Anda di halaman 1dari 7

PNEUMONIA PADA GERIATRI

PNEUMONIA PADA GERIATRI


PENGERTIAN
Pneumonia adalah infeksi parenkim paru yang disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (gram-positif maupun
Gram-negatif, tipikal maupun atipikal), virus, jamur dan parasit. Terdapat beberapa jenis pneumonia sesuai
dengan tempat didapatnya infeksi: pneumonia komunitas (community-acquired pnemonia, CAP), pneumonia
yang di dapat di rumah sakit (hospital-acquired pneumonia,HAP), dan pneumonia yang didapat di ICU
(ventilator-associated pneumonia,VAP).
DIAGNOSIS
Infiltrat baru atau perubahan infiltrat progresif pada foto toraks, dengan disertai sekurang – kurangnya 1
gejala mayor atau 2 gejala minor berikut:
Gejala Mayor:1.batuk
2.sputum produktif
3.demam (suhu>37,80c)
Gejala Minor: 1. sesak napas
2. nyeri dada
3. konsolidasi paru pada pemeriksaan fisik
4. jumlah leukosit >12.000/µL
Pneumonia pada usia lanjut seringkali memberikan gejala yang tidak khas. Selain batuk dan demam pasien
tidak jarang datang dengan keluhan gangguan kesadaran (delirium), tidak mau makan, jatuh, dan
inkontinensia akut.
DIAGNOSIS BANDING
Emboli paru, gagal jantung, tuberkulosis paru.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap engan hitung jenis, ureum dan kreatinin, analisis gas darah dan saturasi oksigen, c-reactive
protein, albumin, foto toraks, EKG, kultur sputum mikroorganisme dan resistensi.
TERAPI
 Suportif : oksigen, cairan, nutrisi, mukolitik-ekspektoran, bronkodilator.
 Farmakologis:

Antibiotika emperik segera diberikan sejak awal sesuai dengan jenis monia yang terjadi (CAP,
HAP, atau VAP). Pada CAP dapat diberikan antibiotika golongan b-laktam/anti b-laktamase dan
sefalosporin generasi aii atau aiii yang dikombinasidengan makrolid atau doksisiklin, atau
fluorokuinolon saluran napas (levofloksasin, gatifloksasin, moksifloksasin) sebagai obat tunggal.
Pada HAP atau VAP dipilih antibiotika yang bekerja terhadap kuman pseudomonas dan kuman
nosokomial lain, seperti safalosporin generasi III anti-pseudomonas, sefalosporin generasi IV,
piperacillin-tazobaktam, kuinolon anti-pseudomonas (ciprofloksasin), atau aminoglikosida
 Antibiotika spesifik diberikan setelah didapatkan hasil pemerikjsaan biakan kuman dan uji
resistensi.

Pemilihan antibiotik juga harus memperhatikan penurunan fungsi organ yang mungkin sudah
terjadi pada usia lanjut.
• Program rehabilitasi medik (fisoterapi dada dan program lain yang terkait)
KOMPLIKASI
Empiema, efusi pleura, gagal napas, spesies sampai syok sepsis
PROGNOSIS
Dubia
WEWENANG
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Geriatri
UNIT YANG MENANGANI
Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam
UNIT YANG TERKAIT
Divisi Pulmonoogi Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Departemen Rehabilitasi Medik, Bidang
Keperawatan, Departemen Gigi-Mulut.
INFEKSI SALURAN KEMIH
INFEKSI SALURAN KEMIH
PENGERTIAN
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang melibatkan struktur saluran kemih, yaitu dari epitel glomerulus
tempat mulai dibentuk urin sampai dengan muara urin di meatus urethrae externae. Secara
mikrobiologi definisi infeksi saluran kemih(ISK) adalah terdapatnya mikroorganisme pada struktur
saluran kemih dan baru dapat dipastikan setelah didapatkannya bukti adanya koloni mikroorganisme
dalam pemeriksaan kultur urin. ISK pada usia lanjut dapat timbul sebagai akibat dari kondisi – kondisi
yang sering menyertai orang usia lanjut, seperti inkontinensia urin dan menurunnya fungsi imunitas
baik no-spesifik maupun spesifik.
DIOGNOSIS
 Meningkatkan kecurigaan adanya ISK nila didapatkan kondisi – kondisi akut pada usia lanjut yanpa
memperhatikan gejala khas dari ISK atau mengenali faktor – faktor risiko ISK pada usia lanjut adalah
merupakan pendekatan diagnosis yang tepat. Hal tersebutdapat dijadikan dasar untuk memeriksa
sample urin untuk dianalisis dan dibiak serta melakuakn pemeriksaan penunjang lain guna mengetahui
adanya kelainan anatomi maupun struktural.
 Kriteria diagnosis bakteriuria berdasarkan gambaran klinis dan cara pengambilan sample urin:
 ≥ 102 colony forming unit (CFU) coloform/ml urin atau >105 CFU non-coloform/ml urin, pada
wanita dengan gejala ISK

≥ 103 CFU bakteri/ml urin, pada pria dengan gejala ISK
 ≥ 105 CFU bakteri/ml urin (2 kali pemeriksaan dengan jarak 1 minggu), pada wanita dan pria
tanpa gejala ISK

≥ 102 CFU bakteri/ml urin, pada pasien kateter
 Beberapa jumlah CFU bakteri/ml urin, pada pasien dengan gejala ISK dengan pengambilan
sample urin dari kateterisasi suprapubik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
 Darah tepi lengkap
 Urin lengkap
 Biakan urin dengan tes resistensi kuman

Fungsi ginjal (ureum, kreatinin, bersih kreatinin)
 Gula darah
B. Non laboratorium

BNO / IVP
 USG ginjal
TERAPI
Non farmakologi
 Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik
 Menjaga kebersihan daerah genitalia bagian luar.
Farmakologi
 Antibiotika sangat dianjurkan dan perlu segera diberikan pada ISK simtomatik, sesuai dengan tes
resistensi kuman atau popla kuman yang ada atau secara empiris yang dapat mencakup Escherichia
coli dan gram negatif lainnya.
 Pada ISK asimtomatik antibiotika hanya diberikan pada pasien dengan risiko tinggi untuk terjadi
komplikasi yang serius (seperti transplantasi ginjal atau pasien dengan granulositopenia) dan pasien
yang akan menjalani pembedahan.
 Antibiotika oral direkomendasikan untukISK tak berkoplikasi dengan lama pemberian 7 – 10 hari
pada perempuan dan 10 – 14 hari pada laki – laki. Antibiotika parental untukISK berkoplikasi dengan
lama pemberian tidak kuarang dari 14 hari.
 Antibiotika golongan fluorokuinolon masih digunakan sebagai pengobatan pilihan pertama. Kadang
pengobatan kombinasi masih digunakan pada infeksi yang sulit dikendalikan, terutama infeksi karena
enterococcus dan pseudomonas. Golongan lain yang biasa digunakan adalah aminoglikosida,
sefalosporin generasi ke-3 dan ampisilin.
 Keberhasilan pengobatan pada ISK simtomatikj Dditentukan ileh hilangnya gejala dan bukan
hilangnya bakteri.
 Evaluasi ulang dengan kecurigaan adanya kelainan anatomi atau struktural dapat mulai
dipertimbangkan bila terjadi ISK berulang >2 kali dalam waktu 6 bulan.

KOMPLIKASI
Sepsis, gagal ginjal, pielonefritis akut, inkontinensia urin, ISK berulang

PROGNOSIS
Bila tak ada komplikasi: baik

WEWENANG
Dokter Spesialis Penyakit Dalam

UNIT YANG MENANGANI


Unit / Departemen Ilmu Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT
Departemen Rehabilitasi Medik, Bidang Keperawatan, Urologi, Departemen Obstetro-Ginekologi

Anda mungkin juga menyukai