Anda di halaman 1dari 20

KONTRAK BELAJAR PROFESI 27

STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : Alfiatur Rohmah


NIM : 070117B082

PARA
MINGGU TUJUAN PRAKTIK KOMPETENSI OUTCOME TARGET WAKTU METODE
F CI
1. Orientasi dengan Pengenalan dengan CI, Hari pertama praktik
lingkungan tempat lingkungan praktik, dan tata tertib
praktik tempat praktik
2 Memberikan asuhan a. 1. Pengkajian Format hasil Hari pertama Wawancara dengan
keperawatan pada pengkajian pasien
b. A. Data subjektif
pasien postpartum
spontan a. Biodata: mengkaji identitas klien
dan penanggung yang meliputi;
nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, perkawinan ke- ,
lamanya perkawinan dan alamat
b. Keluhan utama: pada pasien
dengan abortus, kemungkinan
pasien akan datang dengan
keluhan utama perdarahan
pervagina disertai dengan
keluarnya bekuan darah atau
jaringan, rasa nyeri atau kram
pada perut. Pasien juga mungkin
mengeluhkan terasa ada tekanan
pada punggung, mengatakan
bahwa hasil test kencing positif
hamil, merasa lelah dan lemas
serta mengeluh sedih karena
kehilangan kehamilannya.
c. Riwayat kesehatan, yang terdiri
atas:
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu
keluhan sampai saat klien pergi ke
Rumah Sakit atau pada saat
pengkajian seperti perdarahan
pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar
dari usia kehamilan.
2) Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat pembedahan: Kaji
adanya pembedahan yang
pernah dialami oleh klien,
jenis pembedahan , kapan ,
oleh siapa dan di mana
tindakan tersebut berlangsung.
b. Riwayat penyakit yang pernah
dialami: Kaji adanya penyakit
yang pernah dialami oleh
klien misalnya DM, jantung,
hipertensi , masalah
ginekologi/urinary, penyakit
endokrin, dan penyakit-
penyakit lainnya.
c. Riwayat kesehatan keluarga:
Yang dapat dikaji melalui
genogram dan dari genogram
tersebut dapat diidentifikasi
mengenai penyakit turunan
dan penyakit menular yang
terdapat dalam keluarga.
d. Riwayat kesehatan reproduksi:
Kaji tentang mennorhoe,
siklus menstruasi, lamanya,
banyaknya, sifat darah, bau,
warna dan adanya
dismenorhoe serta kaji kapan
menopause terjadi, gejala serta
keluahan yang menyertainya.
e. Riwayat kehamilan, persalinan
dan nifas
f. Riwayat seksual: Kaji
mengenai aktivitas seksual
klien, jenis kontrasepsi yang
digunakan serta keluahn yang
menyertainya.
g. Riwayat pemakaian obat: Kaji
riwayat pemakaian obat-
obatankontrasepsi oral, obat
digitalis dan jenis obat
lainnya.
k. Pola aktivitas sehari-hari: Kaji
mengenai nutrisi, cairan dan
elektrolit, eliminasi (BAB dan
BAK), istirahat tidur, hygiene,
ketergantungan, baik sebelum dan
saat sakit.
l. Data psikososial:
1) Kaji orang terdekat dengan klien,
bagaimana pola komunikasi
dalam keluarga, hal yang menjadi
beban pikiran klien dan
mekanisme koping yang
digunakan.
2) Status sosio-ekonomi : Kaji
masalah finansial klien
l. Data spiritual: Kaji tentang
keyakinan klien terhadap Tuhan
YME, dan kegiatan keagamaan
yang biasa dilakukan.

2. Data Objektif
a. Sirkulasi: pada pasien
abortus terdapat perdarahan
pervaginam yang banyak
sehingga dapat menimbulkan
syok, pasien tampak pucat,
akral dingin, tekanan darah
mungkin menurun, nadi
teraba cepat dan kecil, pasien
tampak meringis atau
kesakitan karena nyeri.
b. Breathing : Kaji pola nafas
apakah bernafas
spontan/tidak, nafas
cepat/lambat. Kaji apakah
ada sesak nafas/tidak,
gerakan dinding dada
simetris/asimetris, pola nafas
teratur/tidak, auskultasi bunyi
nafas normal/tidak, kaji
frekuensi nafas serta
penggunaan otot bantu
pernafasan.
c. Circulation : pada pasien
abortus terdapat perdarahan
pervaginam yang banyak
sehingga dapat menimbulkan
syok, pasien tampak pucat,
akral dingin, tekanan darah
mungkin menurun, nadi
teraba cepat dan kecil, pasien
tampak meringis atau
kesakitan karena nyeri
d. Integritas Ego: Dapat
menunjukkan labilitas
emosional dari kegembiraan
sampai ketakutan, marah atau
menarik diri klien/ pasangan
dapat memiliki pertanyaan
atau salah terima peran dalam
pengalaman kelahiran.
Mungkin mengekpresikan
ketidak mampuan untuk
menghadapi suasana baru.
Pada pasien abortus
kemungkinan terjadi
kesadaran menurun, syncope,
pasien tampak lemah.
e. Eliminasi: Kateter urinarius
mungkin terpasang : urin
jernih pusat, bising usus tidak
ada. Makanan/ cairan:
Abdomen lunak dengan tidak
ada distensi pada awal.
f. Neurosensorik: Kerusakan
gerakan pada sensori
dibawah tindak anestesi
spinal epidural.
g. Nyeri/ kenyamanan:
Mungkin mengeluh
ketidaknyamanan dari
berbagai sumber: misal nyeri
penyerta, distensi kandung
kemih/ abdomen, efek-efek
anestesi: mulut mungkin
kering.
h. Keamanan: Jalur parenteral
bila digunakan resiko terkena
infeksi karena pemasangan
infus dan nyeri tekan.
i. Seksualitas: Fundus kontraksi
kuat dan terletak di
umbilikus.

3. Pemeriksaan fisik, meliputi:


a. Inspeksi
Hal yang diinspeksi antara
lain: Mengobservasi kulit
terhadap warna, perubahan
warna, laserasi, lesi terhadap
drainase, pola pernafasan
terhadap kedalaman dan
kesimetrisan, bahasa tubuh,
pergerakan dan postur,
penggunaan ekstremitas,
adanya keterbatasan fisik,
dan seterusnya.
b. Palpasi
Sentuhan: merasakan suatu
pembengkakan, mencatat
suhu, derajat kelembaban dan
tekstur kulit atau menentukan
kekuatan kontraksi uterus.
Tekanan: menentukan
karakter nadi, mengevaluasi
edema, memperhatikan posisi
janin atau mencubit kulit
untuk mengamati turgor.
Pemeriksaan dalam:
menentukan tegangan/tonus
otot atau respon nyeri yang
abnormal.
c. Perkusi adalah melakukan
ketukan langsung atau tidak
langsung pada permukaan
tubuh tertentu untuk
memastikan informasi
tentang organ atau jaringan
yang ada dibawahnya.
Menggunakan jari: ketuk
lutut dan dada dan dengarkan
bunyi yang menunjukkan ada
tidaknya cairan, massa atau
konsolidasi.
Menggunakan palu perkusi:
ketuk lutut dan amati ada
tidaknya refleks/gerakan
pada kaki bawah, memeriksa
refleks kulit perut apakah ada
kontraksi dinding perut atau
tidak.
d. Auskultasi
Mendengar : mendengarkan
di ruang antekubiti untuk
tekanan darah, dada untuk
bunyi jantung/paru abdomen
untuk bising usus atau denyut
jantung janin. (Johnson &
Taylor, 2009:39)
c. Sekunder Assessment
a. Eksposure: pasien tampak
pucat
b. Five intervention: Tekanan
darah menurun, nadi cepat
dan kecil, suhu meningkat
c. Give Comfort: nyeri perut
yang hebat, kram atau rasa
tertekan pada pelvic
d. Head to toe: meliputi
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan ginekologi,
menanyakan riwayat
kehamilan, umur kehamilan,
riwayat penggunaan
kontrasepsi, riwayat
pemeriksaan kehamilan
(ANC), riwayat penyakit
kronis atau akut, riwayat
pengobatan serta riwayat
alergi.
1. Merumuskan diagnosis Format analisa Hari pertama Analisis dan reading
keperawatan data textbook
a. Menganalisis dan
menginterpretasi data
hasil pengkajian.
b. Menetapkan diagnosis
keperawatan.
1. Risiko infeksi
2. Nyeri
3. Risiko syok
4. Ansietas
5. Kekurangan volume
cairan

3. Menyusun rencana asuhan Format intervensi Hari pertama Analisis dan reading
keperawatan keperawatan textbook
Menyusun intervensi
keperawatan berdasarkan
diagnose keperawatan
yang telah ditetapkan
sesuai dengan NOC NIC
a. Resiko infeksi
NIC
1) Bersihkan
lingkungan dengan
baik setelah
digunakan untuk
setiap pasien
2) Anjurkan
pengunjung untuk
mencuci tangan
pada saat
memasuki dan
meninggalkan
ruangan
3) Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kegiatan
perawatan pasien
b. Nyeri akut
1) Tentukan lokasi,
karakteristik,
kulitas dan
keparahan nyeri
sebelum mengobati
pasien
2) Kurangi atau
eliminasi faktor-
faktor yang
meningkatkan
nyeri
3) Ajarkan pasien
teknik non
farmakologi
4) Berikan analgetik
yang optimal
sesuai peresepan.

c. Resiko syok
1) Monitor terhadap
adanya respon
kompensasi awal
syok
2) Monitor terhadap
adanya tanda awal
reaksi alergi
3) Monitor terhadap
adanya tanda awal
dari penurunan
fungsi jantung
4) Monitorkemungkin
an penyebab
kehilangan cairan
d. Ansietas
1) Gunakan
pendekatan yang
tenag dan
meyakinkan
2) Jelaskan semua
prosedur termasuk
sensai yang
dirasakan
3) Berikan informasi
faktual terkait
diagnosis
perawatan dan
prognosis
4) Intruksikan klien
untuk
menggunakan
teknik relaksasi.
e. Kekurangan volume
cairan
1) Hitung atau
timbang popok
dengan baik
2) Jaga intake dan
catat output pasien
3) Pasang kateter
urine
4) Monitor status
hidrasi
5) Monitor tanda-
tanda vital
4. Implementasi perencanaan Format intervensi Hari kedua sampai Bed side teaching
keperawatan keperawatan pasien pulang demonstrasi
Pelaksanaan tindakan
keperawatan berdasarkan
intervensi yang telah
ditetapkan
5. Evaluasi Format evaluasi Hari kedua sampai
a. Mengevaluasi keperawatan pasien pulang
kemajuan pasien
terhadap tindakan yang
diberikan
b. Menentukan rencana
tindak lanjut
6. Pendokumentasian asuhan Pendokumentasian Hari kedua sampai
keperawatan pada rekam medis pasien pulang
pasien atau pada
logbook
3 Ketrampilan umum 1. Pemeriksaan leopold
2. Pengukuran panggul luar
3. Pemeriksaan penunjang
(TB,BB,LLA)
4. Pemberian suntikan TT
5. Perawatan luka jalan lahir
(perineum)
6. Perawatanluka SC
7. Perwatan payudara
8. Perawatan tali pusat
9. Memandikan bayi
10. Pendidikan kesehatan
tentang :
a. Perubahan fisiologis
post partum
b. Perubahan psikologis
post partum
c. Gizi ibu menyusui
d. ASI ekslusif
e. Senam Nifas
f. Masalah-masalah
laktasi
g. Pijat bayi
h. Teknik menyusui
i. KB
j. Mobilisasi post SC
k. Penkes lain
11. Pembimbing klinikan
APGAR
12. Perawatan pasien
kemotrapi
13. Perawatan pasien kanker
serviks
14. Perawatan pasien myoma
uteri
15. Perawatan pasien kanker
payudara
16. Perawatan pasien pre dan
post curatage
17. Pemberian imunisasi awal
(BCG,Hepatitis B)
18. Perawatan Pre operatif SC
19. Pemeriksaan fisik ibu post
partum

Anda mungkin juga menyukai