Disusun Oleh :
Yunita Catur Pratiwi 12/331117/FA/09209
Wedita Destriani 12/331128/FA/09213
Tias Delilla Kalati 12/331130/FA/09215
SKEMA KERJA
Ditambahkan 1 ml KOH
etanolik dilakukan
proses kristalisasi di kulkas
Bobotdalam 1 ml ekstrakpekat
2,08 𝑚𝑔⁄𝑚𝑙 × 1𝑚𝑙 = 2,08 𝑚𝑔
2. Sampel B
Y= 114498,5
Y= 6764,71 x + 41367,75
114498,5 = 6764,71 x + 41367,75
114498,5 − 41367,75
𝑥= = 10,81 𝜇𝑔
6764,71
µg dalam volume penotolan 5 µl
10,81 𝜇𝑔
= 2,16 𝜇𝑔⁄𝜇𝑙 = 2,16 𝑚𝑔⁄𝑚𝑙
5 𝜇𝑙
Kadar piperindalam 5 gram serbuk
2,16 𝜇𝑔 𝑏
× 100% = 0,0432%𝑏/𝑏
5000 𝑚𝑔 𝑏
Bobotdalam 1 ml ekstrakpekat
2,16 𝑚𝑔⁄𝑚𝑙 × 1𝑚𝑙 = 2,16 𝑚𝑔
3. Sampel C
Y= 116384.6
Y= 6764,71 x + 41367,75
116384,6 = 6764,71 x + 41367,75
116384,6 − 41367,75
𝑥= = 11,09 𝜇𝑔
6764,71
µg dalam volume penotolan 5 µl
11,09 𝜇𝑔
= 2,22 𝜇𝑔⁄𝜇𝑙 = 2,22 𝑚𝑔⁄𝑚𝑙
5 𝜇𝑙
Kadar piperindalam 5 gram serbuk
2,22 𝜇𝑔 𝑏
× 100% = 0,0444 %𝑏/𝑏
5000 𝑚𝑔 𝑏
Bobotdalam 1 ml ekstrakpekat
2,22 𝑚𝑔⁄𝑚𝑙 × 1𝑚𝑙 = 2,22 𝑚𝑔
Hasil Pengamatan :
Warna:ungu tua
Sampel B 5,8 Pemadaman - Pemadaman
Rf= 8 = 0,725 𝑐𝑚
Warna:ungu tua
Sampel C 5,8 Pemadaman - Pemadaman
Rf= 8 = 0,725 𝑐𝑚
Warna:ungu tua
Prinsip kerja pada percobaan ini adalah piperin disari dari buah piper dengan
methanol , dipisahkan dari senyawa resin dengan penambahan KOH-etanol 10 % b/v
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah menimbang
serbuk merica sebanyak 5 gram dilakukan tiga kali. Hal ini karena penyarian yang
dilakukan menggunakan tiga metode berbeda, yaitu maserasi tanpa pemanasan,
maserasi dengan pemanasan, dan maserasi dengan ultrasonik. Kemudian dilakukan
ekstraksi dengan ketiga metode maserasi tersebut. Serbuk yang telah ditimbang
ditambahkan pelarut methanol sebagai penyari masing-masing sebanyak 20 ml pada
labu Enlenmeyer 100 ml.lalu dilakukan metode maserasi yang berbeda untuk tiap-tiap
system, labu Erlenmeyer A dilakukan maserasi tanpa pemanasan selama 30 menit
dengan sesekali digojog, labu B dengan pemanasan selama 30 menit dengan sesekali
digojog, dan labu ketiga dengan penggojogan ultrasonic selama 5 menit.
Digunakan penyari methanol karena piperin mudah larut dalam methanol
sehingga piperin terbawa keluar oleh methanol . Selain itu methanol mudah menguap
sehingga lebih mudah dipekatkan. Sejumlah maserat dari ketiga metode lalu
dipisahkan untuk dilakukan uji KLT untuk masing-masing sampel. Sari kemudian
digabungkan dan diuapkan hingga 5 ml . Penguapan bertujuan untuk memekatkan
dengan menghilangkan pelarut methanol .
Setelah itu maserat didinginkan dan ditambahkan KOH etOH 10 % sebanyak
1 ml. Penambahan KOH etanolik 10% bertujuan untuk memisahkan senyawa resin
dari piperin dengan cara mengendapkan resin . Penambahan KOH-etanolik 10% tidak
boleh berlebihan dan tidak boleh dalam keadaan panas. Apabila penambahan KOH
etanolik berlebihan, piperin dapat terhidrolisis menjadi kalium piperinat dan piperidin
. Adanya panas akan mempercepat reakasi hidrolisis. Setelah terbentuk endapan, sari
disaring dengan menggunakan kertas saring. Penyaringan bertujuan untuk
memisahkan endapan resin .
V. KESIMPULAN
1. Piperin dapat diisolasi dari buah Piper nigri atau Piper albi dengan metanol
menggunakan metode maserasi tanpa pemanasan. Dengan pemanasan, dan
dengan ultrasonic.
2. Analisis kualitatif piperin dalam sampel dilakukan dengan Kromatografi Lapis
Tipis dengan deteksi pada UV 254, UV 366 dan sinar tampak.
3. Pada UV 254 terlihat bercak berwarna ungu pada pembanding dan sampel,
memunjukkan bahwa sampel mengandung senyawa yang mempunyai jumlah
gugus kromofor yang sama dengan pembanding (piperin).
4. Deteksi dilakukan dengan penyemprotan menggunakan dragendorf.
5. Pada UV 366 tidak terlihat bercak, begitu pula pada sinar tampak.
6. Rf yang di dapat adalah 0,725 untuk sampel maupun pembanding.
7. Dilihat dari Rf yang terjadi, sampel mempunyai sifat kepolaran yang sama
dengan pembanding (piperin).
8. Bobot piperin dalam 1 ml ekstrak sampel sebesar 2, 08 mg untuk maserasi
tanpa pemanasan, 2,16 mg untuk maserasi dengan pemanasan, dan 2,22 mg
untuk maserasi dengan ultrasonik.
9. Kurva baku yang terbentuk adalah sebesar y = 6764,71 x + 41367,75.
10. Metode yang paling banyak menyari piperin dari ketigaa metode maserasi
tersebut yaitu secara berurutan dengan ultrasonic, pemanasan, dan yang
terakhir tanpa pemanasan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1976, The Merck Index, 9th Ed,merck and Co Rahway, New York.
Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Stahl, e., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi Analisis Mikroskopi,
diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwan Sudiro, ITB, Bandung.
Sudarsono, dkk, 1996, Tumbuhan Obat, PPOT-UGM, Yogyakarta.
Touchstone, JC., Roger, D., 1980, Thin Layer Chromatography Quantitative
Environmental and Clinical Application, a Willey Interscience Publication,
John Willey and sons, New York.