FA K U LTA S S A I N S & T E K N O LO G I , J U R U S A N T E K N I K K E BU M I A N
P R O D I T E K N I K G E O LO G I
U N I V E R S I TA S J A M B I
Lempengan-lempengan di atas permukaan bumi (Lithosfere) ini bersifat kaku dan berada diatas bagian
bumi yang selalu bergerak (mobile) yang dinamakan astenosfer.
Batasan batasan dari masing-masing lempeng itu yang biasanya terjadi banyak gempa atau
menjadi beberapa fenomena lain seperti:
Dimana dua lempeng saling memisah dan terjadi pembentukan kerak baru.
Yaitu sesar mendatar lantai-laintai samudra yang panjang dimana dua lempeng saling
berpapasan.
Mekanisme Geraknya:
Catatan: Bila pada suatu gejala konvergensi ini salah satu daripada lempeng itu terdiri dari kerak
samudera, maka sifat dari gejala tektonik pada tempat pertemuan lempeng itu akan mencerminkan
suatu bentuk busur kepulauan bergunung api atau pegunungan dan suatu palung yang sejajar
dengannya pada bagian yang lengkung daripada busur (Dickinson, 1971)
Secara keseluruhan, sistem busur kepulauan demikian akan terdiri dari macam
kumpulan batuan. Kumpulan batuan tersebut sebelumnya kita kenal sebagai
endapan dalam ( Eugiosyncline ). Secara garis besar kumpulan batuan tersebut
adalah suatu urutan batuan yang sangat tebal yang sebagian terdiri dari endapan
marine dengan sisipan batuan vulkanik, dan mengalami pelenturan yang kuat dan
rumit. Sebagian daripadannya termalihkan dan seringkali ditembusi oleh Pluton
berkomposisi granitik atau tercampur dengan kraton-kraton batuan dari kelompok
ultrabasa.
Bagian ini merupakan bentuk topografi yang negatif, dengan kedalaman sampai
500m, dimana dasarnya terus menerus bergerak atau bergeser selama
berlangsungnya gejala penyusupan ke bawah dari lempeng samudera.
Catatan: Saat lempeng samudera mulai memisah dari pematang samudera dan bergerak ke arah
palung laut, diatas lempeng yang berada diantara pematang dan palung laut itu akan terjadi
pengendapan yang terdiri dari :
• Sedimen berbutir halus
• Endapan turbidit
• Sejumlah batuan vulkanik (lava yang berasal dari kegiatan gunung api bawah laut)
Gunung-gunung api yang aktif sekarang ini dijumpai pada suatu busur yang
terletak di atas jalur Benioff pada bagian tepat diatas kedalaman kurang lebih
100km.
Gunung-gunung api dari busur magmatik ini secara teoritis muncul diatas
“geanticline” mungkin merupakan pembubungan sebagai akibat gerak makma
yang menggelembung pada kerak.
Cekungan di belakang busur ini dikenal sebagai cekungan muka busur atau
(Dickinson 1971” disebut juga Foreland Basin). Apabila dibelakangnya beralih ke
kerak benua.