Anda di halaman 1dari 10

PENGENDALIAN INTERN

MAKALAH

Ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen Pembina

Yane Devi Anna, S.E., M.Si., Ak.

Disusun Oleh:

Dian Agustina (0115101113)

Ria Komariah (011510 )

Anisa Nurfaiza (0115101135)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

KOTA BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah milik Allah SWT dengan karunia-Nyalah yang telah

mengantarkan kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Pengendalian Intern”.

Shalawat dan salam tambatan hati pautan cinta kasih yakni Nabi Muhammad SAW beserta

para sahabat.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak-pihak yang telah

membantu kami dalam memyusun makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi kepada semua

pihak, serta kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk penyusunan makalah

selanjutnya.Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Bandung, Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG......................................................................................................... 1
RUMUSAN MASALAH....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
Pengertian Pengendalian Intern……………………………................................................ 2
Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi..........................................,,.................... 2
Konsep Umum Pengendalian............................................................................................... 2
Klasifikasi Pengendalian Intern ………………………………………………................. 3
Model Pengendalian …………………………………………………………………...… 4
Komponen Pengendalian Intern ………………………………………………………….. 4
Pengendalian Intern Dikaitkan dengan Audit dan Control Foundation …………………. 5
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 6
KESIMPULAN................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini, pengendalian intern (internal control) merupakan subjek,
yang menjadi perhatian dan sering diperdebatkan antara Auditor Intern, Auditor Ekstern,
penyusunan laporan keuangan, asosiasi professional, dan badan-badan legislative. Sistem
informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu sistem yang
bebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik merupakan cara
bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang merugikan. Sistem
pengendalian internal ini dapat mencegah timbulnya kerugian karena penggunaan
sumberdaya yang boros, keputusan manajemen yang tidak akurat dan sebagainya. Konsep
pengendalian ini semakin lama semakin penting dan menempati posisi yang strategis karena
ancaman terhadap SIA meningkat baik dari sisi jenis maupun intensitasnya. Karena itu, dalam
kesempatan kali ini, penulis ingin membahas lebih lanjut tentang Konsep Pengendalian Intern
dalam sebuah Sistem Informasi Akuntansi.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pengendalian intern?
2. Apa saja jenis ancaman dan peningkatan intensitas ancaman terhadap sistem informasi
akuntansi?
3. Apa saja macam klasifikasi pengendalian?
4. Apa saja model pengendalian?
5. Apakah lingkungan pengendalian?
6. Apakah pengertian aktivitas pengendalian?
7. Apa saja resiko dan pengendalian resiko?
8. Apa metode kunci untuk melakukan pemantauan yang efektif?
9. Apa saja aktivitas-aktivitas yang harus dijalankan untuk melaksanakan pemantauan kinerja?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian pengendalian intern.
2. Menjelaskan jenis ancaman dan peningkatan intensitas ancaman sistem informasi akuntansi.
3. Menjelaskan macam klasifikasi pengendalian.
4. Menjelaskan model pengendalian.
5. Menjelaskan lingkungan pengendalian.
6. Menjelaskan pengertian aktivitas pengendalian.
7. Menjelaskan resiko dan pengendalian resiko.
8. Menjelaskan metode kunci untuk melakukan pemantauan yang efektif.
9. Menjelaskan aktiviras yang harus dijalankan untuk melaksanakan pemantauan kinerja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Intern


Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah
obyek, organisasi, atau sistem. Tujuan dilakukannya pengendalian adalah untuk mencegah
timbulnya kerugian bagi sebuah organisasi, yang timbul antara lain karena sebab-sebab
sebagai berikut.
1. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan boros
2. Keputusan manajemen yang tidak baik
3. Kesalahan yang tidak disengaja dalam pencatatan dan pemrosesan data
4. Kehilangan atau kerusakan catatan secara tidak sengaja
5. Kehilangan aktiva karena kecerobohan karyawan
6. Tidak ditaatinya kebijakan manajemen dan peraturan lainnya oleh para karyawan
7. Perubahan secara tidak sah terhadap SIA atau komponen-komponennya

B. Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi


Secara garis besar, ada 4 jenis ancaman terhadap SIA, yaitu:
1. Bencana alam dan bencana politik, misalnya kebakaran.
2. Kesalahan software dan tidak berfungsinya perangkat keras.
3. Tindakan-tindakan yang tidak disengaja.
4. Tindakan yang disengaja (kriminal komputer).

Diantara berbagai penyebab meningkatnya problem pengamanan adalah sebagai berikut.


1. Kenaikan jumlah sistem client / server yang berakibat informasi tersedia untuk semua
karyawan.
2. Karena jaringan lokal (LAN) dan sistem client / server mendistribusikan data kepada
pemakai.
3. Wide Area Network (WAN) memberi peluang bagi pelanggan dan pemasok saling mengakses
masing-masing sistem data.

C. Konsep Umum Pengendalian


1. Pengendalian Intern (internal control). Adalah rencana organisasi dan metode yang
digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan
dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen. Antara sebuah tujuan dengan tujuan lainnya seringkali bertentangan.

2. Pengendalian Manajemen (management control). Merupakan konsep yang lebih luas


dibandingkan dengan pengendalian intern, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: (a)
merupakan bagian yang integral dari tanggung jawab manajemen, (b) dirancang untuk
mengurangi terjadinya berbagai kesalahan (error & irregularities), dan untuk mencapai
tujuan organisasi, dan (c) berorientasi kepada personil dan mencoba membantu karyawan
mencapai tujuan organisasi dengan mengikuti kebijakan organisasi.

3. Pengendalian Adiministrasi (administrative control). Adalah pengendalian yang menjamin


efisiensi operasional dan ketaatan kebijakan manajemen. Sebaliknya, pengendalian
akuntansi (accounting control) adalah pengendalian yang bertujuan membantu menjaga
aktiva dan menjamin akurasi dan daya andal catatan keuangan perusahaan.
4. Struktur Pengendalian Intern (internal control structure), memiliki tiga elemen, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian, yang menggambarkan efek kolektif dari berbagai faktor pada
penetapan, peningkatan, atau penurunan efektivitas prosedur dan kebijakan khusus.
b. Sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,
merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi
perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait.
c. Prosedur pengendalian, adalah kebijakan dan prosedur yang ditambahkan ke lingkungan
pengendalian dan sistem akuntansi yang telah ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan
jaminan yang layak bahwa tujuan khusus organisasi akan dicapai.

D. Klasifikasi Pengendalian Intern


1. Menurut Tujuannya, Pengendalian dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Pengendalian Preventif, dimaksudkan untuk mencegah masalah sebelum masalah tesebut
benar-benar terjadi.
b. Pengendalian detektif, Untuk menemukan masalah segera setelah masalah tersebut terjadi.
c. Pengendalian korektif, dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh
pengendalian detektif. Pengendalian ini mencakup tiga langkah yakni :
1) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah.
2) Membetulkan berbagai kesalahan yang terjadi.
3) Memodifikasi sistem sistem sehingga masalah yang sama di masa mendatang dapat
diminimumkan.

2. Menurut Waktu Pelaksanaannya, Pengendalian dibagi menjadi dua kelompok yakni :


a. Feedback Control (Pengendalian umpan balik). Adalah pengenalian yang masuk dalam
kelompok pengendalian detektif, karena jenis pengawasan ini mengukur sebuah proses dn
menyesuaikan apabila terjadi penyimpangan dari rencana semula.
b. Feedforward Control (Pengendalian dini). Adalah pengendalian yang termasuk dalam
kelompok pengendalian preventif, karena jenis ini memonitor proses dan input untuk
memprediksi kemungkinan masalah yang akan terjadi (potential problems)

3. Menurut Obyek yang Dikendalikan, Pengawasan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
a. General Control (Pengawasan umum). Yaitu pengawasan yang dirancang untuk menjamin
bahwa lingkungan pengawasan organisasi mantap dan dikelola untuk meningkatkan
efektifitas pengawasan aplikasi.
b. Application Control (Pengawasan kontrol). Yaitu pengawasan yang digunakan untuk
mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan transaksi saat transaksi tersebut diproses.

4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan data, dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
a. Pengawasan Input, Dirancang untuk menjamin bahwa hanya data yang sah, akurat dan
diotorisasi saja yg dimasukkan kedalam proses.
b. Pengawasan Proses, dirancang untuk menjamin bahwa semua transksi diproses secara akurat
dan lengkap, semua file dan record di-update secara tepat.
c. Pengawasan Output, dirancang untuk menjamin bahwa keluaran sistem diawasi dengan
semestinya.
E. Model Pengendalian

The Study By Committe Of Sponsoring Organization (Coso)


Model pengendalian intern ini menetapkan sebagai proses yang diterapkan oleh dewan
direktur, manajemen, dan untuj memberikan jaminan yang cukup bahwa ujuan pengendalian
berikut ini dapat dicapai, yaitu :
a. Efektifitas dan efisiensi operasi.
b. Daya andal pelaporan keuangan.
c. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Pengendalian intern didefinisikan sebagai sebuah proses karena pengendalian intern ini
melekat dalam kegiatan operasional sebuah organisasi, dan merupakan bagian integral dari
aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan
organisasi.

F. Komponen Pengendalian Intern

Komponen Deskripsi
Lingkungan Pengendalian Tulang punggung sebuah perusahaan adalah
karyawan-karyawan atribut individu, seperti
integritas, nilai etika, dan kompetisi dan
lingkungan tempat karyawan tersebut
bekerja. Mereka merupakan mesin
penggerak organisasi dan merupakann
fondasi untuk komponen lainnya.
Aktivitas Pengendalian Perusahaan harus menetapkan prosedur dan
kebijakan pengendalian dan
melaksanakannya, untuk membantu
menjamin bahwa manajemen dapat
menetapkan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk menghadapi ancaman-
ancaman yang muncul, sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai secara efektif.
Perhitungan Risiko Organisasi harus menyadari dan waspada
terhadap berbagai risiko yang dihadapinya.
Oleh Karena itu, perusahaan harus
menetapkan serangkaian tujuan, dan
kegiatan lainnya sehingga organisasi dapat
beroperasi sebagaimana mestinya.
Organisasi harus pula menetapkan
mekanisme untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko-risiko
terkait.
Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi mengitari
kegiatan pengawasan. System tersebut
memungkinkan karyawan oganisasi untuk
memperoleh dan menukar informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan,
mengelola, dan mengendalikan kegiatan
organisai.
Pemantauan Seluruh proses bisnis harus dipantau, dan
dilakukan modifikasi seperlunya. Dengan
cara ini, system akan bereaksi dinamis yaitu
berubah jika kodisinya menghendaki
perubahan.

G. Pengendalian Intern Dikaitkan dengan Audit dan Control Foundation


The Information Sistems Audit and Control Foundation (ISACF) beberapa waktu
yang lalu menyusun the control objective for information and related technology (COBIT).
COBIT adalah sebuat kerangka kerja umum untuk pengamanan system informasi dan
praktik pengendalian untuk teknologi informasi. Kerangka tersebut memungkinkan:
1) Manajemen untuk menetapkan pengamanan dan praktik pengendalian lingkungan
teknologi informasi
2) Pemakai jas teknologi informasi memperoleh jaminan bahwa ada pengamanan dan
pengedalian yang memadai dan
3) Auditor untuk mendukung opini mengenai pengendalian intern dan untuk
memberikan saran bagi pengaman dan pengendalian teknologi informasi.
COBIT mengakomodasikan standar dari 36 sumber yang berbeda ke dalam sebuah kerangka
tunggal, memberi pengaruh besar terhadap profesi system informasi. COBIT membantu
pada manajer belajar bagaimana menyeimbangkan risiko dan investasi pengendalian di
lingkungan system informasi. Dan juga memberi jaminan yang besar bagi pengguna bahwa
pengamanan dan pengendalian teknologi informasi yang diberikan oleh pihak internal dan
pihak ketiga memadai dan juga mengarahkan auditor ketika mendukung opini dan
memberikan saran tentang pengendalian intern kepada manajemen.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek,
organisasi, atau sistem. Tujuan dilakukannya pengendalian adalah untu mencegah timbulnya
kerugian bagi sebuah organisasi, dan mencegah ancaman-ancaman yang terjadi seperti
bencana alam dan bencana politik, kesalahan software dan tidak berfungsinya perangkat
keras, tindakan-tindakan yang tidak disengaja, dan tindakan yang disengaja. Kemudian
pengendalian intern tersebut diklasifikasikan menjadi empat, yaitu menurut tujuannya,
menurut waktu pelaksanaannya, menurut obyek yang dikendalikan, dan menurut tempat
implementasi dalam siklus pengolahan data.
Struktur pengendalian intern merupakan konsep yang memiliki tiga komponen, yaitu
lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Selain itu, titik awal
komsep pengendalian intern adalah diterbitkannya the foreign corrupt act. Konsep ini
kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SAS nomor 55, yang kemudian disempurnakan
dan dilengkapi oleh hasil studi yang dilakukan COSO. Menurut konsep tersebut, model
pengendalian intern memiliki lima komponen yaitu lingkungan pengendalian, aktivitas
pengawasan, pengukuran resiko, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Terakhir,
sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, maka ISACF mengeluarkan
rerangka umum pengamanan SI dan praktik pengendalian untuk TI yang disebut COBIT.
DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN

Winarso Eddy.2014. Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information


System)Pendekatan Siklus (cycle approach). Bandung.

Anda mungkin juga menyukai