Infodatin Pjas
Infodatin Pjas
OLEH:
TINGKAT 2.2 REGULER
SAYU KOMANG SUKERTIWIYANI(P07120013070)
NI MADE ARTHA RINI (P07120013071)
NI KADEK YULLY LEONI (P07120013045)
I. LATAR BELAKANG
Makanan jajanan adalah makanan atau minuman yang tidak diolah dalam rumah tangga
melainkan diperoleh melalui cara membeli sebagai makanan jadi yaitu dari berbagai sumber,
seperti pedagang keliling, rumah tangga, toko atau kedai makanan. Dalam produk makanan
jajanan banyak ditemukan penggunaan bahan tambahan makananan yang membahayakan
kesehatan. Pengunaan bahan tambahan yang berbahaya, cepat atau lambat dapat menurunkan
daya tahan tubuh, begitu pula pada kemampuan belajar. Apalagi konsumsi makanan sehat
sebagai penyeimbang sangat kurang. Makanan seperti keripik, biskuit, permen dikenal
sebagai makanan yang kurang mengandung zat gizi dan mengandung bahan tambahan
makananan berbahaya seperti bahan pengawet, bahan pewarna, bahan pemanis dan penambah
cita rasa. Makanan manis yang dikombinasikan dengan warna-warni menarik sungguh
membuat anak-anak tertarik. Apalagi kalau makanan tersebut empuk dan kenyal.
(Kompasiana, 2 Oktober 2013)
Di Indonesia masih banyak permasalahan yang terkait dengan penggunaan bahan
tambahan makananan. Meskipun sudah diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 235/
Menkes/ Per/ VI/ 79 dan direvisi melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 722/ Menkes/ Per/
IX/ 88 mengenai Bahan Tambahan Makanan (BTM), penyalahgunaan pemakaian zat
pengawet, zat pewarna dan zat pemanis masih sering ditemukan. Menurut Kepala BPOM, Dr.
Roy A Sparringa, M.App.Sc tahun 2014 ditargetkan 10 persen sekolah dari total 180.000 SD
dan MI yang akan dilakukan pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS). Target di
tahun 2014 ini 18.000 sekolah SD/MI terkait PJAS sudah dapat memenuhi syarat seperti
tidak ada bahan berbahaya, tidak ada bahan tambahan pangan, bebas dari kontaminasi ligam
berat dan higiens. Di tahun 2013, BPOM sudah mampu menurunkan jumlah persentase
PJAS yang tidak memenuhi syarat dan hasil uji PJAS dari tahun 2009 sampai 2013
mengalami peningkatan yaitu 57.36 persen menjadi 80.79 persen yang memenuhi syarat.
PJAS yang mengandung bahan berbahaya 9 persen sekarang jumlahnya sudah menurun dan
cukup membaik yaitu 6 persen. Selain itu konsentrasi bahan tambahan pangan pun sudah
menurun. Pengawasan PJAS dilakukan melalui sampling pengujian laboratorium terhadap
penggunaan bahan berbahaya seperti rhodamin B, borax, formalin, methanyl yellow dan
adanya cemaran mikroba. Sampling PJAS dj 2013 dari 884 sekolah SD dan Madrasah
Ibtidaiyah di 30 kota jumlahnya 5.566. Dan hasilnya yang tidak memenuhi syarat ada 1.730
atau 31,08 persen. Kegiatan pengawasan, pembinaan dan pengawalan PJAS ini menurut Roy
diperkirakan dapat melindungi 2.837.831 siswa, 169.930 pedagang PJAS dan 5.675.662
orangtua siswa. (Health Liputan 6, 9 Januari 2014)
Sedankan di Bali, dari pengawasan rutin yang menyasar sejumlah sekolah dasar (SD)
di Bali dengan menggunakan mobil keliling, BBPOM Bali kembali menemukan sejumlah
sampel jajanan anak sekolah (JAS) masih mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B.
Pengawasan dengan mobil keliling yang dilakukan mulai bulan Januari hingga April tahun
2012 yang telah menyasar 45 SD di Bali, dari 496 sampel yang kami uji langsung, 8 sampel
terbukti tidak memenuhi syarat. Dari kedelapan sampel tersebut 7 sampel mengandung
Rhodamin B dan 1 sampel mengandung boraks, Dari kedelapan jajanan yang tidak memenuhi
syarat tersebut dua sampel ditemukan di Denpasar, empat sampel di Kabupaten Jembrana dan
dua sampel lagi dari Kabupaten Karangasem. Jajanan yang tidak memenuhi syarat karena
mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B, ditemukan pada jenis makanan dan
minuman seperti hangkue, es, kue apem dan masih banyak lagi. Sedangkan yang
mengandung boraks kami temukan pada satu sampel makanan yakni tempe goreng tepung.
Dari hasil temuan tersebut, BBPOM Bali juga telah langsung memusnahkan hasil temuan
sekaligus memberikan pembinaan pada seluruh jajaran sekolah dan mengimbau agar pihak
sekolah juga ikut membina para pedagang di sekitar sekolah. Ada tiga unsur yang diterapkan
dalam kegiatan pengawasan jajanan anak sekolah dengan menggunakan mobil uji keliling,
yakni pengambilan sampel, pengujian sampel di tempat dan pembinaan di komunitas sekolah.
Namun untuk menjangkau seluruh sekolah dasar di Bali, kami akui masih cukup kesulitan
karena minimnya mobil uji keliling. Setidaknya hingga pertengahan tahun untuk SD di
masing-masing kabupaten di Bali rata-rata baru sekali dilakukan pengawasan. (Bali Post, 13
Juni 2012)
Sedangkan data yang diperoleh dari wawancara siswa kelas 4 dan 5 SD No. 2 Tumbak
bayuh, Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung dan observasi lingkungannya ditemukan 35
dari 53 siswa pernah dan sering membeli jajanan setiap pulang sekolah dimana banyak
pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam jajanan.
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah di berikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan siswa memiliki
peningkatan pengetahuan tentang jajanan yang sehat
B. Tujuan khusus
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian jajanan sehat.
b. Siswa dapat menjelaskan pengertian pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna.
c. Siswa dapat membedakan dan memberi contoh pemanis, penyedap, pengawet dan
pewarna buatan dan alami.
d. Siswa dapat menyebutkan bahaya pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna.
e. Siswa mampu memberikan contoh makanan dan minuman yang mengandung
pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna buatan.
f. Siswa mampu memberikan contoh makanan dan minuman yang mengandung
pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna alami.
III. MATERI
Dalam penyuluhan ini akan disampaikan beberapa hal dalam peningkatan
pengetahuan tentang jajanan yang sehat.
1. Pengertian jajanan sehat
2. Pengertian pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna.
3. Perbedaan dan contoh pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna buatan dan
alami.
4. Bahaya pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna buatan.
5. Contoh makanan dan minuman yang mengandung pemanis, penyedap,
pengawet dan pewarna buatan.
6. Contoh makanan dan minuman yang mengandung pemanis, penyedap,
pengawet dan pewarna alami.
IV. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan peningkatan pengetahuan tentang
jajanan yang sehat adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Games
4. Menyanyi
V. ALAT/MEDIA/BAHAN/SUMBER
1. Alat : Meja, kursi, microphone, saoud system, proyektor,lcd, kertas,
pulpen.
2. Media : Leaflet, laptop, slide/power point, alat permainan, video.
3. Bahan : Steroform, gambar makanan, jawabannya, jajan.
4. Sumber :
http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/10/02/jajanan-tak-
sehat-racun-pembunuh-anak-597063.html
http://health.liputan6.com/read/795798/jajanan-anak-sekolah-masih-jadi-
perhatian-di-2014
http://health.detik.com/read/2011/04/20/130102/1621765/763/135-persen-
jajanan-anak-sumbang-kasus-keracunan
http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaminggu&ki
d=24&id=66408
http://dania-aprilia.blogspot.com/2009/05/proposal-penyuluhan-anak-
sekolah-dasar.html
VI. SASARAN
Sasaran penyuluhan kali ini adalah siswa Sekolah Dasar No. 2 Tumbakbayuh
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
VII. WAKTU
Jam : 09.00-09.45
VIII. TEMPAT
LAYAR
MC
UNDANGAN
SASARAN SASARAN
LCD
c. Hasil Penyuluhan
1. Jangka Pendek
a. Minimal 60 % sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menjelaskan pengertian jajanan sehat.
b. Minimal 60 % sasaran dapat menjelaskan pengertian pemanis,
penyedap, pengawet dan pewarna.
c. Minimal 60 % sasaran dapat membedakan dan memberi contoh
pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna buatan dan alami.
d. Minimal 60 % sasaran dapat menyebutkan bahaya pemanis, penyedap,
pengawet dan pewarna.
e. Minimal 60 % sasaran mampu memberikan contoh makanan dan
minuman yang mengandung pemanis, penyedap, pengawet dan
pewarna buatan.
f. Minimal 60 % sasaran mampu memberikan contoh makanan dan
minuman yang mengandung pemanis, penyedap, pengawet dan
pewarna alami.
2. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahun siswa tentang jajanan sehat sehingga siswa
memahami jajanan yang baik dikonsumsi atau yang tidak baik dikonsumsi,
sehingga mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan misalnya
penyakit saluran pencernaan ataupun keracunan.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
JAJANAN SEHAT
Jajanan adalah makanan atau minuman yang tidak diolah dalam rumah tangga
melainkan diperoleh melalui cara membeli sebagai makanan jadi yaitu dari berbagai sumber,
seperti pedagang keliling, toko atau kedai makanan. Jajanan yang sehat adalah jajanan yang
tidak mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) secara berlebihan (pemanis, penyedap,
pengawet dan pewarna). Makanan yang sehat untuk dikonsumsi antara lain:
a. Bergizi
b. Tertutup sehingga tidak dihinggapi lalat dan terkena debu
c. Tidak basi atau kadaluarsa
d. Tidak mengandung bahan tambahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan
b. PENYEDAP
1) Penyedap alami
Contoh bahan penyedap alami adalah bawang, merica, terasi, daun salam, jahe,
cabai, daun pandan, kayu manis.
2) Penyedap Buatan
Contohnya MSG (vitsin, royko, masako, sasa, dan lain-lain). Selain itu contoh
makanan yang banyak mengandung penyedap adalah snack yang dijual bebas.
3) Perbedaan
Penyedap alami mengandung banyak manfaat, tidak memiliki efek samping, harga
mahal, pemakaian sesuai selera dan biasanya pemakaian pada masakan rumahan.
Sedangkan penyedap buatan hanya boleh dipakai dengan takaran 6 mg/kg
BB/hari, dapat menyebabkan penyakit, harga lebih murah, praktis, biasanya
terdapat pada makanan siap saji.
c. PENGAWET
1) Pengawet alami
Contoh pengawet alami adalah garam, gula, dan cuka.
2) Pengawet buatan
Contoh pengawet buatan misalnya garam nitrit (untuk mengawetkan daging),
tetapi kini banyak penyalah gunaan zat adiktif yang dijadikan pengawet makanan
misalnya boraxs (pengawet kayu) , formalin (biasanya terdapat pada bakso, mie,
tahu,ayam potong, dan lain-lain), dan natrium benzoate yang biasanya terdapat
pada selai.
3) Perbedaannya
Pengawet alami biasanya tidak terlalu lama dapat mengawetkan paling lama 1
bulan, harga mahal, dan aman. Sedangkan pengawet buatan harganya murah,
dapat menyebabkan banyak penyakit, mengawetkan sampai bertahun-tahun. Pada
makanan misalnya bakso yang mengandung pengawet buatan yang berbahaya
memiliki ciri-ciri lebih putih dari bakso biasanya, lebih keras, awet dan tidak
mudah busuk. Sedangkan mie yang mengandung boraxs atau formalin lebih
kenyal, tidak mudah putus, mengkilat. Pada tahu dimana tahu tidak mudah hancur,
dan kenyal.
d. PEWARNA
1) Pewarna Alami
Contoh pewarna alami yang dapat digunakan yaitu daun suji/ daun pandan
(warna hijau), daun jambu/ daun jati (warna merah), kunyit (warna kuning) dan
beras merah.
2) Pewarna Buatan
Contoh pewarna buatan yaitu alura red, rhodamin B, amaranth, citrus merah, ,
sunset yellow, tast green FCF, dan lain-lain. Tetapi kini banyak makanan atau
minuman yang mengandung zat pewarna berbahaya misalnya methanyl yellow
(warna kuning) dimana merupakan bahan pewarna tekstil.
3) Perbedaan
Pewarna alami tidak secerah dengan makanan yang menggunakan pewarna
buatan, ketersediaannya juga terbatas, pengolahannya lama, dan aman. Sedangkan
pewarna buatan harganya murah, cepat untuk dipakai, ketersediaannya banyak
dan mudah didapat, dapat menyebabkan penyakit. Biasanya makanan yang
mengandung pewarna buatan terlihat sangat mencolok, warna tersisa lama di
tangan ataupun di lidah.
4. BAHAYA PEMANIS, PENYEDAP, PENGAWET DAN PEWARNA BUATAN
a. Pemanis
Pemanis buatan yang dikonsumsi terus menerus dapat menyebabkan banyak
penyakit, misalnya kerusakan pada karies gigi, radang tenggorokan, obesitas, juga
dapat menyebabkan diabetes militus.
b. Penyedap
Salah satu penyedap yang sering ditambahkan pada makanan yaitu MSG. MSG
itu bisa menimbulkan gejala alergi atau keracunan yang disebut Chinese
Restaurant Syndrome, pusing, mual, muntah-muntah, dan menimbulkan sakit pada
daerah dada seperti yang terserang jantung.
c. Pengawet
Salah satu pengawet yang disalah gunakan dalam makanan adalah formalin.
Pemakaian formalin dalam jangka pendek akan menyebabkan sakit menekan,
mual, muntah dan diare, dapat terjadi pendarahan, sakit perut hebat, sakit kepala.
Sedangkan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan jantung, hati, otak,
limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan ginjal.
d. Pewarna
Mengkonsumsi makanan dengan pewarna buatan dapat menyebabkan
hiperaktivitas pada anak, dan dalam jangka pendek menyebabkan ruam, mual,
sesak nafas, pusing dan pingsan, alergi, dan radang tenggorokan.
EVALUASI
Pertanyaan :
1. Apakah pengertian jajanan sehat
2. Apakah pengertian pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna.
3. Sebutkan masing-masing 3 perbedaan dan contoh pemanis, penyedap, pengawet dan
pewarna buatan dan alami.
4. Sebutkan madding-masing 3 bahaya pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna
buatan.
5. Sebutkan masing-masing 2 contoh makanan dan minuman yang mengandung
pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna buatan.
6. Sebutkan masing-masing 2 contoh makanan dan minuman yang mengandung
pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna alami.
Jawaban :
1. Jajanan yang sehat adalah jajanan yang tidak mengandung Bahan Tambahan Makanan
(BTM) secara berlebihan (pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna).
2. Pengertia dari:
Pemanis adalah bahan makanan yang digunakan untuk menimbulkan rasa
manis baik diperoleh dari bahan alami maupun buatan.
Penyedap adalah bahan makanan yang ditambahkan untuk menguatkan rasa
masakan, meningkatkan cita rasa pada makanan.
Pengawet adalah bahan tambahan makanan yang digunakan agar makanan
awet dan tidak cepat rusak.
Pewarna makanan adalah bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki
atau memberi warna pada makanan.
3. Perbedaan dan contoh pemanis, penyedap, pengawet dan pewarna buatan dan alami
a. PEMANIS
Pemanis alami contoh pemanis alami yaitu gula pasir, gula batu, gula halus, gula
jawa, madu. Pemanis Buatan yaitu aspartam, acesulfam-k, alitam, meotam, siklamat,
sakarin, sucralosa, isomalt, xilitol, maltitol, manitol, sorbitol, kaktitol.
Perbedaannya
Pemanis alami mengandung zat gizi, tidak mempunyai efek samping, harga lebih
mahal, rasanya manis. Sedangkan pemanis buatan harga murah, kandungan zat gizi
sedikit, mempunyai efek negatif bagi tubuh dan rasanya manis sampai terasa pahit.
b. PENYEDAP
Contoh bahan penyedap alami adalah bawang, merica, terasi, daun salam, jahe,
cabai, daun pandan, kayu manis. Penyedap buatan contohnya MSG (vitsin, royko,
masako, sasa, dan lain-lain). Selain itu contoh makanan yang banyak mengandung
penyedap adalah snack yang dijual bebas.
Perbedaan
Penyedap alami mengandung banyak manfaat, tidak memiliki efek samping, harga
mahal, pemakaian sesuai selera dan biasanya pemakaian pada masakan rumahan.
Sedangkan penyedap buatan hanya boleh dipakai dengan takaran 6 mg/kg BB/hari,
dapat menyebabkan penyakit, biasanya terdapat pada makanan siap saji.
c. PENGAWET
Contoh pengawet alami adalah garam, gula, dan cuka. Contoh pengawet buatan
misalnya garam nitrit (untuk mengawetkan daging), tetapi kini banyak penyalah
gunaan zat adiktiv yang dijadikan pengawet makanan misalnya boraxs, formalin
(biasanya terdapat pada bakso, mie, tahu,ayam potong, dan lain-lain).
Perbedaannya
Pengawet alami biasanya tidak terlalu lama dapat mengawetkan paling lama 1
bulan, harga mahal, dan aman. Sedangkan pengawet buatan harganya murah, dapat
menyebabkan banyak penyakit, mengawetkan sampai bertahun-tahun. Pada makanan
misalnya bakso yang mengandung pengawet buatan yang berbahaya memiliki ciri-ciri
lebih putih dari bakso biasanya, lebih keras, awet dan tidak mudah busuk. Sedangkan
mie yang mengandung boraxs atau formalin lebih kenyal, tidak mudah putus,
mengkilat. Pada tahu dimana tahu tidak mudah hancur, dan kenyal.
d. PEWARNA
Contoh pewarna alami yang dapat digunakan yaitu daun suji/ daun pandan (warna
hijau), daun jambu/ daun jati (warna merah), kunyit (warna kuning) dan beras merah.
Contoh pewarna buatan yaitu alura red, rhodamin B, amaranth, citrus merah, , sunset
yellow, tast green FCF, dan lain-lain. Tetapi kini banyak makanan atau minuman
yang mengandung zat pewarna berbahaya misalnya methanyl yellow (warna kuning)
dimana merupakan bahan pewarna tekstil.
Perbedaannya
Pewarna alami tidak secerah dengan makanan yang menggunakan pewarna
buatan, ketersediaannya juga terbatas, pengolahannya lama, dan aman. Sedangkan
pewarna buatan harganya murah, cepat untuk dipakai, ketersediaannya banyak dan
mudah didapat, dapat menyebabkan penyakit. Biasanya makanan yang mengandung