Anda di halaman 1dari 5

ANGGARAN KAS

Pengertian Anggaran Kas

Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan”


menyatakan bahwa:
“Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat digunakan manajer keuangan untuk meramalkan
atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui
kekurangan atau kelebihan uang selama periode budget”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki peranan
yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus
memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan.
Dalam menjalankan suatu perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan,
dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian kas terhadap setiap perusahaan dalam kegiatan
perusahaannya.
Menurut M. Munandar (1985:311), Anggaran kas adalah:
“Anggaran kas adalah budget yang merencanakan secara lebih terinci tentang semua jumlah
kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode tertentu dimasa
yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun yang berupa
pengeluaran kas”.
Hecket, Wilson dan Campbell, (1981:402) dalam bukunya Controllership, tugasnya
Akuntan Manajemen, menyatakan definisi dari anggaran kas adalah:
“Anggaran kas adalah merupakan program penjualan dan biaya yang terkoordinasi serta
terkorelasikan dengan perubahan-perubahan neraca, penjualan serta pengeluaran yang
diperkirakan.”
Menurut Any Agus Kana, (2001: 225) dalam buku Anggaran Perusahaan
mengemukakan bahwa :
“Anggaran kas adalah perencanaan posisi kas dalam jangka waktu tertentu yang terdiri dari
dua bagian yaitu perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan
pengeluaran kas (aliran kas keluar)”.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
Anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai
yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang
menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas pada
periode tersebut.

Manfaat Angaran Kas

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa anggaran berperan sebagai


alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan
digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas
memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap
periode operasi perusahaan.

Tujuan Penyusunan Anggaran Kas

Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk:

1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan memperbandingkan uang
kas masuk dengan uang kas keluar. Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan
sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode
dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi bilamana
pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang
harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi
pengeluaran, sehingga jumlah saldo akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap
kemungkinan defisit inilah perusahaan perlu lebih waspada.
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka panjang.
Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber
yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama
sebelumnya, dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling
menguntungkan.
4. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar kecilnya kas
yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjai modal
kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan
dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya
meningkatkan volume penjualan.
5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. Sesuatu
jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme
otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui
dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan
6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap
realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian varian dalam arus kas
masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya.

Sebagai ilustrasi dalam contoh penyusunan anggaran kas berikut ini disajikan ringkasan
transaksi dari PT Anugrah selama tahun 2017 yang dianggarkan :

Kegiatan Operasi :

• Terima tagihan dari pelanggan Rp 29.000

• Terima dari bunga piutang Rp 3.000

• Terima dividen dari investasi saham Rp 2.900

• Bayar utang kepada pemasok Rp 15.000

• Bayar gaji dan upah Rp 7.600

• Bayar bunga utang Rp 3.600

• Bayar pajak Rp 3.500

Kegiatan Investasi :

• Bayar beli asset tetap Rp 32.600

• Bayar pinjaman diberikan untuk perusahaan lain Rp 3.100

• Terima dari hasil jual aset Rp 8.200

Kegiatan Pendanaan :

• Terima dari hasil jual saham biasa Rp 17.000

• Terima dari hasil jual obligasi (utang jangka panjang) Rp 11.500

• Bayar dividen Rp 3.700


• Bayar utang jangka panjang Rp 11.000

PT Anugrah
Anggaran Kas
Tahun berakhir 31 Desember 2017

Kegiatan Operasi

Kas masuk dari kegiatan operasi

Terima tagihan dari pelanggan Rp 29.000

Terima dari bunga piutang Rp 3.000

Terima dividen dari investasi Rp 2.900

Rp 5.900

Rp 34.900

Kas keluar untuk kegiatan operasi

Bayar utang usaha kepada pemasok Rp 15.000

Bayar gaji dan upah Rp 7.600

Bayar bunga uang Rp 3.600

Bayar pajak Rp 3.500

(Rp 29.700)

Kas masuk untuk kegiatan operasi Rp 5.200

Kegiatan Investasi
Kas masuk dari kegiatan investasi

Terima dari hasil penjualan jual aset tetap Rp 8.200

Kas keluar untuk kegiatan investasi

Bayar beli aset tetap Rp 32.600

Bayar pinjaman diberikan Rp 3.100

Rp 35.700

(Rp 27.500)

Kegiatan Pendanaan

Kas masuk dari kegiatan pendanaan

Terima dari hasil jual saham biasa Rp 17.000

Terima dari utang jangka panjang Rp 11.500

Rp 28.500

Kas keluar dari kegiatan pendanaan

Bayar dividen Rp 3.700

Bayar utang jangka panjang Rp 11.000

Rp 14.700

Rp 13.800

Defisit (kekurangan) kas (1+2+3) (Rp 8.500 )

Kas awal 1 Januari 2017 Rp 14.700 +

Kas akhir 31 Desember 2017 Rp 6.200

Anda mungkin juga menyukai