Mohamad Rezza
No. ID dan Nama Wahana: RS BHAYANGKARA PALU
Topik:
Tanggal (kasus) : 29/07/2018
Nama Pasien : Nn. TS No. RM:
Tanggal Presentasi : 29/09/2018 Pendamping : dr.
Tempat Presentasi : RS Bhayangkara Palu
Obyek Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja DEWASA Lansia Bumil
Deskripsi: Pasien usia 47 tahun dengan keluhan perut kembung di alami 1
minggu yang lalu, pasien juga mengeluh nyeri uluhati di sertai mual dan muntah,
demam, susah flatus, lemas, perut terasa penuh, mata dan kulit berwarena
kuning. Dari riwayat kehidupan pasien adalah peminum alkohol setiap hari .
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : tampak seorang wanita, wajah sesuai umur, perawakan
pendek, kulit putih. Penampilan kurang terawatt.
2. Kesadaran : normal
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :
Cara berjalan : pincang dan kemudian kaki kanan diseret dan dipapah
oleh kedua orang tuanya
Aktivitas psikomotor : pasien non kooperatif, agresi (+)
4. Pembicaraan : pasien hanya berteriak
5. Sikap terhadap pemeriksa : tidak kooperatif
B. Keadaan afektif (mood) perasaan, ekspresi aktifitas (hidup emosi), serta
empati, perhatian:
1. Mood : disforik
2. Afek : meluas, appropriate, labil
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi dan ilusi : Auditorik dan visual (+)
2. Ilusi : Tidak ada.
3. Depersonalisasi : Tidak ada.
4. Derealisasi : Tidak ada.
D. Proses Berpikir
1. Arus pikiran : mutisme, asosiasi longgar
2. Isi Pikiran : waham kejar
E. Pengendalian implus : Buruk
F. Daya Nilai
1. Norma sosial :
Pasien saat ini lebih sering menyendiri dan kurang membicarakan
masalah yang dialami kepada orang sekitar.
2. Uji Daya Nilai : Jelek
3. Penilaian Realitas : Jelek, terdapat gangguan daya nilai
G. Tilikan (insight) : Penyangkalan total terhadap penyakitnya (Derajat 1)
H. Taraf dapat dipercaya : tidak dapat dipercaya.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: sakit berat/gizi cukup
Tanda vital
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 94 x/menit, regular
- Pernapasan : 28 x/menit
- Suhu : 36,3°C
Kepala – Leher: Konjunctiva anemis (-), sklera ikterus (-), mata kiri
berkedip seperti tic, kaku kuduk (-), kernig sign (-), tatapan kosong saat
diajak bicara
Dada
Inspeksi : simetris kiri=kanan, retraksi dinding dada (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), Vokal fremitus kiri=kanan
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : BP : vesikuler; BT : Ronki -/-, Wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5 garis midclavicular sinistra
Perkusi : ukuran jantung normal
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni, regular, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani (+), ascites (-)
Genitalia: tidak terdapat kelainan
Ekstremitas:
- Akral hangat
- Edema (-)
Daftar Pusaka:
1. Maslim, Rusdi dr. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan
dari PPDGJ III Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya, Jakarta,
2001.
2. Amir N. Skizofrenia. Dalam: Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku
ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2010.h.170-94. 2.
3. Muttaqin H, Sihombing RNE, penyunting. Skizofrenia. Dalam: Sadock BJ,
Sadock VA. Kaplan & sadock’s concise textbook of clinical psychiatry. Edisi
ke -2. Jakarta: EGC; 2010.h.147-75. 4.
4. Maramis WF. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Edisi ke-2. Surabaya:
Airlangga University Press; 2009.h.195-277. 5.
5. Sobell JL, Mikesell MJ, Mcmurray CT. Genetics and etiopathophysiology of
schizophrenia. Mayo Clin Proc Oct 2005;77:1068-82. 6.
6. Safitri A, penyunting. Obat antipsikosis. Dalam: Neal MJ. Medical
pharmacology at a glance. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h.60-1.
Hasil Pembelajaran:
1. Gambaran klinis skizofrenia hebefrenik
2. Diagnosis skizofrenia hebefrenik
3. Penatalaksanaan skizofrenia hebefrenik
4. Komplikasi skizofrenia hebefrenik
1. Subyektif
Pasien ♀, 17 tahun, kejang seluruh tubuh ±1 menit, pingsan (+) ,mulut
berbusa. Pasien mengamuk, pandangan kosong, berteriak-teriak, sakit
kepala, berbicara sendiri dan tidak jelas, sering berperilaku mau buka baju
dan meludah sembarangan. Pasien memiliki kepribadian menyendiri dan
jarang keluar rumah. Riwayat jatuh dari motor 3 bulan lalu
2. Obyektif
Pada pemeriksaan psikiatri didapatkan penampilan kurang terawat,
psikomotor tidak kooperatif, mutisme, afek meluas, appropriate, proses
pikir terdapat waham kejar, asosiasi longgar, halusinasi visual (+),
halusinasi auditorik (+), derajat tilikan 1.
3. Assesment
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I: Gangguan mental lain YDT akibat kerusakan dan disfungsi
otak dan penyakit fisik
Aksis II: tidak ada diagnosis untuk aksis ini
Aksis III: G 00-99 Penyakit susunan saraf
Aksis IV: Masalah dengan “Primary support group”
Aksis V: GAF SCALE 60-51 Gejala sedang (moderate), disabilitas
sedang
4. Plan
Diagnosis:
Dari anamnesis, pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan laboratoium, maka
pasien ini terdiagnosis dengan skizofrenia hebefrenik
Pengobatan:
- Anti psikotik risperidone, haloperidol, CPZ
- Psikoterapi: terapi perilaku kognitif, terapi suportif, psikoterapi
berorientasi tilikan, relaksasi, konseling penyelesaian masalah