LAPORAN
diajukan untuk memeuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Baja 1
diampu oleh : Drs. Nandan Supriatna M.Pd
Sri Rahayu S.Pd, M.Pd
oleh
Azzahra Raudya Ramadhani
1604506
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Perencanaan Konstruksi Atap Baja Tipe C”
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki laporan ini.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
vi
DAFTAR TABEL
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
8. Bagaimana hasil perhitungan sambungan las pada konstruksi atap baja tipe
c?
9. Bagaimana penggambaran sambungan las serta detail pada konstruksi
atap baja tipe c
1.4 Manfaat
Dari pemaparan yang telah penulis sampaikan diatas, maka didapat
beberapa manfaat bagi :
a. Penulis
Penulis mendapat manfaat yaitu mengetahui cara dan hasil perhitungan
konstruksi rangka atap baja tipe c, serta penggambaran rangka atap dan
detail sambungan las.
2
3
b. Pembaca
Pembaca mendapat informasi baru mengenai cara perhitungan dan hasil
konstruksi rangka atap baja. Penggambaran konstruksi rangka atap baja
pun memberikan gambaran bagi pembaca bagaimana cara pemasangan
sambungan dan hal lain yang berhubungan dengan konstruksi rangka atap
baja tipe c.
3
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Komposisi kimia
2. Perilaku panasa (heat treatment)
3. Proses pembuatan (manufacturi process)
Dalil I
Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk
dipergunakan sebagai bahan penanggung konstruksi.
4
5
Dalil II
Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat
dihindarkan senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat
lain, misalnya baja dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang
kenyal.
a. Baja memiliki kekuatan cukup tinggi dan merata. Kekuatan yang cukup
tinggi dari baja persatuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati
akan lebih kecil, yang membuat ukuran tampang relative kecil, sehingga
struktur cukup ringan sekalipun berat jenis baja tinggi. Hal ini sangat
penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan
dengan kondisi tanah yang buruk.
b. Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu
c. Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan
material lain karena baja mengikuti hokum hooke hingga mencapai
tegangan yang cukup tinggi.
d. Baja memiliki sifat daktil, yaitu kemampuan struktur atau komponennya
untuk melakukan deformasi inelastic bolak balik berulang diluar batas titik
leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya
dukung bebannya. Sifat daktil baja memungkinkan teradinya leleh local
pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan premature.
Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baa
mendapat beban maka akan teradi defleksi yang cukup jelas sehingga
dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
5
6
Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil yang
sering dijumpai seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji, sheet piles, pipa, rel,
plat, dan kabel. Disamping itu, ada profil yang bentuknya serupa dengan profil I
tetapi sayapnya lebar, sehingga disebut profil sayap lebar (wide flange).
6
7
7
8
meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk
memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
8
9
9
10
b. Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah
satu ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam )
dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan,
baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap,
sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat
dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan
pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai
10
11
baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya
untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau
alat-alat permesinan yang lain.
Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :
1. Baut Hitam
11
12
c. Las
Menyambung baja dengan las adalah menyambung dengan cara
memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun
tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan
baik.
Untuk menyambung baja bangunan kita mengenal 2 jenis las yaitu :
1. Las Karbid
Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas
oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja
las ini hanya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder,
seperti ; pagar besi, teralis dan sebagainya.
2. Las Listrik
Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk
pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah
kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan satu kabel
yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las / elektrode las. Jika
elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja maka terjadi kontak
yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan baja ,dan elektrode
(batang las) tersebut juga ikut melebur ujungnya yang sekaligus menjadi
pengisi pada celah sambungan las. Karena elektrode / batang las ikut
12
13
melebur maka lama-lama habis dan harus diganti dengan elektrode yang
lain. Dalam perdagangan elektrode / batang las terdapat berbagai ukuran
diameter yaitu 21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan
7 mm. Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban
konstruksi)) maka sambungan las tidak diijinkan menggunakan las
Otogen, tetapi harus dikerjakan dengan las listrik dan harus dikerjakan
oleh tenaga kerja ahli yang profesional.
13
14
Gambar 2.9 Penempatan paku keling atau baut pada profil baja siku
14
15
Gambar 2.10 Penempatan paku keling atau baut pada profil baja INP
3. Pada Profil Baja Kanal
Gambar 2.11 Penempatan paku keling atau baut pada profil baja Kanal
4. Pada Profil Baja DIN / DIE / DIR / DIL
Gambar 2.12 Penempatan paku keling atau baut pada profil baja
DIN/DIE/DIR/.DIL
15
16
Gambar 2.15 Simbol-simbol lubang paku keeling dengan kepala setengah terbenam
Paku keling dengan Kepala Terbenam :
16
17
17
18
BAB III
Tipe konstruksi :C
18
19
Keterangan :
B = Batang bawah
= tan .1 2
Keterangan :
= =
+ =
19
20
4. Muatan Angin : ( )
2. Kemiringan atap
3. Berat sendiri penutup atap (genting)
4. Jarak Gording
5. Memakan Trackstang
Tahapan Perencanaan
1. Berat (q2) ( / )
2. ( )
3. ( )
4. ( )
5. ( )
6. ( )
Keterangan :
kg
Bpa = Berat Penutup Atap ( m )
a = Jarak Gording ( m )
20
21
kg
q1 = Beban mati ( m)
Keterangan :
q =q + q
Keterangan :
kg
q1 = Beban mati ( m)
kg
q2 = Berat sendiri gording ( m)
a. Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati
q bekerja vertical. q diuraikan pada sumbu x dan y
= . sin = . cos
Keterangan :
kg
qx1 = Beban mati diuraikan pada sumbu x ( m)
kg
qy1 = Beban mati diuraikan pada sumbu y ( m)
kg
qtotal = Berat total ( m)
b. Momen yang terjadi akibat beban penutup atap dan gording setelah di
reduksi
M = 80% (1 8 . q . (L 2)
21
22
M = 80% (1 8 . q . (L)
Keterangan :
sumbu y ( kg.m )
kg
qy1 = Beban mati diuraikan pada sumbu y ( m)
= . sin = . cos
Keterangan :
a. Akibat momen
M = 80% (1 4 . p . L 2 )
M = 80% (1 4 . p . (L))
Keterangan :
22
23
sumbu y ( kg.m )
kg
py = Beban hidup diuraikan pada sumbu y ( m)
( ) = × ×
( ′) = ′ × ×
Keterangan :
kg
w = Beban angin kiri tekan ( m)
kg
w′ = Beban angin kiri hisap ( m)
23
24
( )= × ×
( ′) = ′ × ×
Keterangan :
kg
w = Beban angin kana tekan ( m)
kg
w′ = Beban angin kanan hisap ( m)
max ( )
1
M = wx L 2 . 80%
8
M = 1 8 . wy . L 80%
Keterangan :
24
25
sumbu y ( kg.m )
kg
wy = Beban angin diuraikan pada sumbu y ( m)
= ×
Keterangan :
= . sin = . cos
Keterangan :
25
26
1
M = qx . (L 2) 80%
8
M = 1 8 qy . (L ). 80%
Keterangan :
sumbu y ( kg.m )
Keterangan :
Keterangan :
26
27
Mx total My total
σ= +
wy wx
Keterangan :
= Tegangan ijin
b. Kombinasi pembebanan 2
Keterangan :
Keterangan :
Mx total My total
σ= +
wy wx
27
28
Keterangan :
= Tegangan ijin ( )
c. Kombinasi pembebanan 3
Keterangan :
Keterangan :
Mx total My total
σ= +
wy wx
28
v
29
Keterangan :
kg
σ = Tegangan ijin ( cm )
= ( )
= Momen Inersia Terhadap sumbu x( )
= Momen Inersia Terhadap sumbu y ( )
Syarat lendutanyang diijinkan untuk balok pada konstruksi kuda-kuda terlindung
adalah
1
≤ ×
250
a. Lendutan akibat beban sendiri (beban mati)
5.q . (L 2) 5 .q .L
f = f =
384 . E . Iy 384 . E . Ix
Keterangan :
29
30
p . (L 2) p .L
f = f =
48 . E . Iy 48 . E . Ix
Keterangan :
5 . wy . L
f =
384 . E . Ix
Keterangan :
5 .q .L 5 .q .L
f = f =
384 . E . Iy 384 . E . Ix
Keterangan :
30
31
fx total = (f +f +f +f )
fx total = (f +f +f +f )
q = qx × L
Keterangan :
= +
31
32
Keterangan :
= ≤ 1400
Keterangan :
1
= × × =
4 1
4 ×
Keterangan :
32
33
= 3,14
= diameter trackstang (mm)
x
cos β =
r
Keterangan :
Keterangan :
33
34
Keterangan :
P
N=
cos β
Keterangan :
N = Gaya normal
p = Beban angin (kg)
cos β = Kemiringan segitiga
Menghitung p ikatan angin
= .
1
Keterangan :
N = Gaya normal
Luas kuda kuda = 1 2 a × t (m )
n 1 = Jumlah titik simpul atas
p p
σ= Fn =
Fn σ
Keterangan :
kg
σ = Tegangan ijin (1400 cm )
p = beban ikatan angin (kg)
fn = luas netto (cm )
fbr = 1,25 × fn
34
35
1
= × ×
4
=
1
4 ×
Keterangan :
PA = a . l. BPa
Keterangan :
35
36
Keterangan :
=( 2) = ( + 4)
Keterangan :
.
=
1
Keterangan :
36
37
a. Berat bracing
Keterangan :
Ptotal = Pa + Pg + Gk + P br
Keterangan :
Keterangan :
37
38
kg
Beban angin kanan =( m ) ( q2 )
a. Angin kiri
w = c . a . l . q1 w′ = c′ . a . l . q1
Keterangan :
w = c . a . l . q2 w′ = c′ . a . l . q2
Keterangan :
38
39
Keterangan :
pada beban angin kiri dan beban angin kanan didapat dari
hasil penggambaran.
5. Setelah RVA dan RVB didapat, buatlah Cremona dari
masing masing beban.
6. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul yang
hanya terdapat maksimum dua gaya batang yang belum
diketahui.
7. Urutan penggambaran dapat searah jarum jam atau
berlawanan arah jarum jam.Keduanya jangan
dikombinasikan.
39
40
40
41
= 1,69
Keterangan :
Batang A merupakan batang tekan, dipakai profil rangkap batang siku sama kaki
I
2
41
42
Keterangan :
I = Inersia minimum
Dari table profil baja, diambil
In = ( cm )
Ix = Iy = (cm )
ix = iy = (cm )
F = (cm )
e = (cm)
Kontrol
ωp
σ=
Fbr
kg kg
σ=( cm ) ≤ σ = 1400 cm
Keterangan :
λ = Kelangsingan
kg
σ = Tegangan tekuk ( cm )
ωp = Faktor tekuk p
Fbr = Luas bruto
Keterangan :
42
43
Etot = l + 1 2 × t
Keterangan :
Iy Lk
iy = λ=
F tot iy
ωy × p
L ≤ 1 2 × λx ( )
F × σ
Keterangan :
Diketahui :
Gaya batang maksimum = (kg)
Panjang batang maks = (m) / ( cm )
Tegangan ijin ( ) = 1400
p kg P
σ= ≤ σ = 1400 cm → Fn =
Fn τ
43
44
Keterangan :
Fn = Luas netto
Fbr = Luas bruto
In = ( cm )
Ix = Iy = (cm )
ix = iy = (cm )
F = (cm )
e = (cm)
Iε = (cm )
d = ( mm ) / ( cm ) = 0,6 ×
e = ( cm ) = 0,6 × 1400 = 840
a = 0,707 x d
Menghitung P1
∑ = Pl × b + P × e = 0
×
1=
44
45
Keterangan :
P = Beban hasil bagi beban terbesar (kg)
e = Jarak titik berat (cm)
b = Panjang siku (mm)
Menghitung P2
∑ = 1+ 2 =0
2= 1
Keterangan :
P = Beban hasil bagi beban terbesar (kg)
P1 = (kg)
P2 = (kg)
= = = /
1
1=
Keterangan :
Fgs1 = Gaya geser ( )
P1 = (kg)
σ = 840 kg/cm
Keterangan :
Fgs1 = Gaya geser ( )
Ln1 = Panjang netto (cm)
= 0,707 x d
= +3 ×
Keterangan :
L1br = Gaya geser ( )
Ln1 = Panjang netto
= 0,707 x
45
46
BAB IV
46
47
B=B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8=B9=B10=B11
,
= = 9,75 = 1,78
,
47
48
D1=D20=A1=A2=0,89 m
48
49
D6=D7=D14=D15=3,68 m
D8=D9=D12=D13=4,7 m
49
50
+ = + =
D10=D11=5,6
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Panjang Batang
A B D
12 1,78 4,7
13 0,89 4,7
14 3,68
15 3,68
16 2,68
17 2,68
18 1,71
19 1,71
20 0,89
50
51
6 Muatan Angin :( )
Tahapan Perencanaan
51
52
1 = 50 × 1,78
1 = 89 /
q = berat sendiri gording
= 8,64 /
q =q + q
= 89 + 8,64 → = 97,64 /
Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati q bekerja
vertical. q diuraikan pada sumbu x dan y
q = q . sin α q = q . cos α
= 97,64 . sin 35 = 97,64 . cos 35
= 55,9477 kg/m = 80,0648 kg/m
Momen yang terjadi akibat beban penutup atap dan gording setelah di
reduksi
= 13,8782 . = 79,4442 .
= 18,0494 . = 51,66 .
52
53
= (0,02 . 35 0,4)
= 0,3
= 26,7
( ′) = ′ × ×
= 0,4 × 50 × 1,78
= 35,6 /
( ′) = ′ × ×
= 0,4 × 40 × 1,78
= 28,48 /
Dalam perhitungan di ambil harga w ( tekan terbesar )
max = 0
max = 26,7 /
53
54
= 0 = 26,4930
= 12,2392 = 17,5152
54
55
σ= +
55
56
31,9276 131,1042
σ= +
6,36 26,5
= 5,02006 + 4,9473
= 9,96736
= 996,736 /
b. Kombinasi pembebanan 2
= 13,8782 + 18,0494 +0
= 31,9276
= 3192,76
56
57
Mx total My total
σ= +
wy wx
3496,36 1749,66
= +
6,36 26,5
= 549,74 + 660,28
= 1210,02 /
L = 3,15 m = 315 cm
Ix = 106 cm
Iy = 19,4 cm
1
f max ≤ × 315 = 1,26 cm
250
kg kg
q = 80,0648 m = 0,800648 cm
57
58
. .( ) . .
f = f =
. . . .
. , .( ) 4
5 .0,800648 .L315
f = fy1 = 6
. , × . , 384 .2,10 ×10 .106
f = 0,11003 cm f = 0,4611 cm
.( ) .
f = f =
. . . .
, .( ) .
f = . , × . ,
f = . , × .
f = 0,11448 cm f = 0,00023 cm
f = 0 cm
5 . wy . L
f =
384 . E . Ix
5 . 0,267 . 315
f =
384 . 2,10 × 10 . 106
f = 0,1537 cm
kg kg
q = 17,5152 m → 0,175152 cm
. . . .
f = . .
f = . .
58
59
. , . . , .
f = f =
. , × . , . , × .
f = 0,4008 cm f = 0,1008 cm
fx total = (f +f +f +f )
= (0,4611 + 0,00023 + 0,1537 + 0,1008)
= 0,71583 < = 1,26 OK
= (0,6253 + 0,71583 )
= √0,903
= 0,950 ≤ 1,26 OK
59
60
= +
= 176,235 + 57,3
= 233,535
Untuk 1 buah trackstang
233,535
= = 233,535
1 1
= ≤ 1400
,
= = = 0,1668
= 1,25 ×
= 1,25 × 0,1668
= 0,2085
1
= × ×
4
0,2085
= = 0,2656 = 0,515 → 5,15
1
4 × 3,14
Diameter trackstang minimal adalah 6mm
cos =
60
61
= ( ) +( )
= 3,15 + 1,78
= 9,9225 + 3,1684
= √13,0909 = 3,618
tan =
9,79
tan = = 3,1
3,15
= 72,12°
= = = = 166,6
, ,
= . = 1 2. .
,
= 166,6 . = 1 2 . 16.5,6
= 621,97 = 44,8
= ≤ 1400
621,97
= = = 0,444
1400
= 1,25 ×
= 1,25 × 0,444 = 0,555
1
= × ×
4
0,555
= = 0,707 = 0,84 → 8,4
1
4 × 3,14
Jadi, diameter ikatan angin yang dipakai adalah 8mm
61
62
( ) = 50
( ) = 3,15
( ) = 1,78
= . .
= 1,78 . 3,15 . 50
= 280,35
= ×
= 3,15 × 8,64
= 27,216
d. Berat sendiri kuda-kuda
Diketahui :
Panjang kuda-kuda = 16 m
Jumlah titik simpul tepi atas (n) = 13
=( 2) = ( + 4)
62
63
.
=
1
Keterangan :
=( 2). = ( + 4).
= 44,1 = 63
44,1 + 63
= = 53,55
2
.
=
1
53,55 . 16 856,8
= = = 71,4
13 1 12
Berat bracing
= 0,25 × 71,4
= 17,85
= + + +
63
64
= 378,966
( ) = 3,15 × 17 × 1,45
= 77,647
1. Angin kiri
= . . . 1 ′= ′. . . 1
= 84,105 = 112,14
2. Angin kanan
= . . . 2 ′= ′. . .
= 0,3 . 1,78 . 3,15 . 40 = 0,4 . 1,78 . 3,15 . 40
= 67,284 = 89,712
64
65
= 119,765
untuk RVA dan RVB pada beban angin kiri dan beban
angin kanan didapat dari hasil penggambaran.
5. Setelah RVA dan RVB didapat, buatlah Cremona dari
masing masing beban.
6. Penggambaran gaya batang dimulai dari titik simpul
yang hanya terdapat maksimum dua gaya batang yang
belum diketahui.
65
66
66
67
BEBA MATI
67
68
68
69
BEBAN HIDUP
SKALA GAYA :
1cm=1kg
69
70
70
71
BEBA PLAFOND
SKALA GAYA :
1cm=2kg
SKALA GAMBAR:
71
72
SKALA GAYA :
1cm=1kg
SKALA GAMBAR:
1:50
72
73
73
74
BEBAN ANGIN
KANAN
SKALA GAYA :
1cm=1kg
SKALA GAMBAR:
1:50
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
= 10,1502 3,1684
= 32,1599
81
82
Batang A merupakan batang tekan, dipakai profil rangkap batang siku sama kaki
,
= = 16,0799
In = 17,2 cm
Ix = Iy = 41,3 cm
ix = iy = 1,94 cm
F = 11,0 cm
= 1,93
Kontrol
Lk 178
L= = = 59,33 cm
n 1 4 1
Potongan I-I, tebal plat kopling = t = 10 mm = 1 cm
Etot = l + 1 2 × t
= 1,93 + 1 2 × 1
= 2,43
Iy tot = 2 ( Iy + (Fx) × e tot )
= 2 ( 41,3 + 11,0 (2,43) )
= 212,5078
82
83
Iy 212,5078
iy = = = 9,6594
F tot 2 (11,0)
Lk 178
λ= = = 18,427 → ωy = 1,000
iy 9,6594
Perhitungan
kg
σ= ≤ σ = 1400 cm → Fn =
,
Fn = = 3,9485 cm
= + (20% )
= 4,7382
= 2,96
83
84
= = 1,05
= 2,67
= 1,00
= 4,68
= ≤ = 1400
,
= = = 12,1825
= + (20% )
= 14,6215
= →1
= 34,7
= = 82,4
= = 2,22
= 16,7
= 2,29
= 130
84
85
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 5949,63
∑ =0
× + × =0
× , × , ,
Pl = = = = 883,2923 kg
, ,
∑H = 0
85
86
1+ 2 =0
σ= = σ = 840 kg/cm
1 883,2923
1= = = 1,0515
840
1 1,0515
1= × → = = = 1,6525
0,6363
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 2091,5277
2= = = 2,4899
840
2 2,4899
2= × → = = = 3,9131
0,6363
= +3 ×
b. Batang B1
Batang B1, menggunakan profil rangkap. Profil yang
digunakan
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
86
87
a = 0,707 x d
= 4874,6
∑Mb = 0
× + × =0
× 2437,3 × 1
= = = 696,3714
3,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
τ= = τ = 840 kg/cm
Fgs1
1 696,3714
1= = = 0,8290
840
1= ×
1 0,8290
= = = 2,9314
0,2828
= +3 ×
Pl
τ= = τ = 840 kg/cm
Fgs2
,
2= = = 2,0725
87
88
2 2,0725
2= × → = = = 7,3285
0,2828
= +3 ×
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 5546,5
∑Mb = 0
× + × =0
× 2773,25 × 1,93
= = = 823,4419
6,5
∑H = 0
1+ 2 =0
88
89
Pl
τ= = τ = 840 kg/cm
Fgs1
,
1= = = 0,9802
1 0,9802
1= × → = = = 1,5404
0,6363
= +3 ×
Pl
τ= = τ = 840 kg/cm
Fgs2
2 1949,8081
2= = = 2,3212
840
2 2,3212
2= × → = = = 3,6479
0,6363
= +3 ×
b. Batang D1
Batang D1, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm ̅ = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 × ̅
a = 0,707 x d
= 0,707 x 1,2 = 0,8484
Las dari 2 muka
89
90
= 403,12
∑Mb = 0
× + × =0
× 201,56 × 2,2,9
= = = 61,5429
7,5
∑ =0
1+ 2 =0
2= 1 → 2 = 201,56 61,5429 = 140,0171
= = = 840 /
1
1 61,5429
1= = = 0,0733
840
1 0,0733
1= × → = = = 0,0864
0,8484
= +3 ×
= 0,0864 + 3 × 0,8484 = 2,6316 < min
Karena panjang las minimum adalah 4 cm maka diambil 4 cm
(panjang las atas)
= = = 840 /
2
2 140,0171
2= = = 0,1667
840
2 0,6117
2= × → = = = 0,1965
0,8484
= +3 ×
= 0,1965 + 3 × 0,8484 = 2,7417 ≈3
Karena panjang las minimum adalah 4 cm maka diambil 4 cm
(panjang las bawah)
90
91
a. Batang B2
Batang B2, menggunakan profil rangkap. Profil yang
digunakan 35-35-4
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 4382,38
∑Mb = 0
× + × =0
× 2191,19 × 1
= = = 626,0543
3,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 626,0543
1= = = 0,7453
840
1 0,7453
1= × → = = = 2,6354
0,2828
= +3 ×
91
92
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 1565,13571
2= = = 1,8633
840
2 1,8633
2= × → = = = 6,5888
0,2828
= +3 ×
b. Batang D2
Batang D2, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 377,18
∑Mb = 0
92
93
× + × =0
× , × , ,
1= = ,
= 57,5828
∑ =0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 57,5828
1= = = 0,0685
840
1 0,0685
1= × → = = = 0,0807
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 131,0072
2= = = 0,1159
840
2 0,1159
2= × → = = = 0,1838
0,8484
= +3 ×
93
94
b = 65 mm = 6,5 cm ̅ = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 × ̅
a = 0,707 x d
= 0,707 x 0,9 = 0,6363
Las dari 2 muka
= 5017,7
∑Mb = 0
× + × =0
× 2508,85 × 1,93
1= = = 744,9355
6,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 744,9355
1= = = 0,8868
840
1 0,8868
1= × → = = = 1,3937
0,6363
= +3 ×
94
95
σ= = σ = 840 kg/cm
2 1763,9145
2= = = 2,0999
840
2 2,0999
2= × → = = = 3,3002
0,6363
= +3 ×
d. Batang D3
Batang D3, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 633,05
∑Mb = 0
× + × =0
95
96
× 316,525 × 2,2,9
1= = = 96,6456
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 96,6456
1= = = 0,1151
840
1 0,1151
1= × → = = = 0,1357
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 219,8794
2= = = 0,2618
840
2 0,21618
2= × → = = = 0,3086
0,8484
= +3 ×
96
97
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 3916,41
∑Mb = 0
× + × =0
× 1957,205 × 1
1= = = 559,2014
3,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 559,2014
1= = = 0,6657
840
1 0,6657
1= × → = = = 2,3539
0,2828
= +3 ×
97
98
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
,
2= = = 1,6643
2 1,6643
2= × → = = = 5,8850
0,2828
= +3 ×
d. Batang D4
Batang D4, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 705,81
∑Mb = 0
1× + × =0
98
99
× 352,905 × 2,29
1= = = 107,7537
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 107,7537
1= = = 0,1283
840
1 0,1283
1= × → = = = 0,1512
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 245,1513
2= = = 0,2918
840
2 0,2918
2= × → = = = 0,3439
0,8484
= +3 ×
99
100
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 4495,3
∑Mb = 0
× + × =0
× 2247,65 × 1,93
1= = = 667,3792
6,5
∑ =0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 2247,65
1= = = 0,7945
840
1 0,7945
1= × → = = = 1,2486
0,6363
= +3 ×
100
101
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
,
2= = = 1,8813
2 1,8813
2= × → = = = 2,9566
0,6363
= +3 ×
f. Batang D5
Batang D5, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 0,707 x 1,2 = 0,8484
= 845,74
∑Mb = 0
× + × =0
× , × , ,
1= = ,
= 108,8185
101
102
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 108,8185
1= = = 0,1295
840
1 0,1295
1= × → = = = 0,1526
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 314,0515
2= = = 0,3739
840
2 0,3739
2= × → = = = 0,4407
0,8484
= +3 ×
102
103
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 3473,68
∑Mb = 0
× + × =0
× 1736,84 × 1
1= = = 496,24
3,5
∑ =
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 496,24
1= = = 0,5908
840
1 0,5908
1= × → = = = 2,0891
0,2828
= +3 ×
103
104
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
,
2= = = 1,4769
2 1,4769
2= × → = = = 5,2224
0,2828
= +3 ×
f. Batang D6
Batang D6, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 1043,81
∑ =0
1× + × =0
× , × ,
1= = ,
= 159,3549
∑H = 0
104
105
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 159,3549
1= = = 0,1897
840
,
1= × → = = ,
= 0,2236
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 362,5501
2= = = 0,4316
840
2 0,4316
2= × → = = = 0,5087
0,8484
= +3 ×
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
105
106
a = 0,707 x d
= 0,707 x 0,9 = 0,6363
Las dari 2 muka
= 3932,6
∑ =0
× + × =0
× 1966,3 × 1,93
1= = = 583,8398
6,5
∑ =
1+ 2 =0
= = = 840 /
1
1 583,8398
1= = = 0,6950
840
1 0,6950
1= × → = = = 1,0844
0,6363
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
,
2= = = 1,6458
106
107
,
2= × → = = ,
= 2,5865
= +3 ×
h. Batang D7
Batang D7, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 0,707 x 1,2 = 0,8484
Las dari 2 muka
= 1262,04
∑ =0
× + × =0
× 631,02 × 2,2,9
1= = = 192,6714
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
= = = /
107
108
,
1= = = 0,2294
1 0,2294
1= × → = = = 0,2704
0,8484
= +3 ×
= = = 840 /
2
2 438,3486
2= = = 0,5218
840
2 0,5218
2= × → = = = 0,6044
0,8484
= +3 ×
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
108
109
= 3021
∑ =0
× + × =0
× 1510,5 × 1
1= = = 431,5714
3,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 431,5714
1= = = 0,5141
840
1 0,5141
1= × → = = = 1,8179
0,2828
= +3 ×
= = = 840 /
2
2 1078,7486
2= = = 1,2842
840
2 1,2842
2= × → = = = 4,5410
0,2828
= +3 ×
109
110
g. Batang D8
Batang D8, menggunakan profil tunggal. Profil yang digunakan
75-75-12
- b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
- d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
- a = 0,707 x d
= 1358,86
∑Mb = 0
1× + × =0
× 679,43 × 2,29
1= = = 207,4526
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 207,4526
1= = = 0,2469
840
,
1= × → = = ,
= 0,8731
110
111
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 471,9774
2= = = 0,5611
840
2 0,5611
2= × → = = = 0,6623
0,8484
= +3 ×
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 3384,62
111
112
∑Mb = 0
× + × =0
× 1692,31 × 1,93
1= = = 504,4859
6,5
∑ =0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 504,4859
1= = = 0,6006
840
1 0,6006
1= × → = = = 0,9439
0,6363
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 1187,8241
2= = = 1,4141
840
2 1,4141
2= × → = = = 2,2224
0,6363
= +3 ×
i. Batang D9
112
113
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 1585,52
∑Mb = 0
× + × =0
× 792,76 × 2,2,9
1= = = 242,0561
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 242,0561
1= = = 0,2882
840
1 0,2882
1= × → = = = 0,3397
0,8484
= +3 ×
113
114
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 550,7039
2= = = 0,6556
840
2= ×
2 0,6556
= = = 0,7727
0,8484
= +3 ×
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 2555,31
114
115
∑Mb = 0
× + × =0
× 1277,655 × 1
1= = = 365,0443
3,5
∑ =0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 365,0443
1= = = 0,4346
840
1 0,4346
1= × → = = = 1,5368
0,2828
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 912,6107
2= = = 1,0864
840
2 1,0864
2= × → = = = 3,8416
0,2828
= +3 ×
h. Batang D10
115
116
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 1687,1
∑Mb = 0
1× + × =0
× 843,55 × 2,29
1= = = 257,5639
7,5
∑ =0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 257,5639
1= = = 0,3066
840
1 0,3066
1= × → = = = 0,3614
0,8484
= +3 ×
116
117
= = = 840 /
2
2 583,9861
2= = = 0,6952
840
2 0,6952
2= × → = = = 0,8194
0,8484
= +3 ×
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
- a = 0,707 x d
= 3384,62
117
118
,
= = 1692,31 b-e = 6,5 – 1,93 = 4,57 cm
∑Mb = 0
× + × =0
× 1692,31 × 1,93
1= = = 504,4859
6,5
∑ =0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 504,4859
1= = = 0,6006
840
,
1= × → = = ,
= 0,9439
= +3 ×
= = = 840 /
2
2 1187,8241
2= = = 1,4141
840
,
2= × → = = ,
= 2,2224
= +3 ×
j. Batang D11
Batang D11, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
118
119
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 1897,64
∑Mb = 0
× + × =0
× 948,82 × 2,2,9
1= = = 289,7064
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 289,7064
1= = = 0,3449
840
1 0,3449
1= × → = = = 0,4065
0,8484
= +3 ×
119
120
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 659,1136
2= = = 0,7847
840
2 0, ,7847
2= × → = = = 0,9249
0,8484
= +3 ×
a. Batang B7
Batang B7, menggunakan profil rangkap. Profil yang
digunakan 35-35-4
P = 3021, Karena P pada B7 sama dengan P pada batang B5
maka → 1 = 4 2 =5
b. Batang D12
Batang D12, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
120
121
= 1796,93
∑Mb = 0
× + × =0
× 898,465 × 2,2,9
1= = = 274,3313
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 274,3313
1= = = 0,3266
840
1 0,3266
1= × → = = = 0,3849
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 624,1337
2= = = 0,7430
840
2 0,7430
2= × → = = = 0,8758
0,8484
= +3 ×
121
122
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 3932,6
∑Mb = 0
× + × =0
× 1966,3 × 1,93
1= = = 583,8398
6,5
∑H = 0
1+ 2 =0
σ= = σ = 840 kg/cm
122
123
1 583,8398
1= = = 0,6950
840
1 0,6950
1= × → = = = 1,0954
0,6363
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 1382,4602
2= = = 1,6458
840
2 1,6458
2= ×→ = = = 2,5865
0,6363
= +3 ×
k. Batang D13
Batang D13, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
a = 0,707 x d
= 1529,56
123
124
∑Mb = 0
× + × =0
× 764,78 × 2,2,9
1= = = 233,5128
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 233,5128
1= = = 0,2779
840
1 0,2779
1= × → = = = 0,3276
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 531,8672
2= = = 0,6332
840
2 0,6332
2= × → = = = 0,7463
0,8484
= +3 ×
124
125
d. Batang D14
Batang D14, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 1434,1
∑Mb = 0
× + × =0
× 717,05 × 2,2,9
1= = = 218,9393
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
125
126
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 218,9393
1= = = 0,2606
840
1 0,2606
1= × → = = = 0,3072
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 498,1107
2= = = 0,5929
840
2 0,5929
2= × → = = = 0,6988
0,8484
= +3 ×
f. Batang D15
Batang D15, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
126
127
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 1175,44
∑Mb = 0
× + × =0
× 587,72 × 2,2,9
1= = = 179,4505
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 179,4505
1= = = 0,2136
840
1 0,2136
1= × → = = = 0,2518
0,8484
= +3 ×
127
128
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 408,2695
2= = = 0,4860
840
2 0,4860
2= × → = = = 0,5728
0,8484
= +3 ×
h. Batang D16
Batang D16, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
- b = 75 mm = 7,5 cm
d = 12 mm = 1,2 cm = 1400
e = 2,29 cm = 0,6 ×
= 4171,87
128
129
∑ =0
× + × =0
× 2085,935 × 2,2,9
1= = = 636,9055
7,5
∑ =
1+ 2 =0
Pl
σ= = = 840 kg/cm
Fgs1
1 636,9055
1= = = 0,7582
840
1 0,7582
1= × → = = = 0,8937
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 1449,0295
2= = = 0,1715
840
2 0,1715
2= × → = = = 0,2021
0,8484
= +3 ×
129
130
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 5028,82
∑Mb = 0
× + × =0
× 2514,41 × 1,93
1= = = 746,586
6,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
,
1= = = 0,888
130
131
1 0,888
1= × → = = = 1,3968
0,6363
= +3 ×
= = = 840 /
2
2 1767,824
2= = = 2,1046
840
2 2,1046
2= × → = = = 3,3076
0,6363
= +3 ×
l. Batang D17
Batang D17, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 800,22
131
132
,
= = 400,11 b-e = 7,5 – 2,29 = 5,21 cm
∑Mb = 0
× + × =0
× 400,11 × 2,2,9
1= = = 122,1669
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = ♪ = 840 kg/cm
Fgs1
1 122,1669
1= = = 0,1454
840
1 0,1454
1= × → = = = 0,1714
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 277,9431
2= = = 0,3301
840
2 0,3301
2= × → = = = 0,3891
0,8484
= +3 ×
132
133
j. Batang D18
Batang D18, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 733,58
∑Mb = 0
× + × =0
× 366,79 × 2,2,9
1= = = 111,9932
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
133
134
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 111,9932
1= = = 0,1333
840
1 0,1333
1= × → = = = 0,1571
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 254,7986
2= = = 0,3033
840
2 0,3033
2= × → = = = 0,3575
0,8484
= +3 ×
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
134
135
a = 0,707 x d
= 5573,15
∑Mb = 0
× + × =0
× 2786,575 × 1,93
1= = = 827,3984
6,5
∑H = 0
1+ 2 =0
= = = 840 /
1
1 827,3984
1= = = 0,9849
840
1 0,9849
1= × → = = = 1,5479
0,6363
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
,
2= = = 2,3324
135
136
2 2,3324
2= × → = = = 3,6656
0,6363
= +3 ×
m. Batang D19
Batang D19, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 17055,5
∑Mb = 0
× + × =0
× 8527,75 × 2,2,9
1= = = 2603,8063
7,5
∑H = 0
1+ 2 =0
136
137
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 2603,8063
1= = = 3,0998
840
1 3,0998
1= × → = = = 3,6537
0,8484
= +3 ×
= = = 840 /
2
2 5923,9473
2= = = 7,0523
840
2 7,0523
2= × → = = = 8,3125
0,8484
= +3 ×
b = 35 mm = 3,5 cm = 1400
d = 4 mm = 0,4 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
137
138
= 3417,8
∑Mb = 0
× + × =0
× 1708,9 × 1
1= = = 488,2571
3,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 488,2571
1= = = 0,5813
840
1 0,5813
1= × → = = = 2,0555
0,2828
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 1220,6429
2= = = 1,4531
840
,
2= × → = = ,
= 5,1383
= +3 ×
138
139
i. Batang D20
Batang D20, menggunakan profil tunggal. Profil yang
digunakan 75-75-12
b = 75 mm = 7,5 cm = 1400
d = 12 mm = 1,2 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
= 504,8
∑Mb = 0
1× + × =0
× 252,4 × 2,29
1= = = 77,061
7,5
∑ =0
1+ 2 =0
= = = 840 /
1
,
1= = = 0,0917
139
140
1 0,0917
1= × → = = = 0,1801
0,8484
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 175,3339
2= = = 0,2087
840
2 0,2807
2= × → = = = 0,2459
0,8484
= +3 ×
b = 65 mm = 6,5 cm = 1400
d = 9 mm = 0,9 cm = 0,6 ×
a = 0,707 x d
140
141
= 5994,64
∑Mb = 0
× + × =0
× 2997,32 × 1,93
1= = = 889,9735
6,5
∑H = 0
1+ 2 =0
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs1
1 889,9735
1= = = 1,0595
840
1 1,0595
1= × → = = = 1,6651
0,6363
= +3 ×
Pl
σ= = σ = 840 kg/cm
Fgs2
2 2107,3465
2= = = 2,5087
840
2 2,5087
2= × → = = = 3,9426
0,6363
= +3 ×
141
142
142
143
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil perhitungan didapat kesimpulan antara lain :
1) Panjang batang Atas A1= A12 = 0,89 m dan A2 – A11 = 1,78 m. Panjang
batang Bawah B1 – B11 = 1,45 m. Panjang batang Diagonal D1=D20 =
0,89 m, D2=D3=D18=D19= 1,71 m, D4=D5=D16=D17 = 2,68
m,D6=D7=D14=D15= 3,68 m, D8=D9=D12=D13= 4,7 m dan D10=D11=
5,72 m.
2) Berdasarkan perhitungan dimensi gording, dicoba menggunakan baja
canal 8. Kemudian dihitung beban mati, beban hidup, beban angin, dan
beban air hujan. Pada kontrol gording dihitung kombinasi pembebanan,
dan lendutan ternyata baja canal 8 aman digunakan pada tipe kuda kuda
dengan bentang yang tertera pada bab 4.
3) Dimensi trackstang yang digunakan adalah diameter 6 mm.
4) Dimensi ikatan angin yang didapat adalah diameter 8 mm
5) Hasil perhitungan konstruksi perletakan, didapat beban mati sebesar
396,816 kg, beban hidup sebesar 219,765 kg, beban plafond sebesar 53,55
kg, beban angin kiri tekan sebesar 84,105 kg dan beban angina kiri hisap
sebesar 112,14 kg, serta beban angina kanan tekan sebesar 67,284 kg dan
beban angin kanan hisap sebesar 89,712 kg.
6) Beban terbesar pada batang Atas 6006,03 kg, batang Bawah 5527,87 kg
dan batang Diagonal 17055,49 kg
7) Profil baja siku yang digunakan adalah profil baja siku sama kaki. Pada
batang tekan (batang A) digunakan profil rangkap 65-65-9, pada batang
tarik (Batang B) digunakan profil rangkap 35-35-4 dan pada batang tarik
(Batang D) digunakan profil tunggal 75-75-12.
8) Sambungan yang digunakan pada konsruksi rangka atap baja tipe c adalah
sambungan las., dengan tebal las tumpul adalah 10 mm/ 1 cm. Las yang
digunakan adalah las dari 2 muka, dicari menggunakan beban terbesar dari
143
144
5.2 Saran
Berdasarkan apa yang penulis kerjakan, ada beberapa kesulitan dalam
pekerjaan perhitungan konstruksi rangka atap baja tipe c. Kesulitan yang
dirasakan penulis adalah pada saat perhitungan sambungan las dan
penggambarannya. Pada dasarnya perhitungan sambungan las tidak begitu sulit,
hanya saja rumusnya cukup banyak dan membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam pengerjaannya karena dihitung per titik simpul.
144
145
DAFTAR PUSTAKA
145
iv
Lampiran 19. SAP beban angin kiri (RVA RVB beban angin kiri)
Lampiran 21. SAP beban angin kanan (RVA RVB beban angin kanan)
iv