Susu merupakan bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi manusia dan berguna untuk
berbagai manfaat lain sehingga konsumsi susu sangat dianjurkan secara rutin. Meskipun
demikian, konsumsi susu oleh masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Konsumsi susu
masyarakat Indonesia terbilang rendah atau kisaran 11,09 liter per kapita per tahun
dibandingkan sejumlah negara di Asean sekira 20 liter per kapita per tahun (Kemenperin,
2016). Berbagai faktor penyebabnya yaitu faktor sosial budaya, pola pikir dan pola hidup, serta
banyak masyarakat yang berpikiran susu bukanlah prioritas, sehingga boleh diabaikan.
Masyarakat lebih mengutamakan makanan yang mengenyangkan dan lebih murah (Irdam dan
Hermiyati, 2008).
Konsumsi susu, terutama pada anak-anak tidak jarang menimbulkan masalah salah
satunya adalah intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah kondisi usus tidak dapat mencerna
dan menyerap laktosa secara sempurna disebabkan terbatasnya enzim laktase pada saluran
pencernaan yang berfungsi memecah laktosa. Selain itu rasa susu yang tidak disenangi oleh
sebagian masyarakat akibat aspek sensori (rasa dan aroma) merupakan salah satu faktor
Yogurt merupakan salah satu produk olahan pangan yang berasal dari susu yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Produk yogurt merupakan produk hasil fermentasi
starternya (Indratininingsih et al., 2004) . Asam yang terdapat pada yoghurt merupakan hasil
fermentasi bakteri asam laktat (BAL) yang mengubah gula susu (laktosa atau disakarida)
menjadi asam laktat. Yogurt sangat baik bagi kesehatan terutama untuk menjaga keasaman
lambung dan dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen di usus. Selain itu, yogurt juga
memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dari susu. Hal ini disebabkan penambahan
protein dari sintesa mikroba dan kandungan potein dari mikroba tersebut (Winarno, 2003)
Saat ini sudah banyak inovasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki citarasa yogurt
yaitu dengan penambahan flavor buah-buahan. Menurut Widodo (2002) jenis buah yang cocok
untuk dicampurkan dengan yogurt adalah yang manis untuk mengimbangi keasaman yogurt.
Buah yang tidak terlalu manis tapi tidak terlalu asam atau tidak terlalu manis tapi tidak terlalu
dapat menarik minat konsumen secara signifikan dikarenakan dapat memengaruhi rasa,tekstur
dan warna dari yogurt itu sendiri. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azizah et al.,
(1987) bahwa penambahan ekstrak buah nangka dapat meningkatkan citarasa serta kesukaan
konsumen terhadap minuman yogurt dikarenakan dapat meningkatkan rasa manis dan
mengurangi rasa asam. Saat ini, buah melon dan buah stroberi merupakan jenis buah yang
rasanya cukup digemari di Indonesia. Penambahan olahan dari buah melon dan buah stroberi
terhadap produk yogurt nantinya dapat diketahui preferensi konsumen terhadap produk yogurt
yang diberi penambahan olahan buah melon dan stroberi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
ingin mengetahui preferensi konsumen terhadap produk yogurt yang diberi penambahan olahan
Warna
Warna pekat pada perlakuan yogurt dengan penambahan bubur buah stroberi disebabkan oleh
pigmen antosianin yang larut air dan memberikan warna merah ( Silva et al, 2005 )
Sedangkan melon memiliki pigmen krlorofil dan karetonoud dalam jumlah yang rendah sehingga
berwarna hijau pudar, ( Burger et al, 2009) Untuk perisa melon memiliki kepekatan warna yang
tinggi
Burger, Y., Paris, H., Cohen, R., Katzir, N., Tadmor, Y., Lewinsohn, E. and Schaffer, A.A.
(2009) Genetic diversity of Cucumis melo. Hortic. Rev. (Am. Soc. Hortic. Sci.) 36, 165–198.
Menurut (Henry 1996 dalam Lazuardi, 2010), pewarna ditambahkan ke dalam makanan karena
beberapa hal, seperti yang dijelaskan berikut ini : 1. Memperkuat warna penampilan warna dari
suatu makanan agar konsumen lebih tertarik. 2. Untuk menyeragamkan warna dalam produksi
makanan dari setiap proses pengolahan. 3. Untuk memberi warna yang menarik pada produk
makanan contohnya dalam produk yang berbahan dasar gula, es krim dan minuman, yang jika tidak
diberi warna tidak akan menarik.
Perisa bertujuan untuk memberi kesan rasa khas dan aroma yang kuat
rasa gula yang manis memiliki efek yang besar terhadap penilaian konsumen terhadap citarasa
yogurt (Drake et al., 2001)
Tranggono et al. 1990. Bahan Tambahan Pangan(Food Additive). Pusat Antar Universitas-Pangan dan
Gizi. UGM.Yogyakarta.
Tekstur
Kesukaan
Menurut Nursalim dan Razali (2007) kesukaan seseorang terhadap suatau produk dipengaruhi oleh
warna,rasa, dan penampilan menarik, bernilai gizi tinggi, dan menguntungkan bagi tubuh
konsumen.Hal ini diperkuat oleh Gad et al (2010) bahwa konsumen lebih menyukai yogurt yang
memiliki rasa tidak terlalu asam dan berasa sedikit manis, maka keasaman yogurt akan berpengaruh
terhadap kesukaan yogurt
Hoppert et al. (2013), di mana yogurt dengan rasa manis lebih disukai oleh konsumen.
Viskositas
Menurut winarno dan Fernandez (2007) nilai viskositas Yogurt sesuai dengan SNI yaitu 8,28 hingga
13,00 mPa.s
Sesuai dengan wahyudi dan samsundari (2008) bahwa terbentuknya asam laktat oleh BAL
menyebabkan peningkatan total asam sehingga kasein mengalami koagulasi yang menyebabkan
viskositas naik
pH
Nilai pH menurun seiring dengan menurunnya aktivitas bakteri (mulyani, et al, 2008)
Total BAL
Jumlah total BAL yang didapatkan adalah sesuai dengan standar dari SNI (2009) yaitu sebesar
minimal 1x107 CFU/ml.
Burger, Y., Paris, H., Cohen, R., Katzir, N., Tadmor, Y., Lewinsohn, E. and Schaffer, A.A.
(2009) Genetic diversity of Cucumis melo. Hortic. Rev. (Am. Soc. Hortic. Sci.) 36, 165–198.