Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Ikterus atau jaundice adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kulit dan sklera

berwarna kuning, yang disebabkan oleh akumulasi bilirubin pada kulit dan membrana

mukosa, karena kadar bilirubin pada tubuh tinggi atau disebut juga hiperbilirubinemia. Ikterik

terlihat secara kasat mata apabila konsentrasi bilirubin dalam darah pada bayi atau anak >5

mg/L. Ikterik terjadi pada 60% bayi cukup bulan dan 80% bayi kurang bulan pada minggu

pertama kehidupan. Pada sebagian besar bayi, kondisi ini merupakan suatu hal yang

fisiologis.1

Suatu gejala ikterik biasanya akan menghilang dalam 2 minggu setelah lahir, oleh

karena itu sangat penting para klinisi untuk memeriksakan bayi yang masih kuning pada usia

tersebut. Pada ikterus terkonjugasi gejala biasanya berat dan mengindikasikan penyebab yang

mendasarinya, seperti defek produksi intrahepatal, transpor transmembran dari empedu, yaitu

kolestasis intrahepatal (IH) dan obstruksi atau kolestasis ekstrahepatal (EH) yang

mengakibatkan hambatan aliran empedu dan terakumulasi dalam hepar, darah atau saluran

ekstrahepatal, serta mempunyai risiko tinggi untuk terjadi komplikasi pada bayi. Kolestasis

adalah hambatan aliran empedu yang menyebabkan retensi berbagai substansi yang

seharusnya diekskresikan dalam kandung empedu dengan bilirubin direk >1 mg/dL bila

bilirubin total <5 mg/dL atau bilirubin direk >20% dari bilirubin total bila kadar bilirubin

total >5 mg/dL.2

Epidemiologi kolestasis pada bayi terjadi cukup tinggi, yaitu 1 per 2.500 kelahiran

hidup. Penyebab paling umum kolestasis pada bulan-bulan pertama kehidupan adalah atresia

bilier dapat terjadi 1:10.000 hingga 1:15.000 bayi dan hepatitis neonatal. Angka kejadian

lebih sering pada bayi kurang bulan dibanding dengan bayi cukup bulan.2
Usaha untuk menemukan penyebab kolestasis memerlukan biaya yang cukup besar,

namun tidak semua penyebab dapat diobati. Dari deretan panjang etiologi kolestasis tersebut

infeksi merupakan salah satu penyebabnya, baik intrahepatik maupun ekstrahepatik.3

Untuk menentukan diagnosis kolestasis sering kali tidak sederhana, tetapi yang

penting adalah menentukan kolestasis IH (hepatoseluler) atau EH (obstruktif).2 Diagnosis

dini kolestasis sangat diperlukan untuk mencegah progesivitas penyakit terutama pada atresia

biliaris. Diagnosis dini atresia biliaris sangat menentukan prognosisnya, oleh karena bila

ditegakkan dan tindakan operasi dilakukan sebelum usia 8 minggu maka angka

keberhasilannya 80%.1

Anda mungkin juga menyukai