Anda di halaman 1dari 7

Agita Maryalda (1806262852)

Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

LATIHAN 3 : Soal Pemilihan Uji Statistik

Saudara adalah Peneliti dari semua studi di bawah ini.


Untuk setiap variabel efikasi, Saudara harus memilih uji statistik yang paling tepat untuk
menganalisisnya disertai alasan mengapa dipilih uji statistik tersebut.

1 a) Saudara ingin meneliti efikasi suatu β2 agonis oral yang baru dibandingkan dengan
salbutamol pada 30 penderita asma bronkial dengan disain menyilang.
Sebagai variabel efikasi diambil :
- persentase penderita dengan keberhasilan terapi (hilangnya sesak napas dan gejala-
gejala asma lainnya)
- skor sesak napas
- peningkatan VEP1
 Multivariat analisis ini menggunakan variabel: Presentase efikasi (nominal), Skor sesak
nafas (numerikal), peningkatan VEP (numerikal) menggunakan uji perbandingan proporsi
dengan 2 kelompok berpasangan (crossover)  Wilcoxon test

1b) Saudara ingin membandingkan efikasi β 2 agonis baru tersebut tidak hanya dengan
salbutamol tetapi juga dengan teofilin pada 30 penderita asma bronkial dengan desain
menyilang.
 Terdapat 3 kelompok  β 2 agonis baru, salbutamol dan teofilin, dengan desain
menyilang (berpasangan)  Friedman Anova

2 a) Saudara ingin melakukan studi 1a) pada 2 kelompok paralel dengan 100 penderita per
kelompok.
 Terdapat 2 kelompok  β 2 agonis baru dengan salbutamol,
 Presentase efikasi (nominal), Skor sesak nafas (numerikal), peningkatan VEP
(numerikal)
 desain parallel  tidak berpasangan  Mann Whitney

b) Saudara ingin melakukan studi 1b) pada 3 kelompok paralel dengan 100 penderita per
kelompok.
 Terdapat 3 kelompok  β 2 agonis baru, salbutamol dan teofilin
 desain parallel  tidak berpasangan  Kruskal Wallis karena non-parametrik

3 a) Saudara ingin meneliti efikasi suatu antireumatik baru dibandingkan dengan plasebo
pada 120 penderita osteoartritis lutut dengan disain kelompok paralel. Variabel
efikasinya adalah:
- persentase penderita dengan rasa nyeri hilang setelah 4 minggu pengobatan.
- berkurangnya rasa nyeri (rasa nyeri hilang, berkurang banyak, berkurang sedikit, dan
tidak berubah) setelah 4 minggu pengobatan.
- Kapasitas fungsional, yakni waktu yang diperlukan untuk berjalan sejarak 15 m
(dalam menit) setelah 4 minggu pengobatan.
Jawaban
• Antireumatik baru dengan placebo  2 kelompok tidak berpasangan
• Persentase penderita rasa nyeri hilang atau tidak (Nominal)  Persentase penderita
menggunakan uji perbandingan proporsi 2 kelompok tidak berpasangan dengan chi
square, karena variable merupakan numeric
• Berkurangnya rasa nyeri (ordinal) menggunakan uji perbandingan proporsi 2
kelompok tidak berpasangan dengan mann whitney, karena variable merupakan
ordinal
• Kapasitas fungsional, (numerik) menggunakan uji perbandingan rerata 2 kelompok
tidak berpasangan dengan uji t test independent.

b) Saudara ingin membandingkan efikasi antireumatik baru tersebut tidak hanya dengan
plasebo tetapi juga dengan aspirin pada 3 kelompok paralel.
Jawaban
 Antireumatik baru, aspirin dan placebo  3 kelompok parallel  tidak berpasangan
 uji perbandingan uji proporsi lebih dari 2 kelompok tidak berpasangan menggunakan chi
square, karena variable kategorik. Atau dengan menggunakan Fisher bila tidak
memenuhi syarat.

4) Suatu analgesik baru hendak dibandingkan dengan parasetamol pada 30 penderita nyeri
kepala kronik dengan disain menyilang. Variabel efikasinya adalah :
- banyaknya penderita dengan rasa nyeri hilang setelah pengobatan.
- berkurangnya rasa nyeri yang diukur dengan VAS (visual analog scale, dengan skala
0-100).
Jawaban
 analgesic dan placebo  2 kelompok menyilang  berpasangan
 penderita dengan rasa nyeri hilang (nominal)  menggunakan uji perbandingan rerata 2
kelompok berpasangan dengan uji t test dependent
 berkurangnya rasa nyeri dengan VAS (ordinal)  menggunakan uji perbandingan
proporsi 2 kelompok berpasangan dengan Wilcoxon

5) Suatu fluorokuinolon baru X akan diteliti efikasinya untuk demam tifoid dibandingkan
dengan fluorokuinolon standar S. Obat diberikan selama 7 hari pada penderita demam
tifoid dengan kultur positif. Besar sampel 100 orang per kelompok, dengan clinical cure
rate sekitar 97% untuk ke-2 obat.
Variabel efikasinya adalah :
• clinical cure rate (hilangnya demam) pada hari ke 10-12.
• banyaknya hari yang dibutuhkan untuk normalisasi suhu tubuh.
• bacteriological eradication rate.
Jawaban :
• Fluorokuinolon baru X dengan fluorokuinolon standar S  2 kelompok
• Clinical cure rate (demam hilang)  nominal, dengan menggunakan uji perbandingan
proporsi 2 kelompok tidak berpasangan chi square karena variable merupakan
kategorik
• Banyaknya hari, dengan menggunakan uji perbandingan rerata 2 kelompok tidak
berpasangan t test independent karena variable numerik.
• Bacteriological eradication rate, menggunakan uji perbandingan proporsi 2
kelompok tidak berpasangan Mann Whitney, karena variable ordinal

6a) Saudara ingin meneliti efikasi obat antihipertensi X dibandingkan dengan plasebo pada
penderita hipertensi ringan sampai sedang dengan disain kelompok paralel
(60 pasien per kelompok).
Variabel efikasminya adalah :
• penurunan TD diastolik duduk.
• penurunan TD sistolik duduk.
• persentase penderita yang TDnya menjadi normal (TDD < 90 dan TDS < 140 mmHg)
• persentase responder (TDD > 10 mm Hg atau menjadi normal, atau TDS > 20 mm
Hg atau menjadi normal).
Jawaban :
• Obat antihipertensi X dengan placebo  2 kelompok
• Desain parallel  tidak berpasangan
• Penurunan TD diastolik  numerik  menggunakan uji perbandingan rerata 2
kelompok tidak berpasangan dengan t test independen.
• Penurunan TD sistolik, numerik  menggunakan uji perbandingan rerata 2
kelompok tidak berpasangan dengan t test independen.
• Persentase penderita yang TD menjadi normal,  Nominal (normal atau tidak) 
menggunakan uji perbandingan proporsi 2 kelompok berpasangan dengan Mc
Nemmar
• Persentase responder, Nominal (normal atau tidak)  menggunakan uji perbandingan
proporsi 2 kelompok berpasangan dengan Mc Nemmar

b) Saudara ingin membandingkan efikasi obat X tersebut tidak hanya dengan plasebo tetapi
juga dengan diuretik D sebagai obat standar, dengan disain penelitian yang sama.
Jawaban :
• Obat antihipertensi X , diuretic D, dan placebo  3 kelompok
• Desain parallel  berpasangan
• uji perbandingan proporsi lebih dari 2 kelompok berpasangan menggunakan chi
square dengan variable Nominal
7) Suatu uji klinik membandingkan antibiotik baru B dengan antibiotik standar A pada 80
orang pasien gonorea, dan diperoleh efek penyembuhan dengan antibiotik A 75% dan
dengan antibiotik B 90%.
Jawaban
 Antibiotik B baru dengan antibiotic standar A  2 kelompok  tidak berpasangan
 Efek penyembuhan  nominal
 Menggunakan uji perbandingan proporsi 2 kelompok  Chi Square

8) Suatu obat P dengan nama dagang A (bentuk tablet) ditiru oleh 2 pabrik lokal dan diberi
nama dagang B dan C.
a) Produsen obat B ingin membandingkan bioavailabilitas produknya dengan produk
inovator A, dan meminta Saudara untuk melakukan studi bioekivalensi ini.
Parameter bioekivalensi ada 3, yakni :
- AUC = luas area di bawah kurva kadar obat dalam plasma terhadap waktu
(menunjukkan jumlah obat yang masuk ke dalam peredaran darah sistemik)
- Cmax = kadar obat maksimal dalam plasma
- tmax = waktu untuk mencapai Cmax
Penelitian dilakukan pada 12 sukarelawan sehat secara cross-over.
Pedoman bioekivalensi dari Badan POM mensyaratkan agar analisis statistik
dilakukan terhadap log AUC, log Cmax, dan tmax.
Jawaban
 Obat B dengan innovator A  2 kelompok
 Cross over  berpasangan
 Parameter bioekivalensi  Numerik  Uji perbandingan rerata 2 kelompok
berpasangan dengan t test dependent

b) Badan POM menginginkan agar bioavailabilitas ke-2 obat B dan C dibandingkan


dengan obat A, dan meminta Sdr. untuk melakukan studi ini.
Jawaban
 Obat A, obat B dan obat C  3 kelompok
 Cross over  berpasangan
 Uji perbandingan rerata lebih dari 2 kelompok berpasangan dengan repeated anova

9) Saudara ingin membandingkan suatu antidepresan baru dengan antidepresan standar


amitriptilin pada penderita depresi sedang dengan disain kelompok paralel. Keberhasilan
terapi dilihat dari menurunnya nilai HDR-S (21 item dengan total scores 66).
Jawaban
 Antidepresan baru dan standar amitriptilin  2 kelompok
 Desain parallel  tidak berpasangan
 Menurunnya Nilai HDR-S  Ordinal
 Uji perbandingan proporsi 2 kelompok tidak berpasangan Mann Whitney
10 a) Xenical adalah obat antiobesitas yang baru. Obat ini akan dibandingkan efektivitasnya
dengan diet rendah kalori sebagai terapi standar pada orang obese. Terapi diberikan
selama 9 bulan dengan disain kelompok paralel.
Variabel efikasinya adalah:
- penurunan berat badan (% dari BB awal)
- success rate (banyaknya penderita yang BBnya menurun > 5% dari BB awal)
Jawaban
 Xenical dan diet  2 kelompok
 Desain parallel  tidak berpasangan
 Penurunan BB (%)  Numerik  uji perbandingan proporsi 2 kelompok tidak
berpasangan independent T test.
 Apabila peneliti ingin membandingkan dengan penurunan berat badan dan success rate,
maka menggunakan Chi Square.

Pada studi 10a) ditambahkan 1 kelompok lagi yakni kelompok Xenical + Xenicare
(Xenicare adalah program khusus yang direkomendasikan bagi pengguna Xenical)
untuk melihat kegunaan Xenicare.
Jawaban
 Xenical, Xenical +Xenicare, dan diet  3 kelompok
 Penurunan berat badan  menggunakan uji perbandingan proporsi lebih dari 2
kelompok tidak berpasangan chi square karena variable kategorik
 Success rate  menggunakan uji perbandingan rerata lebih dari 2 kelompok tidak
berpasangan one way anova karena variable numerik

LATIHAN 4 : Soal Multivariate Analysis

Berikut ini adalah hasil analisis pengujian regresi linier ganda , pada suatu penelitian dengan
dependent variable nya adalah IMT dan independent variables nya adalah persentase
lemak,jenis kelamin dan lemak kulit. Asumsi persamaan dan hasil adalah sebagai berikut :
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regres sion 511.499 3 170.500 56.365 .000a
Residual 124.021 41 3.025
Total 635.520 44
a. Predic tors : (Const ant), lemakpersen, s ex, lemakkulit
b. Dependent Variable: imt

Hasil Asumsi lainnya adalah nilai residual, sebagai berikut :


Residuals Statistics(a)
Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value 14.534 29.887 21.781 3.410 45
Residual -2.860 4.631 0.000 1.679 45
Std. Predicted Value -2.125 2.378 0.000 1.000 45
Std. Residual -1.644 2.663 0.000 0.965 45
Dependent Variable: imt

Asumsi berikutnya adalah berdasar nilai DB_WS sebagai berikut :


Model Summary(b)
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .897(a) 0.805 0.791 1.7392 1.783
a Predictors: (Constant), lemakpersen, sex, lemakkulit
b Dependent Variable: imt

Hasil akhir regresi ini memiliki nilai Anova (Sex, lemak kulit, dan lemak persen) semuanya
memiliki signifikansi < 0,05, dan model summary dan model akhir sbb :
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.607 1.131 8.491 .000
sex 2.046 .599 .272 3.417 .001
lemakkulit .060 .015 .405 4.045 .000
lemakpers en .231 .036 .670 6.478 .000
a. Dependent Variable: imt

Pertanyaan :

1. Apakah hasil Anova, apa interpretasi anda tentang persamaan yang akan
dihitung?
Ini merupakan uji untuk pemodelan regresi linier ganda. Dari hasil Anova tersebut
didapat kan P = 0.00  P < 0.05. Ini menunjukkan linearitas, dimana jika nilai P-
Anova < 0.05 maka asumsi linearitas antara variabel dependen dan variabel
independen sudah terpenuhi.

2. Jelaskan nilai Durbin Watson yang dihasilkan dan arti/interpretasinya!


Nilai Durbin Watson = 1.783 berarti independensi bukan suatu masalah serius.
Karena nilainya berada diantara -2 s/d +2

3. Jelaskan nilai Residual yang dihasilkan dan interpretasinya!


Nilai mean residual adalah 0.000 berarti asumsi existency terpenuhi

4. Jelaskan nilai Interpretasikan nilai R Square pada tabel diatas!


Nilai R Square sebesar 0.791 bisa diartikan bahwa model regresi linier ini dapat
menjelaskan 79.1% variasi dari variabel dependen yaitu IMT. Sehingga
interpretasinya adalah 79.1% varian dari IMT dapat diprediksikan dari Variabel
Independen, yaitu jenis kelamin, persentase lemak dan lemak kulit.

5. Formulasikan model regressi linier ganda berdasar hasil tabel diatas!


IMT = 9.607 + 2.046(sex) + 0.6(lemak kulit) + 0.231(persentase lemak)

6. Berdasarkan tabel diatas, interpretasikan hasil variable Sex pada model ini
Jenis kelamin dapat meningkatkan IMT sebesar 2.046 poin dengan variable lain
konstan

7. Berdasarkan tabel diatas, interpretasikan hasil variable Lemak Kulit pada


model ini!
Setiap kenaikan 1 cm tebal lemak kulit akan meningkatkan IMT sebesar 0.06 poin
dengan variable lain konstan

8. Bisakah diambil kesimpulan, manakah variabel yang paling berperan pada


model ini ? Bila ya, sebutkan.
Variabel yang paling berperan pada model ini adalah variabel persentase lemak.
Karena variabel lemak memiliki nilai standardized coefficient beta yang paling
tinggi dibandingkan variabel lainnya, yaitu : 0.67

Anda mungkin juga menyukai