Anda di halaman 1dari 2

Laki-laki 35 tahun berat badan 50 kg

TTV
- TD : 100/70 mmHg
- N : 87 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36,2 *C

Tekanan Darah (100/70)


Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa tekanan darah 100/70 merupakan tekanan darah
yang normal dan bagus. Eits.. tunggu dulu.. hasil tekanan darah seperti ini merupakan
tekanan darah yang kurang baik. Jika dianalisa PP(Pulse Presure) yang dihasilkan hanya 30
hal ini mengindikasikan gangguan vaskuler (kekurangan komponen isi), sehingga pengiriman
Oksigen ke jaringan terganggu. Sedangkan MAP (Mean Arterial Presure) yang dihasilkan
sebesar 80 hal ini menunjukkan bahwa tekanan arteri cukup untuk mengirim darah hingga
otak. Dari sini kita tahu bahwa setidak-tidaknya klien sedang mengalami gangguan pada isi
vaskuler sehingga kita harus mengatasi gangguan ini.

Nadi (87 x/menit)


Menurut A.Alimul Hidayat frekuensi nadi normal pada dewasa adalah antara 70- 75
x/menit. Atau kebanyakan di lingkungan kita mengganggap bahwa nadi normal adalah antara
60-80 x/menit. Ok.. apa maknanya..? klien sedang mengalami Takikardi yaitu peningkatan
frekuensi nadi permenit, hal ini menunjukkan hipoksia jaringan, bahkan frekuensi nadi diatas
100x/menit sudah dianggap sebagai hipoksia berat yang harus segera di resusitasi. Jantung
meningkatkan frekuensi pompa sebagai kompensasi untuk memenuhi kebutuhan Oksigen
jaringan

Respirasi (22 x/menit)


Respirasi normal menrut A. Alimul Hidayat adalah antara 16-20x/menit. Sedangkan dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa klien sudah mulai berkompensasi terhadap peningkatan
kebutuhan Oksigen jaringan dengan ikut-ikutan meningkatakan frekuensi pernapasan untuk
mencukupi kekurangan oksigen

Suhu (36.2 *C)


Suhu klien masih dalam rentang normal, namun kita masih harus memastikan dengan
anamnese, apakah suhu klien sebelumnya meningkat, apakah klien sebelumnya
mengkonsumsi obat penurun panas sehingga panas tubuh klien mengalami penurunan.

Dari analisa di atas dapat disimpulkan

 Klien mengalami gangguan dalam isi vaskuler sehingga kurang dapat mengirim O2
ke jaringan dibuktikan dengan PP <40

 klien mengalami hipoksia jaringan dibuktikan dengan peningkatan frekuensi nadi


>80x/menit dan peningkatan frekuensi pernapasan >20x/menit

Terapi
1. Kolaborasi pemberian cairan maintenance (rumatan)
Pilihan cairan elektrolit (NS, RL, Asering) 2.500 cc/24jam
Bila menggunakan Infus set Otsuka cairan diberikan 25-30 tetes/menit
Bila menggunakan Infus set Terumo cairan diberikan 33-35 tetes/menit
*Cara perhitungan cairan klik di sini

2. Kolaborasi pemberian Oksigen tambahan


Pilihan alat bantu terapi oksigen (Simpel mask/Face mask dg O2 reservoir bag)
Kebutuhan 11 L/menit
*Cara perhitungan kebutuhan O2 akan dibahas selanjutnya

Dengan Demikian kita dapat mengingatkan dokter apabila dokter sedang lupa tentang
kebutuhan terapi, Inilah pentingnya kolaborasi

KASUS
Pria berusia 35 tahun dengan berat badan 50Kg datang dengan keluhan lemas, klien
mengatakan diare sejak 2 hari yang lalu dengan rata-rata BAB 5x/hari konsistensi cair,
sebelumnya klien mengatakan badannya panas, nafsu makan menurun, minum hanya sedikit
TTV
- TD : 100/70 mmHg
- N : 87 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36,2 *C

Nah....
Hanya dengan data TTV kita sudah mengerti apa kebutuhan klien...
Sekarang sudah tahu bagaimana vitalnya tanda-tanda vital...?
kalau masih kurang jelas, tanyakan di kotak komentar...
Semoga bermanfaat...
^_^

NB : TTV bukanlah patokan utama, Anamnese tetap merupakan hal yang penting untuk
mendapatkan data tentang kebutuhan klien.

Anda mungkin juga menyukai