Anda di halaman 1dari 3

Anatomi Hidung & Sinus Paranasalis

Oleh : Muhammad al-Fatih II


Ada 3 struktur penting dari anatomi hidung, yaitu :

 Dorsum nasi (batang hidung).Septum nasi.Kavum nasi.Dorsum Nasi (Batang Hidung)

.
Ada 2 bagian yang membangun dorsum nasi, yaitu :

1. Bagian kaudal dorsum nasi.


2. Bagian kranial dorsum nasi.

Bagian kaudal dorsum nasi merupakan bagian lunak dari batang hidung yang tersusun oleh
kartilago lateralis dan kartilago alaris. Jaringan ikat yang keras menghubungkan antara kulit
dengan perikondrium pada kartilago alaris.

Bagian kranial dorsum nasi merupakan bagian keras dari batang hidung yang tersusun oleh os
nasalis kanan & kiri dan prosesus frontalis ossis maksila.

Septum Nasi

Fungsi septum nasi antara lain menopang dorsum nasi (batang hidung) dan membagi dua kavum
nasi.

Ada 2 bagian yang membangun septum nasi, yaitu :

1. Bagian anterior septum nasi.


2. Bagian posterior septum nasi.

Bagian anterior septum nasi tersusun oleh tulang rawan yaitu kartilago quadrangularis.
Bagian posterior septum nasi tersusun oleh lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer.
Kelainan septum nasi yang paling sering kita temukan adalah deviasi septi.

Kavum Nasi

Ada 6 batas kavum nasi, yaitu :

1. Batas medial kavum nasi yaitu septum nasi.


2. Batas lateral kavum nasi yaitu konka nasi superior, meatus nasi superior, konka nasi
medius, meatus nasi medius, konka nasi inferior, dan meatus nasi inferior.
3. Batas anterior kavum nasi yaitu nares (introitus kavum nasi).
4. Batas posterior kavum nasi yaitu koane.
5. Batas superior kavum nasi yaitu lamina kribrosa.
6. Batas inferior kavum nasi yaitu palatum durum.

Sinus Paranasalis
Ada 2 golongan besar sinus paranasalis, yaitu :

 Golongan anterior sinus paranasalis, yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis anterior, dan
sinus maksilaris.
 Golongan posterior sinus paranasalis, yaitu sinus ethmoidalis posterior dan sinus
sfenoidalis.

Ostia golongan anterior sinus paranasalis berada di meatus nasi medius.


Ostia golongan posterior sinus paranasalis berada di meatus nasi superior. Pus dalam meatus nasi
medius akan mengalir ke dalam vestibulum nasi. Pus dalam meatus nasi superior akan mengalir
ke dalam faring.

Manusia mempunyai beberapa rongga di sepanjang atap dan bagian lateral rongga hidung. Rongga
rongga ini diberi nama sinus yang kemudian diberi nama sesuai dengan letaknya : sinus maxillaris, sinus
frontalis, sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis ( sinus paranasalis ).

Sinus maxillaris merupaka sinus paranasalis yang terbesar. Sinus ini sudah ada sejak lahir dan
mencapa ukuran maksimum ( + 15 ml ) pada saat dewasa. Dari segi klinis yang perlu diperhatikan dari
anatomi sinus maxilla adalah :

1. Dasar sinus maxillaris berhubungan dengan gigi P1, P2, M1, dan M2
2. Ostium sinus maxillaris lebih tinggi dari dasarnya
Sinus Frontalis mulai berkembang dari sinus ethmoidalis anterior pada usia 8 tahun dan mncapai
ukuran maksimal pada usia 20 tahun.

Sinus ethmoidalis merupakan kelompok dari sel ethmoidalis anterior dan posterior yang saling
berhubungan dan kemudian bermuara dalam ronga hidung. Sinus ini sudah ada sejak anak lahir. Sinus
ini dianggap paling penting karena dapat menjadi fokus infeksi bagi sinus paranasalis yang lainnya.

Pneumatisasi sinus sphenoidalis dimulai pada usia 8-10 tahun.

Sinus paranasalis ini mepunyai fungsi

1. Pengatur kondisi udara


2. Thermal insulators
3. Membantu keseimbangan kepala
4. Membantu resonansi suara
5. Peredam perubahan tekanan udara
6. Membantu produksi mukus

Anda mungkin juga menyukai