien standardized 0,257.
secara non-struktural (Y2) dengan Selanjutnya masyarakat berpengaruh
standar loading () sebesar 0,833. positif juga terhadap penanggulangan
2. Kemudian indikator yang sangat banjir dengan nilai koefisien standardized
berpengaruh pada variabel 0,109. Besarnya nilai koefisien standardized
pemerintah adalah pemeliharaan hubungan antara pemerintah dan
chek dam (X1.23) dengan standar masyarakat dengan nilai 0,853 yang berarti
loading () pada sebesar 0,713. bahwa variabel pemerintah dan masyarakat
terhadap penanggulangan banjir adalah
20 | K o n s t r u k s i a
KAJIAN ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR (Restu – Andi – Bella)
sebesar 85,3% dan sisanya 14,7% saja belum cukup untuk mengatasi
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model masalah banjir.
ini. Sedangkan menurut pedoman 2. Variabel Masyarakat yang sangat
interpretasi koefisien korelasi Sugiyono berpengaruh terhadap
(2007) hubungan pemerintah dengan Penanggulangan Banjir adalah
penanggulangan banjir di dapat nilai 0,257 Mengikuti Peraturan Pemerintah
menunjukan nilai rendah artinya rendah dalam Upaya Penanggulangan Banjir
pengaruh pemerintah terhadap upaya (X2.3) dikarenakan pemerintah dalam
penanggulangan banjir, sedangkan membuat peraturan tentunya
hubungan keduanya antara pemerintah dan memerlukan partisipan untuk
masyarakan terhadap penanggulangan mengikuti peraturan tersebut, maka
banjir di dapat nilai 0,853 menunjukan nilai dukungan dari masyarakat dalam
sangat kuat artinya sangat besar mengikuti peraturan pemerintah
pengaruhnya, dan hubungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap upaya
terhadap penanggulangan banjir di dapat penanggulangan banjir. Hasil analisis
nilai 0,109 menunjukan nilai sangat rendah pengaruh Masyarakat terhadap
artinya sangat rendah pengaruh Penanggulangan Banjir sebesar 0,109
masyarakat terhadap upaya (berpengaruh sangat rendah) artinya
penanggulangan banjir. Dapat dilihat dari peran masyarakat saja tidak cukup
hasil tersebut bahwa jika pemerintah dan untuk mengatasi masalah banjir.
masyarakat berjalan masing-masing, maka 3. Variabel Penanggulangan Banjir yang
hasilnya sudah terlihat bahwa sangat sangat berpengaruh adalah
rendah pengaruhnya terhadap penanggulangan secara non-
penanggulangan banjir. struktural (Y2) karena perwujudan
upaya non-struktural ini
membutuhkan pendekatan yang
Kesimpulan
komprehensif dengan dukungan dari
Berdasarkan permasalahan, tujuan dan kapasitas institusi dan partisipasi
hasil analisis tentang pengaruh pemerintah publik, khususnya di dalam tatanan
dan masyarakat terhadap penanggulangan sosial masyarakat. Hasil analisis
banjir di DAS Ciujung bagian hulu keterkaitan Pemerintah dan
disimpulkan sebagai berikut : Masyarakat terhadap Penanggulangan
1. Variabel Pemerintah yang sangat Banjir sebesar 0,853 (berpengaruh
berpengaruh terhadap sangat kuat) artinya peran keduanya
Penanggulangan Banjir adalah jika bekerjasama maka sangat
Pemeliharaan Check Dam (X1.23) berpengaruh terhadap
dikarenakan adanya konstruksi check penanggulangan banjir.
dam maka pemeliharaan diperlukan
agar fungsi konstruksi untuk Saran
mengurangi volume banjir dapat Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
maksimal. Hasil analisis pengaruh beberapa saran untuk menanggapi
Pemerintah terhadap Penanggulangan kesimpulan tersebut sebagai berikut:
Banjir sebesar 0,257 (berpengaruh 1. Perlu dilakukan pengembangan
rendah) artinya peran pemerintah penelitian dengan meninjau bagian
21 | K o n s t r u k s i a
Jurnal Konstruksia | Volume 8 Nomer 2 | Juli 2017
sungai bagian tengah dan hulu agar 7. SNI, 03-1724-1989, Analisis Hidrologi,
menjadi kesatuan dari semua bagian Hidraulik, dan Kriteriaa Desai
sungai. Bangunan di Sungai.
2. Perlu dilakukan pengembangan 8. Sugiyono. 2013. Statistika Untuk
penelitian dengan membandingkan Penelitian. Alfabeta, Bandung.
antara pengaruh upaya pemerintah dan 9. Latan, Hengky. 2013. Model Persamaan
upaya masyarakat terhadap Struktural Teori dan Implementasi Amos
penanggulangan banjir. 21.0. Bandung : Alfabeta, cv.
3. Pada pengumpulan data, pengumpulan 10. Sebastian, Ligal. 2008. Pendekatan
dan pemilihan responden untuk Pencegahan dan Penanggulangan
kuesioner tahap 1 maupun tahap 2 Banjir. Fakultas Teknik Jurusan Teknik
harus dipersiapkan dengan matang dan Sipil Universitas Palembang,
dari jauh-jauh waktu agar dapat Palembang.
menyelesaikan penelitian sesuai 11. Saut Sagala, Dodon Yamin &
dengan jadwal rencana penelitian. Ramanditya Wimbardana. 2014.
Adaptasi Non Struktural Penduduk
Daftar Pustaka Penghuni Permukiman Padat Terhadap
1. Peraturan Pemerintah Republik Bencana Banjir : Studi Kasus Kecamatan
Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentang Baleendah, Kabupaten Bandung.
Sungai. Jakarta : Kementrian Hukum Bandung.
dan Hak Asasi Manusia Republik 12. Safira Indradewa, Meilani. 2008.
Indonesia. Potensi dan Upaya Penanggulangan
2. Sosrodarsono, Suyono. 2003. Hidrologi Bencana Banjir Sungai Wolowona,
Untuk Pengairan. Pradnya Paramita, Nangaba, dan Kaliputih di Kabupaten
Jakarta. Ende. Thesis – S2, Universitas Sebelas
3. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana. Maret, Solo (tidak diterbitkan).
2010. Kebijakan Penanggulangan Banjir 13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
di Indonesia. Jakarta : Direktorat Provinsi Banten. 2016. Pengelolaan
Pengairan Irigasi. DAS. (Online).
4. Musdah, Erwin. 2014. Analisis Mitigasi http://dishutbun.bantenprov.go.id/rea
Nonstruktural Bencana Banjir Luapan d/article-
Danau Tempe. Thesis S-2, Universitas detail/berita/89/Pengelolaan-DAS-
Muhammadiyah Yogyakarta, Terpadu.html diakses 19 April 2016.
Yogyakarta (tidak diterbitkan)
5. Sarminingsih, Anik. 2007. Kajian
Alternatif Penanggulangan Banjir (Studi
Kasus Sungai Ladapa di Kabupaten
Gorontalo). (Online).
(https://bebasbanjir2025.wordpress.c
om/10-makalah-tentang-banjir-2/anik-
sarminingsih/ diakses 4 April 2016)
6. SNI, Revisi 03-2415-1991, Tata Cara
Perhitungan Debit Banjir.
22 | K o n s t r u k s i a